36 absesnya telah menonjol ke arah luar, maka diindikasikan drainase dengan insisi
eksternal.
18
4.1.1 Drainase Melalui Saku Periodontal
Daerah periferal disekitar abses dianastesi dengan anastesi topikal secukupnya dan anastesi lokal untuk menjamin rasa nyaman. Dinding saku diretraksi hati-hati
dengan prob periodontal atau kuret untuk memulai drainase kedalam saku. Penekanan dengan jari secara lembut dan irigasi bisa dilakukan untuk mengeluarkan eksudat dan
membersihkan saku. Jika lesi kecil dan jalan masuk tidak sulit, debridemen dalam bentuk skeling dan penyerutan akar bisa dilakukan, Jika lesi luas dan drainase tidak
dapat dilakukan maka debridemen akar dengan skeling dan penyerutan akar atau pembedahan untuk mendapatkan akses sebaiknya ditunda sampai tanda-tanda umum
mereda. Pada pasien diberikan antibiotik sistemik tambahan dengan dosis tinggi jangka pendek. Terapi antibiotik saja tidak di indikasikan tanpa tindakan drainase dan
skeling subgingiva.
3
Universitas Sumatera Utara
37
Gambar 16. Penekanan dengan jari secara lembut bisa mengeluarkan
purulen dengan cepat Melnick.Philip R, Takei.
Henry H. Treatment of periodontal Abscess.
Elsivier, 2006 : 719 Gambar 15. A. Abses periodontal pada molar satu kanan
maksila B. prob periodontal digunakan untuk merektraksi dinding saku dengan hati-hati
Melnick. Philip R, Takei. Henry H. Teatment of periodontal Abscess. Elsivier, 2006 : 718
Universitas Sumatera Utara
38
4.1.2 Drainase Melalui Insisi Eksternal
Daerah abses diisolasi dengan gulungan kain kasa, dikeringkan dan diberi anastesi lokal. Setelah anastesi berjalan, daerah abses dipalpasi untuk mencari daerah
yang lunak.
3,18
Apabila abses pada permukaan vestibular, dilakukan insisi vertikal dengan pisau skalpel mulai dari lipatan mukosagingiva melintasi daerah yang paling lunak
sampai ke tepi gingiva. Bila absesnya pada permukaan oral, insisi dimulai tepat apikal dari pembengkakan meluas sampai ke tepi gingiva. Pada waktu menginsisi
harus dipastikan bahwa ujung pisau sampai menyentuh jaringan keras guna memastikan telah tercapainya daerah pernanahan.
18
Beberapa ahli menganjurkan agar insisi tidak dilakukan dalam arah vertikal tetapi dalam arah horizontal, perlu diperhatikan apakah tepi plat tulang alveolar masih
utuh. Insisi vertikal bisa dilakukan apabila tepi tulang alveolar masih utuh.
18
Setelah pus dan darah keluar, daerah insisi diirigasi dengan air hangat, dan luka insisi dikuakkan untuk memungkinkan drainase selanjutnya. Setelah drainase
absesnya berhenti, daerah insisi dikeringkan dan diolesi dengan antiseptika.
18
4.2 Perawatan Abses Periodontal Kronis