Persepsi Pemustaka terhadap Layanan Perpustakaan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi

(1)

LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian tentang “Persepsi Pemustaka terhadap Layanan Perpustakaan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi”, saya Ranap Sinaga mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner ini. Atas kesediaan Saudara/i, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian:

1. Isilah biodata Saudara/i pada kolom Identitas Responden.

2. Responden dimohon untuk membaca kuesioner dengan teliti dan seksama.

3. Responden dimohon untuk memilih jawaban dari pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda (x) pada jawaban a, b, c atau d sesuai dengan persepsi Saudara/i.

Identitas Responden:

A. Status pekerjaan Saudara/i saat ini:

a. Pelajar b. Mahasiswa c. Umum

Pertanyaan: A. Koleksi

1. Bagaimana pendapat Saudara/i tentang susunan koleksi yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Kurang baik

d. Tidak baik

2. Menurut Saudara/i, apakah perpustakaan telah menyediakan koleksi tercetak yang up to date (terbaru)?

a. Sangat up to date b. Up to date

c. Kurang sesu up to date d. Tidak up to date


(2)

3. Apakah koleksi yang tersedia di perpustakaan beragam?

a. Sangat beragam

b. beragam

c. Kurang beragam

d. Tidak beragam

4. Apakah jenis koleksi yang tersedia di perpustakaan telah sesuai dengan kebutuhan/ keinginan Saudara/i?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

5. Menurut Saudara/i, apakah koleksi referensi seperti kamus, yang tersedia di perpustakaan sudah lengkap?

a. Sangat lengkap

b. lengkap

c. Kurang lengkap

d. Tidak lengkap

B. Layanan Sirkulasi

6. Apakah sistem layanan terbuka (open access) memudahkan Saudara/i dalam mencari dan memilih koleksi yang dibutuhkan?

a. Sangat memudahkan

b. Memudahkan

c. Kurang memudahkan

d. Tidak memudahkan

7. Menurut Saudara/i, bagaimana prosedur peminjaman koleksi perpustakaan?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Kurang baik

d. Tidak baik

8. Menurut Saudara/i, bagaimana prosedur pengembalian koleksi perpustakaan? a. Sangat baik

b. Baik

c. Kurang baik


(3)

9. Apakah petugas layanan sirkulasi komunikatif dalam pelayanan kepada pengunjung?

a. Sangat komunikatif

b. Komunikatif

c. Kurang komunikatif

d. Tidak komunikatif

10.Bagaimana kecepatan dalam transaksi peminjaman koleksi perpustakaan? a. Sangat cepat

b. Cepat

c. Kurang cepat

d. Tidak cepat

11.Apakah jangka waktu peminjaman koleksi perpustakaan sudah sesuai dengan

kebutuhan Saudara/i ? a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

12.Apakah jumlah buku yang dapat dipinjam sudah sesuai dengan kebutuhan Saudara/i?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

C. Layanan Referensi

13.Bagaimana kemampuan petugas perpustakaan dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan pengguna perpustakaan (pemustaka)?

a. Sangat mampu

b. Mampu

c. Kurang mampu

d. Tidak mampu

14.Apakah koleksi referensi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi sudah sesuai dengan kebutuhan pemustaka?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai


(4)

15.Menurut Saudara/i, apakah petugas mampu menangkap keinginan pemustaka pada saat memberikan layanan referensi?

a. Sangat mampu

b. Mampu

c. Kurang mampu

d. Tidak mampu

D. Layanan Bimbingan Pemustaka

16.Bagaimana menurut Saudara/i, apakah perlu adanya petunjuk atau rambu-rambu di perpustakaan?

a. Sangat perlu b. Perlu

c. Kurang perlu

d. Tidak perlu

17.Apakah prosedur yang ada di perpustakaan sudah sesuai dengan

peruntukannya? a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

18.Menurut Saudara/i, bagaimana kemampuan petugas dalam memberikan

bimbingan kepada pemustaka?

a. Sangat mampu

b. Mampu

c. Kurang mampu


(5)

LAMPIRAN II

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

Strata Kuesioner Tally Persentase

Pilihan Jawaban a b c d

a b c d R % R % R % R %

Pelajar 1 6 39 16 0 11 14% 48 60% 21 26% 0 0%

Mahasiswa 2 4 1 0

Umum 3 5 4 0

Pelajar 2 9 27 21 4 9 11% 31 39% 33 41% 7 9%

Mahasiswa 0 1 5 1

Umum 0 3 7 2

Pelajar 3 20 35 6 0 25 31% 47 59% 8 10% 0 0%

Mahasiswa 2 4 1 0

Umum 3 8 1 0

Pelajar 4 0 23 21 17 0 0% 28 35% 33 41% 19 24%

Mahasiswa 0 1 5 1

Umum 0 4 7 1

Pelajar 5 13 36 11 1 13 16% 45 56% 19 24% 3 4%

Mahasiswa 0 3 2 2

Umum 0 6 6 0

Strata Kuesioner Tally Persentase

Pilihan Jawaban a b c d


(6)

