2. Kelompok tani berfungsi sebagai motor penggerak kelompok tersebut dengan
mengembangkan pengaruhnya. Ada tiga peranan penting dalam kelompok tani, yaitu sebagai berikut:
1. Media sosial atau media penyuluh yang hidup, wajar dan dinamis.
2. Alat untuk mencapai perubahan sesuai denga tujuan penyuluhan pertanian.
3. Tempat atau wadah pernyataan aspirasi yang murni dan sehat sesuai dengan
keinginan petani itu sendiri. Selanjunya dijelaskan bahwa perlunya penyuluhan sehingga dapat
memperbesar kemampuan dan peranan kelompok tani dalam berbagai hal, yaitu menyangkut perbaikan usahatani serta tingkat kesejahteraan. Kemampuan setiap
petani pada kelompok biasanya ada perbedaan abik keterampilan, penetahuan maupun permodalan. Oleh karena itu atas perbedaan karakteristik petani, maka perlu
adanya kerjasama dalam kelompok tani.
2.4 Kemampuan dan Ciri-ciri Kelompok Tani
Berdasarkan tingkat kemampuan kelompok tani, dikenal empat belas kemampuan kelompok tani dengan ciri-ciri untuk setiap kelompok adalah sebagai
berikut: 1.
Kelompok Pemula: a.
Kelompok tani masih belum aktif. b.
Tahap pembentukan kelompok masih awal. c.
Pimpinan formal. d.
Kegiatan kelompok bersifat informatif. 2.
Kelompok Lanjut: a.
Kelompok ini menyelenggarakan kegitan-kegitan terbatas. b.
Kegiatan kelompok dalam perencanaan.
c. Pimpinan formal aktif.
d. Kontak tani mampu memimpin gerakan kerjasama kelompok tani.
3. Kelompok Madya
a. Kelompok tani menyelenggarakan kegiatan kerjasama usaha.
b. Pimpinan formal kurang menonjol.
c. Kontak tani dan kelompok tani bertindak sebagai pimpinan kerjasama
usahatani. d.
Berlatih mengembangkan program sendiri. 4.
Kelompok Utami a.
Hubungan melembaga dengan koperasi. b.
Perencanaan program tahunan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan.
c. Program usaha tani terpadu.
d. Program diusahakan dengan usaha koperasi.
e. Pemupukan modal dan pemilikan atau penggunaan benda modal DPTP,
2002.
2.5 Pengertian Petani
Petani adalah orang yang menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian sebagai mata pencaharian utamanya. Secara garis besar terdapat tiga jenis petani,
yaitu petani pemilik lahan, petani pemilik yang sekaligus juga menggarap lahan, dan buruh tani. Secara umum, petani bertempat tinggal di pedesaan dan sebagian besar di
antaranya, terutama yang tinggal di daerah-daerah yang padat penduduk di Asia Tenggara, hidup di bawah garis kemiskinan.
Ciri-ciri Petani : 1.
Petani berbeda satu dengan yang lain. 2.
Hidup dibawah kesanggupan mereka. 3.
Enggan mencoba metode baru yang dianjurkan. 4.
Menghargai persetujuan keluarga dan masyarakat sekitarnya. 5.
Petani progressif, percaya pada diri sendiri. 6.
Tidak senang didesak dan diberi instruksi tentang apa yang mereka harus lakukan .
2.6 Tingkat Sosial Ekonomi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tingkat adalah tinggi rendah martabat kedudukan, jabatan, kemajuan, peradaban, pangkat, derajat, taraf, kelas
ataupun susunan yang berlapis-lapis atau berlenggek-lenggek. Social artinya sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat, sedangkan arti kata ekonomi adalah ilmu
mengenai asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan seperti halnya keuangan, perindustrian dan perdagangan. Jadi dapat dikatakan bahwa
ekonomi berhubungan dengan proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehari- hari KBBI, 2007: 287.
Dalam konsep sosiologis, manusia sering disebut mahluk social yang artinya bahwa manusia tidak dapat hidup dengan wajar tanpa orang lain disekitarnya.
Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur sosial
masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status Soekanto, 2007: 76.
Sosial ekonomi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat antara lain dalam sandang, pangan, pemenuhan,
pendidikan, kesehatan dan lainya. Pemenuhan yang dimaksud berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Kehidupan sosial ekonomi harus dipandang sebagai
sistem sosial yaitu suatu keseluruhan bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dalam suatu kesatuan. Kehidupan sosial adalah kehidupan bersama
manusia atau kesatuan yang hidup dalam suatu pergaulan. Oleh karena itu, kehidupan sosial pada dasarnya ditandai dengan:
1. Adanya kehidupan bersama yang pada ukuran minimalnya berjumlah dua atau
lebih. 2.
Manusia tersebut bergaul berhubungan dan hidup bersama dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, berhubungan dan bergaul cukup lama bersama,
maka akan terjadi adaptasi dan pengorganisasian perilaku serta munculnya satu perasaan sebagai kesatuan.
3. Adanya kesadaran bahwa mereka merupakn satu kesatuan.
4. Suatu kehidupan sistem bersama Soleman, 1986: 9.
Dalam kehidupan manusia mempunyai banyak kebutuhan dan sudah menjadi keharusan baginya untuk memenuhi kebutuhan tersebut baik moral maupun materil.
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia tidak terlepas dari manusia lain. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut manusia juga salig berinteraksi satu sama lain,
disamping sebagai mahluk pribadi. Tingkat sosial ekonomi adalah adanya suatu jenjang yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyrakat.
Kebutuhan pokok atau human needs dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan hidup manusia. Kehidupan sosial ekonomi adalah
perilaku sosial dari masyarakat yang menyangkut interaksinya dan perilaku ekonomi dari masyarakat yang berhubungan dengan pendapatan dan pemanfaatan hasil
ekonomi yang diperoleh. Jadi, kehidupan sosial ekonomi yang dimaksud adalah
cara-cara atau strategi yang diterapkan seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari- hari, serta pemanfaatan penghasilan atau hasil ekonomi yang diperoleh dan juga
berbicara mengenai keadaan hidup sehari-hari. Manusia dikatakan hidup layak jika mampu memenuhi kebutuhan hidup
minimalnya. Kebutuhan hidup tersebut meliputi, sandang, pangan, pendidikan dan kesehatan. Abraham Maslow berpendapat bahwa kebutuhan manusia terdiri atas lima
tingkatan yaitu: 1.
Kebutuhan fisik atau biologik dengan dengan indikator lapar, haus, seks, rasa enak, tidur dan istirahat.
2. Kebutuhan rasa aman dengan indikator psikologi terhindar dari bahaya dan
bebas dari rasa takut atau ancaman. 3.
Kebutuhan disertakan, rasa cinta dan aktifitas sosial dengan indikator psikologik berupa rasa bahagia, berkumpul dan berserikat, perasaan diterima dalam
kelompok, rasa bersahabat atau afeksi. 4.
Kebutuhan rasa hormat dengan indikator psikologik: menerima keberhasilan diri, kompetensi, keyakinan, rasa diterima orang lain, apresiasi dengan martabat.
5. Kebutuhan aktualisasi dan realisasi diri dengan indikator psikologik berupa
keinginan mengembangkan diri secara optimal melalui usaha sendiri, kreativitas dan ekspresi Maslow, dalam Damin. 1995: 34-35.
2.7 Kesejahteraan Sosial