Manajemen Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Bagan Kusik Estate, PT Harapan Sawit Lestari, Kalimantan Barat

MANAJEMEN PEMUPUKAN KELAPA SAWIT (Elaeis
guineensis Jacq.) DI BAGAN KUSIK ESTATE, PT HARAPAN
SAWIT LESTARI, KALIMANTAN BARAT

ADE BUDIARGO

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Manajemen
Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Bagan Kusik Estate PT
Harapan Sawit Lestari Kalimantan Barat adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, September 2014
Ade Budiargo
NIM A24100182

ABSTRAK
ADE BUDIARGO. Manajemen Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
Jacq.) di Bagan Kusik Estate, PT Harapan Sawit Lestari, Kalimantan Barat.
Dibimbing oleh ROEDHY POERWANTO dan SUDRADJAT
Kegiatan magang dilaksanakan di Bagan Kusik Estate (BKE), PT Harapan
Sawit Lestari,Kalimantan Barat selama 4 bulan. Aspek teknis yang dilakukan
selama kegiatan magang yaitu turut aktif dalam kegiatan perkebunan, antara lain :
pemupukan, pengendalian gulma, sanitasi, LSU, dan panen. Aspek manajerial
yang dilakukan yaitu dengan menjadi pendamping mandor dan pendamping
asisten. Pengamatan dilakukan terhadap pengaplikasian pupuk di lapangan dengan
mengamati pelaksanaan kaidah empat tepat. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa aplikasi pemupukan di kebun BKE telah memenuhi kaidah tersebut
meskipun masih dapat ditingkatkan lagi pada aspek cara pemupukan dan
ketepatan dosisnya. Nilai ketepatan cara pemupukan sebesar 85.4% untuk urea

dan 80.6% untuk borat. Ketepatan dosis untuk pupuk urea 91.1% tetapi masih
dapat ditingkatkan dengan mengganti takaran yang ada dengan takaran yang lebih
sesuai. Ketepatan jenis pemupukan telah mencapai 100% untuk semua jenis
pupuk sesuai rekomendasi. Jumlah pupuk yang diaplikasi dalam setahun
cenderung berpengaruh nyata terhadap produksi TBS, dan berkorelasi positif
terhadap produksi TBS. Usia dan pengalaman kerja pemupuk tidak berpengaruh
nyata terhadap prestasi kerja yang didapatkan. Efisiensi dalam penggunaan tenaga
kerja di kebun BKE telah tercapai yaitu dengan Indeks Tenaga Kerja sebesar
0.1508 hk ha-1.
Kata kunci : efektivitas pemupukan, efisiensi pemupukan, kelapa sawit, produksi,
pupuk

ABSTRACT
Fertilizer Management of Palm Oil (Elaeis guneensis Jacq.) in Bagan Kusik
Estate, PT Harapan Sawit Lestari Plantation, West Kalimantan. Supervised by
ROEDHY POERWANTO and SUDRADJAT.
The internship was conducted at Bagan Kusik Estate (BKE), PT Harapan
Sawit Lestari, West Kalimantan during 4 months. The technical aspects that done
during the internship were participate in the plantation activities, i.e : fertilization,
weed control, sanitation, leaf sampling, and harvesting. The managerial aspects

that done during internship were become an assistant of foreman and assistant of
field assistant. The observation done was observing the proper implementation of
the rule of the fertilizer application in field. The observations indicated that the
fertilizer application on the field has fulfilled these principles, although it could be
better by improving the method and dosage aspects. The accuration of fertilization
method was 85.4 % for Urea and 80.6 % for Borate. Score of the precise of Urea
dosage was 91.1%, therefore the company should be use the standard measuring
cup for each fertilizer. The precision of fertilizer types in the fertilizion has
reached 100 % for any types of fertilizer. The quantity of fertilizer that applicated
in a year likely to affect in fresh fruit bunch production, but the fertilization have a
positive correlation with the fresh fruit bunch production. Age and work
experience of the fertilization labour doesn’t have a real effect to their work
performance. The efficiency of the employe use in the field has been reached with
0.1508 hk ha-1 employement index.
Key words : fertilizer, fertilizer effectiveness, fertilizer efficiency, palm oil,
production

MANAJEMEN PEMUPUKAN KELAPA SAWIT (Elaeis
guineensis Jacq.) DI BAGAN KUSIK ESTATE, PT HARAPAN
SAWIT LESTARI, KALIMANTAN BARAT


ADE BUDIARGO

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Agronomi dan Hortikultura

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Judul Skripsi : Manajemen Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di
Bagan Kusik Estate, PT Harapan Sawit Lestari, Kalimantan Barat
Nama
: Ade Budiargo
NIM
: A24100182