Pelajar 6 23 31 6 1 31 39% 41 51% 7 9% 1 1%

Mahasiswa 3 4 0 0

Umum 5 6 1 0

Pelajar 7 2 47 2 10 3 4% 56 70% 8 10% 13 16%

Mahasiswa 0 2 0 1

Umum 1 7 2 2

Pelajar 8 0 44 5 12 1 1% 51 64% 11 14% 17 21%

Mahasiswa 0 1 4 2

Umum 1 6 2 3

Pelajar 9 17 29 14 1 21 26% 37 46% 20 25% 2 3%

Mahasiswa 2 3 2 0

Umum 2 5 4 1

Pelajar 10 6 12 41 2 6 8% 20 25% 49 61% 5 6%

Mahasiswa 0 3 3 1

Umum 0 5 5 2

Pelajar 11 5 39 14 3 11 14% 49 61% 16 20% 4 5%

Mahasiswa 3 3 0 1

Umum 3 7 2 0

Strata Kuesioner Tally Persentase

Pilihan Jawaban a b c d

a b c d R % R % R % R %

Pelajar 12 9 21 24 7 10 13% 29 36% 32 40% 9 11%

Mahasiswa 1 2 4 0


(7)

Pelajar 13 1 52 5 3 1 1% 65 81% 10 13% 4 5%

Mahasiswa 0 5 2 0

Umum 0 8 3 1

Pelajar 14 1 10 42 8 1 1% 21 26% 47 59% 11 14%

Mahasiswa 0 4 3 0

Umum 0 7 2 3

Pelajar 15 8 38 12 3 8 10% 49 61% 20 25% 3 4%

Mahasiswa 0 5 2 0

Umum 0 7 5 0

Pelajar 16 36 23 0 2 49 61% 29 36% 0 0% 2 3%

Mahasiswa 6 1 0 0

Umum 7 5 0 0

Pelajar 17 11 46 4 0 12 15% 58 73% 9 11% 1 1%

Mahasiswa 1 3 2 1

Umum 0 9 3 0

Strata Kuesioner Tally Persentase

Pilihan Jawaban a b c d

a b c d R % R % R % R %

Pelajar 18 3 39 16 3 5 6% 51 64% 21 26% 3 4%

Mahasiswa 1 4 2 0


(8)

DAFTAR PUSTAKA

Adiyati, Nita dan Ahmad Fauzia. 2012. Perpustakaan sebagai layanan informasi. https://nitaadiyati.wordpress.com/2015/01/12/perpustakaan-sebagai-layanan-jasa-informasi/. (diakses, 3 Oktober 2015).

Akbar, Andi Khaidir. 2015. Jenis Layanan di Perpustakaan. http://www. academia. edu/6910952/Jenis-jenis layanan di perpustakaan (diakses Oktober 3, 2015).

Ali, Abdul Wahid M. 2006. Peningkatan Perpustakaan Keliling di Lingkungan Provinsi DKI Jakarta dalam Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan. Jakarta: Sagung Seto

Chalil, Diana dan Riantri Barus. 2014. Analisis Data Kualitatif: Teori dan Aplikasi dalam Analisis SWOT, Model, logit, dan Structural Equation Modeling (Dilengkapi dengan Manual SPSS dan Amos). Medan: USU Press.

Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo.

________. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: Grasindo.

Fidansafira. 2014. Layanan referensi perpustakaan. https://fidansafira.wordpress. com/2014/10/04/layanan-referensi-perpustakaan. (diakses Oktober 3, 2015).

Hadi, S. 2001. Metode Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Press

Hermawan, Rachman, dan Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.

Kamal, Zainuddin. 2009. “Peran Pustakawan dalam Pelestarian Budaya

Bangsa.” Makalah disampaikan pada Kongres XI & Seminar Ilmiah Ikatan Pustakawan Indonesia, 19-22 Oktober 2009, Batam, Kepulauan Riau. Makmur, Testiani. 2015. Budaya kerja pustakawan di era digitalisasi; perspektif


(9)

Nasir, M. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2010. Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

________. 2000. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional R.I.

________.1992. Peraturan Perundang-Undangan Bidang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Rahayuningsih. 2015. Mengukur kepuasan pemustaka : menggunakan metode LibQUAL+TM. Yogyakarta: Graha Ilmu

Saifullah. 2008. Manajemen pelayanan perpustakaan. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Siregar, A Ridwan. 2011. Perencanaan Lokasi Perpustakaan Umum Spasial di Wilayah Perkotaan. Medan: USU Press.

________. 2004. Perpustakaan : Energi Pembangunan Bangsa. Medan: USUpress.

Sutarlinah, Sukaji. 2000. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian. Jakarta: UI Press.

Sutarno NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto.

________. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Sagung Seto.

Suwarno, Wiji. 2009. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto`

________. 2010. Pengetahuan dasar kepustakaan: Sisi penting perpustakaan dan pustakawan. Bogor: Ghalia Indonesia

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, tentang Perpustakaan.

