Keterampilan Interpersonal Pustakawan Ditinjau Dari Persepsi Pemustaka Di Kantor Kearsipan Perpustakaan Dan Dokumentasi Kabanjahe

LAMPIRAN 1 : DAFTAR KUESIONER

KETERAMPILAN INTERPERSONAL PUSTAKAWAN DITINJAU
DARI PERSEPSI PEMUSTAKA DI KANTOR KEARSIPAN
PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI
KABANJAHE

Petunjuk Pengisian:
1. Pengisian

kuesioner

ini

semata-mata

untuk

tujuan

ilmiah


dan

pengembangan ilmu pengetahuan, semua pilihan jawaban dan pendapat
Saudara akan dirahasiakan oleh peneliti.
2. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan
jawabannya.
3. Isilah jawaban dengan memberikan tanda check list (

) pada salah satu

pilihan jawaban yang Saudara anggap sesuai dengan kondisi sebenarnya.
4. Peneliti mengaharapkan semua pertanyaan dijawab dan tidak ada yang
dilewatkan.
5. Terimakasih atas kerja samanya

Keterangan:
SS

: Sangat Setuju


S

: Setuju

KS

: Kurang Setuju

TS

: Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

66

I. Keterampilan Mendengarkan

No.

1.

PERNYATAAN

SS

S

KS

TS

STS

SS

S

KS


TS

STS

Pustakawan mampu mendengarkan dengan
baik sehingga dapat memahami dan
memperoleh informasi yang disampaikan
pemustaka

2.

Pustakawan dapat menganalisis dan
menangkap pesan serta makna informasi
yang diterima dari pemustaka

3.

Pustakawan mampu berkomunikasi efektif
sehingga dapat membangun dan memelihara
hubungan baik dengan pemustaka


4.

Pustakawan mampu mendengarkan keluhan
pemustaka dengan memberikan perhatian
yang maksimal kepada pemustaka

II. Keterampilan Memberikan Umpan Balik
No.
5.

PERNYATAAN
Pustakawan mampu memberikan pendapat
dan menerima masukan dari pemustaka

6.

Pustakawan mempunyai kemampuan
berkomunikasi dengan pemustaka sehingga
dapat memberikan kesan baik dari pemustaka


7.

Pustakawan mampu mengapresiasikan
dengan baik setiap pemustaka yang datang
berkunjung ke perpustakaan

8.

Pustakawan mampu memberikan informasi
yang akurat dan relevan terhadap permintaan
pemustaka

67

III. Keterampilan Membujuk
No.
9.

PERNYATAAN


SS

S

KS

TS

STS

SS

S

KS

TS

STS


Pustakawan mampu mengajak pemustaka
untuk rajin datang dan membaca ke
perpustakaan

10.

Pustakawan mampu mengajak pemustaka
untuk dapat mematuhi peraturan-peraturan
yang ditetapkan oleh perpustakaan

11.

Pustakawan mampu mengajak serta
pemustaka untuk bekerjasama menjadikan
perpustakaan lebih baik

IV. Keterampilan Mengatasi Konflik
No.
12.


PERNYATAAN
Pustakawan mampu menjadi penengah
ketika terjadi konflik terhadap
pemustaka

13.

Pustakawan mampu memimpin dengan
bersikap bijaksana dalam memberikan
sanksi kepada pemustaka jika terjadi
permasalahan

14.

Pustakawan mampu bersikap saling
mendukung dengan pemustaka

15.


Pustakawan mampu menggunakan
mekanisme komunikasi formal dan
informal dalam menjaga hubungan baik
dengan pemustaka

68

69

DAFTAR PUSTAKA
.
Agustini, Ninis. 2005. Interpersonal Skill dalam Pelayanan Perpustakaan. Jurnal
“Studi Perpustakaan dan Informasi Vol. 1 No. 1 Juni 2005”.
Ahmad, Ardianto. 2011.Tugas Pokok Pustakawan. Dalam http://tugas-tugasseorang-pustakawan.com. Diakses 23 September 2015.
Ajick. 2010. Karakter Pengguna Perpustakaan. http://pustaka.uns.ac.id/?opt=
1001&menu=category&option=detail&cid=1. Diakses 9 September 2015.
Ali, Muhammad. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.
Arisandy, D. 2004. “Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Disiplin
Kerja Karyawan bagian Produksi Pabrik Keramik Ken Lila Production”.
Jurnal Psyche Vol.1 No.2. Diakses 16 September 2015.

Azwar. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Cangara, Hafied. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grafindo
Persada.
Depdiknas, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Hadi, S. 2001. Metode Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Hermawan, R. & Zulfikar Z. 2006. Etika Kepustakawanan : Suatu Pendekatan
Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta : Sagung
Seto.
Islahulben. 2013. “Komunikasi Interpersonal Pustakawan”. Jurnal Iqra Vol. 6 No.
1.
Kusumah, Hayun. 2001. Aspek Manusia. http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod
=browse&op=read&id=gdlhub-gdl-grey-2001-hayun-1560-manusia.
Diakses 12 Oktober 2015.
Lasa, HS, 1994. Jenis-jenis Pelayanan Informasi perpustakaan. Cet.1.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Lifakura, 2013. Interpersonal Skill. http://artikel-interpersonal-skill.com. Diakses
16 September 2015.
Liliweri, Alo. 2004. Wacana Komunikasi Organisasi. Bandung: Mandar Maju.
Mahmud, M. Dimyati. 1990. Psikologi : Suatu Pengantar. Yogyakarta : BPFE.

63

Mardalis. 2008. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Aksara.
Meyovy. 2013. Interpersonal Skill. Dalam http://meyovy.wordpress.com/2013
/02/12/inter-personal-skill/. Diakses 23 September 2015.
Panduan Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. 1992. Jakarta :
Perpustakaan Nasional RI.
Penna, Anthony, 1988. Karakteristik Pemustaka. Jakarta: Binarupa Aksara.
Rakhmat, Jalaluddin, 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin, 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Robins, 2013. Modul Kemampuan Interpersonal. Dalam http:// id.shvoong.com
/social-sciences/psychology/2178693-Modul-Interpersonal-Skill/. Diakses
pada tanggal 15 September 2015.
Ronald, G. Shapiro, 2013. Definisi Interpersonal
http://www.skillyouneed.com/interpersonal-skill.html.
September 2015.

