Kajian Hasil-Hasil Penelitian tentang Respon Pemberian Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Berbagai Semai dan Bibit Tanaman Kehutanan

(1)

KAJIAN HASIL-HASIL PENELITIAN TENTANG RESPON

PEMBERIAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN

BERBAGAI SEMAI DAN BIBIT TANAMAN KEHUTANAN

RUSDI INDRA SAFUTRA

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012


(2)

KAJIAN HASIL-HASIL PENELITIAN TENTANG RESPON

PEMBERIAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN

BERBAGAI SEMAI DAN BIBIT TANAMAN KEHUTANAN

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Silvikultur

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012


(3)

ABSTRAK

RUSDI INDRA SAFUTRA. Kajian Hasil-Hasil Penelitian tentang Respon Pemberian Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Berbagai Semai dan Bibit Tanaman Kehutanan. Dibimbing oleh OMO RUSDIANA dan YADI SETIADI.

Program reforestasi hutan saat ini intensif dilaksanakan di Indonesia. Namun tingkat keberhasilannya tergolong rendah. Hal ini dikarenakan kondisi lahan yang sebagian besar merupakan lahan kritis yang miskin hara. Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan program tersebut adalah penyediaan bibit yang berkualitas dan pemupukan. Pengumpulan hasil penelitian aplikasi pupuk NPK pada tanaman kehutanan perlu dilakukan guna mengetahui efektivitas dosis pupuk terhadap pertumbuhan tanaman.

Metode yang digunakan adalah dengan mengumpulkan dan menganalisis hasil penelitian respon pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan berbagai semai dan bibit tanaman kehutanan di perpustakaan Fakultas Kehutanan, Perpustakaan LSI Institut Pertanian Bogor, Perpustakaan R.I Ardi Koesoema. Selain itu juga dilakukan wawancara kepada para petani pembibitan tanaman kehutanan dan juga peneliti kehutanan.

Jenis tanaman kehutanan yang diamati antara lain Shorea ovalis, Dipterocarpus hasseltii, Paraserianthes falcataria, Khaya anthoteca, Anthocephalus cadamba, Acacia mangium, Eugenia polyantha, Gmelina arborea, Maesopsis eminii, Enterolobium cyclocarpum, Swietenia macrophylla, Agathis lorantifolia, dan Toona sureni. Hasil kajian terhadap serangkaian penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK mampu meningkatkan kualitas bibit tanaman kehutanan di persemaian. Selain itu, pemberian pupuk NPK mampu meningkatkan performa pertumbuhan semai tanaman kehutanan yang ditanam di tailing emas dan lapangan.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian petani menggunakan NPK dalam pembibitannya. Keputusan penggunaan atau tidaknya pupuk dilatar belakangi oleh perhitungan nilai ekonomi dan pengalaman petani tersebut. Di pihak lain, peneliti berpendapat bahwa pemupukan sebaiknya dilakukan untuk membantu tanah menyediakan hara yang dibutuhkan tanaman secara lengkap dan berimbang.


(4)

ABSTRACT

RUSDI INDRA SAFUTRA. A Study of Result on the Effect of NPK Fertilizer on the Seedling Growth of Forest Plants. Supervised by OMO RUSDIANA and YADI SETIADI.

The reforestation program is currently intensively implemented in Indonesia. However, its success rate is low. This is because most of the lands are of poor soil having lack of humus. One effort to increase the success of the program is the supply of quality seeds and fertilization. Collecting the results of research on the application of NPK fertilizer to forest plants is needed to determine the effectiveness of fertilizer on the plant growth.

This study was done by collecting and analyzing the results of the research on the effect of NPK fertilizer on the growth of various forestry seedlings. The research data was taken from the library of the Forestry Faculty, Bogor Main Library (LSI) of Bogor Agricultural University, and Ardi Koesoema Library of R.I (the republic of Indonesia). Interviews were also conducted with the farmers of forest plant nursery as well as forestry researchers to collect the data.

Forest plant species observed were Shorea ovalis, Dipterocarpus hasseltii, Paraserianthes falcataria, Khaya anthoteca, Anthocephalus cadamba, Acacia mangium, Eugenia polyantha, Gmelina arborea, Maesopsis eminii, Enterolobium cyclocarpum, Swietenia macrophylla, Agathis lorantifolia, and Toona sureni.The research results showed that NPK fertilizer could improve the quality of forest seedlings in the nursery. In addition, NPK fertilizer can improve the growth rate of seedlings planted on gold tailing and field.

The result of the interview showed that some farmers used NPK on the nursery. The decision whether or not to use such fertilizer was based on the calculation of economic value and the experience of farmer. On the ather hand, the researchers viewed that fertilization should be done to help the soil providing complete and balanced nutrients for the plants to grow.


(5)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kajian Hasil-Hasil Penelitian tentang Respon Pemberian Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Berbagai Semai dan Bibit Tanaman Kehutanan adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Desember 2012

Rusdi Indra Safutra


(6)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Kajian Hasil-Hasil Penelitian tentang Respon Pemberian Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Berbagai Semai dan Bibit Tanaman Kehutanan

Nama : Rusdi Indra Safutra

NIM : E44070054

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. OmoRusdiana, M.Sc Dr. Ir. YadiSetiadi, M.Sc NIP. 19630119 198903 1 003 NIP.19551205 198003 1 004

Mengetahui,

Ketua Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. Nurheni Wijayanto, MS Nip.19601024 198403 1 009


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala kemudahan dan kasih sayang-Nya yang selalu tercurah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul Kajian Hasil-Hasil Penelitian tentang Respon Pemberian Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Berbagai Semai Tanaman Kehutanan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Adapun tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah untuk menginventarisasi dan menginformasikan kembali penelitian-penelitian yang berhubungan dengan respon pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan berbagai semai tanaman kehutanan. Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan mampu menyediakan database penelitian tentang pengaruh pemberian pupuk NPK dan informasi mengenai respon pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan semai tanaman kehutanan

Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya ilmiah ini. Segala bentuk kritik dan saran sangat diharapkan penulis untuk perbaikan pada masa yang akan datang.

Bogor, Desember 2012


(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur senantiasa tercurahkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya bagi seluruh ciptaan-Nya. Shalawat beriring salam semoga tetap terkirimkan kepada Rasulullah SAW beserta seluruh umatnya yang senantiasa istiqamah sampai akhir zaman. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Omo Rusdiana M,Sc dan Dr. Ir Yadi Setiadi, M.Sc selaku dosen pembimbing atas kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan ilmu bimbingan dan nasihat kepada penulis.

2. Ayah, ibu dan seluruh keluarga besar atas segala motivasi dan do’anya. 3. Ibu Aliyah, Pak Ismail, Pak Dedi, Mas Saeful, Bi Rah dan seluruh

keluarga besar staff Departemen Silvikultur atas semua bantuannya. 4. Rummi Azahra Gumilar, Cyntia Yuni Ardanari dan Dyah Ayu Fitriasari

atas semua motivasi, “kritik”, bantuan, dan do’anya selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

5. Kawan-kawan tua (Arifin, Dian, Dana, Adi J, Alex, Onta, Anggi, Bang Ian, Andri, Lembong, Naon, Singgih, Djayus, Muhron, Nichie) atas segala bentuk masukan, bantuan, dan kelangauannya, semoga yang belum lulus cepat menyusul.

6. Narasumber yang telah meluangkan waktu dan memberikan informasi untuk penelitian ini.

7. Pihak-pihak lain yang telah berkontribusi dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas semua amal dan kebaikannya. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.


(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pasir Pengaraian Provinsi Riau, pada tanggal 22 Desember 1988 sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Robert S.Sos dan Syamsimar, SPd AUD. Pada tahun 2007 penulis lulus dari SMA N 1 Pasir Penyu dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Pemerintah Propinsi Riau. Program studi yang dipilih adalah Silvikultur, Fakultas Kehutanan.

