2.2.1 Pengertian Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum dapat dilihat dari dua segi, yaitu :
a. Pengertian Komunikasi Secara Etimologis
Secara etimologis asal katanya, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communication, bersumber dari kata communis yang berarti sama, dalam hal ini
berarti membuat kebersamaan makna dalam suatu hal antara dua orang atau lebih. Jadi komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat dalam proses
komunikasi itu terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain
kepadanya, maka komunikasi sudah berlangsung. Namun jika seseorang tidak mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka hal tersebut
bukanlah suatu komunikasi. 2. Pengertian Komunikasi Secara Terminologis
Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa komunikasi
melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan seseuatu kepada orang lain. Onong Uchyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, mengatakan
komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan.
Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia human communication
bahwa komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang- orang mengatur lingkungannya dengan 1 membangun hubungan antar sesama
Universitas Sumatera Utara
manusia 2 melalui pertukaran informasi 3 untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain 4 serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu Cangara, 2004
: 19. Suatu proses komunikasi tidak hanya berupa memberitahukan dan
mendengarkan saja, namun didalam suatu proses komunikasi harus mengandung pembagian ide, pikiran, fakta, ataupun pendapat dari satu orang kepada orang lain.
Dari definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi adalah seni menyampaikan informasi pesan, ide, sikap, gagasan dari komunikator
untuk merubah serta membentuk perilaku komunikan pola, sikap, pandangan dan pemahamannya ke pola dan pemahaman yang dikehendaki komunikator.
Wilbur Schramm mengatakan dalam karyanya “Communication Research in the United States” bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan
oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan frame of reference, yakni paduan pengalaman dan pengertian collection of experiences and meanings yang pernah
diperoleh komunikan Effendy, 2003 : 13. 3. Fungsi komunikasi
Menurut
Cangara
2004 : 55, Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita atau pesan, tetapi sebagai
kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar- menukar data, fakta, dan ide maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut:
a. Informasi, pengumpulan, penyimpanan, pemprosesan, penyebaran berita, data,
gambar, fakta, pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat
mengambil keputusan yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
b. Sosialisasi pemasyarakatan, penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang
memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan dapat aktif didalam masyarakat.
c. Motivasi, menjelaskan kepada masyarakat tujuan jangka pendek maupun jangka
panjang, mendorong orang menentukan pilihan dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dicapai
atau diraih. d.
Perdebatan dan diskusi, menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat
mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dengan masalah yang
menyangkut kepentingan bersama. e.
Pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta membentuk keterampilan dan kemahiran
yang diperlukan pada semua bidang kehidupan. f.
Memajukan kehidupan, menyebarkan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaan dengan memperluas
horizon seseorang, serta membangun imajinasi dan mendorong kreativitas dan kebutuhan estetiknya.
g. Hiburan, penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan imajinasi dari drama, tari
kesenian, kesastraan, musik, olahraga, kesenangan kelompok dan individu. h.
Integrasi, menyediakan bagi bangsa kelompok dan individu kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat saling kenal
dan mengerti serta menghargai kondisi pandangan dan keinginan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu Harun2005 ; 41, dalam teknik komunikasi menyatakan bahwa fungsi komunikasi ini adalah:
a. Komunikasi merupakan alat suatu organisasi sehingga seluruh kegiatan organisasi
itu dapat untuk mencapai tujuan tertentu. b.
Komunikasi merupakan alat untuk mengubah perilaku pada suatu organisasi. c.
Komunikasi adalah alat agar informasi dapat disampaikan kepada seluruh anggota organisasi.
