Variabel bebas Pemberitaan mobil Esemka di Tv One

Kelas satu I 37 52,9 Kelas dua II 33 47,1 Total 70 100,0 Sumber: P.3FC.5 Pada tabel 4.3 di atas dapat dilihat kelas dari responden. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 satu dan kelas 2 dua jurusan otomotif SMK Negeri 2 Medan. Dalam penelitian ini siswa kelas 3 tiga tidak termasuk ke dalam populasi yang diambil karena pada saat penelitian ini dilaksanakan seluruh siswa kelas 3 tiga SMK Negeri 2 Medan telah tamat dari bangku sekolah. Jumlah responden yang dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini diambil dari masing-masing kelas 1 dan kelas 2 jurusan otomotif dimana sampelnya ditentukan berdasarkan teknik sampling Proportional Stratified Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memungkinkan setiap populasi, sekalipun populasi tersebut memiliki jumlah yang kecil namun tetap memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian.

4.3.2. Variabel bebas Pemberitaan mobil Esemka di Tv One

Tabel 4.4 Intensitas Menonton Pemberitaan Mobil Esemka di Tv One Frekuensi 9 kali 9 12,9 6-9 kali 8 11,4 3-6 kali 23 32,9 3 kali 30 42,9 Total 70 100,0 Sumber: P.4FC.6 Pada tabel 4.4 di atas dapat dilihat intensitas responden dalam menonton pemberitaan mobil Esemka yang ditayangkan di Tv One. Berdasarkan tabel diatas terdapat 9 responden 12,9 yang menonton pemberitaan Mobil Esemka Universitas Sumatera Utara di Tv One sebanyak lebih dari 9 kali 9kali, 8 responden 11,4 yang menonton pemberitaan mobil Esemka di Tv One sebanyak 6-9 kali, 23 responden 32,9 yang menonton pemberitaan mobil Esemka di Tv One sebanyak 3-6 kali dan terdapat 30 responden 42,9 yang menonton pemberitaan mobil Esemka di Tv One sebanyak kurang dari 3 kali 3 kali. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rata-rata siswa SMK Negeri 2 Medan jarang memonton pemberitaan mobil Esemka yang ditayangkan di Tv One. Penyebab minimnya intensitas siswa SMK Negeri 2 Medan dalam mengikuti pemberitaan mobil Esemka didasari oleh penggunaan televisi sebagai media hiburan semata. Tabel 4.5 Faktualitas Pemberitaan Frekuensi Sangat Faktual 19 27,1 Faktual 41 58,6 Kurang Faktual 9 12,9 Tidak Faktual 1 1,4 Total 70 100,0 Sumber: P.5FC.7 Sebuah pemberitaan dapat dikatakan faktual apabila dalam pemberitaan tersebut tidak terdapat pencampuran antara fakta dan opini. Informasi yang terkandung dalam sebuah berita harus berdasarkan pada kenyataan yang terjadi dan mengandung kebenaran. Pada tabel 4.5 di atas dapat dilihat tingkat faktualitas pemberitaan mobil Esemka yang ditayangkan oleh Tv One. Berdasarkan tabel di atas jumlah responden yang mengatakan bahwa pemberitaan mobil Esemka di Tv One sangat faktual adalah 19 responden 27,1, sebanyak 41 responden 586 berpendapat bahwa pemberitaan mobil Esemka di TV One faktual, 9 responden 12,9 menyatakan bahwa pemberitaan mobil Esemka di Tv One kurang faktual dan hanya terdapat 1 responden 1,4 yang berpendapat bahwa pemberitaan mobil Esemka di Tv One tidak faktual. Dengan demikian Universitas Sumatera Utara dapat dikatakan bahwa Tv One dapat menyajikan informasi tentang perkembangan mobil Esemka secara faktual dimata siswa SMK Negeri 2 Medan. Tabel 4.6 Tingkat Pemahaman Frekuensi Sangat Paham 11 15,7 Paham 43 61,4 Kurang Paham 15 21,4 Tidak Paham 1 1,4 Total 70 100,0 Sumber: P.6FC.8 Pada tabel 4.6 diatas dapat dilihat tingkat pemahaman responden terhadap penyajian pemberitaan mobil Esemka yang disampaikan Tv One. Dalam sebuah pemberitaan mudah atau tidaknya informasi yang disampaikan media untuk dipahami khalayak dipengaruhi oleh bagaimana cara media tersebut dalam mengemas isi berita yang disampaikan. Selain itu tingkat pendidikan khalayak juga cukup berpengaruh terhadap pemahamnya terhadap informasi yang disampaikan oleh media. Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa 11 responden 15,7 sangat paham terhadap penyajian pemberitaan mobil Esemka yang disajikan oleh Tv One, sebanyak 43 responden 61,4 paham terhadap penyajian pemberitaan mobi Esemka yang disajikan Tv One, yang merasa kurang paham akan penyajian pemberitaan mobil Esemka disajikan Tv One sebanyak 15 responden 21,4 dan hanya terdapat 1 responden 1,4 yang merasa tidak paham akan penyajian pemberitaan mobil Esemka yang disajikan Tv One. Meskipun kebanyakan reponden tidak terlalu mengikuti perkembangan pemberitaan mobil Esemka namum mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap penyajian pemberitaan mobil Esemka yang disajikan Tv One. Hal ini Universitas Sumatera Utara didasari oleh latar belakang pendidikan responden dimana mereka merupakan pelajar di salah satu SMK Negeri favorit di kota Medan. Tabel 4.7 Kejelasan Isi Berita Frekuensi Sangat Jelas 6 8,6 Jelas 54 77,1 Kurang Jelas 9 12,9 Tidak Jelas 1 1,4 Total 70 100,0 Sumber: P.7FC.9 Pada tabel 4.7 di atas dapat dilihat tingkat kejelasan informasi yang diterima oleh responden mengenai pemberitaan mobil Esemka di Tv One. Dalam Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 6 responden 8,6 yang menyatakan informasi yang mereka terima mengenai pemberitaan mobil Esemka di Tv One sangat jelas, sebanyak 54 responden 77,1 menyatakan informasi yang mereka terima mengenai pemberitaan mobil Esemka di Tv One jelas, 9 responden 12,9 menyatakan kurang jelas dan hanya ada 1 responden 1,4 yang merasa informasi yang diterimanya mengenai pemberitaan mobil Esemka di Tv One tidak jelas. Dengan demikian mayoritas responden menilai pemberitaan mobil Esemka yang ditayangkan di Tv One sudah jelas. Pemberitaan yang dimaksud meliputi awal perakitan mobil Esemka yang dilakukan oleh siswa SMK Solo di Solo Techno Park STP hingga pada tahap uji emisi gas buang dan uji layak jalak mobil Esemka Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi BTMP Serpong, Tangerang, Jawa Barat. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Keakuratan Berita Frekuensi Sangat Akurat 10 14,3 Akurat 50 71,4 Kurang Akurat 8 11,4 Tidak Akurat 2 2,9 Total 70 100,0 Sumber: P.8FC.10 Keakuratan suatu pemberitaan merupakan tingkat kedalaman penyampaian fakta yang disertai dengan data-data akurat dari sumber yang relevan dan kompeten yang digunakan oleh wartawan dalam menyajikan berita pemberitaan tersebut. Keakuratan pemberitaan di suatu media dapat menjadi indikator dalam mengukur kredibilitas sebuah media atau organisasi media yang menyiarkan berita tersebut. Pada tabel 4.8 di atas dapat dilihat tingkat keakuratan Tv One dalam memberitakan informasi mengenai perkembangan mobil Esemka. Berdasarkan tabel di atas terdapat 10 responden 14,3 yang menyatakan bahwa Tv One memberikan informasi yang sangat akurat dalam meberitakan perkembangan mobil Esemka, sebanyak 50 responden 71,4 menyatakan pemberitaan mobil Esemka yang disajikan Tv One akurat, 8 responden 11,4 menyatakan kurang akurat dan sisanya 2 responden 2,9 menyatakan bahwa informasi yang diberitakan oleh Tv One terkait perkembangan mobil Esemka tidak akurat. Dengan demikian kebanyakan responden berpendapat bahwa Tv One telah memberikan informasi yang akurat Universitas Sumatera Utara dalam memberitakan perkembangan mobil Esemka. Sebagai contoh, pemberitaan mobil Esemka yang gagal dalam uji emisi gas buang yang dilakukan di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi BTMP Serpong, Tangerang, Jawa Barat. Para responden berpendapat bahwa dalam memberitakan gagalnya mobil Esemka dalam uji emisi, Tv One juga menyertakan data-data batas ambang maksimal gas CO2 yang dihasilkan oleh sebuah kendaraan agar dapat dikatakan lolos uji emisi dan layak jalan. Tabel 4.9 Kelengkapan Isi Berita Frekuensi Sangat Lengkap 11 15,7 Lengkap 48 68,6 Kurang Lengkap 10 14,3 Tidak Lengkap 1 1,4 Total 70 100,0 Sumber: P.9FC.11 Kelengkapan isi berita adalah pemberitaan yang isinya memuat 5W+1H, yaitu what apa, who siapa, when