Guna meningkatkan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial, selama menjalani masa studi di IPB penulis aktif dalam beberapa organisasi mahasiswa yakni sebagai Ketua divisiproject divisionTree Grower Community(TGC) tahun 2008-2009, staff Lingkungan Hidup Badan Eksekutif Mahasiswa KM IPB tahun tahun 209-2010 dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB tahun 2010-2011. Selain itu penulis juga aktif dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC). Beberapa kegiatan praktek lapang juga pernah diikuti oleh penulis antara lain Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) di Pangandaran dan Gunung Sawa Jawa Barat, Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Sukabumi serta Praktek Kerja Lapang di PT. Tanjung Alam Jaya, Kalimantan Selatan.

Selama menjalani masa perkuliahan di IPB penulis berhasil memperoleh beberapa prestasi diantaranya : Peringkat Pertama Mahasiswa Berprestasi Departemen Silvikultur tahun 2010 dan Juara 2 Lomba Debat Politik dalam Indonesia Ecology Expo (INDEX) 2010.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Kajian Hasil-Hasil Penelitian tentang Respon Pemberian Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Semai dan Bibit Tanaman Kehutanan, dibimbing oleh Dr. Ir. Omo Rusdiana, M.Sc dan Dr. Ir. Yadi Setiadi, M.Sc.


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

RIWAYAT HIDUP... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Manfaat Penelitian ... 2

BAB II TINJUAN PUSTAKA. ... 3

2.1 Pupuk dan Pemupukan... 3

2.1.1Definisi pupuk dan pemupukan ... 3

2.1.2 Klasifikasi pupuk ... 4

2.1.3 Pupuk majemuk NPK ... 4

2.2 Pertumbuhan Tanaman... 5

2.3 Media Tanam ... 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 8

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 8

3.2 Alat dan Bahan ... 8

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 8

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 8

3.4.1 Pengumpulan Data Primer ... 8

3.4.2 Pengumpulan Data Sekunder... 9

3.5 Analisis Data ... 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 10

4.1 Hasil-hasil Penelitian Tentang Respon Pemberian Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Tanaman... 10


(11)

4.1.1.1 Media Tanah ... 10

4.1.1.1.1 Meranti (Shorea ovalis)... 12

4.1.1.1.2 Palahlar (Dipterocarpus hasseltii)... 12

4.1.1.1.3 Sengon (Paraserianthes falcataria) ... 12

4.1.1.1.4 Salam (Eugenia polyantha) ... 12

4.1.1.1.5 Khaya (Khaya anthoteca)... 13

4.1.1.1.6 Akasia (Acacia mangium) ... 13

4.1.1.2 Tailing ... 13

4.1.1.2.1 Gmelina (Gmelina arborea) ... 15

4.1.1.2.2 Jabon (Anthocephalus cadamba)... 15

4.1.1.2.3 Kayu Afrika (Maesopsis eminii) ... 15

4.1.1.2.4 Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum). ... 15

4.1.1.2.5 Mahoni (Swietenia macrophylla). ... 15

4.1.2 Hasil penelitian Skala Lapangan ... 16

4.1.2.1 Damar (Agathis lorantifolia)... 16

4.1.2.2 Suren (Toona sureni) ... 16

4.1.2.3 Jabon (Anthocephalus cadamba) ... 17

4.2 Analisis Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk NPK ... 17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 20

5.1 Kesimpulan ... 20

5.2 Saran... 21

DAFTAR PUSTAKA ... 22


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Respon pemberian pupuk NPK pada pertumbuhan semai meranti, jati, palahlar, sengon,salam, khaya dan akasia... 11

2 Respon pemberian pupuk NPK pada pertumbuhansemai gmelina, jabon, kayu afrika, sengon buto dan mahoni ... 14

3 Respon pemberian pupuk NPK pada pertumbuhanbibit dammar, suren dan jabon... 16


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Database hasil-hasil penelitian... 25 2 Database respon pemberian pupuk NPK tiap peneliti ... 27 3 Kompilasi Abstrak dan Ringkasan hasis-hasil penelitian ... 30


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hutan merupakan suatu ekosistem yang keberadaannya sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia baik secara langsung ataupun tidak. Sumberdaya alam yang terdapat di dalam hutan sangat penting keberadaannya bagi kehidupan manusia yang meliputi hasil hutan kayu maupun non kayu. Namun seiring meningkatnya jumlah manusia dan kebutuhannya, keberadaan serta daya dukungnya kian menurun. Selama kurun waktu 2000-2005 tercatat bahwa luas hutan di Indonesia menurun 1.87 juta ha setiap tahunnya (FAO,2006). Hal tersebut memberikan pengaruh nyata terhadap suplai kayu dan hasil hutan lainnya yang dibutuhkan oleh manusia untuk kehidupannya.

Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan RI telah mengeluarkan peraturan untuk mendorong program penanaman secara intensif, salah satunya tertuang dalam Permenhut No 61 Tahun 2011 tentang Panduan Penanaman Satu Milyar pohon tahun 2011. Penanaman Satu Milyar pohon merupakan gerakan nyata yang bertujuan untukmenambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah longsor dan banjir di musim hujan, menyerap karbon dioksida akibat dari mitigasi perubahan iklim dan penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu, pangan dan energi terbarukan(Permenhut No 61, 2011).

Keberhasilan program reforestasi sangat bergantung kepada teknik pelaksaan dilapangan yang salah satunya ditentukan oleh kualitas bibit tanaman mengingat kondisi lahan yang umumnya kritis. Bibit yang baik dan berkualitas akan meningkatkan persentase keberhasilan program tersebut. Bibit yang berkualitas mampu beradaptasi dan tumbuh dengan baik pada lahan-lahan kritis yang miskin nutrisi. Selain itu juga dapat membantu memperbaiki sifat tanah yang rusak atau terganggu.

Lahan kritis tidak mampu menyediakan seluruh kebutuhan hara tumbuhandan dapat mengakibatkangangguan pada pertumbuhan tanaman. Untuk mengatasi kendala tersebut, salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kagiatan pemupukan.Pemupukan diketahui dapat membantu


(15)

2

menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman secara seimbang dan meningkatkan performa pertumbuhan tanaman.

Perguruan tinggi dan lembaga penelitian lainnya telah melakukan berbagai penelitian tentang respon pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman kehutanan di lapangan dan persemaian. Hasil penelitian-penelitian tersebut secara umum menunjukkan respon pertumbuhan yang positif. Inventarisasi hasil-hasil penelitian tersebut dianggap perlu dilakukan sebagai bahan rekomendasi dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan pemupukan di lapangan dan persemaian.

1.2 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan menginformasikan kembali penelitian-penelitian yang berhubungan dengan respon pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan berbagai semai dan bibit tanaman kehutanan.

1.3 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Memberikan database penelitian tentang pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap semai tanaman kehutanan.

2. Memberikan informasi respon pemberian dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan semai tanaman kehutanan.


(16)

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pupuk dan Pemupukan

2.1.1 Definisi pupuk dan pemupukan

Pupuk merupakan suatu zat yang berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap oleh tanaman (Lingga dan Marsono,1986). Sedangkanpemupukan dapat kita artikan sebagai aktifitas penambahan unsur hara ke dalam tanah agar tanah menjadi lebih subur. Atau penambahan bahan-bahan lain yang dapat memperbaiki sifat-sifat tanah

Berbagai proses alam ataupun kelalaian manusia dapat menyebabkan tanah kehilangan kandungan unsur haranya. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi ketersediaan unsur hara tanah yang dibutuhkan tanaman adalah dengan pemupukan (Agromedia,2007). Pemupukan yang dilakukan secara teratur dan tepat dapat meningkatkan produktifitas tanaman secara nyata dibandingkan tanpa pemupukan atau pemupukan yang tidak teratur.

Pemupukan adalah pemberian pupuk kepada tanaman ataupun tanah dan substrat lainnya. Agar tujuan pemupukan tercapai, pupuk harus diaplikasikan dengan tepat dan juga efisien. Lingga dan Marsono (1986) menyatakan bahwa ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemupukan antara lain : 1. Tanah

Tanah dapat diibaratkan sebagai dapur yang menyediakan seluruh makanan yang dibutuhkan oleh tanaman. Tiap jenis tanah mengandung unsur hara yang berbeda-beda sehingga kebutuhan akan pupuk juga akan berbeda.

2. Tanaman

Sifat sifat tanaman yang perlu diperhatikan dalam pemupukan adalah tingkat kebutuhan hara dan kemampuan menyerap hara yang berbeda-beda.

