Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Pembatasan Masalah

bahasa yang meneliti perbedaan-perbedaaan, ketidaksamaan yang terdapat pada dua bahasa atau lebih”. Dari pemaparan di atas ditemukan perbedaan penggunaan kalimat tanya pada bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, yaitu perbedaan struktur, jenis, dan ciri dalam penggunaan kalimat tanya. Karena adanya perbedaan struktur, jenis, dan ciri penggunaan kalimat tanya, ditemukan kesalahan dalam mengartikan kedua bahasa ini. Dengan perbedaan ini penulis ingin meneliti lebih dalam penggunaan kalimat tanya dengan objek bahasa yang berbeda, yaitu bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, dengan judul “Analisis Kontrastif Struktur, Jenis, dan Ciri Kalimat Tanya dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, adapun rumusan penelitiannya ialah sebagai berikut: 1. Bagaimana persamaan struktur, jenis, dan ciri kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia? 2. Bagaimana perbedaan struktur, jenis, dan ciri kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakan analisis tentang kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia adalah: 1. Mendeskripsikan persamaan kalimat tanya menurut sturktur, jenis, dan ciri dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. 2. Mendeskripsikan perbedaan kalimat tanya menurut sturktur, jenis, dan ciri bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Dapat menjadi pembelajaran bagi siapa saja yang belajar bahasa Mandarin khususnya mahasiswa-mahasiswi Prodi Sastra Cina FIB USU. 2. Dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang kebahasaan dalam kalimat tanya bahasa Mandarin dan kalimat bahasa Indonesia.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai rujukanreferensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penulisan yang lebih mendalam di masa yang akan datang.

1.5 Pembatasan Masalah

Dalam penulisan ini, penulis membatasi masalah hanya pada pendeskripsian persamaan dan perbedaan menurut struktur, jenis, dan ciri kalimat tanya bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia, sebagai berikut: Xing 1987 dalam jurnal yang berjudul “Bahasa Mandarin Modern Kalimat Tanya Total dan Parsial” mengatakan bahwa kalimat tanya yang terdapat dalam bahasa Mandarin terdiri atas tiga macam, yaitu 是非疑问句 shì fēi yí wèn jù, 特指问句 tè zhǐ wèn jù, 选择问句 xu ǎn zé wèn jù. Peng 2006 dalam jurnal yang berjudul “Struktur Peraturan dalam Kalimat Tanya Total” menjelaskan bahwa dalam bahasa Mandarin modern selain kalimat tanya parsial, kalimat tanya yang lain dapat digolongan sebagai kalimat “ xuan zhe kalimat pilihan”. Wang 2007 dalam jurnal yang berjudul “Analisis Jenis-Jenis Kalimat Tanya Bahasa Mandarin” menjelaskan bahwa kalimat tanya merupakan salah satu golongan yang terbagi berdasarkan dari nada berbicara. Jika dibandingkan dengan kalimat berita, seru dan perintah, perbedaan terbesar terletak pada intonasi nada. Naswar 2011 dalam skripsi yang berjudul “Kemampuan Menerapkan Struktur Kalimat Tanya Bahasa Indonesia Kelas V SD Inpres Bateballa Kabupaten Bantaeng” menjelaskan bahwa dalam pembentukan kalimat tanya dapat menambahkan partikel-kah yang bertujuan untuk memperluas kalimat dan membuat kalimat lebih formal. Dwiyatna 2011 dalam makalah yang berjudul “Kalimat Tanya” menjelaskan bahwa kalimat tanya berfungsi untuk meminta jawaban berupa penjelasan, untuk menggali informasi,