kapan, where dimana, why mengapa dan how bagaimana. Pada tabel 4.9 di atas dapat kita lihat kelengkapan isi pemberitaan mobil Esemka yang ditayangkan di Tv One. Berdasarkan tabel di atas terdapat 11 responden 15,7 yang menyatakan bahwa isi pemberitaan mobil Esemka di Tv One sangat lengkap, 48 responden 68,6 menyatakan bahwa isi pemberitaan mobil Esemka di Tv One lengkap, 10 responden 14,3 yang menyatakan bahwa isi pemberitaan mobil Esemka di Tv One kurang lengkap dan hanya terdapat 1 responden 1,4 responden yang menyatakan bahwa isi pemberitaa mobil Esemka di Tv One tidak lengkap. Dari data di atas dapat disimpulkan kebanyakan responden menyatakan bahwa isi pemberitaan mobil Esemka yang ditayangkan di Tv One sudah lengkap. Sebagai contoh pemberitaan tentang uji emisi gas mobil Esemka, dalam pemberitaan tersebut sudah mengandung unsur 5W+1H. Pemberitaan tersebut Universitas Sumatera Utara mengutarakan mobil apa yang diuji kandungan gas buangnya, siapa yang melakukan uji emisi gas, kapan dilakukan uji emisi gas, dimana dilakukan uji emisi gas mobil Esemka, mengapa perlu dilakukan uji emisi gas dan bagaimana tahap atau proses pengujian emisi gas yang dilakukan terhadap mobil Esemka. Dengan demikian maka responden menyatakan bahwa pemberitaan mobil Esemka yang ditayangkan Tv One sudah lengkap. Tabel 4.10 Tingkat Perhatian Frekuensi Sangat Perhatian 25 35,7 Perhatian 34 48,6 Kurang Perhatian 9 12,9 Tidak Perhatian 2 2,9 Total 70 100,0 Sumber: P.10FC.12 Perhatian terhadap sebuah pemberitaan didasari oleh adanya kedekatan antara informasi yang diberikan dengan khalayak yang memberikan perhatian terhadap pemberitaan tersebut. Kedekatan yang dimaksud meliputi adanya kedekatan secara geografis atau tempat, kedekatan secara pemikiran atau emosional maupun adanya kedekatan kepentingan. Pada tabel 4.10 di atas dapat dilihat bagaimana perhatian responden terhadap pemberitaan mobil Esemka di Tv One. Berdasarkan tabel di atas terdapat 25 responden 35,7 yang menyatakan sangat perhatian terhadap pemberitaan mobil Esemka di Tv One, 34 responden 48,6 yang menyatakan perhatian terhadap pemberitaan mobil Esemka di Tv One. Terdapat pula 9 responden 12,9 responden yang menyatakan bahwa mereka kurang perhatian dengan pemberitaan mobil Esemka di Tv One sedangkan sisanya 2 responden 2,9 menyatakan bahwa mereka tidak tertarik dengan pemberitaan mobil Esemka di Tv One. Universitas Sumatera Utara Dari data di atas dapat ditarik gambaran bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 48,6 menyatakan bahwa mereka memberikan perhatian terhadap pemberitaan mobil Esemka di Tv One. Hal ini dapat terjadi karena antara informasi yang diberikan dalam pemberitaan tersebut memiliki kedekatan dengan responden yang merupakan siswa SMK Negeri 2 Medan. Kedekatan yang dimaksud adalah adanya kedekatan secara pemikiran atau emosional yaitu kedekatan dimana responden merasa bangga atas prestasi yang diraih siswa SMK Solo yang mampu merakit mobil Esemka dimana mobil tersebut direncanakan dapat menjadi mobil nasional mobnas yang mengharumkan nama bangsa. Tabel 4.11 Ketertarikan Terhadap Pemberitaan Frekuensi Sangat Tertarik 31 44,3 Tertarik 36 51,4 Kurang Tertarik 2 2,9 Tidak Tertarik 1 1,4 Total 70 100,0 Sumber: P.11FC.13 Ketertarikan khalayak akan sebuah pemberitaan tidak lepas dari penyajian informasi yang menarik dan fresh. Semakin menarik penyajian berita yang dilakukan oleh stasiun tv maka akan semakin besar pula kemungkinan khalayak akan tertarik dengan berita tersebut. Pada tabel 4.11 di atas dapat dilihat ketertariakan responden terhadap pemberitaan mobil Esemka di Tv One. Berdasarkan tabel di atas terdapat 31 responden 44,3 yang menyatakan sangat tertarik dengan pemberitaan mobil Esemka di Tv One, 36 responden 51,4 menyatakan bahwa mereka tertarik dengan pemberitaan tersebut. Selain itu terdapat 2 responden 2,9 yang menyatakan kurang tertarik