Mengingat bahwa pada dasarnya tidak ada air yang seratus persen murni dalam air sesuai dengan syarat air yang baik untuk kesehatan, oleh karena itu air yang ada
dipersyaratan yang telah ditentukan atau paling tidak mendekati syarat-syarat yang dikehendaki. Pada umumnya, persyaratan air minum pada beberapa negara
berbeda-beda, tergantung kepada kondisi negara masing-masing, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2.3. Kaporit
Menurut Surbakti 1987, kalsium hipoklorit, [CaClO
2
] disebut pula kaporit. Di Indonesia untuk mendensifeksi air minum banyak digunakan kaporit. Harga lebih murah
selain itu kaporit lebih stabil dan dapat disimpan lebih lama dari pada serbuk pengelantang.
Pada desinfektan dengan kaporit, pH air yang didesinfeksikan harus diatur agar desinfeksi dari kaporit dapat maksimal. Diketahui bahwa dalam larutan kaporit, terdapat
HClO. HClO akan mengeluarkan atom-atom oksigen. Makin banyak HClO yang terbentuk, makin banyak pula atom oksigen yang lepas. Ini berarti daya desinfeksi makin
besar. Bila kaporit dilarutkan dalam air, maka reaksi kimianya berlangsung bertahap
sebagai berikut : CaClO
2
+ 2H
2
O 2HClO + CaOH
2
2HClO 2HCl + 2O
2
+ CaClO
2
+ 2H
2
O CaOH
2
+ 2HCl + 2O
2
Jadi bila kaporit dilarutkan kedalam air maka akan menghasilkan atom-atom oksigen. Atom-atom oksigen inilah yang sebenarnya aktif membunuh bakteri-bakteri,
karena bakteri-bakteri dioksidasi. Sifat umum kaporit cair :
Kaporit cair NaOCl merupakan bahan oksidasi yang kuat, berwarna kuning kehijau-hijauan, berbau, dapat dilarutkan dalam airdan diuraikan dengan air panas.
Biasanya mengandung kadar khlorin dalam berat sebesar 14 – 15 , bersama-sama dalam sejumlah kecil kaustik soda. Kaporit cair berasal dari pengenceran larutan sodium
Universitas Sumatera Utara
hydroxid karena NaOCl tidak stabil dalam udara jika tidak bercampur dengan sodium hydroxid.
Kaporit cair bersifat korosif yang tinggi pada kulit, paling banyak pada logam. Senyawa ini harus tersimpan dalam lubang kaca atau kotak barang pecah belah, dan
dalam ruangan pendingin, ruangan gelap dan jauh dari asam atau bahan makan, karena dengan perlahan-lahan menguraikan senyawa dalam tempat penyimpanan dan diubah
dengan mempergunakan cahaya panas, dan juga dari logam dengan senyawa asam. Kaporit cair digunakan sebagai pembasmi kuman, menghilangkan bau dan juga sebagai
pemutih. Khlorin banyak digunakan pada pengolahan air limbah sebagai oksidasi dan
mengontrol bau dan rasa serta menghilangkan warna. Pembubuhan kaporit cair bertujuan membasmi mikroba, diantaranya untuk mencegah akibat adanya pertumbuhan mikroba.
Khlorin telah terbukti hanya merupakan desinfektan yang ideal. Bila dimasukkan dalam air akan mempunyai pengaruh yang segera membinasahkan kebanyakan mikroba.
yang berkurang dalam air. Secara umum kebanyakan air mengalami desinfeksi yang cukup baik bila residu khlorin bebas sebanyak kira-kira 0,2 mgL diperoleh setelah
khlorinasi selama 10 menit. Residu yang lebih besar dapat menimbulkan bau yang tidak enak, sedangkan yang lebih kecil tidak dapat diandalkan. Khlorin akan sangat efektif bila
pH air rendah.
2.4. Klorin