Disetujui oleh

Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto, Msi
Pembimbing I
Diketahui oleh

Dr. Ir. Agus Purwito, MSc.Agr
Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Dr. Ir. Sudradjat, MS
Pembimbing II

PRAKATA
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Manajemen
Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Bagan Kusik Estate, PT
Harapan Sawit Lestari, Kalimantan Barat. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) dalam memperoleh gelar Sarjana

Pertanian.
Proses pembuatan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
mendukung dan membantu baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas karunia dan anugerah Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi S1 dengan baik.
2. Bapak Suratmo dan Ibu Sumaryani, adik Cahyo Wulandari dan Arofi Istiqomah
serta Furi Widyaningsih atas doa, kasih sayang, perhatian, dukungan dan
kepercayaan kepada penulis.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto, MSc dan Dr. Ir. Sudradjat, MS selaku
dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, kritik
dan saran yang membangun selama proses penyusunan skripsi.
4. Bapak Dr. Ir. Iskandar Lubis, MS selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses kegiatan akademik di
Departemen Agronomi dan Hortikultura.
5. PT Harapan Sawit Lestari yang telah memberikan izin dan dukungannya untuk
magang di Bagan Kusik Estate selama 4 bulan.
6. Bapak Ir. Supianto selaku Estate Manajer, Patuh Hudiono selaku asisten
admininistrasi, Aprianus R.N, Sarwanto, Riyono selaku pembimbing lapang
dan asisten BKE, serta Edi Suradi dan Edi Suprapto yang telah memberikan

bimbingan dan bantuan selama penulis magang.
7. Seluruh keluarga AGH 47, keluarga rumah hijau : Imam Nur Cholis, Samsi
Abdul Khodar, Iansyah Wibi Saksono, M Rizal Pahlevi, Putra Minansyah dan
Sapto Pujo atas kebersamaan dan inspirasinya selama kuliah di Departemen
Agronomi dan Hortikultura.
8. Keluarga besar Bagan Kusik Estate atas bantuan, bimbingan, serta kasih sayang
terhadap penulis selama magang.
Bogor, September 2014
Ade Budiargo

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

iv

DAFTAR GAMBAR

iv

DAFTAR LAMPIRAN


iv

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan

2

TINJAUAN PUSTAKA

2

METODE MAGANG


5

Waktu dan Tempat

5

Pelaksanaan Magang

5

Pengumpulan Data dan Pengamatan

5

Analisis Data dan Informasi

6

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG


6

PELAKSANAAN MAGANG

10

ASPEK TEKNIS

10

Pengambilan Kesatuan Contoh Daun

10

Pemupukan Organik

12

Pemupukan Anorganik


13

Pengendalian Gulma Kimia

18

Pengendalian Gulma Manual

19

Panen

20

Pembibitan

24

ASPEK MANAJERIAL

25

HASIL DAN PEMBAHASAN

27

Efektivitas Pemupukan dengan Prinsip 4 Tepat

27

Efisiensi Tenaga Kerja

35

SIMPULAN DAN SARAN

37

DAFTAR PUSTAKA

37

LAMPIRAN

39

RIWAYAT HIDUP

53

DAFTAR TABEL
Produksi dan Produktivitas TBS Kebun BKE 5 tahun terakhir
Jumlah Karyawan Staf dan Non Staf Kebun BKE Tahun 2014
Alat-alat yang digunakan untuk panen beserta fungsinya
Jenis pupuk yang digunakan di BKE tahun 2013/2014
Realisasi pemupukan di BKE tahun 2013/2014
Realisasi pemupukan di BKE tahun 2013/2014
Ketepatan eceran di Kebun Bagan Kusik Estate
Pengamatan ketepatan dosis taburan pupuk di BKE
Ketepatan cara aplikasi pupuk oleh penabur
Pemupukan dan produksi TBS kebun BKE
Prestasi kerja karyawan penabur
Uji t-student prestasi kerja penabur berdasarkan klasifikasi tingkat usia
Uji t-student prestasi kerja penabur berdasarkan lama bekerja

8
8
21
28
28
29
31
32
33
34
35
36
36

DAFTAR GAMBAR
Fasilitas kesejahteraan karyawan
Pengambilan kesatuan contoh daun
Aplikasi janjang kosong
Alat pemupukan yang digunakan di BKE
Alur pengaplikasian pupuk di kebun
Pemupukan mekanis
Kegiatan pengendalian gulma kimia
Pengendalian gulma manual
Alat-alat yang digunakan saat pemanenan
Kegiatan pemanenan TBS
Pembibitan kelapa sawit