4. Unsur-unsur komunikasi Komunikasi yang dianggap sebagai proses, mempunyai unsur-unsur
komunikasi Purba, 2006 : 58 sebagai berikut: a. Sumber komunikator
Dalam komunikasi, setiap orang ataupun kelompok dapat menyampaikan pesan- pesan komunikasi itu sebagai suatu proses, dimana komunikator dapat menjadi
komunikan dan sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator, hal-hal yang harus diperhatikan oleh komunikator adalah:
1. Penampilan 2. Penguasaan masalah
3. Penguasaan bahasa b. Penerima pesan komunikan
Komunikan adalah objek, sasaran atau audiens dari suatu sasaran dari kegiatan komunikasi atau orang yang menerima pesan atau lambang. Komunikan bisa
berupa klien atau indivudi, keluarga maupun kelompok masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
c. Isi pesan message Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini
mempunyai inti pesan atau tema yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam suatu usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat
mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi, sehingga harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut: 1
Penyampaian pesan: dapat dilakukan melalui lisan, tatap muka, langsung, atau menggunakan media saluran.
2 Bentuk pesan
a Informatif: bersifat memberikan keterangan fakta-fakta, kemudian
komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan informatif justru lebih berhasil daripada persuasif, misalnya
jika audiens adalah kalangan cendikiawan. b
Persuasif: berisikan bujukan, yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang disampaikan akan memberikan
perubahan sikap, tetapi perubahan ini adalah atas kehendak sendiri bukan dipaksa. Perubahan tersebut diterima atas kesadaran sendiri.
c Koersif: penyampaian pesan yang bersifat memaksa dengan menggunakan
sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan. Bentuk yang terkenal dari penyampaian model ini adalah agitasi dengan penekanan-penekanan yang
menimbulkan tekanan batin dan ketakutan dikalangan publik. Koersif dapat berbentuk perintah-perintah, instruksi ataupun ultimatum dan
sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
3 Merumuskan pesan yang baik Pesan yang akan disampaikan harus tepat. Ibarat membidik dan menembak,
maka peluru harus cocok sesuai dengan sasaran. Pesan yang baik harus memenuhi beberapa syarat antara lain: Umum: mudah di pahami oleh
komunikan, Jelas dan gamblang, bahasa jelas, positif, seimbang dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan komunikan
4 Hambatan-hambatan terhadap pesan Seringkali kita mengalami hal-hal yang tidak diharapkan dalam
berkomunikasi, lain yang dituju atau lain juga yang diperoleh. Dengan perkataan lain yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Hal ini
disebabkan adanya hambatan-hambatan terutama adalah: a
Hambatan bahasa Pesan akan disalah-artikan sehingga tidak mencapai apa yang diinginkan,
apabila bahasa yang digunakan tidak dipahami oleh komunikan. Termasuk dalam pengertian ini penggunaan istilah-istilah yang mungkin dapat
diartikan berbeda atau tidak dimengerti sama sekali. b
Hambatan teknis Pesan dapat tidak utuh diterima komunikan karena gangguan teknis,
misalnya suara tidak sampai karena pengeras suara rusak, bunyi-bunyian, halilintar, lingkungan yang berisik dan sebagainya.
c Media saluran Media adalah saluran penyampaian pesan. Media komunikasi dapat
dikategorikan dalam dua bagian yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Media umum Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk
komunikasi; contohnya radio CB, OHP, dan sebagainya. 2. Media massa
Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi masal. Disebut demikian karena sifatnya, misalnya: pers, radio, film, dan
televisi. 5 Umpan balik feed back
Setelah pesan diterima oleh komunikan diharapkan adanya umpan balik feed back yang diberikan komunikan, dapat berbentuk bermacam-macam yaitu:
a. External feed back
Umpan balik yang diterima langsung oleh komunikator dari komunikan b. Internal feed back
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan, akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator sendiri.
c. Direct feed back atau immediate feed back Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan
salah satu anggota badannya. d. Indirect feed back atau delayed feed back
Dalam bentuk surat kepada direksi surat kabar, penyiar radio atau penyiar televisi. Dalam hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
Universitas Sumatera Utara
e. Inferential feed back Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan
sendiri oleh komunikator meskipun secara tidak langsung, akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
f. Zero feed back Hal ini berarti bahwa komunikasi yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan dalam menyampaikan umpan balik yang tidak dipahami oleh komunikan.
g. Neutral feed back Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali
oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula. h. Positive feed back
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada
pesan yang disampaikan. i. Negative feed back
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator mendapat tantangan dari komunikan.
2.2.2 Komunikasi Antarpribadi