3. Pupuk.

Jenis pupuk, waktu pemupukan, cara pemupukan dan dosis pemupukan menjadi kunci penting tingkat keberhasilan pemupukan.


(17)

4

2.1.2 Klasifikasi Pupuk

Menurut Sutedjo (2010) pupuk dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Berdasarkan kandungan unsur hara, dibagi menjadi :

a. Pupuk tunggal (single fertilizer), yaitu pupuk yang hanya mengandung 1 macam hara.Contoh : Urea (N), ZK (K), dan TSP (P).

b. Pupuk majemuk (Compound fertilizer), yaitu pupuk yang mengandung lebih dari 1 macam unsur hara. Contoh : DAP (N dan P) dan Rustica yellow (N,P,dan K).

2. Berdasarkan kadar kandungan unsur haranya dibagi menjadi :

a. Berkadar hara tinggi (concentrated), kandungan unsur haranya lebih dari 30%, misalnya : TSP (45 % P2O5), ZK (50 % K2O), dan Urea (45% N).

b. Berkadar hara sedang, kandungan haranya 20-30 %, misalnya abu dapur (10-30 % K2O).

c. Berkadar hara rendah (ordinary), kandungan unsur haranya 20%, misalnya FMP (19% K).

3. Berdasarkan reaksi kimianya, dibagi menjadi :

a. Pupuk masam. Misalnya Amonium sulfat dan urea.

b. Pupuk netral, misalnya Kapur ammonium senyawa campur (CaCO3). c. Pupuk basa, misalnya NaNO3.

4. Berdasarkan pembuatannya, dibagi menjadi :

a. Pupuk alam, yaitu pupuk yang berasal dari pelapukan bahan-bahan ornagik. Misalnya pupuk kandang dan pupuk hijau.

b. Pupuk buatan, yaitu pupuk yang berasal dari bahan mineral atau senyawa kimia yang telah diubah melalui proses produksi. Misalnya Urea, KCl, TSP dan NPK.

2.1.3 Pupuk Majemuk NPK

Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau tiga unsur hara primer. Jika mengandung unsur hara makro primer (N, P, dan K), unsur hara makro sekunder (Mg, Ca, dan S), dan dilengkapi unsur hara mikro, pupuk tersebut dikategorikan sebagai pupuk majemuk lengkap. Sementara jika kandungannya


(18)

5

hanya didominasi oleh unsur-unsur hara mikro, pupuk tersebut disebut pupuk mikro (Agromedia, 2007).

Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang menyediakan unsur N, P, dan K bagi tanaman. Jenis pupuk NPK pun cukup banyak terdapat di pasaran dengan berbagai kadar unsur yang dikandungnya (Lingga dan Marsono, 1986). N (nitrogen) merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman. Pada umumnya unsur N sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama bagian-bagian vegetatif tanaman. Selain itu juga berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lainnya. Kekurangan unsur N dapat mangakibatkan lambatnya pertumbuhan tanaman, kerontokan daun, gangguan pada pembuahan.

P (Posfor) bagi tanaman berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda (Lingga dan Marsono, 1986 ). Selain itu, fosfor juga membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi tanaman, mempercepat pembungaan dan pembuahan, serta mempercepat pemasakan biji dan buah. Kekurangan unsur P pada tanaman dapat menyebabkan hambatan pada system perakaran, kerontokan daun, perubahan warna batang dan cabang, serta gangguan dalam perkembangan buah.

Menurut Sutedjo (2010), unsur K (kalium) dapat dikatakan bukan elemen langsung pembentuk bahan organik. Kalium berperan dalam pembentukan protein dan karbohidrat, memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Kekurangan unsur K dapat mangakibatkan daun mengerut, buah tumbuh tidak sempurna, dan batang menjadi lemah.

2.2 Pertumbuhan Tanaman

Pertumbuhan pada tanaman dapat didefinisikan sebagai terlihatnya aktivitas-aktivitas fisiologis pada bermacam-macam daerah merismatik seperti pada pucuk, ujung akar dan kambium. Pertumbuhan tanaman menurut Agromedia (2007) terbagi atas dua fase yaitu fase vegetatif dan fase generatif. Fase vegetatif terjadi ketika tanaman sedang mengalami pertumbuhan secara vegetatif, seperti pada cabang, tunas , dan daun. Fase generatif adalah kondisi dimanatanaman


(19)

6

berada dalam masa reproduksi. Artinya tanaman sedang memunculkan bunga dan buah untuk reproduksinya

Metode yang dapat dipakai untuk mengukur adanya pertumbuhan pada tanaman menurut Curtis dan Clark (1950) dalam Mulyana (2000) dapat dilakukan melalui :

1. Pengukuran pertambahan sel

2. Pengukuran besarnya ukuran sel, jaringan atau organ tanaman 3. Pengukuran tinggi tanaman.

4. Pengukuran berat basah tanaman 5. Pengukuran berat kering tanaman

6. Pengukuran bertambahnya jumlah protoplasma 7. Pengamatan rangkaian kecepatan tumbuh tanaman

2.3 Media tanam

Menurut Soepardi (1983) dalm Fathia (2010), pada prinsipnya media tanam harus mampu memberikan dukungan bagi kelangsungan hidup tanaman seperti aerasi yang baik, tempat akar, mampu menahan air dan menyediakan hara bagi pertumbuhan tanaman

Suatu media yang baik harus mendukung pertumbuhan tanaman dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) dapat dijadikan tempat berpijak tanaman; (2) mampu mengikat air dan unsur hara; (3) mempunyai drainase dan aerasi yang baik; (4) dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman; (5) tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman serta (6) mudah didapat dan harganya relatif murah (Agoes 1994 dalam Rustika 2008).

Terdapat dua jenis media dalam budidaya tanaman, yaitu : (1) campuran tanah (soil mixes) yang mengandung tanah alami dan (2) campuran tanpa tanah (soillness mixes) yang tidak sedikitpun mengandung tanah alami. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai media tanam dapat berupa bahan organik (seperti gambut, sisa-sisa kayu, humus, pupuk kandang, limbah pertanian dan limbah rumah tangga) dan bahan anorganik (seperti pasir, vermikulit dan lain-lain). Semua bahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai media tunggal atau campuran tanah (soil mixes) maupun campuran tanpa tanah (soilness mixes).


(20)

7

Menurut Islami dan Utomo (1995) dalam Fathia (2010), tanaman dapat tumbuh serta mampu memberi hasil baik jika tumbuh pada tanah yang cukup kuat menunjang tegaknya tanaman, tidak mempunyai lapisan penghambat perkembangan akar, aerasi baik, kemasaman di sekitar netral, tidak mempunyai kelarutan garam yang tinggi, cukup tersedia unsur hara dan air dalam kondisi yang seimbang.


(21)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2012 di Perpustakaan Fakultas Kehutanan, Perpustakaan LSI Institut Pertanian Bogor, Perpustakaan R.I Ardi Koesoema, Persemaian Situ Gede dan Persemaian Sukamantri.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian ini berlangsung adalah : 1. Lembar kuesioner,

2. Alat tulis,

3. Data-data sekunder 4. Laptop

5. SoftwareMicrosoft word danMicrosoft excel2007

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari narasumber penelitian yang berupa persepsi petani bibit terhadap penggunaan pupuk NPK dalam aktifitas pemupukan yang dilakukan dipersemaian. Data sekunder dikumpulkan dari data-data hasil penelitian yang telah dilakukan dan dipublikasikan oleh instansi Perguruan Tinggi (Institut Pertanian Bogor) dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (Litbanghut).

