2.1.6.2. Jenis-jenis motivasi
Dalam jurnal Hallgeir Nilsen 2009 yang berjudul Influence on Student Academic Behavior through Motivation, Self-Efficacy and Value Expectation: An
Action Research Project to Improve Learning dikatakan bahwa teori self- determination penetapan diri membedakan antara berbagai jenis motivasi
berdasarkan pada alasan atau tujuan yang berbeda yang mengakibatkan berkembangnya sebuah tindakan
Perbedaan yang paling tampak adalah antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik:
Motivasi intrinsik adalah kecenderungan untuk melibatkan diri pada
tugas-tugas karena seseorang menganggapnya sebagai suatu hal yang menarik dan menyenangkan. Siswa dengan motivasi intrinsik cenderung
bertahan dalam masalah-masalah yang rumit dan belajar dari kesalahan mereka. Sebagai tambahan, motivasi intrinsik merupakan pusat dari
proses penggabungan melalui elemen pengetahuan eksternal seseorang yang tergabung dengan pengetahuan baru.
Motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan untuk terlibat dalam tugas-
tugas karena faktor yang tidak berhubungan dengan tugas tersebut seperti adanya penghargaan atau hukuman. Contohnya untuk melewati ujian atau
mendapat nilai yang bagus.
2.1.6.3.Indikator Motivasi Belajar
Secara spesifik Uno dalam bukunya “Teori Motivasi Pengukurannya” 2008: 31 menyatakan bahwa hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal
dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator meliputi:
1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4 Adanya penghargaan dalam belajar
5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
Universitas Sumatera Utara
6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
2.2. Kerangka Konsep
Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama. Konsep dibangun dari teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan variabel-
variabel yang akan diteliti Bungin, 2005: 57. Adapun yang menjadi variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas X
Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lainnya Kriyantono, 2008: 21.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “Pemberitaan mobil Kiat Esemka”.
2. Variabel terikat Y
Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau unsur atau faktor yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas Nawawi,
1998: 56. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “Motivasi belajar siswa SMK
Negeri 2 Medan”.
2.3. Operasional Variabel
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk
membentuk kesatuan dan kesesuaian dalam penelitian yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.1 Operasional Variabel
NO Variabel Teoritis Variabel Operasional
1 Variabel Bebas X
Pemberitaan Mobil Kiat Faktual
Keakuratan
Universitas Sumatera Utara