Skill. Dalam
Diakses
10

Satrianti,
Alfi,
2009.
Modul
Interpersonal
Skill.
Dalam
http://www.kk.mercubuana.ac.id/files/94007-2-203271535429.doc.
Diakses 16 September 2015.
Sjahrial-Pamuntjak, Rusina, 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan.
Jakarta: Djambatan.
Soeatminah, 1992. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Administrasi, cetakan 15. Bandung:
Alfabeta.
Sulistyo – Basuki, 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.
Sulistyo - Basuki. 2004. Pengantar Dokumentasi. Bandung : Rekayasa Sains.
Supratiknya, Agustinus. 2003. Komunikasi Antarpribadi : Tinjauan Psikologis.
Yogyakarta: Kanisius.
Sutarno. 2006. Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Mengambangkan
Masyarakat Informasi. Jakarta: Panta Rei.

64

Suwarno, W., 2009. Psikologi Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto.
Toha, Miftah. 2004. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007. Tentang
Perpustakaan. http://kelembagaan.pnri.go.id/Digital_Docs/homepage_fol
ders/activities/highlight/ruu_perpustakaan/pdf/UU_43_2007_PERPUSTA
KAAN.pdf Jakarta. Diakses 14 September 2015.
Walgito, Bimo, 2002. Pengantar Psikologi Umum. Ed.3, Cet 1. Yogyakarta.
Walgito, Bimo, 2004. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Andi.
Widyatun, Tri Rusmi, 2004 Sikap dan Perilaku. Jakarta: Informedia.
Yusuf, Taslimah, 1996. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas
Terbuka Depdikbud.

65

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Mardalis (2008,
14) “Metode penelitian adalah suatu metode ilmiah yang memerlukan sistematika
dan prosedur yang harus ditempuh dengan tidak mungkin meninggalkan setiap
unsur, komponen yang diperlukan dalam suatu penelitian”.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Menurut Azwar (2004, 6) “penelitian deskriptif dilakukan dengan
menganalisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan
menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah dipahami dan
disimpulkan”.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan
Dokumentasi Kabupaten Kabanjahe yang beralamat di Kabanjahe. Waktu
pengambilan data dilakukan pada bulan September 2015.
3.3 Populasi
Menurut Sugiyono (2007, 90) “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan pendapat diatas maka yang menjadi kriteria populasi dalam
penelitian ini adalah pengguna aktif pada Kantor Kearsipan Perpustakaan dan
Dokumentasi Kabanjahe dengan jumlah 5891 orang pada tahun 2014.

35

3.4 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili
populasi sebagai sumber data. Menurut Sugiyono (2007:91) sampel diartikan
sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dengan
kata lain sampel adalah bagian dari populasi.
Untuk menentukan besaran sampel penelitian ini dengan menggunakan
rumus Slovin, yaitu:
n=
keterangan:
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
e : taraf kesalahan sebesar 10%
n=
n = 100 orang

Karena populasi penelitian berstrata, maka dalam menentukan besaran
sampel penelitian digunakan teknik propotionate stratified random sampling,
sehingga dapat diketahui jumlah sampel strata adalah sebagai berikut:

36

Tabel 3.1
Anggota Aktif Perpustakaan Daerah Kabupaten Kabanjahe
No.

Pengguna

Populasi

1.

Pelajar

2165

2.

Mahasiswa

2093

3.

Umum

1633

Jumlah

Sampel

5891

100

3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penelitian, teknik yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Angket, yaitu memberikan daftar pernyataan kepada responden yang
sedang menggunakan perpustakaan.
b. Studi kepustakaan dan berkas, yaitu mengumpulkan buku, jurnal,
majalah, berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.6 Data dan Sumber Data
Hasil penelitian di dapatkan melalui dua sumber data, yaitu:
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil kuesioner yang
diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam
memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya di lapangan.
2. Data sekunder adalah sebagai data pendukung data primer dari literatur
dari buku, jurnal dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah
penelitian.

37

3.7 Instrumen Penelitian
Pada hakekatnya alat pengumpulan data dalam suatu penelitian terdiri dari
beberapa macam, hal ini erat hubungannya dengan sifat penelitian yang
dilakukan. Menurut Sugiyono (2007, 119) instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.
Pada penelitian ini, penulis menentukan bahwa instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) sebagai instrumen penelitian.
Menurut Sugiyono (2007, 162) kuesioner (angket) merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
3.8 Angket
Angket sebagai instrumen penelitian berisi sejumlah pernyataan yang akan
dijawab oleh responden sebagai sumber data. Dengan angket ini diharapkan
penulis akan dapat mengetahui keterampilan interpersonal pustakawan ditinjau
dari persepsi pemustaka di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi
Kabanjahe.
3.8.1 Kisi-Kisi Variabel Keterampilan Interpersonal
Terdapat banyak aspek untuk dapat mengukur keterampilan interpersonal,
penulis mengambil beberapa aspek yang dapat mewakili untuk dijadikan alat ukur
dalam angket.

38

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Variabel Keterampilan Interpersonal
Variabel

Indikator

No. Item

Jumlah

Kuesioner

Item

1,2,3,4,

4

5,6,7,8

4

9,10,11

3

12,13,14,15

4

Keterampilan
mendengarkan
Keterampilan
Keterampilan

memberikan umpan

Interpersonal

balik
Keterampilan
membujuk
Keterampilan
mengatasi konflik
dengan orang lain
Jumlah

15

3.9 Teknik Analisis Data
Peneliti

menggunakan

analisis

deskriptif

yang

merupakan

cara

menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran
yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif yang dilakukan peneliti
dengan cara mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel kemudian
dihitung persentasenya, selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan.

39

Menurut Hadi (2001, 421) rumus untuk menghitung presentase adalah:
P=
Keterangan:
P : Persentase
f : Jumlah jawaban yang diperoleh
n : sampel (jumlah responden)

Menurut Sugiyono (2007, 183) menginterpretasikan presentasi yang
didapat dari tabulasi data, yaitu:
> 4%

: Sebagian kecil

5% - 16%

: Hampir setengah

17% - 49%

: Setengah

50% - 81%

: Sebagian besar

82 – 99 %

: Pada umumnya

100%

: Seluruhnya

40

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Keterampilan

Interpersonal

Pustakawan

Kantor

Kearsipan

Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe

Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian yang
didasarkan atas perolehan data dari responden. Interpretasi pada data dianalisis
secara deskriptif, yaitu mengungkap kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil
analisis data.
4.2 Keterampilan Mendengarkan
Salah satu dari komponen proses komunikasi adalah bagian menerima
pesan salah satunya ialah mendengarkan, mendengarkan bukan secara harfiah
menggunakan alat pendengaran (telinga), tetapi memiliki arti yang lebih luas
dengan penggunaan alat penerimaan pesan lainnya.