Yusup, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta, Bumi Aksara.


(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Nasir (2003, 54), “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek tertentu dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki”.

Berdasarkan pendapat di atas, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif untuk menyajikan data yang akurat mengenai persepsi pemustaka terhadap layanan perpustakaan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi, yang berlokasi di Jalan K. H. Dewantara No. 05 Sidikalang. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini diperkirakan selama lima bulan yaitu sejak bulan Agustus sampai dengan Desember 2015.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Sukadji (2000: 24) “Populasi adalah kelompok oleh yang peneliti dapat dipakai untuk menggeneralisasikan hasil studi. Populasi paling tidak


(11)

Berdasarkan pernyataan di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pengguna yang terdaftar sebagai anggota aktif perpustakaan dengan berbagai golongan pekerjaan seperti pada Tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel 3.1: Jumlah Anggota Perpustakaan Kabupaten Dairi 2014/2015

No Pekerjaan Jumlah Anggota

1. Pelajar 311

2. Mahasiswa 34

3. Umum 63

Jumlah 408

(Sumber: Data Anggota Perpustakaan Kabupaten Dairi, 2014/2015)

3.3.2 Sampel

Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti (Djarwanto, 1994, 43). Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.

Menurut Sukadji (2000, 24) “Sampel adalah proses memilih sejumlah individu untuk riset sedemikian rupa sehingga individu-individu tersebut mewakili kelompok darimana mereka dipilih.” Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.


(12)

Kegunaan memilih sampel adalah mendapatkan informasi mengenai populasi, sampel harus refresentatif dan cukup besar, dan bebas dari kemungkinan sumber-sumber penyebab sampling error atau bias.

Untuk mengetahui banyaknya sampel yang akan diteliti, maka penulis menentukan ukuran sampel dari populasi dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir, yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 10%.


(13)

Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Propotionate stratified random sampling. Penulis menggunakan metode ini dikarenakan populasi berstrata berdasarkan pekerjaan responden (sampel). Seperti yang dikemukakan oleh Suliyanto (2009, 117), bahwa “Propotionate stratified random sampling digunakan jika populasi memiliki strata dan anggota setiap strata memiliki jumlah yang relatif proposional.” Oleh karena anggota memiliki jumlah yang proposional maka setiap strata akan terwakili dalam sampel secara proposional juga.

Perincian jumlah sampel yang diambil adalah sebagai berikut: Tabel 3.2: Jumlah sampel berdasarkan strata

Pekerjaan Populasi Perhitungan Sampel Jumlah

Pelajar 311

×80 = 60,98 61

Mahasiswa 34 ×80 = 6,66 7

Umum 63

×80 = 12,35 12

Total Populasi 408 Total Sampel 80

3.4Jenis dan Sumber Data

Jenis sumber data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui kuesioner.


(14)

2. Data Sekunder, yaitu data dan informasi yang diperoleh melalui jurnal, majalah dan catatan/dokumen perpustakaan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.5Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian, teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia.

2. Observasi, yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan.

3. Studi kepustakaan, yaitu kegiatan mengumpulkan data melalui bahan pustaka, buku, jurnal dan majalah yang dijadikan sebagai sumber informasi.

3.5.1 Kisi-kisi Kuesioner

Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, terlebih dahulu penulis membuat kisi-kisi kuesioner yang akan menggambarkan indikator dari persepsi pemustaka terhadap layanan perpustakaan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi. Indikator dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut:


(15)

Tabel 3.3: Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Indikator Jumlah Item Item Pertanyaan

Layanan perpustakaan Koleksi 5 1,2,3,4,5

Layanan sirkulasi 7 6,7,8,9,10,11,12

Layanan referensi 3 13,14,15

Layanan bimbingan pemustaka

3 16,17,18

Total 18

3.6Analisis Data

Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka persentase yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan.

Untuk menghitung presentase jawaban yang diberikan responden, peneliti menggunakan rumus persentase berikut:

Keterangan : P = Hasil Persentase

f = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah reponden (Hadi, 2001: 421)


(16)

Penafsiran data dilakukan dengan menggunakan pedoman penafsiran sebagai berikut:

1%-25% = sebagian kecil

26%-49% = hampir setengah

50% = setengah

51%-75% = sebagian besar

76%-99% = pada umumnya


(17)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pengelolaan data tentang persepsi pemustaka terhadap layanan perpustakaan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi, diuraikan dalam beberapa sub-bab, yaitu persepsi responden terhadap koleksi, layanan sirkulasi, layanan referensi dan layanan bimbingan pemustaka yang dipaparkan dalam bentuk tabulasi dan dilengkapi dengan pembahasan berdasarkan hasil analisis data. Responden pada penelitian ini adalah pemustaka dengan status pekerjaan pelajar, mahasiswa dan umum, dimana responden yang diteliti mayoritas terdiri dari pelajar yakni, siswa SLTP sebanyak 29 orang dan siswa SLTA sebanyak 32 orang.

