Perangkat lunak yang akan dibangun akan memiliki kualitas yang baik yaitu dalam proses penilaian kedisiplinan siswa dengan hasil kelompok disiplin yang
tepat. 6.
Kontrol Perangkat lunak yang dibangun akan menampilkan pesan error untuk setiap input
yang tidak sesuai.
3.3 Perancangan Aplikasi
Perancangan aplikasi yang bertujuan untuk menggambarkan semua kondisi dan bagian-bagian yang berperan dalam sistem yang dirancang. Pemodelan aplikasi
dilakukan dengan membuat Use-case diagram, Data Flow Diagram DFD, dan Flowchart.
3.3.1 Use Case Diagram
Use-case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirement sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja.
Dengan memodelkan use case diagram dapat memperoleh gambaran mengenai sistem yang digunakan proses dan model data dari sistem serta dapat diketahui proses
yang terjadi pada aktivitas sistem nilai kedisiplinan siswa yang selanjutnya akan dilaporkan kepada orang tua siswa yang bersangkutan. Use-case diagram sistem pada
aplikasi yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2. Use-Case Diagram Pada Sistem
Pada use case diagram sistem admin bertindak sebagai pembuat aplikasi yang dapat melakukan proses login, menginput data siswa, menginput data kedisiplinan siswa,
proses perhitungan metode AHP dan K- Means serta mengelola data user pengguna aplikasi, sementara user bertindak sebagai pengguna aplikasi yang dapat melakukan
kegiatan sama seperti admin kecuali pengolaan data user.
3.3.2 Activity Diagram Activity diagram memiliki pengertian yaitu lebih fokus menggambarkan urutan
aktivitas dalam suatu proses. Seperti pada penelitian ini diperlukan activity diagram yang dapat menganalisa aktivitas-aktivitas proses penanganan pendisiplinan siswa di
SMP Negeri 21 Medan yang akan berlangsung selama aplikasi dijalankan. Berikut activity diagram yang dirancang untuk menangani proses pendisiplinan siswa di SMP
Negeri 21 Medan. Activity Diagram proses Login yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3. Activity diagram proses Login Tabel 3.1 Dokumentasi naratif Activity diagram proses Login
Universitas Sumatera Utara
Nama Activity Diagram Login
Actor User
Deskripsi Activity ini mendeksripsikan proses login
Prakondisi Sudah masuk ke tampilan aplikasi kedisiplinan siswa
Bidang khas suatu kejadian
Kegiatan User Respon Sistem
1. Menjalankan Program
2. Mengisi Username dan
password 3.
Apabila username dan password tidak diterima
atau salah akan muncul peringatan salah
4. Memilih menu file
kemudian data user 5.
Mengisi user ID beserta passwordnya
1. Sistem akan
menampilkan halaman login untuk memasukkan
username dan password
2. Sistem akan
menampilkan halaman konfirmasi untuk
verifikasi diterima atau tidaknya username dan
password
3. Sistem akan
menampilkan halaman utama
4. Sistem akan
menampilkan halaman data user
5. Sistem menampilkan list
user ID beserta passwordnya.
Pasca kondisi Proses Login selesai dilakukan
Universitas Sumatera Utara
Activity Diagram proses pada data siswa yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3.4.
User Sistem
Menampilkan halaman utama
Menu data siswa
Menampilkan halaman data siswa
Menyimpan data siswa
Mengisi data siswa
Memilih data siswa
Mengubah data siswa
Tampilkan peringatan data berhasil disimpan
Menyimpan data siswa
Membuat Mengedit
Tombol create ditekan
Memilih Menu
Gambar 3.4. Activity diagram pada data siswa
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Dokumentasi naratif Activity diagram proses Data Siswa
Nama Activity Diagram Data Siswa
Actor User
Deskripsi Activity ini mendeksripsikan proses data siswa
Prakondisi Sudah masuk ke tampilan aplikasi kedisiplinan siswa
Bidang khas suatu kejadian
Kegiatan User Respon Sistem
1. Memilih menu data
siswa 2.