Tabel 4.1 Pustakawan mampu mendengarkan dengan baik sehingga dapat
memahami dan memperoleh informasi yang disampaikan
pemustaka
No

Sangat Setuju

Jawaban
Responden
f
%
37
37%

Setuju

46

46%

Kurang Setuju

14

14%

Tidak Setuju

3

3%

Sangat Tidak Setuju

0

0%
100
%

Pertanyaan
1 Pustakawan
mampu
. mendengarkan
dengan
baik
sehingga
dapat
memahami
dan
memperoleh
informasi
yang
di
sampaikan
pemustaka

Jawaban

Jumlah

41

100

Berdasarkan data pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah responden
yang menyatakan pustakawan mampu mendengarkan dengan baik sehingga dapat
memahami dan memperoleh informasi yang disampaikan pemustaka sebanyak 37
responden (37%) menyatakan sangat setuju, selanjutnya 46 responden (46%)
menyatakan setuju, selanjutnya 14 responden (14%) menyatakan kurang setuju,
selanjutnya 3 responden (3%) menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%)
menyatakan sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan Tabel 4.1 dapat dianalisis bahwa pustakawan di
Kantor

Kearsipan

Perpustakaan

dan

Dokumentasi

Kabanjahe

dalam

mendengarkan, memahami dan memperoleh informasi yang disampaikan
pemustaka sudah di kategorikan baik di karenakan pada umumnya responden
(83%) menyatakan setuju dan sangat setuju, walaupun pada kenyataannya masih
ada responden yang menyatakan kurang setuju bahkan tidak setuju. Dengan
demikian pustakawan Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi
Kabanjahe hendaknya meningkatkan kemampuan mendengarkan dengan baik
sehingga dapat memahami informasi yang disampaikan pemustaka karena
berkomunikasi dengan baik merupakan kemampuan utama untuk dapat berhasil
dalam setiap pekerjaan khususnya sebagai pustakawan.

42

Tabel 4.2 Pustakawan dapat menganalisis dan menangkap pesan serta
makna informasi yang diterima dari pemustaka

No
2.

Pertanyaan

Jawaban
Responden

Jawaban

Pustakawan
dapat Sangat Setuju
menganalisis
dan Setuju
menangkap pesan serta
makna informasi yang Kurang Setuju
diterima dari pemustaka
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah

f
33

%
33%

45

45%

17

17%

5

5%

0

0%

100

100
%

Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah responden
yang menyatakan pustakawan dapat menganalisis dan menangkap pesan serta
makna informasi yang diterima dari pemustaka sebanyak 33 responden (33%)
menyatakan sangat setuju, selanjutnya 45 responden (45%) menyatakan setuju,
selanjutnya 17 responden (17%) menyatakan kurang setuju, selanjutnya 5
responden (5%) menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.2 dapat dianalisis bahwa pustakawan
di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe dalam
menganalisis dan menangkap pesan serta makna informasi yang diterima dari
pemustaka sudah dikategorikan baik dikarenakan sebagian besar responden (78%)
menyatakan setuju dan sangat setuju, walaupun pada kenyataannya masih ada
responden yang menyatakan kurang setuju bahkan tidak setuju. Dengan demikian
pustakawan Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe agar
dapat meningkatkan keterampilan dalam menganalisis dan menangkap pesan serta

43

makna informasi yang diterima dari pemustaka dengan tepat dikarenakan dengan
mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akan meningkatkan
kualitas pesan yang diterima.

Tabel 4.3 Pustakawan mampu berkomunikasi efektif sehingga dapat
membangun dan memelihara hubungan baik dengan pemustaka

No
3.

Pertanyaan
Pustakawan mampu
berkomunikasi efektif
sehingga dapat
membangun dan
memelihara hubungan
baik dengan
pemustaka

Jawaban
Sangat Setuju

Jawaban Responden
f
%
36
36%

Setuju

39

39%

Kurang Setuju

16

16%

Tidak Setuju

9

9%

0

0%

100

100%

Sangat
Setuju

Tidak
Jumlah

Berdasarkan data pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah responden
yang menyatakan pustakawan mampu berkomunikasi efektif sehingga dapat
membangun dan memelihara hubungan baik dengan pemustaka sebanyak 36
reponden (36%) menyatakan sangat setuju, selanjutnya 39 responden (39%)
menyatakan setuju, selanjutnya 16 responen (16%) menyatakan kurang setuju,
selanjutnya 9 responden (9%) menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%)
menyatangan sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.3 dapat dianalisis bahwa pustakawan
di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe mampu
berkomunikasi efektif sehingga dapat membangun dan memelihara hubungan baik
dengan pemustaka sudah dikategorikan baik dikarenakan sebagian besar
responden (75%) yang menyatakan sangat setuju dan setuju, walaupun pada

44

kenyataannya masih ada beberapa responden yang menyatakan kurang setuju
bahkan tidak setuju dengan hal itu. Dengan demikian pustakawan Kantor
Kearsipan

Perpustakaan

dan

Dokumentasi

Kabanjahe

dapat

melakukan

komunikasi secara efektif agar dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi
sehingga dapat membangun dan memelihara hubungan baik dengan pemustaka
untuk mengenali dan merespoon secara layak perasaan, sikap dan perilaku,
motivasi serta keinginan para pemustaka. Interaksi antar pemustaka dengan
pustakawan Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe yang
baik ini diharapkan dapat terjalin secara harmonis, agar kerjasama antar keduanya
dapat berjalan dengan baik.

Tabel 4.4 Pustakawan mampu mendengarkan keluhan pemustaka dengan
memberikan perhatian yang maksimal kepada pemustaka

No
4.