4.1Persepsi Pemustaka terhadap Koleksi Perpustakaan

4.1.1 Persepsi Pemustaka terhadap Susunan Koleksi yang Tersedia di Perpustakaan

Persepsi pemustaka terhadap susunan koleksi yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Persepsi pemustaka terhadap susunan koleksi No.

item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

1. Bagaimana pendapat Saudara/i

tentang susunan koleksi yang tersedia di Kantor

Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Kabupaten Dairi?

a. Sangat baik b.Baik

c. Kurang baik d.Tidak baik

11 48 21 0

14% 60% 26% 0%


(18)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap susunan koleksi yang tersedia di perpustakaan adalah 11 (14%) responden menanggapi sangat baik, 48 (60%) responden menanggapi baik, dan 21 (26%) responden menanggapi kurang baik.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa susunan koleksi perpustakaan yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi sebagian besar responden, yakni 74% menanggapi baik. Hal ini dapat dilihat dari susunan koleksi yang telah disusun berdasarkan nomor klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification). Sementara hampir setengah, yakni 26% tanggapan responden yang menanggapi kurang baik disebabkan ketika pengunjung banyak, sehingga susunan koleksi pada rak terlihat kurang rapi dan beberapa koleksi berada tidak pada tempatnya.

4.1.2 Persepsi Pemustaka terhadap Koleksi Tercetak yang Up to date (terbaru)

Persepsi pemustaka terhadap koleksi tercetak yang up to date (terbaru), dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2 Persepsi pemustaka terhadap koleksi yang up to date (terbaru) No.

item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

2. Menurut Saudara/i, apakah

perpustakaan telah menyediakan koleksi tercetak yang up to date (terbaru)?

a. Sangat up to date b.Up to date

c. Kurang up to date d.Tidak up to date

9 31 33 7

11% 39% 41% 9 %


(19)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap kesesuaian koleksi tercetak yang tersedia di perpustakaan dengan perkembangan zaman adalah 9 (11%) responden menanggapi sangat sesuai, 31 (39%) responden menanggapi sesuai, 33 (41%) responden menanggapi kurang sesuai, dan 7 (9%) responden menanggapi kurang sesuai.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi tercetak yang tersedia di perpustakaan setengah (50%) menanggapi telah up to date (terbaru), dan setengah (50%) menanggapi tidak up to date. Menurut pengamatan peneliti, adanya tanggapan responden menyatakan koleksi tercetak perpustakaan tidak up to date dikarenakan koleksi yang dimiliki perpustakaan kebanyakan koleksi dari tahun-tahun sebelumnya, koleksi terbaru hanya beberapa saja, seperti tahun 2014 penambahan koleksi sebanyak 332 judul dan sebagian besar judul buku sama dengan judul pada tahun sebelumnya. Hal ini perlu disikapi agar keberadaan koleksi tetap up to date (terbaru), perpustakaan hendaknya lebih teliti memilih terbitan buku ketika akan merencanakan penambahan koleksi perpustakaan. 4.1.3 Persepsi Pemustaka terhadap Keragaman Koleksi Perpustakaan

Persepsi pemustaka terhadap keragaman koleksi yang tersedia di perpustakaan, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 Persepsi pemustaka terhadap keragaman koleksi perpustakaan No.

item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

3. Apakah koleksi yang

tersedia di perpustakaan beragam?

a. Sangat beragam b.Beragam

c. Kurang beragam

d.Tidak beragam

25 47 8 0

31% 59% 10% 0 %


(20)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap keragaman koleksi yang tersedia di perpustakaan adalah 25 (31%) responden menanggapi sangat beragam, 47 (59%) responden menanggapi beragam, dan 8 (10%), responden menanggapi kurang beragam.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya, yakni 90% responden menanggapi koleksi yang tersedia di perpustakaan beragam. Hal ini menunjukkan bahwa Kantor perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi telah memiliki koleksi dengan subjek yang beragam. Hal ini dapat dilihat pada subjek-subjek buku yang tersedia telah dapat mewakili setiap bidang ilmu, sementara 10% tanggapan responden menyatakan kurang beragam dikarenakan ketersediaan buku dengan subjek yang sama kurang mencukupi kebutuhan pemustaka.

4.1.4 Persepsi Pemustaka terhadap Kesesuaian Koleksi dengan Kebutuhan/ Keinginan Pemustaka

Persepsi pemustaka terhadap kesesuaian koleksi dengan kebutuhan/ keinginan pemustaka, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4 Persepsi pemustaka terhadap kesesuaian koleksi dengan kebutuhan/ keinginan pemustaka

