Latar Belakang Masalah Peranan Kelompok Tani Melati I Terhadap Kesejahteraan Petani Di Desa Nagori Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah bercocok tanam. Lebih dari 38 juta jiwa yang berusia produktif adalah berprofesi sebagai petani, demikian data yang dilansir oleh Kementrian pertanian. Tidak kurang dari 57 persen penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa kesejahteraan petani masih jauh dari yang diharapkan dan dibayangkan. Naiknya harga beras di pasaran tidak serta merta membuat petani meningkat kesejahteraannya. Hasil studi singkat Pattiro Surakarta pada pertengahan 2011 lalu di kawasan Polanharjo, salah satu sentra penghasil padi di Kabupaten Klaten, menunjukkan bahwa pendapatan petani di kawasan tersebut rata-rata berkisar Rp. 500.000 per bulan ketika hasil panen bagus. Sungguh ironis memang, jika ditinjau bahwa sektor pertanian adalah sektor penyumbang Produk Domestik Bruto PDB terbesar kedua setelah sektor industri olahan, yakni sebesar 15,61, sebagaimana data yang dilansir BPS pada triwulan pertama 2011 ini http:soloraya.netpetani-dan-ketidakberpihakan-regulasi.html. Kondisi alam Indonesia dengan luas lahan pertanian sebesar 11,5 juta hektar sebetulnya merupakan potensi kekayaan Negara yang sangat besar. Sektor pertanian merupakan sektor paling prosfektif dalam menopang perekonomian nasional. Bukti bahwa sektor pertanian adalah sektor yang prosfektif dimana kebutuhan akan pangan di dalam negeri dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan peninggkatan jumlah penduduk Saragih, Husodo, Dillon, Nasution, Sabiham, Krisnamurti, Ismail, Mulyanto, Masroh, 2004: 85. Kebijakan yang ditempuh Pemerintah untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional diantaranya adalah dengan peningkatan kehidupan ekonomi yang dilakukan melalui pembangunan pertanian. Salah satu kebijakan mendasar yang diperlukan untuk mengatasi masalah dalam pertanian adalah pemerintah menyediakan lahan kosong untuk digarap oleh petani dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan petani, akan tetapi seringkali kebijakan yang dikeluarkan pemerintah belakangan ini disamping tidak konsisten, juga tidak mencerminkan sense of humanity. Hal ini dapat dilihat dari dampak yang telah terjadi maupun yang bakal muncul terhadap kesejahteraan petani Indonesia dan ketahanan pangan nasional. Jatuhnya harga gabah ditingkat petani memperlihatkan betapa lemahnya antisipasi pemerintah terhadap permasalahan yang menyangkut kehidupan para petani. Disamping itu, penerapan pencabutan subsidi pupuk yang dilakukan pemerintah sangat memberatkan petani jika harga dasar gabah tidak dapat dipertahankan. Saragih, dkk, 2004: 25-26. Peningkatan produktivitas petani dan usaha pertanian merupakan sesuatu yang penting ke depan. Masyarakat dunia dalam waktu tidak lama lagi membutuhkan hasil pertanian yang banyak, berkualitas tinggi dan dengan harga yang bersaing. Pembangunan pertanian Indonesia telah dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan dengan harapan dapat meningkatkan produksi pertanian semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dalam mencapai kesejahteraan, peningkatan produksi pangan. Kesejahteraan petani merupakan arah dan tujuan pembangunan pertanian. Pentingnya kelompok bagi kehidupan manusia bertumpu pada kenyataan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Artinya secara alamiah manusia tidak dapat hidup sendirian. Dalam perjuangan hidupnya, guna memenuhi kebutuhan hidup, manusia tidak terlepas dari interaksinya dengan manusia lain di sekelilingnya. Sejak dilahirkan ke dunia sampai meninggal dunia, manusia selalu terlibat dalam interaksi, artinya tidak terlepas dari kelompok. Di dalam kelompok proses sosialisasi berlangsung, sehingga manusia menjadi dewasa dan mampu menyesuaikan diri. Dengan demikian, hampir dari seluruh waktu dalam kehidupan sehari–hari dihabiskan melalui interaksi dalam kelompok. Dengan adanya berbagai kegiatan dalam kelompok, maka dalam seluruh kehidupannya, manusia menghabiskan dalam berbagai keanggotaan pada berbagai jenis kelompok. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pada setiap perkembangannya, manusia membutuhkan kelompok. Di dalam kelompoklah manusia belajar berinteraksi dan belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan Carolina dan Jusman, 1993: 1. Salah satu kelompok yang terdapat di masyarakat terutama di daerah pedesaan yang bermata pencaharian pertanian yaitu kelompok tani. Kelompok tani adalah kumpulan para petani yang terikat secara non formal atas dasar keserasian, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumberdaya, keakraban, kepentingan bersama dan saling mempercayai, serta mempunyai pimpinan untuk mencapai tujuan bersama. Pembentukan kelompok tani merupakan suatu usaha pembangunan pertanian yang berfungsi untuk memperlancar hasil pertanian dan memberikan wadah yang kokoh di pedesaan dan merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara para petani dalam kelompok untuk menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. Selain teknologi dan modal, kemampuan kelompok petani sangat menentukan keberlanjutan produktivitas padi. Karakteristik usaha tani berlahan sempit dan bersifat part time farmer karena kontribusi pendapatannya