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Pengumpulan data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik wawancara mendalam (indept interview) serta dialog antara peneliti dengan narasumber penelitian (responden). Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling


(22)

9

X - kontrol x 100% P =


(23)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil-hasil penelitian tentang respon pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman

Hasil studi pustaka tentang respon pemberian pupuk NPK pada pertumbuhan berbagai jenis tanaman kehutanan berhasil mengumpulkan 15 hasil penelitian. Data yang terkumpul kemudian dikelompokkan menjadi 2 bagian utama. Bagian pertama adalah data hasil penelitian dalam skala laboratorium yaitu penelitian yang dilaksanakan di rumah kaca dan persemaian menggunakan media tanah dan tanah bekas tambang emas. Bagian kedua adalah data hasil penelitian skala lapangan yakni penelitian yang dilakukan langsung di lapangan. Adapun data hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut :

4.1.1 Hasil penelitian skala laboratorium 4.1.1.1 Media tanah

Hasil-hasil penelitian skala laboratorium yang menggunakan media tanah (topsoil) pada tanaman meranti, jati, palahlar, sengon,salam, khaya dan akasia dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1 memperlihatkan bahwa pemberian pupuk NPK pada beberapa jenis semai tanaman kehutanan yang ditanam dimedia tanah memberikan respon pertumbuhan dilihat dari beberapa parameter. Parameter yang digunakan adalah tinggi, diameter, berat kering total, jumlah daun, nisbah pucuk akar, dan indeks mutu bibit. Hampir semua parameter menunjukkan persentase yang positif ketika dibandingkan dengan semai yang tidak diberikan perlakuan pemberian pupuk NPK (kontrol). Respon negatif hanya ditemukan pada parameter tinggi semaiEugenia polyanthayaitu -5.3 %.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman adalah dengan memperbaiki kesuburan media melalui pemupukan. Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dilihat dari parameter tinggi, diameter, berat kering total (BKT), nisbah pucuk akar (NPA), jumlah daun (JD) dan indeks mutu bibit (IMB).


(24)

11

Tabel 1 Respon pemberian pupuk NPK pada pertumbuhan semai meranti, jati, palahlar, sengon,salam, khaya dan akasia.

No Jenis Tanaman

Dosis pupuk (gr)

Parameter (% terhadap kontrol)

Sumber

T D BKT JD IMB NPA

1. Shorea ovalis 0.25 224.5 20.78 td 124.55 0.35 td Herdiana et al (2008) 2. Dipterocarpus

hasselti 3 19 56.52 td td Td td

Anugrah (2003) 3. Paraserianthes

falcataria 2 24.3 20.49 33.62 td 0.12 3.57

Hatmani (1995) 4. Eugenia

polyantha. 90 ppm -5.3 10.20 td td td td

Handayani (2009) 5. Khaya anthoteca 0.5 202.66 72.71 154.02 td td 3.3 Buana (2007) 6. Acacia mangium 0.3 139.19 388.23 251.23 td td 5.57 Anggrainy

(2004) Keterangan : T : tinggi tanaman, D : diameter tanaman, BKT : berat kering total,

JD : jumlah daun, NPA : nisbah pucuk akar, IMB : indeks mutu bibit

NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk lengkap yang mengandung unsur N, P dan K yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Peningkatan parameter tinggi, diameter, NPA, dan BKT dipengaruhi oleh adanya unsur-unsur tersebut, dimana setiap unsur makro tersebut memiliki fungsi penting pada pertumbuhan tanaman. UnsurN berperan penting dalam pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, akar dan batang. UnsurP berperan dalam mempercepat pertumbuhan serta memperkuat jaringan tanaman agar tidak mudah roboh. Sedangkan unsur K berperan membantu meningkatkan resistensi terhadap penyakit dan mengeraskan bagian kayu dari tanaman.


(25)

12

4.1.1.1.1 Meranti (Shorea ovalis)

Berdasarkan hasil penelitian Herdiana (2008) yang dilakukan di Persemaian Balai Penelitian Kehutanan Palembang, pemberian pupuk NPK (15-15-15) dengan dosis 0.25gr pada tanaman meranti menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (224.51%),diameter (20.78%), Jumlah daun (124.55%) dan Indeks mutu bibit (0.35) jika dibandingkan dengan kontrol. Media tanam yang digunakan adalah tanah podsolik merah kuning.

4.1.1.1.2 Palahlar (Dipterocarpus hasseltii)

Berdasarkan hasil penelitian Anugrah (2003) yang dilakukan di Rumah Kaca Fakultas Kehutanan IPB, pemberian pupuk NPK (15-15-15) dengan dosis 3gr pada semaipalahlar menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (19.02%) dan diameter (56.52%)jika dibandingkan dengan kontrol . Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah Latosol yang terdapat disekitar kampus IPB Darmaga. Pemupukan NPK dilakukan dengan pola sidedressedyaitu pupuk diberikan secara baris disamping tanaman setelah tanaman tumbuh.

4.1.1.1.3 Sengon (Paraserianthes falcataria)

Berdasarkan hasil penelitian Hatmani (1995) yang dilakukan di Perkebunan Miramontana, Sukabumi, pemberian pupuk NPK (15-15-15) dengan dosis 2gr pada semaisengon menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (24.3%) dan diameter (20.49%), BKT (33.62%), IMB (0.12), dan NPA (3.57)jika dibandingkan dengan kontrol. Media yang digunakan merupakan campuran tanah bagian atas (lapisan 0-20 cm), pasir dan kotoran kambing.

4.1.1.1.4 Salam (Eugenia polyantha)

Berdasarkan hasil penelitian Handayani (2009) yang dilakukan di rumah kaca SEAMEO Biotrop, pemberian pupuk NPK (16-16-16) dengan dosis 0.09gr pada semaisalam menunjukkan peningkatan nilai pada parameter diameter (10.20%),namun menurunkan nilai parameter tinggi(-5.3%) jika dibandingkan dengan kontrol. Media tanam yang digunakan adalah tanah subsoil


(26)

13

4.1.1.1.5 Khaya (Khaya anthoteca)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Buana (2007), pemberian pupuk NPK mutiara (16-16-16) dengan dosis 0.5gr pada semai khaya menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (202.66%), diameter (72.71%), BKT (154.02%), dan NPA (3.3) jika dibandingkan dengan kontrol. Media tanam yang digunakan merupakan campuran arang sekam dan tanah sub soil dengan perbandingan 1:1 (v/v) yang diberi fungisida Dithane M.45 untuk mencegah tumbuhnya jamur patogen.

4.1.1.1.6 Akasia (Acacia mangium)

Berdasarkan hasil penelitian Anggrainy (2004) yang dilakukan di rumah kaca Fakultas Kehutanan IPB, pemberian pupuk NPK (15-15-15) dengan dosis 0.3gr pada semai akasia menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (139.19%), diameter (388.23%), BKT (251.23%), dan NPA (5.57) jika dibandingkan dengan kontrol. Media Tanam yang digunakan merupakan tanah Podsolik Merah Kuning yang diambil dari Jasinga. Media tersebut sebelum digunakan dikering udarakan selama 7 hari dan diayak agar mendapatkan struktur yang lebih gembur.

4.1.1.2Tailing

Hasil-hasil penelitian skala laboratorium yang menggunakan media tanah bekas tambang (tailing)pada semai gmelina, jabon, kayu afrika, sengon buto dan mahoni dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa pemberian pupuk NPK mampu meningkatkan performa pertumbuhan semai beberapa jenis tanaman kehutanan.yang ditanam di media tailing emas yang berasal dari PT. Antam Pongkor. Peningkatan performa pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari parameter tinggi dan diameter semai yang dibandingkan dengan pertumbuhan semai yang tidak diberikan perlakuan pemupukan NPK. Penelitian-penelitian ini dilakukan di rumah kaca Fakultas Kehutanan IPB.


(27)

14

Tabel 2 Respon pemberian pupuk NPK pada pertumbuhan semai gmelina, jabon, kayu afrika, sengon buto dan mahoni

No Jenis Tanaman Dosis

pupuk (gr)

Parameter (% terhadap

kontrol) Sumber

T D

1. Gmelina arborea 10 109.72 31.84 Fathia (2010) 2. Anthocephalus cadamba 15 14.72 4.34 Noviani (2010)

3. Maesopsis eminii 5 26.97 0.16 Fahmi (2010)

4. Enterolobium cyclocarpum 5 10.47 58.3 Maretina (2010) 5. Swietenia macrophylla 5 41.38 9.34 Sandrasari (2010) Keterangan:T : tinggi tanaman. D : diameter,

Guna menunjang kesuburan tanaman, tanah harus mengandung beberapa unsur seperti zat organik, zat anorganik, air dan udara. Tanah yang baik adalah tanah yang mampu menyediakan unsur-unsur hara secara lengkap. Tanah dikatakan subur jika mengandung bahan-bahan tersebut dengan komposisi 45% zat organik, 5% zat anorganik, 25% air, dan 25%udara (Agromedia, 2007).