No. item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

4. Apakah koleksi yang tersedia di perpustakaan telah sesuai dengan kebutuhan/ keinginan Saudara/i?

a. Sangat sesuai b.Sesuai

c. Kurang sesuai d.Tidak sesuai

0 28 33 19

0% 35% 41% 24%


(21)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap kesesuaian koleksi yang tersedia di perpustakaan dengan keinginan/ kebutuhan pemustaka adalah 28 (35%) responden menanggapi sesuai, 33 (41%) responden menanggapi kurang sesuai, dan 19 (24%) responden menanggapi tidak sesuai.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setengah, yakni 35% responden menanggapi koleksi yang tersedia di perpustakaan sesuai dengan keinginan/ kebutuhannya dan sebagian besar, yakni 65% menanggapi kurang/ tidak sesuai. Menurut pengamatan peneliti, jika dilihat dari jenis, jumlah maupun judul koleksi yang tersedia di perpustakaan belum dapat memenuhi kebutuhan/ keinginan pemustakanya sebagai sebuah perpustakaan yang melayani masyarakat umum dengan status sosial yang berbeda yang tentunya memiliki kebutuhan yang berbeda pula. Sehingga saat pemustaka mencari koleksi yang diingini, terkadang koleksi tersebut dipinjam oleh pemustaka lain, judul tidak sesuai atau bisa jadi koleksi yang dibutuhkan tidak dimiliki.

4.1.5 Persepsi Pemustaka terhadap Kelengkapan Koleksi Referensi, seperti Kamus

Persepsi pemustaka terhadap kelengkapan koleksi referensi, seperti kamus, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5 Persepsi pemustaka terhadap kelengkapan koleksi referensi No.

item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

5. Menurut Saudara/i, apakah

koleksi referensi seperti kamus, yang tersedia di perpustakaan sudah lengkap?

a. Sangat lengkap

b.Lengkap

c. Kurang lengkap d.Tidak lengkap

13 45 19 3

16% 56% 24% 4 %


(22)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap kelengkapan koleksi referensi, seperti kamus adalah 13 (16%) responden menanggapi sangat lengkap, 45 (56%) responden menanggapi lengkap, 19 (24%) responden menanggapi kurang lengkap, dan 3 (4%) responden menanggapi kurang lengkap.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar, yakni 72% responden menanggapi koleksi yang tersedia di perpustakaan lengkap. Menurut pengamatan peneliti, ketersediaan koleksi referensi (kamus) pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi sudah lengkap. Koleksi kamus yang dimiliki telah dapat mewakili berbagai bidang ilmu. Sementara hampir setengah tanggapan responden yang menyatakan kurang/tidak lengkap dikarenakan koleksi kamus yang dimiliki perpustakaan masih minim dilihat dari jumlah eksamplar, dimana masing-masing judul/ kamus maksimal terdiri dari 3 eksamplar.

4.2Persepsi Pemustaka terhadap Layanan Sirkulasi

4.2.1 Persepsi Pemustaka terhadap Sistem Layanan Terbuka (open access) dalam Mencari dan Memilih Koleksi yang dibutuhkan

Persepsi pemustaka terhadap sistem layanan terbuka (open access) dalam mencari dan memilih koleksi yang dibutuhkan, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:


(23)

Tabel 4.6 Persepsi pemustaka terhadap layanan terbuka (open access) No.

item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

6. Apakah sistem layanan

terbuka (open access) memudahkan Saudara/i dalam mencari dan memilih koleksi yang dibutuhkan

a. Sangat memudahkan

b. Memudahkan

c. Kurang memudahkan

d. Tidak memudahkan

31 41 7 1

39% 51% 9% 1 %

Total 80 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi bahwa persepsi pemustaka terhadap sistem layanan terbuka (open access) dalam mencari dan memilih koleksi yang dibutuhkan adalah 31 (39%) responden menanggapi sangat memudahkan, 41 (51%) responden menanggapi memudahkan, 7 (9%) responden menanggapi kurang memudahkan, dan 1 (1%) responden menanggapi tidak memudahkan.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya, yakni 90% responden menanggapi sistem layanan terbuka (open access) memudahkan pemustaka dalam mencari dan memilih koleksi yang dibutuhkannya. Sistem layanan terbuka (open access) yang diterapkan di perpustakaan telah memberikan kemudahan bagi pemustaka dalam mencari koleksi yang dibutuhkannya, pemustaka bebas memilih, mengambil dan bahkan pemustaka memiliki kesempatan untuk melihat koleksi yang lain jika koleksi yang dibutuhkan tidak ditemukannya.


(24)

4.2.2 Persepsi Pemustaka terhadap Prosedur Peminjaman Koleksi Perpustakaan

Persepsi pemustaka terhadap prosedur peminjaman koleksi perpustakaan, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7 Persepsi pemustaka terhadap prosedur peminjaman koleksi No.

item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

7. Menurut Saudara/i, bagaimana

prosedur peminjaman koleksi perpustakaan

a. Sangat baik b.Baik

c. Kurang baik d.Tidak baik

3 56 8 13

4% 70% 10% 16%

Total 80 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi bahwa persepsi pemustaka terhadap prosedur peminjaman koleksi perpustakaan adalah 3 (4%) responden menanggapi sangat baik, 56 (70%) responden menanggapi baik, 8 (10%) responden menanggapi kurang baik, dan 13 (16%) responden menanggapi tidak baik.

