22
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian disusun sebagai panduan di dalam mendapatkan, mengungkapkan dan menganalisa data berdasar pada fakta-fakta permasalahan
yang dikaji secara obyektif dan sistematis. Metode penelitian pada dasarnya merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan atau penyelesaian. Penelitian
dilakukan pada bulan Desember 2006, dengan menelusuri kasus penyelesain konflik penanganan abrasi di Pantai Kuta Bali.
3.1. Ruang Lingkup
Studi mediasi konflik penanganan abrasi pantai ini dilakukan di Kawasan Pantai Kuta Kelurahan Kuta Kecamatan Kuta Tengah Kabupaten Badung. Kajian
ini hanya melingkupi persoalan-persoalan penanganan lingkungan yang ada di Pantai Kuta, khususnya abrasi. Permasalahan yang dikaji juga dibatasi pada
persoalan-persoalan yang dihadapi oleh pihak-pihak yang berada disekitar wilayah Pantai Kuta seperti masyarakat adat Kuta dan hotel-hotel. Upaya
penelusuran penyelesaian konflik dimulai dari awal muncul konflik yaitu dari tahun 1998 sampai dengan dicapainya kesepakatan akhir final pada tahun 2004.
3.2. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan rekonstruksi atas upaya penyelesaian konflik yang terjadi di Pantai Kuta. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan ini dipilih dikarenakan penelitian ini tidak mendasarkan pada jumlah kuantitas data namun pada kedalaman data yaitu dari beberapa nara
sumber terpilih dan dokumen-dokumen tertulis proyek penanganan Pantai Kuta.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan 2 macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak
masyarakat dan mediator. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh melalui penelusuran arsip-arsip dokumen proses penyelesaian dari pemerintah PU Bali
dan mediator Yayasan Pratista.
23
1. Data primer
Data primer berupa hasil wawancara mendalam dengan Ketua Yayasan Pratista, Tokoh Desa Adat Kuta yaitu Prajuru adat yang mewakili bendesa,
Ketua Parum Samigita dan Koordinator Divisi Lingkungan dan Kependudukan Parum Samigita serta Yayasan GUS
2. Data sekunder
Data sekunder berupa arsip proses penyelesaian konflik meliputi dokumen: laporan kegiatan, hasil pertemuankesepakatan, foto-foto kegiatan serta
literatur dan hasil studi terkait.
3.4. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam serta penelusuran dokumen tertulis yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti. Wawancara mendalam depth interview dilakukan untuk memperoleh keterangan, penjelasan dan informasi menyangkut konflik
penanganan Pantai Kuta dari beberapa nara sumber terpilih. Wawancara dilakukan dengan beberapa nara sumber yang dipandang memiliki pengetahuan
dan informasi tentang permasalahan yang diteliti. Nara sumber yang diwawancarai antara lain Ketua Yayasan Pratista, Bendesa Adat Kuta, Ketua
Yayasan GUS, Ketua dan Koordinator Bidang Lingkungan Parum Samigita.
3.5. Teknik Pengambilan Sampel Nara Sumber