Sangat Setuju

Jawaban
Responden
f
%
28
28%

Setuju

36

36%

Kurang Setuju

25

25%

Tidak Setuju

11

11%

0

0%

100

100%

Pertanyaan
Pustakawan
mampu
mendengarkan keluhan
pemustaka
dengan
memberikan
perhatian
yang maksimal kepada
pemustaka

Jawaban

Sangat Tidak Setuju
Jumlah

Berdasarkan data pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa jumlah responden
yang menyatakan pustakawan mampu mendengarkan keluhan pemustaka dengan
memberikan perhatian yang maksimal kepada pemustaka sebanyak 28 responden
(28%) menyatakan sangat setuju, selanjutnya 36 responden (36%) menyatakan

45

setuju, selanjutnya 25 responden (25%) menyatakan kurang setuju, selanjutnya
11 responden (11%) menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.4 dapat dianalisis bahwa pustakawan
di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe dalam
mendengarkan keluhan pemustaka dengan memberikan perhatian yang maksimal
kepada pemustaka sudah dikategorikan baik dikarenakan sebagian besar
responden (64%) yang menyatakan sangat setuju dan setuju, walaupun pada
kenyataannya masih ada beberapa responden yang menyatakan kurang setuju
bahkan tidak setuju dengan hal itu. Dengan demikian pustakawan Kantor
Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe untuk dapat meningkatkan
kemampuan mendengarkan keluhan pemustaka dengan memberikan perhatian
yang maksimal kepada pemustaka. Mendengarkan dan memberikan perhatian
yang tulus serta serius kepada permasalahan yang terjadi dapat memberikan
persepsi yang baru terhadap pustakawan. Pustakawan diharapkan mampu
mendemonstrasikan bahwa pustakawan memang mau untuk mendengar dan
mengerti setiap keluhan dari para pemustaka. Dengan cara ini, pemustaka akan
mengetahui bahwa pustakawan mengerti apa yang pemustaka maksudkan dan
para pemustaka akan menghargai tindakan yang dilakukan pustakawan benarbenar mendengarkan setiap keluhan yang telah pemustaka katakan.
4.3 Keterampilan Memberikan Umpan Balik

Umpan balik adalah setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada
seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya
terhadap anda dan orang lain.

46

Tabel 4.5 Pustakawan mampu memberikan pendapat dan menerima
masukan dari pemustaka

No
5.

Pertanyaan

Jawaban
Responden

Jawaban

Pustakawan
mampu Sangat Setuju
memberikan pendapat dan Setuju
menerima masukan dari
Kurang Setuju
pemustaka
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah

f
20

%
20%

48

48%

15

15%

17

17%

0

0%

100

100
%

Berdasarkan data pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa jumlah responden
yang menyatakan pustakawan mampu memberikan pendapat dan menerima
masukan dari pemustaka sebanyak 20 responden (20%) menyatakan sangat setuju,
selanjutnya 48 responden (48%) menyatakan setuju, selanjutnya 15 responden
(15%) menyatakan kurang setuju, selanjutnya 17 responden (17%) menyatakan
tidak setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan
penjelasan pada tabel 4.5 dapat dianalisis bahwa pustakawan di Kantor Kearsipan
Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe dalam memberikan pendapat dan
menerima masukan dari pemustaka sudah dikategorikan baik dikarenakan
sebagian besar responden (68%) yang menyatakan sangat setuju dan setuju,
walaupun pada kenyataannya masih ada beberapa responden yang menyatakan
kurang setuju bahkan tidak setuju dengan hal itu.
Dengan demikian pustakawan Kantor Kearsipan Perpustakaan dan
Dokumentasi Kabanjahe dapat memperhatikan serta meningkatkan kemampuan
dalam memberikan pendapat dan menerima masukan dari pemustaka. Semakin

47

banyak interaksi antara pustakawan dengan pemustaka tentu saja akan membuat
pemustaka lebih rajin dan betah untuk berkunjung ke perpustakaan.
Tabel 4.6 Pustakawan mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan
pemustaka sehingga dapat memberikan kesan baik dari
pemustaka

No
6.

Sangat Setuju

Jawaban
Responden
f
%
30
30%

Setuju

51

51%

Kurang Setuju

17

17%

Tidak Setuju

2

2%

0

0%

100

100
%

Pertanyaan
Pustakawan mempunyai
kemampuan
berkomunikasi dengan
pemustaka
sehingga
dapat memberikan kesan
baik dari pemustaka

Jawaban

Sangat Tidak Setuju
Jumlah

Berdasarkan data pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa jumlah responden
yang menyatakan pustakawan mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan
pemustaka sehingga dapat memberikan kesan baik dari pemustaka sebanyak 30
responden (30%) menyatakan sangat setuju, selanjutnya 51 responden (51%)
menyatakan setuju, selanjutnya 17 responden (17%) menyatakan kurang setuju,
selanjutnya 2 responden (2%) menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%)
menyatakan sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.6 dapat dianalisis bahwa pustakawan
di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe dalam
kemampuan berkomunikasi dengan pemustaka sudah dikategorikan baik
dikarenakan sebagian besar responden (81%) yang menyatakan sangat setuju dan

48

setuju, walaupun pada kenyataannya masih ada beberapa responden yang
menyatakan kurang setuju bahkan tidak setuju dengan hal itu. Keterampilan
berkomunikasi dengan baik tidak datang dengan sendirinya, tetapi perlu belajar,
latihan, dan perlu pengalaman. Semakin sering latihan akan semakin pandai
bertutur kata baik. Berkomunikasi dengan baik harus dilakukan kepada siapa saja.
Pustakawan yang mampu berkomunikasi dengan baik menunjukkan bahwa ia
adalah pustakawan yang profesional. Dengan demikian pustakawan Kantor
Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe lebih berupaya untuk dapat
meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dengan pemustaka sehingga
dapat memberikan kesan baik di mata para pemustakanya.

Tabel 4.7 Pustakawan mampu mengapresiasikan dengan baik setiap
pemustaka yang datang berkunjung ke perpustakaan

No
7.