Mengisi data siswa 3.
Memilih data siswa untuk membuat data
siswa atau mengedit data siswa
1. Sistem akan menampilkan
halaman data siswa 2.
Sistem akan menampilkan halaman konfirmasi untuk
verifikasi membuat atau mengedit data siswa
3. Sistem akan menyimpan
data siswa Pasca kondisi
Proses data siswa selesai dilakukan
Tabel 3.3 Dokumentasi naratif Activity Diagram Proses Perhitungan Metode AHP dan K- Means pada SPK
Universitas Sumatera Utara
Nama Activity Diagram Sistem Pendukung Keputusan SPK
Actor User
Deskripsi Activity ini mendeksripsikan proses perhitungan metode
AHP dan K- Means pada SPK Prakondisi
Sudah masuk ke tampilan aplikasi kedisiplinan siswa Bidang khas suatu
kejadian Kegiatan User
Respon Sistem 1.
Memilih menu SPK 2.
Memilih tab menu sub kriteria DDB, DPK,
DMT, DTT, DTW 3.
Memilih tab hasil untuk mnghitung hasil dari
masing – masing sub kriteria.
4. Memilih tab menu
inisialisasi 5.
Memilih tab menu iterasi 1 , iterasi 2 ,
iterasi 3, iterasi 4 dan kesimpulan
1. Sistem akan
menampilkan halaman matriks kriteria metode
AHP
2. Sistem akan
menampilkan hasil perhitungan matriks
kriteria
3. Sistem akan
menampilkan hasil perhitungan sub kriteria
DDB, DPK, DMT, DTT, DTW
4. Menampilkan hasil dari
perhitungan kriteria dan sub kriteria dari metode
AHP
5. Menampilkan hasil
inisialisasi 6.
Menampilkan hasil dari perhitungan Iterasi 1,
iterasi 2, iterasi 3, iterasi 4, dan kesimpulan
Pasca kondisi Proses perhitungan metode pada SPK selesai dilakukan
Activity diagram pada SPK yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3.5
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Activity diagram Proses Perhitungan Metode AHP dan K- Means
Universitas Sumatera Utara
3.3.3 Data Flow Diagram DFD
Data Flow Diagram DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari
sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tesimpan serta proses yang dikenakan pada data tersebut.
DFD menunjukan hubungan antar data pada sistem dan proses pada sistem. Pada sistem ini digunakan DFD level-0 pada gambar 3.6, DFD Level-1 pada
gambar 3.7, untuk penjelasan lebih lanjut akan dijabarkan sebagai berikut.
Data nilai kriteria siswa
Data hasil clustering siswa
Gambar 3.6 DFD Level 0
Pada DFD Level 0, merupakan proses dalam sistem yang dirancang. User memasukan data nilai kriteria siswa ke dalam sistem. Kemudian data nilai kriteria siswa diproses
di dalam sistem dengan menggunakan perhitungan matriks dan melalui beberapa iterasi dengan menggunakan masing-masing metode yaitu K- Means Clustering dan
Analitycal Hierarchy Process AHP. Kemudian menghasilkan bobot subkriteria pada penilaian disiplin siswa. Setelah bobot subkriteria diperoleh, maka dilakukan
penggabungan antara kedua metode untuk menghasilkan kelompok disiplin siswa dengan menggunakan sistem tersebut.
Aplikasi Implementasi
Clustering K- Means dan
Analitycal Hierarchy
Process AHP User
Universitas Sumatera Utara
Status admin
Tabel User
Status user atau status admin Nama siswa,
DTW,DTT,DMT DPK, DDB
Tabel siswa
Data perbandingan kriteria
Nama siswa DTW,DTT
DMT,DPK DDB
Bobot sub kriteria
Gambar 3.7 DFD Level 1
User
P2 Simpan data
kriteria siswa
P3 Penentuan bobot
subkriteria menggunakan
AHP
P4 Clustering siswa
siswa menggunakan K-
Means berdasarkan
subkriteria P1
Login P0
Data user
Universitas Sumatera Utara
Pada DFD level-1, proses yang terjadi lebih terperinci lagi bila dibandingkan pada diagram Level-0. User login kemudian mengisi data nilai kriteria siswa, data kriteria
dan data subkriteria penilaian siswa dan diproses di sistem dengan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process yang menghasilkan bobot dari subkriteria.
