hanya didominasi oleh unsur-unsur hara mikro, pupuk tersebut disebut pupuk mikro Agromedia, 2007.
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang menyediakan unsur N, P, dan K bagi tanaman. Jenis pupuk NPK pun cukup banyak terdapat di pasaran dengan
berbagai kadar unsur yang dikandungnya Lingga dan Marsono, 1986. N nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman. Pada
umumnya unsur N sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama bagian-bagian vegetatif tanaman. Selain itu juga berperan dalam
pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lainnya. Kekurangan unsur N dapat mangakibatkan lambatnya pertumbuhan tanaman,
kerontokan daun, gangguan pada pembuahan. P Posfor bagi tanaman berguna untuk merangsang pertumbuhan akar,
khususnya akar benih dan tanaman muda Lingga dan Marsono, 1986 . Selain itu, fosfor juga membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi
tanaman, mempercepat pembungaan dan pembuahan, serta mempercepat pemasakan biji dan buah. Kekurangan unsur P pada tanaman dapat menyebabkan
hambatan pada system perakaran, kerontokan daun, perubahan warna batang dan cabang, serta gangguan dalam perkembangan buah.
Menurut Sutedjo 2010, unsur K kalium dapat dikatakan bukan elemen langsung pembentuk bahan organik. Kalium berperan dalam pembentukan protein
dan karbohidrat, memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Kekurangan unsur K dapat mangakibatkan daun mengerut,
buah tumbuh tidak sempurna, dan batang menjadi lemah.
2.2 Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan pada tanaman dapat didefinisikan sebagai terlihatnya aktivitas-aktivitas fisiologis pada bermacam-macam daerah merismatik seperti
pada pucuk, ujung akar dan kambium. Pertumbuhan tanaman menurut Agromedia 2007 terbagi atas dua fase yaitu fase vegetatif dan fase generatif. Fase vegetatif
terjadi ketika tanaman sedang mengalami pertumbuhan secara vegetatif, seperti pada cabang, tunas , dan daun. Fase generatif adalah kondisi dimanatanaman
berada dalam masa reproduksi. Artinya tanaman sedang memunculkan bunga dan buah untuk reproduksinya
Metode yang dapat dipakai untuk mengukur adanya pertumbuhan pada tanaman menurut Curtis dan Clark 1950 dalam Mulyana 2000 dapat dilakukan
melalui : 1.
Pengukuran pertambahan sel 2.
Pengukuran besarnya ukuran sel, jaringan atau organ tanaman 3.
Pengukuran tinggi tanaman. 4.
Pengukuran berat basah tanaman 5.
Pengukuran berat kering tanaman 6.
Pengukuran bertambahnya jumlah protoplasma 7.
Pengamatan rangkaian kecepatan tumbuh tanaman
2.3 Media tanam
Menurut Soepardi 1983 dalm Fathia 2010, pada prinsipnya media tanam harus mampu memberikan dukungan bagi kelangsungan hidup tanaman seperti
aerasi yang baik, tempat akar, mampu menahan air dan menyediakan hara bagi pertumbuhan tanaman
Suatu media yang baik harus mendukung pertumbuhan tanaman dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1 dapat dijadikan tempat berpijak
tanaman; 2 mampu mengikat air dan unsur hara; 3 mempunyai drainase dan aerasi yang baik; 4 dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman;
5 tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman serta 6 mudah didapat dan harganya relatif murah Agoes 1994 dalam Rustika 2008.
Terdapat dua jenis media dalam budidaya tanaman, yaitu : 1 campuran tanah soil mixes yang mengandung tanah alami dan 2 campuran tanpa tanah
soillness mixes yang tidak sedikitpun mengandung tanah alami. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai media tanam dapat berupa bahan organik seperti
gambut, sisa-sisa kayu, humus, pupuk kandang, limbah pertanian dan limbah rumah tangga dan bahan anorganik seperti pasir, vermikulit dan lain-lain.
Semua bahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai media tunggal atau campuran tanah soil mixes maupun campuran tanpa tanah soilness mixes.
Menurut Islami dan Utomo 1995 dalam Fathia 2010, tanaman dapat tumbuh serta mampu memberi hasil baik jika tumbuh pada tanah yang cukup kuat
menunjang tegaknya
tanaman, tidak
mempunyai lapisan
penghambat perkembangan akar, aerasi baik, kemasaman di sekitar netral, tidak mempunyai
kelarutan garam yang tinggi, cukup tersedia unsur hara dan air dalam kondisi yang seimbang.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2012 di Perpustakaan Fakultas Kehutanan, Perpustakaan LSI Institut Pertanian Bogor,
Perpustakaan R.I Ardi Koesoema, Persemaian Situ Gede dan Persemaian Sukamantri.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian ini berlangsung adalah : 1. Lembar kuesioner,
2. Alat tulis, 3. Data-data sekunder
4. Laptop 5. Software Microsoft word dan Microsoft excel 2007
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari narasumber penelitian yang berupa
persepsi petani bibit terhadap penggunaan pupuk NPK dalam aktifitas pemupukan yang dilakukan dipersemaian. Data sekunder dikumpulkan dari data-data hasil
penelitian yang telah dilakukan dan dipublikasikan oleh instansi Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Litbanghut.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Pengumpulan data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik wawancara mendalam indept interview serta dialog antara peneliti dengan narasumber penelitian
responden. Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling didasarkan pada kriteria narasumber yang paling mengerti dan terlibat langsung