9 Drying ISD
dengan teknik kontrol on-off pada blower udara penghembus udara keluar bin. Pada penelitian tersebut diperoleh hasil yang menyatakan bahwa pengeringan yang dilakukan dengan
menggunakan sistem kendali on-off menunjukkan bahwa pengeringan jagung dari kadar air 18- 15bk membutuhkan waktu 33 jam dan konsumsi energi selama proses pengeringan sebesar 175
MJ atau 1.59 MJkg air yang diuapkan. Sedangkan tanpa sistem kendali pengeringan dilakukan dalam waktu 68 jam dengan konsumsi energi selama proses pengeringan sebesar 360 MJ atau 1.45
MJkg air yang diuapkan. Namun dalam penelitian tersebut pendugaan perhitungan kadar air bahan kurang tepat. Hal tersebut dikarenakan pada penelitian tersebut hanya menggunakan sistem
pengendali on-off dengan dua sensor yang dipasang pada tumpukan jagung lapisan atas dan pada lingkungan disekitar pengering.
C. KADAR AIR
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan basis basah wet basis atau berdasarkan basis kering dry basis. Kadar air basis basah
mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 persen, sedangkan kadar air basis kering dapat lebih dari 100 persen. Syarif dan Halid, 1993.
Perubahan kadar air bahan selama proses pengeringan dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:
……………………………………………………………………… 1
M
W W
x ..................................................................................................................
2 Keterangan:
m = Kadar air basis basah b.b
M = Kadar air basis kering b.k
W
m
= Massa air kg W
d
= Massa bahan kering kg Persamaan Konversi nilai kadar air basis basah menjadi nilai kadar air basis kering adalah sebagai
berikut: ………………………………………………………………............................ 3
Kadar Air Kesetimbangan
Menurut somantri 2003, kadar air kesetimbangan atau Equilibrium of moisture content EMC
merupakan konsep penting dari teori pengeringan dan pembasahan pada bahan-bahan pangan. Kadar air keseimbangan didefenisikan sebagai kandungan air udara sekitarnya. Kadar
kesetimbangan menentukan tingkat kadar air bahan pangan terendah yang dapat dicapai dalam
10 proses pengeringan pada kondisi suhu dan kelembaban nisbi udara pengering tertentu. Kadar air
kesetimbangan didefinisikan sebagai kadar air suatu bahan setelah bahan itu diletakkan disuatu lingkungan udara tertentu dalam waktu yang tidak terhingga lamanya. Kadar air kesetimbangan
tergantung terhadap suhu dan kelembaban udara lingkungan serta jenis bahan itu sendiri. Hal tersebut merupakan suatu faktor yang menentukan sampai seberapa jauh suatu bahan dapat
dikeringkan pada kondisi lingkungan tertentu aktivitas air tertentu dan dapat digunakan sebagai tolak ukur pencegahan kemampuan berkembangnya mikroorganisme yang menyebabkan
terjadinya kerusakan atau pembusukan bahan pada saat penyimpanan. Menurut Hall 1957 didalam Hendarto 2008, beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
kadar air keseimbangan adalah kecepatan udara pengering, suhu udara , kelembaban relatif udara, dan kematangan bahan. Kadar air keseimbangan dibedakan menjadi dua yaitu kadar air
keseimbangan dinamis dan kadar air keseimbangan statis. Kadar air keseimbangan statis didapat dari sistem dengan bahan dan udara pengering dalam keadaan diam. Sedangkan, kadar air
keseimbangan dinamis diperoleh dari sistem dengan bahan dan atau udara pengering dalam keadaan bergerak.
Untuk menentukan nilai kadar air keseimbangan digunakan persamaan EMC Henderson Thompson, 1967 dalam Brooker et al. 1992 di dalam Hendarto 2008.
……………………………………………………………………… 4
Keterangan: Me
= Kadar air keseimbangan d.b. PvPvs
= Kelembaban udara T
= Suhu udara
o
C Untuk jagung pipilan:
K = 8.6541 x 10
-5
C = 49.810
N = 1.8634
D.
LAJU PENGERINGAN
Laju pengeringan adalah banyaknya air yang diuapkan tiap satuan waktu atau penurunan kadar air bahan dalam satuan waktu. Penurunan kadar air produk selama proses pengeringan
dinyatakan dengan
∆
∆ ………………………………………………………………………….
5 Keterangan:
dWdt = laju pengeringan b.kjam w
t
= kadar air pada waktu t b.k w
t+ Δt
= kadar air pada waktu t + Δt b.k
Δt = selang waktu jam
11
E. SENSOR SUHU DAN KELEMBABAN RELATIF