Kekurangan atau ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak normal (Foth dalam Handayani 2009). Berdasarkan teori tersebut dapat kita simpulkan bahwa tanaman yang tumbuh pada tanah rendah hara seperti tailing emas akan terganggu pertumbuhannya. Menurut Sandrasari (2010) tailing emas memiliki kandungan Nitrogen 0.06%, Phospor 4.4ppm, dan Kalium 0.43 me/100g. Jumlah unsur hara N,P dan K tersebut tergolong rendah jika dibandingkan dengan standar kimia tanah yang ditetapkan oleh Pusat Penelitian Tanah yaitu Nitrogen 0.21%-0.5%, Phospor 16-25 ppm, dan Kalium 21-40 me/100g.

Pemupukan merupakan satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi ketersediaan unsur hara tanah yang dibutuhkan tanaman (Agromedia, 2010). Kegiatan pemupukan dilakukan ketika tanah tidak lagi mampu munyediakan satu atau beberapa unsur hara yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Tujuan pemupukan juga untuk memperbaiki atau memelihara keutuhan kondisi tanah dalam hal struktur, kondisi derajat keasaman, dan potensi pengikat terhadap zat makanan tanaman.


(28)

15

4.1.1.2.1 Gmelina (Gmelina arborea)

Perlakuan pemberian pupuk NPK dengan dosis 10gr pada semai gmelina menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (109.72%), dan diameter (31.84%) jika dibandingkan dengan kontrol (Fathia, 2010).

4.1.1.2.2 Jabon (Anthocephalus cadamba)

Perlakuan pemberian pupuk NPK dengan dosis 15gr pada semai jabon menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (14.72%), dan diameter (31.84%) jika dibandingkan dengan kontrol (Noviani, 2010).

4.1.1.2.3 Kayu Afrika (Maesopsis eminii)

Perlakuan pemberian pupuk NPK dengan dosis 5gr pada semai kayu afrika menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (26.97%), dan diameter (0.16%) jika dibandingkan dengan kontrol (Fahmi, 2010).

4.1.1.2.4 Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum)

Perlakuan pemberian pupuk NPK dengan dosis 10gr pada semai sengon buto menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (10.47%), dan diameter (58.3%) jika dibandingkan dengan kontrol (Maretina, 2010).

4.1.1.2.5 Mahoni (Swietenia macrophylla)

Perlakuan pemberian pupuk NPK dengan dosis 10gr pada semai mahoni menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (41.38%), dan diameter (9.34%) jika dibandingkan dengan kontrol (Sandrasari, 2010).


(29)

16

4.1.2 Hasil penelitian skala lapangan

Hasil-hasil penelitian skala lapangan pada bibit damar, suren dan jabon dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Respon pemberian pupuk NPK pada pertumbuhan bibit dammar, suren dan jabon

No Jenis Tanaman

Dosis pemupukan

(gr)

Parameter (% terhadap kontrol)

Sumber

T D Jumlah

ruas

1. Agathis lorantifolia 100 53.58 16.07 Td Mulyana (2000) 2. Toona sureni 100 239.88 224.03 Td Pandiangin (2000) 3. Anthocephalus

cadamba 100 23.59 18.70 69.78

Mansur & Surahman (2011) Keterangan :T : tinggi tanaman, D : Diameter

Data pada Tabel 3 menjelaskan bahwa pemberian 100 gr pupuk NPK mampu meningkatkan pertumbuhan bibit Aghatis lorantifolia, Toona sureni dan

Anthocephalus cadamba. Bibit-bibit tersebut ditanam langsung di lapangan didua tempat yang berbeda. Bibit Agathis lorantifoliadan bibitToona sureniditanam di Taman Hutan Cikabayan Darmaga, Bogor , sedangkan bibit Anthocephalus cadamba ditanam di Desa Tawakal, jalan Cifor Bubulak. Bibit tanaman ditanam dengan jarak tanam 2 m x 2 m. Selain dilakukan pemupukan juga dilakukan penyiangan gulma dan rumput selama pelaksanaan penelitian.

4.1.2.1 Damar (Agathis lorantifolia)

Perlakuan pemberian pupuk NPK (15-15-15) dengan dosis 100gr pada bibit damar menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (58.58%), dan diameter (16.07%) jika dibandingkan dengan kontrol (Mulyana, 2000).

4.1.2.2 Suren (Toona sureni)

Perlakuan pemberian pupuk NPK (15-15-15)dengan dosis 100gr pada bibit suren menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (239.88%), dan diameter (224.03%) jika dibandingkan dengan kontrol (Pandiangan, 2000).


(30)

17

4.1.2.3 Jabon (Anthocephalus cadamba)

Perlakuan pemberian pupuk NPK (15-15-15) dengan dosis 100gr pada bibit jabon menunjukkan peningkatan nilai pada parameter tinggi (23.59%), diameter (18.70 dan jumlah ruas (69.78%) jika dibandingkan dengan kontrol (Mansur dan Surahman, 2011).Dari data diatas dapat diketahui bahwa pemberian pupuk NPK dengan dosis 100gr/tanaman mampu memberikan respon pertumbuhan optimal pada tanaman damar, suren dan jabon yang ditanam dilapangan.

4.2 Analisis Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk NPK

Guna mengetahui aktualisasi penggunaan pupuk NPK pada tanaman kehutanan di masyarakat, dilakukan wawancara kepada tujuh narasumber yang dianggap paham dan menguasai aplikasi pupuk NPK. Narasumber yang diwawancarai meliputi lima orang petani dan dua orang peneliti kehutanan. masyarakat Hasil wawancara yang dilakukan kepada 5 orang petani bibit tanaman kehutanan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Persepsi petani bibit terhadap penggunaan pupuk NPK No Narasumber Luas

Lahan (m2) Produksi (bibit/bulan) Aktifitas Pemupukan Merk Pupuk NPK Dosis Intensitas

1. ETR 2000 20.000 Mutiara dan

Phonska

100gr/12L 1 x 2 bulan

2. HED 2000 20.000 Mutiara dan

Phonska

100gr/12L 1 x 2 bulan

3. TDS 300 Tidak tentu - -

-4. NRY 200 Tidak tentu - -

-5. PPN 150 Tidak tentu - -

-Tabel 4 menunjukkan persepsi petani bibit tanaman kehutanan terhadap penggunaan pupuk NPK dalam produksi bibitnya.Petani-petani yang dijadikan narasumber merupakan petani-petani yang memiliki persemaian di daerah Situ Gede dan Sukamantri. Petani-petani tersebut menjalankan usahanya secara mandiri dan belum pernah mendapatkan pendampingan dari penyuluh kehutanan atau instansi lainnya.


(31)

18

Dari tabel dapat diketahui bahwa 2 orang petani yaitu ETR dan HED mengunakan pupuk NPK dalam aktivitas pemupukannya dan 3 orang petaniyaitu TDS, NRY, dan PPN tidak menggunakan pupuk NPK.Hasil wawancara dengan TDS, NRY dan PPN menyebutkan bahwa alasan utama mereka tidak menggunakan pupuk NPK adalah karena tidak efisien dari segi ekonomi. Penggunaan pupuk NPK akan meningkatkan biaya produksi bibit yang artinya akan menurunkan pendapatan mereka dari hasil penjualan. Dari pengalamanmereka pemberian pupuk NPK tidak memberikan respon yang signifikan terhadap pertumbuhan semai tanaman. Media tanam yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang dianggap telah mampu menyediakan hara bagi tanaman sehingga tidak dibutuhkan pemupukan tambahan.