Setelah memperoleh bobot tersebut kemudian dilakukan iterasi maka diperolehlah kelompok disiplin siswa.
3.3.4 Flowchart
Untuk menggambarkan flowchart semua proses yang dijalankan di dalam sistem pendukung keputusan yang diimplementasikan untuk menilai kedisiplinan siswa di
SMP Negeri 21 Medan.
3.3.4.1 Flowchat K- Means Clustering
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.8 Flowchart Metode K- Means Clustering
Pada Flowchart K- Means , proses awal dimulai dari penginputan dari indeks cluster, kemudian tentukan nilai centroid atau rata – rata data yang ada pada masing – masing
cluster. Setelah didapat hasilnya kemudian hitung jarak setiap data dari titik indeks ke centroid, kemudian kelompokkan data kedalam cluster dengan jarak yang paling
minimum dari setiap data. Ulangi penentuan centroid dan seterusnya hingga sudah tidak ada lagi data yang berpindah ke cluster yang lain.
Universitas Sumatera Utara
3.3.4.2 Flowchart Analytical Hierarchy Process AHP
Gambar 3.9 Flowchart Metode AHP
Pada Flowchat AHP proses awal dimulai dari menginput kriteria dan alternatif dari permasalahan yang akan diselesaikan. Setelah kriteria dan alternatif diinput tentukan
prioritas dari kriterianya kemudian hitung konsistensi dari prioritas tersebut apakah konsisten atau tidak. Jika hasilnya konsisten lanjutkan dengan menentukan prioritas
dari alternatif yang dibuat. Tentukan apakah sudah sesuai hasilnya jika sesuai tampilkan hasilnya dan apabila belum sesuia ulangi perintah menentukan prioritas dari
alternatif yang dibuat.
Universitas Sumatera Utara
3.3.5 Pengelompokan Disiplin
Penentuan nilai bobot sub kriteria yang digunakan dalam menilai kedisiplinan siswa menggunakan metode Analitycal Hiearachy Process AHP. Dengan menghitung
secara keseluruhan nilai bobot prioritas kriteria dan nilai bobot subkriteria akan memperoleh hasil akhir nilai bobot pada sub kriteria. Kemudian dalam penentuan
kelompok disiplin siswa menggunakan metode K- Means Clustering. Proses pengelompokan siswa tersebut menggunakan perhitungan hasil akhir dari nilai bobot
pada sub kriteria yang akan memperoleh kelompok disiplin siswa. Pada penentuan kelompok disiplin siswa ini akan dikelompokkan menjadi 4
kelompok yang disesuaikan berdasarkan tingkat kedisiplinannya. Batas Pengelompokan :
31 – 50 = Sangat Disiplin
21 – 30 = Disiplin
11 – 20 = Cukup
1 - 10 = Tidak Disiplin
3.3.6 Kriteria Kedisiplinan
1. Disiplin terhadap waktu DTW
1 – 10 2.
Disiplin terhadap tata tertib DTT 1 – 10
3. Disiplin mengerjakan tugas DMT
1 – 10 4.
Disiplin dalam pembayaran kewajiban DPK 1 – 10
5. Disiplin dalam berpakaian DDB
1 – 10
3.3.7 Proses Input Data Pengujian
Data pengujian yang akan diinput pada aplikasi diperoleh dari angket penilaian kedisiplinan siswa di SMP Negeri 21 Medan melalui wali kelas masing – masing
kelas, yang akan diserahkan kepada guru BK. Data yang digunakan dalam pengujian terdapat pada kelas IX- 2 sebanyak 25 siswa yang dapat mewakili studi kasus dari
penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Data Pengujian 3.4.1 Perhitungan Metode Analitical Hierarchy Process AHP