Pendekatan Sistem Rekayasa sistem manajemen ahli dalam perencanaan produksi rantai pasok agroindustri karet spesifikasi teknis

5 PEMODELAN SISTEM Rekayasa model sistem manajemen ahli perencanaan produksi karet spesifikasi teknis, pada penelitian ini menggunakan pendekatan sistem. Pendekatan ini merupakan metodologi untuk mencapai tujuan dari perancangan model yang mengacu pada pola pikir sistem, berorientasi pada tujuan dengan cara pandang utuh meliputi keseluruhan sistem serta efektif dalam pengambilan keputusan.

5.1 Konfigurasi Model

Mengacu kepada kerangka pemikiran penelitian untuk mengembangkan model perencanaan produksi pada rantai pasok agroindustri karet spesifikasi teknis, maka direkayasa suatu model pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan sistem pakar yang dikenal dengan sistem manajemen ahli. Model yang dirancang dari hasil pemodelan secara konseptual selanjutnya dikembangkan menjadi perangkat lunak sistem manajemen ahli yang diberi nama Proplan-TSR 20 Production Planning for Technically Specified Rubber. Pada sistem manajemen ahli, elemen-elemen sistem dipaparkan secara rinci. Sistem integrasi dari setiap elemen direkayasa secara paralel maupun serial sehingga dapat dioperasikan dan diimplementasikan sesuai dengan pencapaian tujuan dari suatu keputusan. Untuk mewujudkan perekayasaan sistem manajemen ahli dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan perencanaan produksi pada rantai pasok karet spesifikasi teknis, dilaksanakan perekayasaan sistem mengikuti tahapan pengembangan sistem manajemen ahli yang diajukan oleh, Turban 2005. Konfigurasi model sistem manajemen ahli perencanaan produksi untuk rantai pasok karet spesifikasi teknis direkayasa dalam konfigurasi pemodelan yang disajikan pada Gambar 26. Komponen penyusun dalam konfigurasi sistem manajemen ahli perencanaan produksi agroindustri karet spesifikasi teknis terdiri atas enam komponen yang saling terkait yaitu : 1 sistem manajemen dialog, 2 sistem pengolahan terpusat, 3 sistem manajemen basis data, 4 sistem manajemen basis pengetahuan, 5 mekanisme inferensi, dan 6 sistem manajemen basis model. PENGGUNA SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA Data harga dan volume permintaan Data proses dan waktu kerja, kapasitas mesin Data rencana dan realisasi produksi Data pasokan bahan baku TSR-20 SISTEM MANAJEMEN BASIS PENGETAHUAN - basis aturan himpunan data input fuzzy prakiraan harga, volume permintaan dan ketersediaan bahan baku - basis aturan himpunan data ouput fuzzy jumlah produksi - basis logika aturan fuzzy rencana produksi Mekanisme Inferensi Rule-Base Skenario DATA MODEL PENGETAHUAN SISTEM PENGOLAHAN TERPUSAT SISTEM MANAJEMEN DIALOG SISTEM MANAJEMEN BASIS MODEL Prakiraan permintaan TSR dunia Prakiraan harga TSR dunia Ketersediaan bahan baku Ketersediaan kapasitas Pengukuran kinerja rantai pasok Gambar 26 Konfigurasi sistem manajemen ahli perencanaan produksi Rekayasa sistem manajemen ahli perencanaan produksi menggunakan basis model yang disusun secara simultan. Masukan berupa data yang diolah dalam model prakiraan menjadi masukan pad model perencanaan produksi. Hasil yang diperoleh pada model rencana produksi menjadi input pada model ketersediaan kapasitas dan model pengukuran kinerja rantai pasok. Diagram alir yang menggambarkan alur pemodelan dalam rangka perekayasaan sistem manajmen ahli perencanaan produksi ditampilkan pada Gambar 27. Gambar 27 Diagram alir model sistem manajemen ahli perencanaan produksi rantai pasok karet spesifikasi teknis Output : jumlah rencana produksi Penghitungan ketersediaan kapasitas Penghitungan kinerja rantai pasokan Keputusan rencana produksi Keputusan nilai kinerja rantai pasokan Jalankan data pelatihan Jalankan data testing Jalankan data pelatihan Jalankan data testing Input :Data harga dan volume input :data pasokan bahan baku Penentuan struktur jaringan JST Mulai Penentuan struktur jaringan JST Jalankan hasil prakiraan input : data jumlah produksi Output : prakiraan harga dan permintaan Output : prakiraan pasokan bahan baku Jalankan hasil prakiraan Pembuatan basis aturan fuzzy Fuzifikasi nilai prakiraan harga dan volume permintaan Fuzifikasi data jumlah produksi Fuzifikasi nilai prakiraan pasokan bahan baku Sistem inferensi fuzzy model Mamdani Defuzifikasi dengan metode Centroid 5.2 Kerangka Sistem 5.2.1 Sistem Manajemen Dialog Sistem manajemen dialog berfungsi untuk mengatur interaksi antara pengguna dengan sistem manajemen ahli. Pengguna memberikan input baik berupa data atau perintah untuk diolah oleh sistem pengambil keputusan yang terdiri dari sistem pakar dan mesin inferensi berbasis pengetahuan sehingga dihasilkan keluaran berupa hasil pengolahan data. Agar memudahkan interaksi antara pengguna dengan sistem perlu tampilan dan struktur sistem yang interaktif dan mudah digunakan user friendly. Pengguna perangkat lunak Proplan-TSR terdiri dari : 1 administrator adalah staf perusahaan yang memiliki akses untuk mengelola data-data yang diperlukan untuk operasional sistem penunjang keputusan, 2 pakar adalah pengguna yang berhak mengelola aturan nilai variabel, kategori untuk input dan output, logika aturan sebagai basis pengetahuan dari model, dan 3 manajer atau pengambil keputusan yang menentukan keputusan akhir rencana produksi dan nilai kinerja rantai pasokan. Bentuk komunikasi antara pengguna dan sistem menggunakan modul-modul yang terhubung satu sama lain. Modul dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kewenangan pengguna menggunakan kotak dialog dan hasil pengolahan ditampilan menu.

