Kuesioner adalah kumpulan pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang yang dalam hal ini disebut responden dan cara menjawabnya juga
dilakukan dengan tertulis Arikunto, 2002:135. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu sejumlah pertanyaan yang telah
disediakan jawabannya, sehingga responden hanya perlu memilih salah satu jawaban saja. Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan pada
tanggal 20-21 Juni 2012.
3.6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995:263. Data yang diperoleh
dari hasil penelitian akan dianalisis dan diinterpretasikan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Analisis Tabel Tunggal
Analisi data tunggal merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabe penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan
atas dasar frekuensi dan presentasi Singarimbun, 1995:266. 2.
Analisis Tabel Silang Merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan
mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif
Singarimbun, 1995:273. 3.
Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis
yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan maka peneliti menggunakan rumus tata
jenjang oleh Spearman Spearman’s Rho Rank – Order Correlation, yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
�ℎ� = 1 − 6
− Ʃ�
2
��
2
− 1
Keterangan : Rho
= koefisien korelasi rank-order d
= perbedaan antara pasangan jenjang Ʃ
= sigma atau jumlah N
= jumlah individu dalam sampel
1 = bilangan konstan
6 = bilangan konstan
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Jika rho 0, maka hipotesis ditolak Jika rho 0, maka hipotesis diterima
Untuk menguji tingkat signifikan korelasi, maka digunkan rumus �
�����
pada signifikan 0,05 sebagai berikut :
� = � � − 2
1 − �
� 2
Keterangan : t
= nilai �
ℎ�����
�
�
= nilai koefisien n
= jumlah sampel Jika
�
ℎ�����
�
�����
maka hubungan signifikan
Universitas Sumatera Utara
Jika �
ℎ�����
�
�����
, maka hubungan tidak signifikan Selanjutnya untuk mengatur kekuatan derajat hubungan digunakan nilai koefisien
Guilford, sebagai berikut Kriyantono, 2008:168-169, yaitu : ≤ 0,20
= hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,39
= hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70
= hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90
= hubungan yang tinggi; kuat ≥ 0,90
= hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN