Klorin Desinfeksi Sahabat-sahabatku Winda, Vie_vie, Cai, Nia, Chiemut, Ayu, Qq, Kak Rumi

hydroxid karena NaOCl tidak stabil dalam udara jika tidak bercampur dengan sodium hydroxid. Kaporit cair bersifat korosif yang tinggi pada kulit, paling banyak pada logam. Senyawa ini harus tersimpan dalam lubang kaca atau kotak barang pecah belah, dan dalam ruangan pendingin, ruangan gelap dan jauh dari asam atau bahan makan, karena dengan perlahan-lahan menguraikan senyawa dalam tempat penyimpanan dan diubah dengan mempergunakan cahaya panas, dan juga dari logam dengan senyawa asam. Kaporit cair digunakan sebagai pembasmi kuman, menghilangkan bau dan juga sebagai pemutih. Khlorin banyak digunakan pada pengolahan air limbah sebagai oksidasi dan mengontrol bau dan rasa serta menghilangkan warna. Pembubuhan kaporit cair bertujuan membasmi mikroba, diantaranya untuk mencegah akibat adanya pertumbuhan mikroba. Khlorin telah terbukti hanya merupakan desinfektan yang ideal. Bila dimasukkan dalam air akan mempunyai pengaruh yang segera membinasahkan kebanyakan mikroba. yang berkurang dalam air. Secara umum kebanyakan air mengalami desinfeksi yang cukup baik bila residu khlorin bebas sebanyak kira-kira 0,2 mgL diperoleh setelah khlorinasi selama 10 menit. Residu yang lebih besar dapat menimbulkan bau yang tidak enak, sedangkan yang lebih kecil tidak dapat diandalkan. Khlorin akan sangat efektif bila pH air rendah.

2.4. Klorin

Klorin bebas memiliki warna khas hijau dan bau yang tajam. Sudah sejak lama klorin dikenal sebagai deodorant dan desinfektan yang sangat baik, yang dijadikan standard an pengolahan air minum diseluruh lingkungan. Menurut linsley 1991, klorin telah terbukti merupakan desinfektan yang ideal, bila di masukkan kedalam air akan mempunyai pengaruh yang segera akan membinasakan kebanyakan makhluk mikroskopis. Dua jenis reaksi akan terjadi bila klorin dimasukkan kedalam air, yaitu hidrolisis dan ionisasi. Reaksi hidrolisisnya adalah : Cl 2 + H 2 O HOCI + CI - + H + Gas klorin Asam hipoklorit Universitas Sumatera Utara Reaksi ionisasi adalah : HOCI OCI + H + Asam hipoklorit ion hipoklorit Menurut Santika 1991, ion klorida CI - tidak aktif sedangkan CuI 2 , HOCI, dan OCI - dianggap sebagai bahan yang aktif. HOCI yang tidak terionisasi adalah zat pembasmi yang paling efisien bagi bakteri. Secara umum, kebanyakan air akan mengalami desinfeksi cukup baik bila residu klorin bebas banyak sebanyak kira-kira 0,2 mg I diperoleh setelah klorinasi selama 10 menit. Residu klorin yang lebih besar dapat menimbulkan bau yang tidak enak, sedangkan yang lebih kecil tidak dapat diandalkan. Klorin akan sangat efektif bila PH air rendah. Linsley, 1991. Dampak Negatif Dari Chlorine Di Dalam air Chlorine merupakan senyawa desinfektan, yang banyak digunakan dalam proses pengolahan air. Desinfektan ini bekerja dengan baik untuk membunuh bakteri, fungi dan virus. Namun desinfektan ini juga dapat menimbulkan efek negative terhadap kesehatan manusia selain dapat menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak pada air. Sebagai contoh Chlorine dapat bersifat merusak atau korosif pada kulit dan peralatan, selain itu Chlorine juga berpotensi merusak sistem pernafasan manusia dan hewan.

2.5. Desinfeksi

Yang dimaksud dengan desinfeksi adalah pembunuhan terhadap semua mikroba yang membahayakan. Zat-zat yang dipergunakan untuk usaha desinfeksi ini dinamakan desinfektan. Surbakti., 1987 Lebih dari 50 persen bakteri pathogen di dalam air akan mati dalam waktu 2 hari dan 90 persen akan mati dalam satu minggu. Oleh karena itu, waduk-waduk penampung sebenarnya cukup efektif untuk mengendalikan bakteri. Walaupun demikian, beberapa jenis bakteri patogen mungkin masih tetap hidup selam adua tahun atau lebih, karena itu dibutuhkan desinfeksi. Linsley., 1995 Desinfekasi merupakan salah satu proses dari pengolahan air, yang mana proses desinfeksi adalah suatu proses atau usaha agar kuman patogen yang ada didalam air punah atau hilang. Universitas Sumatera Utara Bahan – bahan desinfeksi yang dipakai tadak boleh membahayakan, dapat diterima masyarakat pemakai, serta mempunyai efek desinfeksi untuk waktu yang cukup lama. Beberapa cara desinfeksi yang dapat dilakukan yaitu dengan : - Penggunaan ozon ozonisasi - Penyinaran dengan sinar ultra violet - Perebusan - Penambahan senyawa klor klorinasi Cara-cara desinfeksi yang dikemukakan diatas tidak semuanya efektif untuk skala industri, hanya klorinasi yang umum digunakan, terhadap air minum dalam kemasan secara ekonomis.

2.5.1 klorinasi

Klorinasi merupakan desinfeksi yang paling umum digunakan. Klorin yang digunakan dapat berupa bubuk, cairan atau tablet. Bubuk klorin biasanya berisi kalsium hipoklorit, sedangkan cairan klorin, berisi natrium hipoklorit. Desinfeksi air minum yang mempergunakan gas chlorine atau preparat chlorine disebut klorinasi. Sasaran klorinasi terhadap air minum adalah penghancuran bakteri melalui daya germisidal dari klorin terhadap bakteri. Menurut santika 1991, senyawa-senyawa klor yang biasanya digunakan adalah : - Gas klor - Senyawa hipoklorit, dapat berbentuk : - CaOCI 2 kaporit - CaOCI serbuk kelantang Menurut Hammer 1986 sifat-sifat klor adalah : - Klor lebih berat dari udara - Bersifat racun - Bila bereaksi dengan air akan bersifat korosif - Klor berbau merangsang dan spesifik Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Tahap Pelaksanaan Klorinasi

Tahap pelaksanaan klorinasi pada pengolahan air, yaitu : a. Tahap Pre Chorinasi Yaitu tahap pemberian liquid chlorine yang bertujuan untuk : - Menghilangkan polutan dalam air seperti rasa dan bau - Semua zat yang dioksidasi teroksidasi seperti besi, mangan. - Mencegah molekul organic seperti warna - Mencegah pertumbuhan jamur - Mencegah pertumbuhan alga ganggang b. Tahap post Chlorinasi Yaitu tahap pemberian liquid chlorine yang bertujuan untuk membunuh mikroba yang masih terikat dalam air terutama mikroba pathogen. Konsentrasi klor yang ditambahkan adalah 0,5 mgml. Sisa klor yang diinginkan dalam reservoir agar memenuhi syarat kesehatan sebagai air yang layak diminum berkisar antara 0,2 – 0,5 mgI. Moersidik, 1999

2.6. Penentuan Kadar Chlorine