Berdasarkan data di atas bahwa sebagian besar, yakni 74% responden menanggapi prosedur peminjaman koleksi perpustakaan dikategorikan baik. Menurut pengamatan peneliti hampir setengah, yakni 26% responden menanggapi kurang/tidak baik dikarenakan sistem peminjaman koleksi perpustakaan hingga saat ini masih manual sehingga pemustaka merasa prosedur peminjaman terkesan lambat dan tidak efektif terutama saat-saat perpustakaan ramai pengunjung.


(25)

4.2.3 Persepsi Pemustaka terhadap Prosedur Pengembalian Koleksi Perpustakaan

Persepsi pemustaka terhadap prosedur pengembalian koleksi perpustakaan, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8 Persepsi pemustaka terhadap prosedur pengembalian koleksi No.

item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

8. Menurut Saudara/i, bagaimana

prosedur pengembalian koleksi perpustakaan?

a. Sangat baik b. Baik

c. Kurang baik d. Tidak baik

1 51 11 17

1% 64% 14% 21%

Total 80 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi bahwa persepsi pemustaka terhadap prosedur pengembalian koleksi perpustakaan adalah 1 (%) responden menanggapi sangat baik, 51 (64%) responden menanggapi baik, 11 (14%) responden menanggapi kurang baik, dan 17 (21%) responden menanggapi tidak baik.

Berdasarkan data di atas bahwa sebagian besar, yakni 65% responden menanggapi prosedur pengembalian koleksi perpustakaan dikategorikan baik. Sementara adanya hampir setengah dari responden yang menanggapi kurang/tidak baik dikarenakan sistem pengembalian koleksi perpustakaan hingga saat ini masih manual sehingga pemustaka merasa prosedur pengembalian terkesan lambat dan tidak efektif terutama saat-saat perpustakaan ramai pengunjung.


(26)

4.2.4 Persepsi Pemustaka terhadap Sikap Petugas Layanan Sirkulasi dalam Memberikan Layanan

Persepsi pemustaka terhadap sikap petugas layanan sirkulasi dalam memberikan layanan, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.9 Persepsi pemustaka terhadap sikap petugas layanan sirkulasi No.

item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

9. Apakah petugas layanan

sirkulasi komunikatif dalam pelayanan kepada pengunjung?

a. Sangat komunikatif b. Komunikatif

c. Kurang komunikatif

d. Tidak komunikatif

21 37 20 2

26% 46% 25% 3 %

Total 80 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi bahwa persepsi pemustaka terhadap sikap petugas layanan sirkulasi dalam memberikan layanan adalah 21 (26%) responden menanggapi sangat komunikatif, 37 (46%) responden menanggapi komunikatif, 20 (25%) responden menanggapi kurang komunikatif, dan 2 (3%) responden menanggapi tidak komunikatif.

Berdasarkan data di atas bahwa sebagian besar, yakni 72% responden menanggapi sikap petugas layanan sirkulasi dalam pelayanan komunikatif. Menurut pengamatan peneliti, petugas layanan selalu mengutamakan sikap yang proaktif terhadap pemustaka, hal ini mengingat adanya Jaminan Pelayanan “Senyum, Sapa, dan Sajikan(3S)” kepada pemustaka dan adanya maklumat


(27)

perpustakaan “jika dalam pelayanan perpustakaan petugas tidak memberikan 3S maka pemustaka berhak mendapat tambahan pinjaman buku menjadi 3 eksamplar”. Sementara hampir setengah, yakni 28% responden menanggapi sikap petugas yang kurang/tidak komunikatif, hal ini disebabkan minimnya petugas perpustakaan dengan beban kerja sebagai petugas layanan, klasifier, penyusun buku, kataloger dan operator komputer sehingga waktu yang dimiliki untuk berkomunikasi dan keramahan yang diberikan cukup singkat.

4.2.5 Persepsi Pemustaka terhadap Kecepatan dalam Transaksi Peminjaman Koleksi Perpustakaan

Persepsi pemustaka terhadap kecepatan dalam transaksi peminjaman koleksi perpustakaan, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.10 Persepsi pemustaka terhadap kecepatan dalam transaksi peminjaman

No. item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

10. Bagaimana kecepatan dalam

transaksi peminjaman koleksi perpustakaan

a. Sangat cepat b.Cepat c. Kurang cepat d.Tidak cepat

6 20 49 5

8% 25% 61% 6%

Total 80 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi bahwa persepsi pemustaka terhadap kecepatan dalam transaksi peminjaman koleksi perpustakaan adalah 6 (8%) responden menanggapi sangat cepat, 20 (25%) responden menanggapi cepat,


(28)

49 (61%) responden menanggapi kurang cepat, dan 5 (6%) responden menanggapi tidak cepat.

Berdasarkan data di atas hampir setengah, yakni 33% responden menanggapi bahwa perpustakaan telah mampu memberikan kecepatan dalam transaksi peminjaman koleksi perpustakaan. Menurut pengamatan peneliti, sebagian besar, yakni 67% responden menanggapi kurang/tidak cepat dikarenakan minimnya jumlah petugas layanan dan belum terautomasinya sistem peminjaman sehingga pada saat pemustaka ramai, ada kemungkinan pemustaka harus mengantre melakukan transaksi peminjaman koleksi.