5.2.2 Sistem Pengolahan Terpusat

Sistem pengolahan terpusat adalah subsistem yang berfungsi untuk mengendalikan operasional sistem secara terintegrasi. Sistem pengolahan terpusat merupakan penyangga untuk menjamin adanya keterkaitan antar sistem manajemen dialog, sistem manajemen basis data, sistem manajemen basis pengetahuan dan sistem manajemen basis model sehingga tujuan untuk memutuskan jumlah produksi dan tingkat kinerja rantai pasokan dapat dipenuhi.

5.2.3 Sistem Manajemen Basis Data

Rekayasa Sistem Manajemen Ahli SMA membutuhkan sejumlah data yang digunakan untuk pengolahan bagi sistem manajemen basis model. Kumpulan data pada sistem manajemen basis data dibedakan atas 1 data statis yang telah disimpan pada basis data 2 data dinamis yang bersifat fleksibel dan interaktif yang diperlukan untuk melakukan penyesuaian sehingga memenuhi kebutuhan pengguna. Kumpulan data statis dalam rekayasa model SMA ini adalah data harga dan volume permintaan karet spesifikasi teknis di perdagangan internasional, jumlah hari kerja, jumlah pasokan bahan olah karet, realisasi produksi, rencana awal produksi. Data statis disimpan kedalam sistem manajemen basis data oleh administrator sistem. Data dinamis adalah pengetahuan pakar yang digunakan dalam melakukan inferensi berbasis pengetahuan dari hasil pemodelan yang telah disusun. Data sebagai masukan adalah data linguistik untuk prakiraan harga, prakiraan permintaa dan ketersediaan bahan baku serta data keluaran berupa data berupa himpunan keanggotaan untuk menentukan tingkat produksi. Basis data yang digunakan dalam perancangan sistem manajemen ahli perencanaan produksi ini terdiri atas : 1. Basis data harga dan volume. Data yang diinput dalam basis data ini adalah harga dan volume permintaan pada salah satu perdagangan karet spesifikasi teknis. Pada penelitian ini digunakan data perdagangan transaksi pada pasar komoditas SICOM Singapore Commodity Exchange. Pasar SICOM dipilih karena transaksi karet spesifikasi teknis pada pasar komoditas SICOM relatif banyak digunakan dala transaksi penawaran dan penjualan yang dilakukan oleh tiga negara penghasil karet utama Thailand, Indonesia dan Malaysia dengan para pembeli dari berbagai negara di dunia. Basis data juga dapat menggunakan data transaksi pasar komoditas lain seperti TOCOM Tokyo Commodity Exchange ataupun pasar fisik jika data yang dibutuhkan tersedia dan sesuai dengan kepentingan pengambilan keputusan. Dengan menggunakan metode jaringan syaraf tiruan, basis data ini akan digunakan untuk menentukan prakiraan harga dan prakiraan permintaan karet spesifikasi teknis.

2. Basis data pasokan bahan baku.

Basis data ini berisi data pasokan bahan olah karet yang diterima oleh pabrik karet spesifikasi teknis sebagai unit pengolah. Data ini digunakan untuk memprediksi pasokan bahan olah karet bokar untuk periode yang akan datang. Metode prakiraan yang digunakan adalah metode jaringan syaraf tiruan.

3. Basis data produksi.

Basis data berisi rencana produksi, realisasi pemenuhan rencana produksi yang digunakan untuk model perencanaan produksi.

4. Basis data kapasitas produksi.

Basis data ini berisi data yang dibutuhkan untuk menghitung kapasitas produksi yang tersedia. Data yang diinput adalah jumlah mesin, waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi karet spesifikasi teknis untuk setiap tahapan proses, jumlah waktu yang tersedia, utilisasi dan efisiensi yang digunakan dalam penghitungan kapasitas.

5.2.4 Sistem Manajemen Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan digunakan untuk menunjang model yang meliputi akuisis pengetahuan dan representasi pengetahuan yang diperoleh dari para pakar, studi literatur dan pengamatan langsung ke lapangan. Interaksi dengan pakar dilakukan melalui metode FGD focus group discussion. Pakar pada akuisisi pengetahuan dalam model ini adalah praktisi pada Kantor Pemasaran Bersama Nusantara PT KPBN, praktisi di Gapkindo Asosiasi Gabungan Perusahaan Karet Indonesia, praktisi di PTPN VIII, praktisi di PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk. sebagai pelaksana fungsi produksi dan dan pakar dari Pusat Penelitian Karet sebagai ahli dalam bidang karet. Basis pengetahuan digunakan pada model perencanaan produksi untuk menentukan 1 jenis variabel yang akan dimodelkan dalam perencanaan produksi sebagai faktor pembentuk dinamika dalam perencanaan produksi, 2 nilai kategori untuk setiap variabel, 3 logika aturan fuzzy dalam bentuk If kondisi-Then- Rules aksi. Basis pengetahuan ini merupakan sumber kecerdasan sebagai yang pengganti pakar dalam memutuskan jumlah produksi.