Pertanyaan

Jawaban

Pustakawan
mampu Sangat Setuju
mengapresiasikan dengan Setuju
baik setiap pemustaka yang
datang
berkunjung
ke Kurang Setuju
perpustakaan
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah

Jawaban
Responden
F
%
42
42%
36

36%

29

29%

3

3%

0

0%

100

100
%

Berdasarkan data pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa jumlah responden
yang menyatakan pustakawan mampu mengapresiasikan dengan baik setiap
pemustaka yang datang berkunjung ke perpustakaan sebanyak 42 responden
(42%) menyatakan sangat setuju, selanjutnya 36 responden (36%) menyatakan

49

setuju, selanjutnya 29 responden (29%) menyatakan kurang setuju, selanjutnya 3
responden (3%) menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.7 dapat dianalisis bahwa pustakawan
di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe mampu
mengapresiasikan dengan baik setiap pemustaka yang datang berkunjung ke
perpustakaan sudah dikategorikan baik dikarenakan sebagian besar responden
(78%) yang menyatakan sangat setuju dan setuju, walaupun pada kenyataannya
masih ada beberapa responden yang menyatakan kurang setuju bahkan tidak
setuju dengan hal itu. Dengan demikian pustakawan Kantor Kearsipan
Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe agar dapat mengapresiasikan dengan
baik setiap pemustaka yang datang berkunjung ke perpustakaan. Buatlah para
pemustaka merasa diterima ketika mereka datang ke perpustakaan. Jika
pemustaka mengetahui bahwa mereka dihargai, mereka akan mau memberikan
yang terbaik untuk pustakawan.
Tabel 4.8 Pustakawan mampu memberikan informasi yang akurat dan
relevan terhadap permintaan pemustaka

No
8.

Pertanyaan

Jawaban

Pustakawan
mampu Sangat Setuju
memberikan informasi yang Setuju
akurat dan relevan terhadap
Kurang Setuju
permintaan pemustaka
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah

50

Jawaban
Responden
f
%
24
24%
57

57%

16

16%

9

9%

0

0%

100

100
%

Berdasarkan data pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa jumlah responden
yang menyatakan pustakawan mampu memberikan informasi yang akurat dan
relevan terhadap permintaan pemustaka sebanyak 24 responden (24%)
menyatakan sangat setuju, selanjutnya 57 responden (57%) menyatakan setuju,
selanjutnya 16 responden (16%) menyatakan kurang setuju, selanjutnya 9
responden (9%) menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.8 dapat dianalisis bahwa pustakawan
di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe mampu
memberikan informasi yang akurat dan relevan terhadap permintaan pemustaka
sudah dikategorikan baik dikarenakan sebagian besar responden (81%) yang
menyatakan sangat setuju dan setuju, walaupun pada kenyataannya masih ada
beberapa responden yang menyatakan kurang setuju bahkan tidak setuju dengan
hal itu. Dengan demikian pustakawan Kantor Kearsipan Perpustakaan dan
Dokumentasi Kabanjahe sudah cukup mampu dalam memberikan informasi yang
akurat dan relevan terhadap permintaan pemustaka akan tetapi sebaiknya
pustakawan tetap meningkatkan kemampuan nya dalam memberikan setiap
informasi yang dibutuhkan pemustaka.

4.4 Keterampilan Membujuk
Persuading (membujuk) adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan
dengan sengaja oleh seseorang dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti
dengan sukarela kehendak seseorang.

51

Tabel 4.9 Pustakawan mampu mengajak pemustaka untuk rajin datang dan
membaca ke Perpustakaan

No
9.

Pertanyaan

Jawaban

Pustakawan
mampu Sangat Setuju
mengajak
pemustaka Setuju
untuk rajin datang dan
membaca ke Perpustakaan Kurang Setuju

Jawaban
Responden
f
%
44
27%
48

44%

5

19%

Tidak Setuju

3

10%

Sangat Tidak Setuju

0

0%

100

100
%

Jumlah

Berdasarkan data pada Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa jumlah responden
yang menyatakan pustakawan mampu mengajak pemustaka untuk rajin datang
dan membaca ke perpustakaan sebanyak 44 responden (44%) menyatakan sangat
setuju, selanjutnya 48 responden (48%) menyatakan setuju, selanjutnya 5
responden (5%) menyatakan kurang setuju, selanjutnya 3 responden (3%)
menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.9 dapat dianalisis bahwa pustakawan
di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe mampu mengajak
pemustaka untuk rajin datang dan membaca ke perpustakaan sudah dikategorikan
baik dikarenakan pada umumnya responden (92%) yang menyatakan sangat
setuju dan setuju, walaupun pada kenyataannya masih ada beberapa responden
yang menyatakan kurang setuju bahkan tidak setuju dengan hal itu. Dengan
demikian pustakawan Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi
Kabanjahe sudah mulai memiliki kemampuan dalam mengajak pemustaka untuk
rajin datang dan membaca ke perpustakaan dengan baik. Sebaiknya para

52

pustakawan tetap mempertahankan kemampuan tersebut atau bahkan untuk lebih
meningkatkan kemampuannya. Pustakawan juga diharapkan harus bisa tampil
tenang, tidak gugup ketika melihat banyak pengunjung perpustakaan yang harus
dilayani.
Tabel 4.10 Pustakawan mampu mengajak pemustaka untuk dapat mematuhi
peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh perpustakaan

No
10.

Pertanyaan

Sangat Setuju

Jawaban
Responden
f
%
53
53%

Setuju

33

33%

Kurang Setuju

10

10%

Tidak Setuju

4

4%

0

0%

100

100%

Jawaban

Pustakawan mampu mengajak
pemustaka untuk dapat
mematuhi peraturan-peraturan
yang ditetapkan oleh
perpustakaan

Sangat Tidak
Setuju
Jumlah

Berdasarkan data pada Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa jumlah
responden yang menyatakan pustakawan mampu mengajak pemustaka untuk
dapat mematuhi peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh perpustakaan sebanyak
53 responden (53%) menyatakan sangat setuju, selanjutnya 33 responden (33%)
menyatakan setuju, selanjutnya 10 responden (10%) menyatakan kurang setuju,
selanjutnya 4 responden (4%) menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%)
menyatakan sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.10 dapat dianalisis bahwa
pustakawan di kantor Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi
Kabanjahe mampu mengajak pemustaka untuk dapat mematuhi peraturanperaturan yang ditetapkan oleh perpustakaan sudah dikategorikan baik

53

dikarenakan pada umumnya responden (96%) yang menyatakan sangat setuju dan
setuju, walaupun pada kenyataannya masih ada beberapa responden yang
menyatakan kurang setuju bahkan tidak setuju dengan hal itu. Dengan demikian
pustakawan Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe bisa
dikatakan memiliki kemampuan yang baik dalam mengajak pemustaka untuk
dapat mematuhi peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh perpustakaan.
Pustakawan harus mampu tampil atau bersahaja, sehingga dapat diterima oleh
siapapun baik atasan, rekan sejawat maupun para pemustaka pada umumnya
dalam mematuhi setiap peraturan-peraturan yang telah disepakati.

