Pertemuan Pihak Hotel di Kuta

52

2. Pertemuan Pihak Hotel di Kuta

Selain dengan masyarakat adat, pada bulan Okotober 2002 Pratista melakukan pertemuan dengan pengelola hotel-hotel di wilayah Pantai Kuta diantaranya adalah Inna Beach Hotel, Hotel Rama, Hotel Ramada, serta Café Pantai. Pada prinsipnya pihak hotel menyetujui rencana pemerintah dan meminta untuk secepatnya dilaksanakan penanganan pantai. Pada tanggal 8 Oktober 2002, Pratista melakukan pertemuan dengan Kelian Banjar Segara menyangkut adanya rencana penanganan oleh Hotel Patra. Berdasarkan informasi dari Banjar Segara pihak Hotel Patra Jasa telah menyiapkan rencana penanganan abrasi di pantainya yang akan disosialisasikan pada tanggal 10 Oktober 2002. Selanjutnya Pratista dibantu Kelian Banjar Segara menyiapkan rencana pertemuan 3 banjar yang meliputi Banjar Segara, Anyar dan Merthajati dengan pihak hotel. Pada tanggal 17 Januarai 2003 Pratista melakukan koordinasi dengan Bp. Kantra, Kelian Banjar Segara membahas rencana pertemuan 3 banjar dengan pihak hotel. Pertemuan dijadwalkan pada tanggal 25 atau 28 Januari 2003 dan mengundang bendesa. Rencana pertemuan ini tidak jadi setelah Hotel Patra mengadakan pertemuan dengan Desa Adat Kuta dan Parum pada tanggal 20 Januari 2003. Pantai di depan Hotel Patra mengalami abrasi terparah yang telah mengikis pantai menjadi curamterjal. Hotel Patra Jasa memiliki rencana untuk menanggulangi abrasi dengan cara menambah atau menambal di beberapa bagian dari terumbu karang yang ada di depan pantainya. Hotel Patra Jasa merencanakan membangun revetment dan breakwater yang sejajar pantai sejauh 100 meter dari pantai. Hotel Patra Jasa mengundang tokoh-tokoh masyarakat Desa Adat Kuta serta banjar dan Parum Samigita untuk melakukan pertemuan pada tanggal 20 Januari 2003. Oleh desa adat rencana Patra Jasa membangun breakwater dikuatirkan akan dapat merubah ombak dan menimbulkan dampak yang tidak terduga. Desa adat hanya menyetujui pembangunan revetment untuk melindungi kepemilikan Patra Jasa dan mempertahankan garis pantai yang ada. Bentuk, kemiringan dan bahannya disarankan yang ramah lingkungan dan mendapat persetujuan dari desa adat dan Dinas PU. Pada saat peninjauan lapangan disepakati revetment yang akan 53 dibangun mengambil lahan 50 ke arah timur ke arah Patra Jasa dan 50 ke arah barat ke arah pantai.

3. Pertemuan Parum Samigita dan Yayasan GUS