Sistem Pendukung Keputusan SPK .1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan SPK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan SPK 2.1.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan SPK Konsep Sistem Pendukung Keputusan SPK atau Decision Support Sistem DSS pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Seperti yang diungkapkan oleh Moore dan Chang 1980 sistem pendukung keputusan tersebut adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur.[3] Definisi awalnya, SPK adalah sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur- prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus sederhana, mudah untuk dikontrol , mudah beradaptasi, lengkap pada hal-hal penting, dan mudah berkomunikasi dengannya.[3]

2.1.2 Tahap-tahap pengambilan keputusan

Menurut Simon 1960 pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling berhubungan dan berurutan. Empat tahap tersebut adalah : 1 Intelligence Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah. 2 Design Universitas Sumatera Utara Tahap ini merupakan proses menemukan dan mengembangkan alternatif. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. 3 Choice Pada tahap ini dilakukan poses pemilihan di antara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih . 4 Implementation Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan. 2.1.3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan Adapun karakteristik dari SPK, diantaranya adalah sebagai berikut [3]: 1. Dukungan untuk pengambil keputusan, terutama pada situasi semiterstruktur dan tak terstruktur. 2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini. 3. Dukungan untuk individu dan kelompok. 4. Dukungan untuk semua keputusan independen dan atau sekuensial. 5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: inteligensi, desain, pilihan,dan implementasi. 6. Dukungan pada berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan. 7. Kemampuan sistem beradaptasi dengan cepat dimana pengambil keputusan dapat menghadapi masalah-masalah baru dan pada saat yang sama dapat menanganinya dengan cara mengadaptasikan sistem terhadap kondisi-kondisi perubahan yang terjadi. 8. Pengguna merasa seperti di rumah. User-friendly, kapabilitas grafis yang kuat, dan sebuah bahasa interaktif yang alami. 9. Peningkatan terhadap keefektifan pengambilan keputusan akurasi, timelines, kualitas dari pada efisiensi biaya. Universitas Sumatera Utara 10. Pengambil keputusan mengontrol penuh semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah. 11. Pengambil keputusan mengontrol penuh semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah. 12. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sistem sederhana. 13. Menggunakan model-model dalam penganalisisan situasi pengambilan keputusan. 14. Disediakannya akses untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem informasi geografi GIS sampai sistem berorientasi objek. 15. Dapat dilakukan sebagai alat standalone yang digunakan oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di satu organisasi keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan. 2.1.4 Komponen Sistem Pendukung Keputusan Menurut Turban 2005, Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari empat subsistem, yaitu [3]:

2.1.4.1 Subsistem pengelolaan data database.

Sub sistem pengelolaan data database merupakan komponen SPK yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data Database Management System.

2.1.4.2 Sub sistem pengelolaan model model base.

Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat. Universitas Sumatera Utara

2.1.4.3 Subsistem pengelolaan dialog user interface

Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.

2.1.4.4 Subsistem Manajemen Knowledge

Banyak masalah tak terstruktur dan bahkan semi terstruktur yang sangat kompleks sehingga solusinya memerlukan keahlian. Oleh karena itu banyak SPK canggih yang dilengkapi dengan komponen manajemen knowledge. Komponen ini menyediakan keahlian untuk memecahkan beberapa aspek masalah dan memberikan pengetahuan yang dapat meningkatkan operasi komponen SPK lainnya. Komponen – komponen sistem pendukung keputusan dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan [3] Universitas Sumatera Utara 2.2 Disiplin 2.2.1 Pengertian Disiplin