Uraian Umum Antalgin Farmakologi antalgin Farmakodinamika antalgin Farmakokinetik antalgin

2.4.1 Uraian Umum Antalgin

Rumus Bangun : Rumus Struktur : C 13 H 16 N 3 NaO 4 S.H 2 O Nama Kimia : Natrium 2,3-dimetil-1-fenil-5-pirazolon-4- metilaminometanasulfonat Berat Molekul : 351,37 Pemerian : Serbuk hablur, putih atau putih kekuningan. Kelarutan : Larut dalam air dan HCl 0,02 N. Identifikasi : Pada 3 ml larutan 10 bv, tambahkan 1 ml sampai 2 ml asam klorida 0,02 N dan 1 ml besi III klorida 5 bv terjadi warna biru yang jika dibiarkan berubah menjadi merah kemudian tidak berwarna. Susut Pengeringan : Tidak lebih dari 5,5; lakukan pengeringan pada suhu 105 o hingga bobot tetap menggunakan 250 mg zat. Universitas Sumatera Utara Syarat Kadar : Metampiron mengandung tidak kurang dari 99,0 dan tidak lebih dari 101,0 C 13 H 16 N 3 NaO 4 S, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Sinonim : Metampiron Ditjen POM, 2006.

2.4.2 Farmakologi antalgin

Antalgin termasuk derivat metan sulfonat dari amidopyrin yang mudah larut dalam air dan cepat diserap ke dalam tubuh. Bekerja secara sentral di otak dalam menghilangkan nyeri, menurunkan demam dan menyembuhkan rheumatik. Antalgin mempengaruhi hipotalamus dalam menurunkan sensitifitas reseptor rasa sakit dan thermostat yang mengatur suhu tubuh Lukmanto, 1986.

2.4.3 Farmakodinamika antalgin

Sebagai analgetika, obat ini hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang, misalnya sakit kepala dan juga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi. Efek analgetiknya jauh lebih lemah dari efek analgetik opiat, obat ini tidak menimbulkan ketagihan adiksi dan efek samping sentral yang merugikan. Sebagai antipiretik, obat ini akan menurunkan suhu badan hanya pada keadaan demam. Kerja analgetik antalgin lebih besar dibandingkan dengan kerja antipiretik yang dimilikinya. Sedangkan efek antiinflamasinya sangat lemah Ganiswara,1981. Universitas Sumatera Utara

2.4.4 Farmakokinetik antalgin

Fase farmakokinetik adalah perjalanan antalgin mulai titik masuk ke dalam badan hingga mencapai tempat aksinya. Antalgin mengalami proses ADME yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi yang berjalan secara simultan langsung atau tidak langsung melintasi sel membrane Anief, 1990. Pada pemberian secara oral senyawa diserap cepat dan sempurna dalam saluran cerna. Terdapat 60 antalgin yang terikat oleh protein plasma, masa paru dalam plasma 3 jam. Obat ini dimetabolisme di hati menjadi metabolit utama dan diekskresi melalui ginjal Widodo, 1993.

2.4.5 Efek yang tidak diharapkan