TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ALAT DAN BAHAN PROSEDUR PENELITIAN DESAIN ALAT PENGERING

16

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Lab. TET, Lab. Egrotronika dan Lab. Surya Departemen Teknik Mesin dan Biosistem IPB, Bogor. Waktu penelitian dimulai pada bulan April 2011 sampai dengan Oktober 2011.

B. ALAT DAN BAHAN

ALAT Adapun peralatan yang digunakan dalam pengeringan jagung pipilan tipe tumpukan ini adalah sebagai berikut: ¾ Satu unik alat pengering tipe Deep Bed Dyer diameter x tinggi = 19.5 cm x 100cm ¾ Blower 1 phase dengan daya 90Watt dan laju udara 410m 3 jam ¾ Satu unik rangkaian sistem kendali strategi pengendalian kipas ¾ Hybrid Rekorder Yokogawa ¾ Termokopel tipe CC Copper Costanta ¾ Digital Grain Moisture Meter model TD-3 ¾ Timbangan digital EK-1200 A ¾ Watt Meter DW-6091 ¾ Anemometer Kanomax tipe 6011 BAHAN Bahan yang digunakan dalam penelitian mengenai pengeringan jagung pipilan ini adalah jagung pipilan varietas hybrida dengan kadar air rata-rata 23b.b dengan beban sebanyak ± 22.5kg yang diperoleh dari BALITRO dan kelompok tani di desa iwul kecamatan parung, Bogor.

C. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian yang akan dilakukan meliputi perancangan, pembuatan dan pengujian alat pengering, merancang perangkat keras dan perangkat lunak sistem kendali, perancangan strategi pengendalian, pengujian sistem kendali pada alat pengering dan pengambilan data pengeringan jagung pipilan. Gambar 10 dibawah menunjukkan prosedur penelitian yang dilakukan. 17 Gambar 10. Prosedur Penelitian

D. DESAIN ALAT PENGERING

Pada penelitian ini alat pengering yang digunakan adalah pengering tipe tumpukan yang berbentuk silinder dengan kapasitas penampungan sebesar ± 22.5 kg jagung pipilan. Adapun bagian – bagian dari alat pengering tipe tumpukan ini adalah sebagai berikut: ¾ Bak penampung Bak penampung berfungsi untuk menampung jagung yang akan dikeringkan. Bak penampung yang akan didesain mengunakan pipa paralon yang berbentuk silinder dengan diameter x tinggi yaitu 19.5cm x 100cm dan ketebalan dinding 4mm. Bagian bawah bak penampung dipasang kawat kasa sebagai dasar bak penampung dengan kerengangan kasa lebih kecil dibandingkan dengan biji jagung sehinga jagung tidak jatuh. Dinding bak penampung diinsulasi dengan glasswool sebagai insolator agar tidak terjadi pemanasan oleh radiasi matahari sehingga dapat mempengaruhi kondisi suhu di dalam dalam bak penampung saat proses pengeringan berlangsung. Pada dinding bak penampung ini dibuat lima lubang dengan jarak 18 cm antar lubang dan berfungsi sebagai lubang pengukuran suhu dengan diameter 4 mm dan tiga lubang yang berfungsi sebagai lubang pengambilan sampel kadar air Pengujian alat pengering Mulai Merancang alat pengering jagung pipilan Merancang perangkat keras kendali Suhu dan kelembaban relatif RH Merancang perangkat lunak sistem kendali Pengujian sistem kendali pada alat pengering Bekerja dengan baik? Pengambilan data pengeringan jagung pipilan menggunakan sistem kendali Selesai T Y Bekerja dengan baik? T Pengambilan data pengeringan jagung pipilan tanpa sistem kendali Y 18 yang terletak pada bagian bawah, tengah dan atas dinding dengan diameter ± 1 cm seperti terlihat pada Gambar 11. ¾ PenyanggaDudukan PenyanggaDudukan berfungsi sebagai penyanggadudukan alat pengering sehingga alat pengering dapat berdiri kokoh. Penyanggadudukan ini akan didesain menggunakan tiga kaki yang terbuat dari besi tulangan dengan diameter 1.5cm dengan tinggi 70cm. ¾ Blower Blower berfungsi untuk mengambil udara dari lingkungan yang kemudian mengalirkan udara tersebut ke tumpukan jagung pipilan yang akan dikeringkan. Spesifikasi blower yang digunakan adalah sebagai berikut: Blower = 1 phase laju udara = 410 m 3 jam RPM = 2800 Daya = 90 Watt Tegagan =220Volt 0.2m Karton 0.5m Lubang pengukuran suhu Lubang pengambilan sampel Kadar air Bak penampung 1m Insulasi glasswool Penyambung pipa paralon Gambar 11. Desain alat pengering tipe tumpukan batch

E. DESAIN SISTEM KENDALI