Berbeda dengan 3 narasumber sebelumnya, ETR dan HED menggunakan pupuk NPK dalam aktivitas pemupukannya. ETR menggunakan pupuk NPK dengan merk dagang NPK Mutiara dan NPK Phonska. HED menggunakan pupuk NPK dengan merk dagang NPK mutiara. Perbedaan dari kedua jenis pupuk ini adalah dari segi kandungan NPK dan harga. NPK Mutiara memiliki komposisi 16:16:16 sedangkan NPK Phonska memiliki kandungan hara 15:15:15. Untuk harga NPK Mutiara dijual dengan harga Rp.425.000/50kg dan NPK Phonska dijual dengan harga Rp. 125.000/50kg.

Pada pelaksanaannya, 100 gr pupuk NPK dilarutkan dalam 12 liter air untuk memupuk 1000 bibit tanaman. Penentuan dosis didasari oleh pengalaman selama menjalankan usaha pembibitan. Pemberian pupuk sendiri dilakukan 2 bulan sekali. Alasan ETR dan HED menggunakan NPK adalah karena pemberian NPK mampu mempercepat pertumbuhan semai. Jika dilihat dari segi ekonomi, hal ini dapat membantu meningkatkan produksi mereka untuk memenuhi pesenan konsumen tiap bulannya yang melebihi 20.000 bibit/ bulan.

Selanjutnya dari sudut pandang peneliti (RKY dan BWS) pemupukan merupakan satu-satunya upaya yang dapat dilakukan untuk menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Namun pemupukan yang dilakukan dengan prosedur yang tidak benar dapat memberikan efek negatif kepada pertumbuhan tanaman. Sehingga pemahaman tentang pupuk dan pemupukan menjadi sangat


(32)

19

penting untuk diketahui sebelum dilakukannya pemupukan. Pemupukan yang dilakukan dengan tepat akan memberikan hasil yang optimal.

Penentuan dosis dan jenis pupuk merupakan salah satu faktor penting dalam pemupukan. Dosis yang tepat akan memberikan respon pertumbuhan yang optimal juga. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan dosis pupuk adalah jenis media tanam, jenis tanaman dan umur tanaman.

Melihat kompleksitas aspek yang perlu diperhatikan dalam pemupukan, sulit untuk menentukan dosis yang pasti untuk dapat digunakan pada tiap tanaman. Sejauh ini dosis yang dianjurkan untuk semai yang berumur kurang dari tiga bulan adalah 0,2gr sampai 1 gr per tanaman. Pemberian dosis yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan tanah, menurunnya organisme tanah, resistensi hama dan lain sebagainya.


(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pemberian pupuk NPK memberikan respon positif terhadap pertumbuhan berbagai semai. Respon tersebut dapat dilihat dari persentase perbandingan parameter tinggi, diameter, BKT, NPA, Jumlah Daun (JD), dan Indeks Mutu Bibit yang diberi perlakuan dengan kontrol

2. Pemupukan NPK pada media tanah dengan dosis 0.25gr meningkatkan pertumbuhan pada bibit meranti (Shorea ovalis), dosis 20gr pada bibit jati (Tectona grandis), dosis 3gr pada bibit Palahlar (Dipterocarpus hasselti), dosis 2gr pada bibit Sengon (Paraserianthes falcataria), dosis 90ppm pada bibit Salam (Eugenia polyantha), dosis 0.5gr pada bibit Khaya (Khaya anthoteca) dan dosis 0.3gr pada bibit akasia (Acacia mangium).

3. Pemupukan NPK pada media tanah bekas tambang emas dengan dosis 10gr mampu meningkatkan pertumbuhan semai Gmelina (Gmelina arborea), dosis 15gr pada semai Jabon (Anthocephalus cadamba) dan dosis 5gr pada semai Kayu afrika (Maesopsis eminii), semai Sengon buto (Enterolobium cyclocarpum), dan semai Mahoni (Swietenia macrophylla)

4. Pemberian pupuk NPK dengan dosis 100gr pada tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba), Suren (Toona sureni), dan Damar (Agathis lorantifolia) yang ditanam dilapangan memberikan respon optimal pada parameter pertumbuhan.


(34)

2

1

5.2 Saran

1. Database hasil-hasil penelitian di atas dapat dijadikan bahan pertimbangan penentuan dosis pupuk NPK pada tanaman kehutanan baik yang ditanam di persemaian maupun langsung ditanam di lapangan dengan memperhatikan jenis tanamanan dan media tanam.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Anugrah D. 2003. Pengaruh Pemupukan NPK dan PPC Terhadap Pertumbuhan Anakan Palahlar (Dipterocarpus hasseltii BL.) di Persemaian [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Buana LT. 2007. Pengaruh Pohon Induk dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Semai Khaya (Khaya anthoteca C.DC.) di Persemaian [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Dharmawan IW. 2003. Pemanfaatan Endomikoriza dan Pupuk Organik Dalam Memperbaiki Pertumbuhan Gmelina arborea LINN Pada Tanah Tailing [Tesis]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Fahmi I. 2010. Aplikasi Pupuk Majemuk NPK dan Kompos Terhadap Peningkatan Pertumbuhan Semai Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl.) di Media Tanah Tailing Tambang Emas [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

FAO (Food and Agriculture Organization of The United Nations). 2006. Global Forest Resources Assessment 2005. Rome : FAO

Fathia N. 2010. Pengaruh Pupuk NPK dan Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan Semai Gmelina (Gmelina arborea Roxb.) Pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing) [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Fitriyani A. 1999. Pengaruh Pemupukan NPK Terhadap Pertumbuhan Semai

Acacia mangium Pada Berbagai Media Semai Organik [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Handayani M. 2009. Pengaruh Dosis Pupuk NPK dan Kompos Terhadap Pertumbuhan Bibit Salam (Eugenia polyantha Wight.) [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Hardjowigeno. 1995.Ilmu Tanah. Jakarta : Mediyatama Sarana Perkasa.

HatmaniS. 1995. Pengaruh Komposisi Media dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Herdiana dkk. 2008. Pengaruh Dosis dan Frekuensi Aplikasi Pemupukan NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Shorea ovalis Korth. (Blume.) Asal Anakan Alam di Persemaian. Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, V (03) : 289-296

Lingga P, Marsono.1986. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta : Penebar Swadaya

Mansur I, Surahman. 2011. Respon Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba) Terhadap Pemupukan Lanjutan (NPK).Silvikultur Tropika, III (01) : 71-77


(36)

Maretina T. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan Kompos Pada Media Tailing Tambang Emas Terhadap Pertumbuhan Semai Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpumGriseb.) [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Mulyana D. 2000. Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Pohon Damar (Agathis loranthifolia) di Taman Hutan Cikabayan [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Pandiangan H. 2000. Studi Pertumbuhan Suren (Toona sureni Merr) Dengan Perlakuan Pupuk NPK dan Pupuk Kandang [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Noviani D. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan Kompos Terhadap Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb Miq.) Pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing) [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Novizan. 2002.Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Jakarta : PT Agromedia Pusaka Prasetia R. 2004. Respon Pertumbuhan Anakan Jati (Tectona grandis L. f.) Terhadap Pemberian Pupuk NPK Plus dan Pupuk Omega [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Redaksi Agromedia.2007.Petunjuk Pemupukan. Jakarta : PT Agromedia Pusaka Sandrasari A. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan Pupuk Kompos

Terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macrophylla King.) Pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing) [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.