Tabel 4.11 Pustakawan mampu mengajak serta pemustaka untuk
bekerjasama menjadikan perpustakaan lebih baik

No
11.

Pertanyaan

Jawaban

Pustakawan
mampu Sangat Setuju
mengajak serta pemustaka Setuju
untuk
bekerja
sama
menjadikan perpustakaan Kurang Setuju
lebih baik
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah

`

Jawaban
Responden
F
%
55
55%
27

27%

9

9%

9

9%

0

0%

100

100%

Berdasarkan data pada Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa jumlah

responden yang menyatakan pustakawan mampu mengajak serta pemustaka untuk
bekerja sama menjadikan perpustakaan lebih baik sebanyak 55 responden (55%)
menyatakan sangat setuju, selanjutnya 27 responden (27%) menyatakan setuju,
selanjutnya 10 responden (9%) menyatakan kurang setuju, selanjutnya 4

54

responden (9%) menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.11 dapat dianalisis bahwa
pustakawan di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe
mampu mengajak mengajak serta pemustaka untuk bekerja sama menjadikan
perpustakaan lebih baik sudah dikategorikan baik dikarenakan pada umumnya
responden (82%) yang menyatakan sangat setuju dan setuju, walaupun pada
kenyataannya masih ada beberapa responden yang menyatakan kurang setuju
bahkan tidak setuju dengan hal itu. Dengan demikian pustakawan Kantor
Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe lebih banyak melatih
kemampuan untuk mampu berkoordinasi dalam mengajak serta pemustaka untuk
bekerja sama menjadikan perpustakaan lebih baik.

4.5 Keterampilan Mengatasi Konflik

Resolving Conflict (kemampuan untuk mengatasi konflik dengan orang
lain) adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang dengan tujuan menjadi
penengah atau pemberi nasehat agar masalah yang sedang terjadi bisa dapat
terselesaikan.

55

Tabel 4.12 Pustakawan mampu menjadi penengah ketika terjadi konflik
terhadap pemustaka

No
12.

Pertanyaan

Jawaban

Pustakawan mampu menjadi Sangat Setuju
penengah ketika terjadi Setuju
konflik terhadap pemustaka
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah

Jawaban
Responden
F
%
47
47%
38

38%

8

8%

7

7%

0
100

0%
100%

Berdasarkan data pada Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa jumlah
responden yang menyatakan pustakawan mampu menjadi penengah ketika terjadi
konflik terhadap pemustaka sebanyak 47 responden (47%) menyatakan sangat
setuju, selanjutnya 38 responden (38%) menyatakan setuju, selanjutnya 8
responden (8%) menyatakan kurang setuju, selanjutnya 7 responden (7%)
menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.12 dapat dianalisis bahwa
pustakawan di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe
mampu menjadi penengah ketika terjadi konflik terhadap pemustaka sudah
dikategorikan baik dikarenakan pada umumnya responden (85%) yang
menyatakan sangat setuju dan setuju, walaupun pada kenyataannya masih ada
beberapa responden yang menyatakan kurang setuju bahkan tidak setuju dangan
hal itu. Dengan demikian pustakawan Kantor Kearsipan Perpustakaan dan
Dokumentasi Kabanjahe bisa untuk lebih meningkatkan kemampuan untuk
menjadi penengah ketika terjadi konflik terhadap pemustaka. Hal ini dilakukan

56

dengan tujuan pustakawan mampu menjadi penengah atau pemberi nasihat jika
sewaktu-waktu terjadi masalah di perpustakaan.
Tabel 4.13 Pustakawan mampu memimpin dengan bersikap bijaksana dalam
memberikan sanksi kepada pemustaka jika terjadi permasalahan

No
13.

Sangat Setuju

Jawaban
Responden
F
%
33
33%

Setuju

57

57%

Kurang Setuju

9

9%

Tidak Setuju

1

1%

0

0%

100

100%

Pertanyaan
Pustakawan
mampu
memimpin dengan bersikap
bijaksana
dalam
memberikan sanksi kepada
pemustaka
jika
terjadi
permasalahan

Jawaban

Sangat Tidak Setuju
Jumlah

Berdasarkan data pada Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa jumlah
responden yang menyatakan pustakawan mampu memimpin dengan bersikap
bijaksana dalam memberikan sanksi kepada pemustaka jika terjadi permasalahan
sebanyak 33 responden (33%) menyatakan sangat setuju, selanjutnya 57
responden (57%) menyatakan setuju, selanjutnya 9 responden (9%) menyatakan
kurang setuju, selanjutnya 1 responden (1%) menyatakan tidak setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.13 dapat dianalisis bahwa
pustakawan di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe
mampu memimpin dengan bersikap bijaksana dalam memberikan sanksi kepada
pemustaka jika terjadi permasalahan sudah dikategorikan baik dikarenakan pada
umumnya responden (90%) yang menyatakan sangat setuju dan setuju, walaupun
pada kenyataannya masih ada beberapa responden yang menyatakan kurang setuju

57

bahkan tidak setuju dengan hal itu. Dengan demikian pustakawan Kantor
Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe bisa dikatakan mampu
memimpin dengan bersikap bijaksana dalam memberikan sanksi kepada
pemustaka jika terjadi permasalahan.

Tabel 4.14 Pustakawan mampu bersikap saling mendukung dengan
pemustaka

No
14.

Pertanyaan

Jawaban

Pustakawan
mampu Sangat Setuju
bersikap saling mendukung Setuju
dengan pemustaka
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah

Jawaban
Responden
F
%
43
43%
32

32%

20

20%

5

5%

0

0%

100

100%

Berdasarkan data pada Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa jumlah
responden yang menyatakan pustakawan mampu bersikap saling mendukung
dengan pemustaka sebanyak 43 responden (43%) menyatakan sangat setuju,
selanjutnya 32 responden (32%) menyatakan setuju, selanjutnya 20 responden
(20%) menyatakan kurang setuju, selanjutnya 5 responden (5%) menyatakan tidak
setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.14 dapat dianalisis bahwa
pustakawan di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe
mampu bersikap saling mendukung dengan pemustaka sudah dikategorikan baik
dikarenakan sebagian besar responden (75%) yang menyatakan sangat setuju dan

58

setuju, walaupun pada kenyataannya masih ada beberapa responden yang
menyatakan kurang setuju bahkan tidak setuju dengan hal itu. Dengan demikian
pustakawan Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe
diharapkan lebih mampu bersikap saling mendukung dengan para pemustaka. Jika
para pustakawan dan pemustaka dapat saling mendukung dan bekerja sama ketika
berinteraksi tentu saja akan membuat rasa nyaman bagi para pemustaka dan dapat
membuat pemustaka betah mengunjungi perpustakaan, hal ini tentu saja dapat
mendapat hal positif dari perpustakaan tersebut.