9
10
13
16
16
17
19
20
21
23
25

Grafik curah hujan di BKE tahun 2013-2014

30

DAFTAR LAMPIRAN
Layout kebun BKE rayon 2
Tabel curah hujan 7 tahun terakhir
Struktur organisasi di BKE
Jurnal harian magang sebagai karyawan harian lepas
Jurnal harian magang sebagai pendamping mandor
Jurnal harian magang sebagai pendamping asisten

40
41
42
43
46
49

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman penghasil
minyak nabati yang memiliki keunggulan lebih jika dibandingkan dengan
tanaman penghasil minyak nabati yang lain, yaitu memiliki produktivitas yang
tinggi mencapai 4 ton ha -1 Crude Palm Oil (CPO), umur ekonomis yang panjang
dan mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Minyak kelapa sawit juga
merupakan bahan baku pembuatan bahan pangan maupun non pangan, dan bahan
bakar yang dapat diperbaharui (renewable).
Indonesia merupakan salah satu negara produsen kelapa sawit yang terus
berkembang. Perkembangan luas dan produksi perkebunan kelapa sawit di
Indonesia selama sepuluh tahun terakhir terus meningkat hingga mencapai 10.01
juta hektar pada tahun 2013 dan merupakan perkebunan kelapa sawit yang terluas
di dunia. Demikian pula produksinya pada tahun 2013 mencapai 27.74 juta ton
dengan produktivitas 3 855 kg ha -1CPO dan menduduki posisi pertama di dunia
melampaui Malaysia (Ditjenbun 2013).
Pemupukan kelapa sawit bertujuan untuk menambah unsur-unsur hara
yang kurang atau tidak tersedia didalam tanah, yang mana unsur hara tersebut
diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif agar
didapatkan tandan buah segar yang optimal. Menurut Sutarta dan Winanrna
(2002) pemupukan merupakan suatu upaya untuk menyediakan unsur hara yang
cukup guna mendorong pertumbuhan vegetatif yang sehat dan produksi TBS
hingga mencapai produktivitas maksimum.
Pemupukan merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan
produksi. Biaya yang dikeluarkan untuk pemupukan berkisar antara 40-60% dari
biaya pemeliharaan tanaman secara keseluruhan atau sekitar 24% dari total biaya
produksi (PPKS 2003). Pemupukan pada tanaman kelapa sawit harus dapat
menjamin pertumbuhan vegetatif dan generatif yang normal sehingga dapat
memberikan produksi Tandan Buah Segar (TBS) yang optimal serta
menghasilkan minyak sawit mentah yang tinggi baik kualitas maupun kuantitas
(Adiwiganda 2007).
Efektivitas pemupukan berhubungan dengan persentase hara pupuk yang
diserap tanaman. Pemupukan dikatakan efektif jika sebagian besar hara pupuk
diserap tanaman sedangkan efisiensi pemupukan berkaitan dengan hubungan
antara biaya (bahan pupuk, alat kerja, dan upah) dengan tingkat produksi yang
dihasilkan. Agar kebutuhan tanaman atas unsur hara dapat tercukupi dengan tepat
maka sebelum diadakan pemupukan terlebih dahulu perlu analisis kebutuhan
unsur hara tanaman tersebut melalui analisis tanah dan daun (Pahan 2012).
Pemupukan yang efektif dan efisien dapat dicapai jika dilakukan dengan
tepat jenis dan dosis pupuk, cara pemberian pupuk, waktu pemupukan, tempat
aplikasi, dan pengawasan dalam pelaksanaan pemupukan. Pemupukan merupakan
salah satu faktor penting yang berperan untuk mencapai produktivitas yang tinggi,
terutama dalam memenuhi persyaratan unsur hara (Poeloengan et al. 2003).
Aspek manajemen pemupukan juga penting untuk dipelajari agar pelaksanaan

2

pemupukan sesuai dengan standar operasional baku yang dijalankan oleh suatu
perusahaan sehingga penggunaan pupuk efektif dan efisien.
Tujuan
Tujuan umum kegiatan magang yang dilakukan adalah untuk mempelajari
serta memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam bekerja secara nyata
mengenai aspek teknis dan manajerial perkebunan kelapa sawit. Tujuan khusus
yang ingin dicapai adalah untuk mempelajari dan menganalisis manajemen dan
efisiensi pemupukan kelapa sawit.