(37)

(38)

Lampiran1DatabaseHasil Penelitian Respon Pemberian Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Semai dan Bibit Tanaman Kehutanan

No Tahun Nama

Peneliti Judul JenisTanaman

Jenis

Karya Instansi 1. 1995 Soetji Sri

Hatmani

Pengaruh Komposisi Media dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)

Paraserianthes

falcataria Skripsi

Institut Pertanian Bogor 2. 2000 Dadan Mulyana

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan PupukKandang Terhadap Pertumbuhan Pohon Damar (Agathis lorantifolia) di Taman Hutan Cikabayan

Agathis lorantifolia Skripsi Institut Pertanian Bogor 3. 2000 Henry

Pandiangin

Studi Pertumbuhan Suren (Toona sureni Merr)

dengan Perlakuan Pupuk NPK dan Pupuk Kandang Toona sureni Skripsi

Institut Pertanian Bogor 4. 2003 Dondy Anugrah

Pengaruh Pemupukan dan PPC Terhadap Pertumbuhan Anakan Palahlar (Dipterocarpus hasseltiiBL.) di Persemaian

Dipterocarpus hasselltii Skripsi Institut Pertanian Bogor

5. 2004 Lidia Anggrainy

Pengaruh Pemberian Abu Serasah Daun Acacia manium Wild. dan Pemberian Pupuk NPK (Phonska) Terhadap Pertumbuhan Semai Acacia manium Wild. pada Tanah Podsolik Merah Kuning

Acacia mangium Skripsi Institut Pertanian Bogor

7. 2007 Langlang Tata Buana

Pengaruh Pohon Induk dan Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Semai Khaya (Khaya anthotecaC.DC) di Persemaian

Khaya anthoteca Skripsi Institut Pertanian Bogor 8. 2008 Herdiana N et al

Pengaruh Dosis dan Frekuensi Aplikasi Pemupukan NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Shorea ovalis

Korth. (Blume.) Asal Anakan Alam di Persemaian

Shorea ovalis Jurnal Balai Penelitian

Kehutanan 9. 2009 Mutia

Handayani

Pengaruh Dosis Pupuk NPK dan Kompos terhadap Pertumbuhan Bibit Salam (Eugenia polyantha. Wight)

Eugenia polyantha Skripsi Institut Pertanian Bogor 10. 2010 Agustina

Sandrasari

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macrophylla King.) pada Media Tanah Bekas

Swietenia macrophylla Skripsi Institut Pertanian Bogor


(39)

6

No Tahun Nama

Peneliti Judul JenisTanaman

Jenis

Karya Instansi Tambang Emas (Tailing)

11. 2010 Dwita Noviani

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb Miq.) pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing)

Anthocephalus cadamba Skripsi Institut Pertanian Bogor

12. 2010 Idham Fahmi

Aplikasi Pupuk Majemuk NPK dan Kompos terhadap Peningkatan Pertumbuhan Semai Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl.) di Media Tanam Tailing Tambang Emas

Maesopsis eminii Skripsi Institut Pertanian Bogor

13. 2010 Tina Maretina

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan Kompos pada Media Tailing Tambang Emas Terhadap Pertumbuhan Semai Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpumGriseb.)

Enterolobium

cyclocarpum Skripsi

Institut Pertanian Bogor

14. 2010 NuriFathia

Pengaruh Pupuk NPK dan Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan Semai Gmelina (Gmelina arborea

Roxb) pada Media Tanah Bekas Tambang (Tailing)

Gmelina arborea Skripsi Institut Pertanian Bogor 15 2011 Irdika Mansur

dan Surahman

Respon Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba)

terhadap Pemupukan Lanjutan (NPK) Anthocephalus cadamba Jurnal

Institut Pertanian Bogor


(40)

27

Lampiran 2DatabasePerlakuan Pemberian NPK tiap Peneliti

No Tahun Nama Peneliti Jenis Media JenisTanaman

Dosis

Respon T (cm) D (cm) BKT

(gr) NPA IMB JD

1. 1995 Soetji Sri Hatmani

Tanah (latosol) + Pasir + Kotoran Kambing

Paraserianthes falcataria

0 gr 7.6 0.095 19.53 3.129 0.092 -1 gr 8.3 0.101 18.18 2.877 0.101 -2 gr 9.2 0.148 27.10 3.573 0.121 -3 gr 8.0 0.096 21.04 3.253 0.124 -4 gr 7.4 0.082 20.38 3.195 0.123 -2. 2000 Dadan Mulyana Tanah Latosol Agathis loranthifolia

0 gr 36.8 0.510 - - - -10 gr 51.2 0.582 - - - -50 gr 60.4 0.540 - - - -100 gr 42 0.592 - - - -3. 2000 Henry

Pandiangin Tanah Latosol Toona sureni

0gr 28,2 4.411 - - - -50gr 74 10.114 - - - -100gr 95,8 13.331 - - - -4. 2003 Dondy Anugrah Tanah Latosol Dipterocarpus

hasseltii

0 gr 2,6 0.460 - - - -1 gr 2,9 0.710 - - - -2 gr 2.4 0.810 - - - -3 gr 3,0 0.720 - - -

-5. 2004 Lidia Anggrainy Tanah Podsilik Merah

kuning Acacia mangium

0ppm 1.7 0.004 0.36 3.39 - -100ppm 2.5 0.015 0.95 3.49 - -200ppm 3.1 0.018 1.18 4.59 - -300ppm 3.3 0.021 1.28 5.57 - -400ppm 3.1 0.019 1.05 5.04 - -500ppm 2.4 0.018 1.31 4.43 - -6. 2007 Langlang Tata

Buana

Arang Sekam+ Tanah

subsoil (1:1) Khaya anthoteca

0gr 5.8 0.203 4.746 3 - 16 0.5 gr 17.7 0.351 12.056 3.3 - 20


(41)

28

No Tahun Nama Peneliti Jenis Media JenisTanaman Dosis

Respon T (cm) D (cm) BKT

(gr) NPA IMB JD 1 gr 17.2 0.333 11.252 3 - 21 1.5 gr 18.6 0.319 11.746 3.6 - 20 2 gr 19 0.329 11.059 2.9 - 20

8. 2008 Herdiana N et al

Topsoil podsolik

merah kuning Shorea ovalis

0 gr 2.9 0.750 - - 0.19 1.12 0.25 gr 8.2 0.920 - - 0.35 2.57 0.50 gr 8,0 0.860 - - 0.25 1.67 0.75 gr 7.1 0.730 - - 0.21 1.63 1 gr 4.6 0.770 - - 0.17 0.35

9. 2009 Mutia

Handayani Tanah Subsoil Eugenia polyantha

0ppm 2.3 0.028 9.51 - - -30ppm 2.0 0.028 6.79 - - -60ppm 2.2 0.030 8.9 - - -90ppm 2.2 0.032 8.32 - - -120ppm 2.1 0.032 8.6 - - -10. 2010 Agustina

Sandrasari

Tailing tambang emas

PT Antam pongkor Swietenia macrophylla

0 gr 4.9 0.417 - - - -5 gr 6.9 0.460 - - - -10 gr 5.9 0.426 - - - -15 gr 5.9 0.430 - - - -11. 2010 Dwita Noviani

Tailing tambang emas PT Antam pongkor +

kompos

Anthocephalus cadamba

0 gr 9.9 0.230 - - - -5 gr 8.7 0.300 - - - -10 gr 8.3 0.210 - - - -15 gr 11.3 0.240 - - - -12. 2010 Idham Fahmi

Tailing tambang emas PT Antam pongkor +

kompos

Maesopsis eminii

0 gr 6.8 0.041 - - - -5 gr 7.9 0.048 - - - -10 gr 5.3 0.051 - - - -15 gr 5.2 0.068 - - - -13. 2010 Tina Maretina Tailing tambang emas

PT Antam pongkor +

Enterolobium cyclocarpum

0 gr 9.6 0.040 - - - -5 gr 10.6 0.095 - - -


(42)

-29

No Tahun Nama Peneliti Jenis Media JenisTanaman Dosis

Respon T (cm) D (cm) BKT

(gr) NPA IMB JD

kompos 10 gr 7,7 0.099 - - -

-15 gr 9,4 0.079 - - - -14. 2010 NuriFathia

Tailing tambang emas PT Antam pongkor +

kompos

Gmelina arborea

0 gr 8,6 0.223 - - - -5 gr 14,2 0.226 - - - -10 gr 18,1 0.295 - - - -15 gr 14,7 0.339 - - - -15 2011 Irdika Mansur

dan Surahman Tanah Latosol

Anthocephalus cadamba

0 gr 35,9 6.658 - - - -100 gr 40,8 8.126 - - - -150 gr 49 6.992 - - -


(1)

(2)

Lampiran1

Database

Hasil Penelitian Respon Pemberian Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Semai dan Bibit Tanaman Kehutanan

No Tahun Nama

Peneliti Judul JenisTanaman

Jenis

Karya Instansi 1. 1995 Soetji Sri

Hatmani

Pengaruh Komposisi Media dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)

Paraserianthes

falcataria Skripsi

Institut Pertanian Bogor

2. 2000 Dadan Mulyana

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan PupukKandang Terhadap Pertumbuhan Pohon Damar (Agathis lorantifolia) di Taman Hutan Cikabayan