Tabel 4.15 Pustakawan mampu menggunakan mekanisme komunikasi
formal dan infromal dalam menjaga hubungan baik dengan
pemustaka

No
15.

Sangat Setuju

Jawaban
Responden
F
%
40
40%

Setuju

36

36%

Kurang Setuju

15

15%

Tidak Setuju

9

9%

0

0%

100

100
%

Pertanyaan
Pustakawan
mampu
menggunakan mekanisme
komunikasi formal dan
infromal dalam menjaga
hubungan baik dengan
pemustaka

Jawaban

Sangat Tidak Setuju
Jumlah

Berdasarkan data pada Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa jumlah
responden yang menyatakan pustakawan mampu menggunakan mekanisme
komunikasi formal dan infromal dalam menjaga hubungan baik dengan
pemustaka sebanyak 40 responden (40%) menyatakan sangat setuju, selanjutnya
36 responden (36%) menyatakan setuju, selanjutnya 15 responden (15%)

59

menyatakan kurang setuju, selanjutnya 9 responden (9%) menyatakan tidak
setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.15 dapat dianalisis bahwa
pustakawan di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe
mampu menggunakan mekanisme komunikasi formal dan infromal dalam
menjaga hubungan baik dengan pemustaka sudah dikategorikan baik dikarenakan
sebagian besar responden (76%) yang menyatakan sangat setuju dan setuju,
walaupun pada kenyataannya masih ada beberapa responden yang menyatakan
kurang setuju bahkan tidak setuju dengan hal itu. Dengan demikian pustakawan
Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe lebih berusaha untuk
dapat meningkatkan kemampuan dalam menggunakan mekanisme komunikasi
formal dan infromal dalam menjaga hubungan baik dengan pemustaka.
Pustakawan juga diharapkan mampu bergaul atau berteman baik dengan para
pemustakanya dalam menjalankan tugasnya.

60

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah dilakukan
peneliti

mengenai

keterampilan

interpersonal

pustakawan

maka

dapat

disimpulkan bahwa rata-rata persentase jawaban responden dikategorikan sudah
baik, sehingga dapat ditafsirkan bahwa keterampilan interpersonal pustakawan di
kantor kearsipan perpustakaan dan kearsipan kabanjahe telah baik, hal ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Keterampilan mendengarkan sudah baik. Hal ini berarti pada umumnya
pustakawan kantor kearsipan perpustakaan dan dokumentasi kabanjahe mampu
mendengarkan dengan baik sesuai yang diharapkan oleh pemustaka.
2. Penilaian terhadap keterampilan memberikan umpan balik sudah baik dengan
presentase nilai rata-rata (78%). Hal ini berarti bahwa sebagian besar
pustakawan di kantor kearsipan perpustakaan dan kearsipan kabanjahe
memiliki kemampuan dalam memberikan umpan balik kepada pemustaka.
3. Penilaian terhadap keterampilan membujuk sudah baik dengan presentase nilai
rata-rata (75%). Hal ini berarti bahwa sebagian besar pustakawan di kantor
kearsipan perpustakaan dan kearsipan kabanjahe mempunyai keterampilan
dalam membujuk pemustaka.
4. Penilaian terhadap keterampilan mengatasi konflik sudah baik dengan
presentase nilai rata-rata (62%). Hal ini berarti bahwa sebagian besar
pustakawan di kantor kearsipan perpustakaan dan kearsipan kabanjahe
memiliki keterampilan mengatasi konflik.

61

5.2 Saran

Berdasarkan rangkaian data yang telah dijelaskan sebelumnya dapat
disampaikan beberapa saran terhadap Keterampilan Interpersonal Pustakawan
ditinjau dari Persepsi Pengguna di Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Kearsipan
Kabanjahe sebagai berikut:
1. Keterampilan interpersonal sebaiknya dipertahankan bahkan bila perlu lebih
ditingkatkan lagi agar perpustakaan mendapat citra yang baik dimata para
pemustakanya.
2. Pihak Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Kearsipan Kabanjahe diharapkan
dapat memberikan perhatian lebih untuk meningkatkan keterampilan
interpersonal para pustakawannya.

62

BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum sebagai sarana pendidikan untuk mendidik diri sendiri
dengan kata lain tempat mendapatkan pendidikan nonformal, mempunyai tugas
untuk menghimpun, memelihara dan mendayagunakan bahan perpustakaaan
untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Salah satu jenis perpustakaan yang
dapat dimanfaatkan dan menyediakan beragam sumber daya informasi yang
disesuaikan dengan keberagaman penggunanya adalah perpustakaan umum.

Menurut Sutarno (2006, 43) :
Perpustakaan umum adalah lembaga pendidikan yang dinyatakan
sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa
membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar
belakang, dan tingkat sosial, umur, pendidikan serta perbedaan
lainnya.
Sedangkan Sjahrial-Pamuntjak (2000 : 3) menyatakan bahwa :
Perpustakaan umum ialah perpustakaan yang menghimpun koleksi
buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan
masyarakat umum. Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga
yang diadakan untuk dan oleh masyarakat. Setiap warga dapat
menggunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaan, kedudukan,
kebudayaan dan agama. Meminjam buku dan bahan lain dari
koleksi perpustakaan dapat dengan cuma-cuma atau dengan
membayar iuran sekedarnya sebagai tanda keanggotaan dari
perpustakaan tersebut.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa perpustakaan umum merupakan
wadah pengetahuan yang mendukung kepentingan masyarakat umum sebagai
pusat informasi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum
adalah perpustakaan yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada