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Kelapa Sawit
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jaqc.) merupakan tumbuhan tropis
golongan plasma yang termasuk kedalam tanaman tahunan. Tanaman ini
merupakan subkelas dari monokotil yang mepunyai habitus paling besar.
Klasifikasi tanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut:
Divisi
: Spematophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledone
Keluarga
: Aracaceae (dahulu disebut Palmae)
Subkeluarga : Cocoideae
Genus
: Elaeis
Spesies
: Elaeis guineensis Jacq.
Kelapa sawit merupakan cocoideae yang paling besar habitusnya. Daun
memerlukan waktu 2 tahun untuk berkembang dari proses inisiasi sampai daun
dewasa pada pusat tajuk dan dapat berfotosintesis secara aktif sampai 2 tahun lagi.
Daun tersusun secara bertingkat melingkari batang dan membentuk filotaksi daun.
Filotaksi adalah pola susunan daun-daun pada batang yang polanya sangat jelas
dan dapat diamati dari bekas (rumpang) daun yang dapat bertahan lama di batang
(Pahan 2008).
Tanaman kelapa sawit memeiliki batang yang lurus, tingginya bisa
mencapai 13 – 18 meter. Batang kelapa sawit berbentuk silinder sekitar 10 cm
pada tanaman muda hingga 75 cm pada tanaman tua. Bagian bawah batang yang
agak membesar disebut bonggol. Bagian ini memiliki diameter lebih besar 1020% dari batang bagian atas (Lubis dan Widanarko 2011)
System perakaran kelapa sawit merupakan system akar serabut yang terdiri
dari akar primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Akar primer umumnya
berdiameter 6-10 mm, keluar dari pangkal batang menyebar secara horizontal dan
menghujam kedalam tanah dengan sudut yang beragam. Akar primer bercabang
membentuk akar sekunder yang diameternya 2-4 mm. akar sekunder bercabang
membentuk akar tersier yang berdiameter 0.7-1.2 mm dan umunya bercabang lagi

3

membentuk akar kuartener. Pertumbuhan dan perkembangan akar dapat
terangsang bila konsentrasi hara dalam tanah (terutama N dan K) cukup besar
(Pahan 2008)
Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit

Faktor Iklim
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik dengan curah hujan
sekitar 2 000 mm/tahun, terbagi merata sepanjang tahun dan tidak terdapat
periode kering tegas dengan kisaran suhu antara 24 – 28˚ C. Tanamankelapa sawit
membutuhkan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi untuk melakukan
fotosintesis. Intensitas cahaya matahari bervariasi 1 410 – 1 540 J/cm²/hari.
Fotosintesis pada daun kelapa sawit akan meningkatkan pada kondisi dimana
langit – berawan karena intensitas cahaya matahari dapat berkurang. Suhu terkait
dengan garis lintang dan elevasi di suatu daerah. Tanaman kelapa sawit liar dapat
tumbuh dan menghasilkan buah pada ketinggian 1 300 m dari permukaan laut
(Pahan 2008).
Faktor Tanah
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada tanah mineral, gambut, dan
pasang surut. Lahan yang baik untuk tanaman kelapa sawit harus mengacu 3
faktor, yaitu lingkungan, sifat fisik tanah, dan kesuburan tanah. Lahan untuk
menanam kelapa sawit harus memiliki tingkat keasaman (pH) yang optimum
adalah 4.0 – 6.0, kedalaman solum >75 cm, ketinggian muka air tanah

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 10 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat

3 83 102

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)pada Berbagai Perbandingan Media Tanam Sludge dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Pre Nursery

4 102 53

Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Terhadap Pemberian Kompos Sampah Pasar dan Pupuk NPKMg (15:15:6:4) di Pre Nursery

6 79 69

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit ( Elaeis Guineensis Jacq.) Dengan Menggunakan Media Sekam Padi dan Frekuensi Penyiraman di Main Nursery

10 98 74

Pengaruh Pemberian Limbah Kalapa sawit (Sludge) dan Pupuk Majemuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guinsensis Jacq) di Pembibitan Awal

0 25 95

Studi Sebaran Akar Tanaman Kelapa Sawit(Elaeis guineensis Jacq.) Pada Lahan Gambut Di Perkebunan PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu

6 87 123

Pertumbuhan Mucuna Bracteata L. Dan Kadar Hara Kelapa Sawit (Elais guinensis Jacq.) Dengan Pemberian Pupuk Hayati

3 63 66

Model pendugaan cadangan karbon pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) umur 5 tahun di perkebunan kelapa sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat.

6 77 76

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 15 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit Putri Hijau, Besitang Sumatera Utara

5 61 75

Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Bagan Kusik Estate, PT Harapan Sawit Lestari, Ketapang, Kalimantan Barat

0 2 57