terhadap pendapatan total rumah tangga relatif kecil menjadikan kelompok tani sangat penting. Peran tersebut terutama dalam memanfaatkan skala ekonomi dan harmonisasi kegiatan serta dalam menyukseskan program pemerintah mengenai peningkatan produksi padi. Saat ini, intensitas dan kualitas pembinaan terhadap kelompok tani berkurang karena belum jelasnya beberapa status lembaga yang berkaitan dengan pembinaan kelompok tani seperti lembaga penyuluhan. Diduga pelandaian produksi pertanian berkaitan dengan melemahnya kekuatan kelompok tani dalam membangkitkan partisipasi masyarakat dalam penerapan teknologi pertanian Saragih, dkk, 2004: 68. Pertanian Indonesia yang mengalami keterpurukan memicu petani membentuk kerjasama dengan petani lain dengan mengadakan kelompok tani. Pembinaan usahatani melalui kelompok tani tidak lain adalah sebagai upaya percepatan sasaran. Petani yang banyak jumlahnya dan tersebar di pedesaan yang luas, sehingga dalam pembinaan kelompok diharapkan timbulnya cakrawala dan wawasan kebersamaan memecahkan dan merubah citra usahatani sekarang menjadi usahatani masa depan yang cerah dan tetap tegar. Adapun tujuan dibentuknya kelompok tani adalah untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kemampuan petani dan keluarganya sebagai subjek pembangunan pertanian melalui pendekatan kelompok agar lebih berperan dalam pembangunan. Kelompok tani merupakan suatu bentuk perkumpulan petani yang berfungsi sebagai media penyuluhan yang diharapkan lebih terarah dalam perubahan aktivitas usahatani yang lebih baik lagi. Aktivitas usahatani yang lebih baik dapat dilihat dari adanya peningkatan- peningkatan dalam produktivitas usahatani yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan petani sehingga akan mendukung terciptanya kesejahteraan yang lebih baik bagi petani dan keluarganya Badan Pendidikan dan Latihan Penyuluhan Pertanian, 1990. Desa Nagori Dolok Hataran merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun terletak di daerah pegunungan yang sebahagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Mayoritas petani di desa ini bercocok tanam padi, akan tetapi ada juga petani yang menanam tanaman muda seperti sayur-sayuran, umbi-umbian dan lain-lain. Petani di desa ini sering kali mengalami gagal panen yang diakibatkan banyak faktor, diantaranya adalah faktor cuaca, modal, dan pengetahuan yang masih minim tentang budidaya tani. Pada saat mengalami gagal panen tidak jarang petani putus harapan menemukan cara-cara bertani dengan baik. Masyarakat sepakat membentuk kelompok tani di Desa Nagori Dolok Hataran ini, kelompok tani di Desa Nagori Dolok Hataran ini dibentuk empat kelompok tani yang anggotanya masing-masing berbeda. Kelompok tani tersebut adalah Kelompok Tani Melati 1, kelompok tani Melati 2, Kelompok Tani Mawar 1 dan kelompok tani Mawar 2. Akan tetapi dari empat kelompok tani tersebut yang aktif berjalan hanya satu kelompok tani yaitu Kelompok Tani Melati 1. Kelompok Tani Melati 1 mempunyai tujuan yaitu untuk mendukung dan membantu masyarakat dalam mengelolah lahan pertanian dengan baik dan mengalami perubahan kearah yang lebih baik dan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian dengan maksimal sehingga para petani yang bergabung pada Kelompok Tani Melati 1 merasakan dampak yang positif bagi kehidupannya yang berujung pada mensejahterakan petani. Kelompok Tani Melati 1 terbentuk pada tahun 2008 yang beranggotakan 22 orang dan pengurus 3 orang. Kelompok ini muncul karena petani di daerah Nagori Dolok Hataran ini perna mengalami gagal panen, gagal panen tersebut terjadi karena tidak adanya modal petani untuk membeli pupuk sebagai kebutuhan utama tanaman. Kelompok Tani Melati 1 membuat pupuk organik secara alami dan seluruh anggota Kelompok Tani Melati 1 menggunakan pupuk organik pada tanamannya, akan tetapi tidak adanya larangan untuk memakai pupuk kimia dengan dosis yang ditentukan oleh pengurus kelompok tani melati 1 tersebut. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan diatas maka penulis tertarik untuk membuat penelitian tentang “Peranan Kelompok Tani Melati 1 Terhadap Kesejahteraan Petani di Desa Nagori Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun”.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Terhadap Masyarakat Dikecamatan Sidamanik Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Serta Pelaksanaannya Berdasarkan Uu Pa Dan Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 1997

2 111 115

Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Raya

2 36 189

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 0 10

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 0 30

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 0 4

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peranan 2.1.1 Pengertian Peranan - Peranan Kelompok Tani Melati I Terhadap Kesejahteraan Petani Di Desa Nagori Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 2 25

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata - Peranan Kelompok Tani Melati I Terhadap Kesejahteraan Petani Di Desa Nagori Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 0 8

Peranan Kelompok Tani Melati I Terhadap Kesejahteraan Petani Di Desa Nagori Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 0 11