Agathis lorantifolia Skripsi Institut Pertanian Bogor 3. 2000 Henry

Pandiangin

Studi Pertumbuhan Suren (Toona sureni Merr)

dengan Perlakuan Pupuk NPK dan Pupuk Kandang Toona sureni Skripsi

Institut Pertanian Bogor 4. 2003 Dondy Anugrah

Pengaruh Pemupukan dan PPC Terhadap Pertumbuhan Anakan Palahlar (Dipterocarpus hasseltiiBL.) di Persemaian

Dipterocarpus hasselltii Skripsi Institut Pertanian Bogor

5. 2004 Lidia Anggrainy

Pengaruh Pemberian Abu Serasah Daun Acacia manium Wild. dan Pemberian Pupuk NPK (Phonska) Terhadap Pertumbuhan Semai Acacia manium Wild. pada Tanah Podsolik Merah Kuning

Acacia mangium Skripsi Institut Pertanian Bogor

7. 2007 Langlang Tata Buana

Pengaruh Pohon Induk dan Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Semai Khaya (Khaya anthotecaC.DC) di Persemaian

Khaya anthoteca Skripsi Institut Pertanian Bogor 8. 2008 Herdiana N et al

Pengaruh Dosis dan Frekuensi Aplikasi Pemupukan NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Shorea ovalis

Korth. (Blume.) Asal Anakan Alam di Persemaian

Shorea ovalis Jurnal Balai Penelitian Kehutanan

9. 2009 Mutia Handayani

Pengaruh Dosis Pupuk NPK dan Kompos terhadap Pertumbuhan Bibit Salam (Eugenia polyantha. Wight)

Eugenia polyantha Skripsi Institut Pertanian Bogor 10. 2010 Agustina

Sandrasari

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macrophylla King.) pada Media Tanah Bekas

Swietenia macrophylla Skripsi Institut Pertanian Bogor


(3)

6

No Tahun Nama

Peneliti Judul JenisTanaman

Jenis

Karya Instansi Tambang Emas (Tailing)

11. 2010 Dwita Noviani

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb Miq.) pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing)

Anthocephalus cadamba Skripsi Institut Pertanian Bogor

12. 2010 Idham Fahmi

Aplikasi Pupuk Majemuk NPK dan Kompos terhadap Peningkatan Pertumbuhan Semai Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl.) di Media Tanam Tailing Tambang Emas

Maesopsis eminii Skripsi Institut Pertanian Bogor

13. 2010 Tina Maretina

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan Kompos pada Media Tailing Tambang Emas Terhadap Pertumbuhan Semai Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpumGriseb.)

Enterolobium

cyclocarpum Skripsi

Institut Pertanian Bogor

14. 2010 NuriFathia

Pengaruh Pupuk NPK dan Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan Semai Gmelina (Gmelina arborea

Roxb) pada Media Tanah Bekas Tambang (Tailing)

Gmelina arborea Skripsi Institut Pertanian Bogor 15 2011 Irdika Mansur

dan Surahman

Respon Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba)

terhadap Pemupukan Lanjutan (NPK) Anthocephalus cadamba Jurnal

Institut Pertanian Bogor


(4)

Lampiran 2

Database

Perlakuan Pemberian NPK tiap Peneliti

No Tahun Nama Peneliti Jenis Media JenisTanaman

Dosis

Respon T (cm) D (cm) BKT

(gr) NPA IMB JD

1. 1995 Soetji Sri Hatmani

Tanah (latosol) + Pasir + Kotoran Kambing

Paraserianthes falcataria

0 gr 7.6 0.095 19.53 3.129 0.092 -1 gr 8.3 0.101 18.18 2.877 0.101 -2 gr 9.2 0.148 27.10 3.573 0.121 -3 gr 8.0 0.096 21.04 3.253 0.124 -4 gr 7.4 0.082 20.38 3.195 0.123

-2. 2000 Dadan Mulyana Tanah Latosol Agathis loranthifolia

0 gr 36.8 0.510 - - -

-10 gr 51.2 0.582 - - -

-50 gr 60.4 0.540 - - -

-100 gr 42 0.592 - - -

-3. 2000 Henry

Pandiangin Tanah Latosol Toona sureni

0gr 28,2 4.411 - - -

-50gr 74 10.114 - - -

-100gr 95,8 13.331 - - -

-4. 2003 Dondy Anugrah Tanah Latosol Dipterocarpus

hasseltii

0 gr 2,6 0.460 - - -

-1 gr 2,9 0.710 - - -

-2 gr 2.4 0.810 - - -

-3 gr 3,0 0.720 - - -

-5. 2004 Lidia Anggrainy Tanah Podsilik Merah

kuning Acacia mangium

0ppm 1.7 0.004 0.36 3.39 -

-100ppm 2.5 0.015 0.95 3.49 -

-200ppm 3.1 0.018 1.18 4.59 -

-300ppm 3.3 0.021 1.28 5.57 -

-400ppm 3.1 0.019 1.05 5.04 -

-500ppm 2.4 0.018 1.31 4.43 -

-6. 2007 Langlang Tata Buana

Arang Sekam+ Tanah

subsoil (1:1) Khaya anthoteca

0gr 5.8 0.203 4.746 3 - 16


(5)

28

No Tahun Nama Peneliti Jenis Media JenisTanaman Dosis

Respon T (cm) D (cm) BKT

(gr) NPA IMB JD

1 gr 17.2 0.333 11.252 3 - 21

1.5 gr 18.6 0.319 11.746 3.6 - 20

2 gr 19 0.329 11.059 2.9 - 20

8. 2008 Herdiana N et al

Topsoil podsolik

merah kuning Shorea ovalis

0 gr 2.9 0.750 - - 0.19 1.12

0.25 gr 8.2 0.920 - - 0.35 2.57

0.50 gr 8,0 0.860 - - 0.25 1.67

0.75 gr 7.1 0.730 - - 0.21 1.63

1 gr 4.6 0.770 - - 0.17 0.35

9. 2009 Mutia

Handayani Tanah Subsoil Eugenia polyantha

0ppm 2.3 0.028 9.51 - -

-30ppm 2.0 0.028 6.79 - -

-60ppm 2.2 0.030 8.9 - -

-90ppm 2.2 0.032 8.32 - -

-120ppm 2.1 0.032 8.6 - -

-10. 2010 Agustina Sandrasari

Tailing tambang emas

PT Antam pongkor Swietenia macrophylla

0 gr 4.9 0.417 - - -

-5 gr 6.9 0.460 - - -

-10 gr 5.9 0.426 - - -

-15 gr 5.9 0.430 - - -

-11. 2010 Dwita Noviani

Tailing tambang emas PT Antam pongkor +

kompos

Anthocephalus cadamba

0 gr 9.9 0.230 - - -

-5 gr 8.7 0.300 - - -

-10 gr 8.3 0.210 - - -

-15 gr 11.3 0.240 - - -

-12. 2010 Idham Fahmi

Tailing tambang emas PT Antam pongkor +

kompos

Maesopsis eminii

0 gr 6.8 0.041 - - -

-5 gr 7.9 0.048 - - -

-10 gr 5.3 0.051 - - -

-15 gr 5.2 0.068 - - -

-13. 2010 Tina Maretina Tailing tambang emas PT Antam pongkor +

Enterolobium cyclocarpum

0 gr 9.6 0.040 - - -


(6)

-No Tahun Nama Peneliti Jenis Media JenisTanaman Dosis

Respon T (cm) D (cm) BKT

(gr) NPA IMB JD

kompos 10 gr 7,7 0.099 - - -

-15 gr 9,4 0.079 - - -

-14. 2010 NuriFathia

Tailing tambang emas PT Antam pongkor +

kompos

Gmelina arborea

0 gr 8,6 0.223 - - -

-5 gr 14,2 0.226 - - -

-10 gr 18,1 0.295 - - -

-15 gr 14,7 0.339 - - -

-15 2011 Irdika Mansur

dan Surahman Tanah Latosol

Anthocephalus cadamba

0 gr 35,9 6.658 - - -

-100 gr 40,8 8.126 - - -