4.2.6 Persepsi Pemustaka terhadap Jangka Waktu Peminjaman Koleksi Perpustakaan

Persepsi pemustaka terhadap jangka waktu peminjaman koleksi perpustakaan, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11 Persepsi pemustaka terhadap jangka waktu peminjaman koleksi No.

item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

11. Apakah jangka waktu

peminjaman koleksi perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan Saudara/i

a. Sangat sesuai b.Sesuai

c. Kurang sesuai d.Tidak sesuai

11 49 16 4

14% 61% 20% 5 %

Total 80 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap kesesuaian jangka waktu peminjaman koleksi perpustakaan dengan kebutuhan


(29)

pemustaka adalah 11 (14%) responden menanggapi sangat sesuai, 49 (61%) responden menanggapi sesuai, 16 (20%) responden menanggapi kurang sesuai, dan 4 (5%) responden menanggapi tidak sesuai.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar, yakni 75% responden menanggapi jangka waktu peminjaman koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhannya, sementara 25% lainnya menanggapi kurang/tidak sesuai. Menurut pengamatan peneliti, jangka waktu peminjaman selama 14 hari dan dapat diperpanjang 7 hari lagi merupakan waktu yang cukup dan telah disesuaikan dengan jumlah koleksi yang dipinjam. Namun 25% responden yang sebahagian besar adalah pelajar menyatakan jangka waktu tersebut kurang lama mengingat buku-buku yang dipinjam sangat menunjang kegiatan belajar mengajar dan tugas-tugas di sekolah.

4.2.7 Persepsi Pemustaka terhadap Jumlah Buku yang dapat dipinjam Persepsi pemustaka terhadap kesesuaian jumlah buku yang dapat dipinjam dengan kebutuhan pemustaka, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.12 Persepsi pemustaka terhadap jumlah buku yang dapat dipinjam No.

item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

12. Apakah jumlah buku yang

dipinjam sudah sesuai dengan kebutuhan Saudara/i?

a. Sangat sesuai b.Sesuai

c. Kurang sesuai d.Tidak sesuai

10 29 32 9

13% 36% 40% 11%


(30)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap kesesuaian jumlah buku yang dapat dipinjam dengan kebutuhan pemustaka adalah 10 (13%) responden menanggapi sangat sesuai, 29 (36%) responden menanggapi sesuai, 32 (40%) responden menanggapi kurang sesuai, dan 9 (11%) responden menanggapi tidak sesuai.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setengah, yakni 49% responden menanggapi jumlah buku yang dapat dipinjam sudah sesuai dengan kebutuhannya dan 51% responden menanggapi kurang/tidak sesuai. Menurut pengamatan peneliti, jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 2 eksamplar sudah disesuaikan dengan anggaran yang ada, hal ini memperlihatkan bahwa penerapan aturan jumlah buku yang dapat dipinjam telah disesuaikan dengan perbandingan jumlah koleksi dengan jumlah anggota perpustakaan. Sementara hampir setengah responden yang menyatakan bahwa jumlah buku yang dipinjam kurang/tidak sesuai dengan kebutuhannya mengingat pemustaka mayoritas pelajar yang membutuhkan referensi dan sumber informasi sebagai pendukung kegiatan belajar di sekolah.

4.3Persepsi Pemustaka terhadap Layanan Referensi

4.3.1 Persepsi Pemustaka terhadap Kemampuan Petugas Perpustakaan dalam Menjawab Pertanyaan Pemustaka

Persepsi pemustaka terhadap kemampuan petugas perpustakaan dalam menjawab pertanyaan pemustaka, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:


(31)

Tabel 4.13 Persepsi pemustaka terhadap kemampuan petugas perpustakaan dalam menjawab pertanyaan pemustaka

No. item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

13. Bagaimana kemampuan

petugas perpustakaan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pengguna perpustakaan (pemustaka)?

a. Sangat mampu

b.Mampu

c. Kurang mampu

d.Tidak mampu

1 65 10 4

1 % 81% 13% 5 %

Total 80 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap kemampuan petugas perpustakaan menjawab pertanyaan-pertanyaan pemustaka adalah 1 (1%) responden menanggapi sangat mampu, 65 (81%) responden menanggapi mampu, 10 (13%) responden menanggapi kurang mampu, dan 4 (5%) responden menanggapi tidak mampu.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya, yakni 82% responden menanggapi petugas perpustakaan mampu menjawab

pertanyaan-pertanyaan pemustaka, hal ini menunjukkan bahwa petugas

perpustakaan/pustakawan selalu berusaha memberikan jawaban atau petunjuk tentang informasi yang dibutuhkan pemustaka, kemampuan yang dimiliki petugas dibarengi dengan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki oleh petugas perpustakaan yang dalam hal ini memiliki latar belakang pendidikan Ilmu Perpustakaan. Sementara 18% tanggapan responden yang menyatakan ketidakmampuan petugas perpustakaan menjawab pertanyaan dikarenakan minimnya jumlah dan waktu yang dimilki petugas untuk selalu siap melayani pemustakanya


