2.2.2 Etiologi
Penyebab PK adalah Pediculus humanus capitis yaitu suatu ektoparasit spesifik yang hidup di kepala manusia dan memperoleh sumber makanan dari darah
yang dihisapnya 4-5 kali sehari atau sekitar setiap 4-6 jam.
2,9-11
Rentang hidup kutu sekitar 30 hari dan dapat bertahan hidup di lingkungan bebas sekitar 3 hari,
sedangkan telurnya dapat bertahan hidup di lingkungan bebas sekitar 10 hari. Kutu
kepala tersebut tidak dapat melompat atau terbang, tetapi kutu tersebut akan merayap untuk berpindah dengan kecepatan sekitar 23 cm per menitnya. Walaupun pada
seluruh bagian kepala dapat sebagai tempat kolonisasi, kutu kepala lebih menyukai pada daerah tengkuk dan belakang telinga.
1-4,9,20
2.2.3 Pediculus humanus capitis
Pediculus humanus capitis merupakan suatu arthropoda dari kelas serangga yang termasuk pada kelompok pterigotes dari ordo Anoplura.
1,4,16
Terdapat 2 jenis kelamin dari kutu kepala tersebut yaitu kutu jantan dan betina. Kutu betina dibedakan
dengan kutu jantan berdasarkan ukuran tubuh yang lebih besar dan adanya penonjolan daerah posterior yang membentuk huruf V yang digunakan untuk
menjepit sekeliling batang rambut ketika bertelur. Kutu jantan memiliki pita berwarna coklat gelap yang terbentang di punggungnya.
1,4
Siklus hidup Pediculus humanus capitis terdiri dari stadium telur, nimfa dan dewasa.Setelah perkawinan, kutu betina dewasa akan menghasilkan 1 sampai 6 telur
per hari selama 30 hari. Telur kutu berbentuk oval dan umumnya berwarna putih. Telur diletakkan oleh betina dewasa pada pangkal rambut sekitar 1 cm dari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
permukaan kulit kepala dan bergerak ke arah distal sesuai dengan pertumbuhan rambut. Telur kutu ini akan menetas setelah 7-10 hari, dengan meninggalkan kulit
atau selubungnya pada rambut, selubung berwarna putih dan kolaps. Selubung telur tersebut dapat tetap melekat pada rambut selama 6 bulan. Sedangkan telur kutu yang
belum menetas tampak berwarna hitam, bulat, dan translusen. Hal ini merupakan cara terbaik untuk membedakan dan memeriksa keberadaan operkulumnya yang
mengindikasikan bahwa telur kutu tersebut belum menetas atau sudah menetas.
1,4,15,16,19
Berdasarkan penelitian Buxton 1946 dikatakan bahwa keadaan kering akibat pemanasan dapat mengurangi jumlah cairan amniotik pada telur kutu,
sehingga menyulitkan untuk menetas, oleh karena itu dapat dijelaskan mengapa pemanasan dapat menyebabkan telur kutu menjadi hancur.
7,17
Telur yang menetas akan menjadi nimfa. Bentuknya menyerupai kutu dewasa, namun dalam ukuran kecil. Nimfa akan menjadi dewasa dalam waktu 9-12 hari
setelah menetas. Untuk hidup, nimfa membutuhkan makanan berupa darah.
1,4,16,19
Kutu dewasa mempunyai 2 mata dan 3 pasang kaki, berwarna abu-abu dan menjadi kemerahan jika telah menghisap darah. Kutu kepala tidak bersayap, memipih
di bagian dorsoventral dan memanjang. Kutu dewasa dapat merayap untuk berpindah dengan kecepatan sekitar 23 cm per menitnya. Rentang hidupnya sekitar 30 hari dan
dapat bertahan hidup di lingkungan bebas sekitar 3 hari.
1,19,20
Siklus hidup dan morfologi kutu serta telur kutu kepala dapat dilihat pada gambar 3,4,5 dan gambar 6.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3. Siklus hidup kutu kepala.
Dikutip sesuai dari kepustakaan no.10 Gbr 4. Telur kutu yg belum menetas Gbr 5. Telur kutu yang sudah menetas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 6. Pedikulosis kapitis
Dikutip sesuai dari kepustakaan no.15 dan 19
2.2.4 Epidemiologi