dengan pemberitaan mobil Esemka di Tv One dan sisanya terdapat 1 responden 1,4 yang menyatakan bahwa ia tidak tertarik dengan pemberitaan mobil Esemka di Tv One. Universitas Sumatera Utara Dari data di atas dapat diambil gambaran bahwa rata-rata responden merasa tertarik terhadap pemberitaan mobil Esemka di Tv One. Dengan kata lain Tv One mampu mengemas isi berita tersebut semenarik mungkin sehingga responden antusias untuk menonton pemberitaan tersebut. Selain itu responden merasa tertarik terhadap pemberitaan mobil Esemka karena mereka ingin mengetahui bagaimana kelanjutan mobil Esemka tersebut apakah akan diproduksi massal dan akan menjadi mobil nasional di kemudian hari atau hanya akan menjadi euforia sesaat saja. Tabel 4.12 Hubungan Pemberitaan Dengan Kegiatan Responden Di Bidang Otomotif Frekuensi Sangat Berhubungan 47 67,1 Berhubungan 20 28,6 Kurang Berhubungan 3 4,3 Tidak Berhubungan Total 70 100,0 Sumber: P.12FC.14 Pada tabel 4.12 di atas daat dilihat hubungan antara pemberitaan mengenai mobil Esemka di Tv One dengan kegiatan responden di bidang otomotif. Berdasarkan tabel di atas terdapat 47 responden 671 yang menyatakan bahwa antara pemberitaan mobil Esemka di Tv One dengan kegiatan responden di bidang otomotif sangat berhubungan. Sebanyak 20 responden 28,6 menyatakan bahwa antara pemberitaan mobil Esemka di Tv One dengan kegiatan responden di bidang otomotif berhubungan. Sisanya terdapat 3 responden 4,3 yang menyatakan bahwa antara pemberitaan mobil Esemka di Universitas Sumatera Utara Tv One dengan kegiatan responden di bidang otomotif kurang berhubungan. Pada tabel di atas juga tidak dijumpai responden yang menyatakan bahwa antara pemberitaan mobil Esemka di Tv One dengan kegiatan responden di bidang otomotif tidak berhubungan. Pertanyaan ini peneliti tanyakan karena berdasarkan pendapat McQuail yaitu untuk mengukur kinerja media media perfomance dalam meriset sebuah pemberitaan perlu dilihat relevansi atau hubungan yang terdapat dalam berita itu. Relevansi yang dimaksud di sini berkaitan dengan nilai berita tersebut. Pada pemberitaan mengenai mobil Esemka nilai berita yang terkandung di dalamnya adalah prestasi siswa SMK Solo merakit mobil Esemka. Tabel 4.13 Keseimbangan Berita Frekuensi Sangat Seimbang 10 14,3 Seimbang 52 74,3 Kurang Seimbang 7 10,0 Tidak Seimbang 1 1,4 Total 70 100,0 Sumber: P.13FC.15 Keseimbangan berita dapat diartikan dengan ada atau tidaknya “source bias” atau ketidakseimbangan sumber berita dan juga ada atau tidaknya kecenderungan berita miring. Pada tabel 4.13 di atas dapat dilihat tingkat keseimbangan Tv One dalam menyajikan pemberitaan mengenai mobil Esemka. Berdasarkan tabel di atas terdapat 10 responden 14,3 yang menyatakan bahwa pemberitaan mobil Esemka di Tv One sangat seimbang, 52 responden 74,3 menyatakan bahwa pemberitaan mobil Esemka di Tv One seimbang, sebanyak 7 responden 10,0 menyatakan pemberitaan mobil Esemka di Tv One kurang seimbang dan sisanya 1 responden 1,4 menyatakan bahwa pemberitaan mobil Esemka di Tv One tidak seimbang. Tabel 4.14 Universitas Sumatera Utara Netralitas Berita Frekuensi Sangat Netral 16 22,9 Netral 48 68,6 Kurang Netral 3 4,3 Tidak Netral 3 4,3 Total 70 100,0 Sumber: P.14FC.16 Kenetralan suatu pemberitaan adalah ketidakberpihakan informasi yang diberikan dalam sebuah pemberitaan terhadap pihak tertentu. Pada tabel 4.14 di atas dapat dilihat netralitas Tv One dalam menyajikan pemberitaan mengenai mobil Esemka. Berdasarkan tabel di atas terdapat 16 responden 22,9 yang menyatakan bahwa pemberitaan mobil Esemka di Tv One sangat netral, 48 responden 68,6 menyatakan bahwa pemberitaan mobil Esemka di Tv One netral dan sisanya masing-masing 3 responden 4,3 menyatakan bahwa pemberitaan mobil Esemka yang disajikan oleh Tv One kurang netral dan tidak netral.

4.3.3. Variabel terikat Motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Medan