5

masyarakat umum tanpa membedakan penggunanya. Dan perpustakaan milik
pemerintah daerah yang berasal dari dana masyarakat dan diperuntukkan untuk
melayani masyarakat sehingga memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
2.1.1 Tugas Perpustakaan Umum
Setiap perpustakaan mempunyai tugas-tugas untuk mencapai maksud dan
tujuan dari perpustakaan tersebut. Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan
Perpustakaan Umum (2000, 5) tugas pokok perpustakaan umum adalah
menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan
pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna
yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.
Sedangkan menurut Sutarno (2006, 37) “Tugas perpustakaan umum
memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai pusat informasi,
pusat sumber belajar, tempat rekreasi penelitian dan sebagai pelestarian koleksi
bahan pustaka yang dimiliki”.
Selain itu, Badan Standardisasi Nasional (SNI 7495, 2009), menyatakan
tugas perpustakaan umum adalah:
a. Menyediakan sarana pengembangan kebiasaan membaca sejak
usia dini;
b. Menyediakan sarana pendidikan seumur hidup;
c. Menunjang sistem pendidikan formal, non formal dan informal;
d. Menyediakan sarana pengembangan kreativitas diri anggota
masyarakat;
e. Menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat
sehingga aspirasi budaya lokal dapat terpelihara dan berkembang
dengan baik;
f. Mendayagunakan koleksi termasuk akses informasi koleksi
perpustakaan lain serta berbagai situs Web;
g. Menyelenggarakan kerja sama dan membentuk jaringan
Informasi;
h. Menyediakan fasilitas belajar dan membaca;
i. Menfasilitasi pengembangan literasi informasi dan komputer;

6

j. Menyelenggarakan perluasan layanan antara lain melalui
perpustakaan keliling .
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa sebagai penyedia pelayanan
informasi, perpustakaan umum bertugas untuk mengolah, memelihara, dan
mendayagunakan koleksi bahan pustaka sehingga koleksi dapat bermanfaat
dengan baik bagi masyarakat. Selain itu, perpustakaan umum mempunyai tugas
untuk melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi sehingga
dapat mencerdaskan kehidupan masyarakat pengguna.
2.1.2 Fungsi Perpustakaan
Bermacam fungsi yang diemban oleh sebuah perpustakaan. Secara khusus,
setiap jenis perpustakaan mempunyai fungsi yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan tujuan yang akan dicapai oleh setiap
perpustakaan tersebut berbeda. Untuk mencapai tujuannya, perpustakaan umum
mempunyai beberapa fungsi yang harus dilaksanakan dengan baik.
Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2006, 6)
fungsi perpustakaan umum adalah:
a. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan
bacaan;
b. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui
pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain;
c. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka;
d. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi;
e. Pendayagunaan koleksi;
f. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang
langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telpon,
faximili dan lain-lain;
g. Pemasyarakatan perpustakaan;
h. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak Pemerintah, tokoh-tokoh
masyarakat dan mitra kerja lainnya;
j. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka
pemanfaatan bersama koleksi dan sarana/prasa.

7

Menurut Yusuf (1996, 23), fungsi perpustakaan umum adalah :
1. Fungsi Informatif
Segala informasi yang dimiliki perpustakaan umum sanggup
menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh segenap
anggota masyarakat. Sumber informasinya berpotensi
memberitahukan atau memberikan informasi kepada segenap
anggota masyarakat yang membutuhkannya;
2. Fungsi Edukatif
Segala informasi yang dimiliki perpustakaan umum
dimaksudkan untuk mendidik segenap anggota masyarakat yang
memanfaatkannya, termasuk anggota masyarakat yang belum
sempat menggunakannya;
3. Fungsi Rekreatif
Koleksi yang disediakan perpustakaan umum banyak yang berisi
informasi ringan, artinya tidak mendalam seperti halnya pada
perpustakaan-perpustakaan
perguruan
tinggi,
apalagi
perpustakaan khusus. Hal ini disebabkan kondisi masyarakat
yang dilayani sangat beragam, baik pada tingkat pengetahuan,
pendidikan, maupun usianya sehingga sumber informasi yang
disediakan pun harus disesuaikan dengan keragaman kondisi
masyarakat tersebut.
Berdasarkan uraian di atas mengenai fungsi perpustakaan umum, dapat
diketahui

bahwa

perpustakaan

umum

berfungsi

menyimpan,

merawat,

mengembangkan dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka serta menjalin
kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi
dan sarana/prasarana untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Fungsi
perpustakaan umum akan terlaksana dengan baik jika perpustakaan umum telah
melakukan tugasnya dengan baik.
2.2 Persepsi
Persepsi bisa diartikan juga dengan anggapan, pemikiran ataupun penilaian
terhadap sesuatu yang dilihat dan dirasakan. Membahas istilah persepsi akan
dijumpai banyak batasan atau definisi tentang persepsi yang dikemukakan, antara
lain:

8

Pengertian persepsi yang dinyatakan dalam buku Depdiknas (2003), yaitu:
Persepsi dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap
suatu objek dan situasi lingkunganya. Dengan kata lain, tingkah
laku seseorang terhadap suatu objek dipengaruhi oleh persepsinya.
“Persepsi adalah kesan seseorang terhadap objek persepsi tertentu
yang dipengaruhi faktor internal, yakni perilaku yang berada di
bawah kendali pribadi dan faktor eksternal, yakni perilaku yang
dipengaruhi oleh situasi di luarnya.
Menurut Walgito (2002, 69) pengertian persepsi adalah:

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses
penginderaan yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat indera namun proses itu tidak berhenti begitu
saja melainkanstimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya
merupakan proses persepsi.
Hal senada juga disampaikan oleh Suwarno (2009, 52) persepsi dapat
didefenisikan, sebagai suatu proses membuat penilaian atau membangun kesan
mengenai berbagai macam hal yang terdapat di dalam lapangan penginderaan
seseorang. Sedangkan Rakhmat (2003, 51) menyatakan bahwa persepsi adalah
pengamatan tentang objek periwisata atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi juga
memberikan makna pada sensori stimuli.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui persepsi merupakan suatu
penilaian atau kesan seseorang terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal yang dapat menentukan tindakan dari orang yang
bersangkutan. Penilaian atau kesan seseorang terhadap suatu objek ataupun
informasi yang diterima melalui panca inderanya.
2.2.1

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja. Tentu ada faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan mengapa dua orang

9

yang melihat sesuatu mungkin memberikan interprestasi yang berbeda tentang
yang dilihatnya. Perbedaan ini ditentukan bukan hanya pada stimulusnya sendiri,
tetapi juga pada latar belakang keadaan stimulus itu (Mahmud 1990, 41).
Latar belakang yang dimaksud mencakup pengalaman-pengalaman
sensoris, perasaan saat terjadinya suatu peristiwa, prasangka, keing