(32)

Persepsi Pemustaka terhadap Kesesuaian Koleksi Referensi dengan Kebutuhan Pemustaka

Persepsi pemustaka terhadap kesesuaian koleksi referensi dengan kebutuhan pemustaka, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.14 Persepsi pemustaka terhadap koleksi referensi No.

item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

14. Apakah koleksi referensi Kantor

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi sudah sesuai dengan kebutuhan pemustaka?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

1 21 47 11

1% 26% 59% 14%

Total 80 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap kesesuaian koleksi referensi dengan kebutuhan pemustaka adalah 1 (1%) responden menanggapi sangat sesuai, 21 (26%) responden menanggapi sesuai, 47 (59%) responden menanggapi kurang sesuai, dan 11 (14%) responden menanggapi tidak sesuai.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setengah, yakni 27% responden menanggapi koleksi referensi pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi sesuai dengan kebutuhan pemustaka dan sebagian besar, yakni 73% menanggapi kurang/tidak sesuai. Menurut pengamatan peneliti, Perpustakaan memiliki koleksi referensi seperti kamus, ensiklopedi, majalah, sumber biografi, dan terbitan pemerintah. Namun koleksi tersebut masih


(33)

minim dilihat dari jumlah dan volume terbitannya, sehingga pemustaka kadang kecewa karena tidak mendapatkan informasi yang dibutuhkannya.

4.3.2 Persepsi Pemustaka terhadap Kemampuan Petugas memberikan Layanan Referensi

Persepsi pemustaka terhadap kemampuan petugas referensi menangkap keinginan pemustaka, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.15 Persepsi pemustaka terhadap kemampuan petugas memberikan layanan referensi

No. item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

15. Menurut Saudara/i, apakah

petugas mampu menangkap keinginan pemustaka pada saat memberikan layanan referensi?

a. Sangat mampu

b. Mampu

c. Kurang mampu

d. Tidak mampu

8 49 20 3

10% 61% 25% 4%

Total 80 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap kemampuan petugas memberikan layanan referensi adalah 8 (10%) responden menanggapi sangat mampu, 49 (61%) responden menanggapi mampu, 20 (25%) responden menanggapi kurang mampu, dan 3 (4%) responden menanggapi tidak mampu.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar, yakni 71% responden menanggapi petugas referens mampu menangkap keinginan


(34)

pemustaka dengan memberikan respon atas keluhan pemustaka atas informasi dan rujukan yang dibutuhkan. Adanya hampir setengah, yakni 29% tanggapan responden yang menyatakan ketidakmampuan petugas perpustakaan menangkap keinginan pemustaka layanan referensi dikarenakan keterbatasan tenaga dan waktu yang dimiliki petugas dalam memberikan layanan. Sementara dalam hal penelusuran informasi yang dibutuhkan masih manual yang menimbulkan layanan yang diberikan terkesan lambat.

4.4Persepsi Pemustaka terhadap Layanan Bimbingan Pemustaka

4.4.1 Persepsi Pemustaka terhadap Perlu adanya Petunjuk atau Rambu-rambu di Perpustakaan

Persepsi pemustaka terhadap perlu adanya petunjuk atau rambu-rambu di perpustakaan, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.16 Persepsi pemustaka terhadap petunjuk atau rambu-rambu perpustakaan

No. item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

16. Bagaimana menurut Saudara/i,

apakah perlu adanya petunjuk atau rambu-rambu di

perpustakaan?

a. Sangat perlu b. Perlu

c. Kurang perlu d. Tidak perlu

49 29 0 2

61% 36% 0 % 3 %

Total 80 100%


(35)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap perlu adanya petunjuk atau rambu-rambu di perpustakaan adalah 49 (61%) responden menanggapi sangat perlu, 29 (36%) responden menanggapi perlu, dan 2 (3%) responden menanggapi tidak perlu.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan pada umumnya, yakni 97% responden menanggapi bahwa perlu adanya petunjuk atau rambu-rambu di perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya petunjuk atau rambu-rambu tersebut, pemustaka akan merasa nyaman, mengetahui keberadaan informasi yang dibutuhkan, dan terbantu dalam pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang tersedia di perpustakaan.

4.4.2 Persepsi Pemustaka terhadap Kesesuaian Prosedur yang ada di Perpustakaan

Persepsi pemustaka terhadap kesesuaian prosedur yang ada di perpustakaan, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.17 Persepsi pemustaka terhadap prosedur perpustakaan No.

item

Pertanyaan Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

17. Apakah prosedur yang ada di

perpustakaan sudah sesuai dengan peruntukannya?

a. Sangat sesuai b.Sesuai

c. Kurang sesuai d.Tidak sesuai

12 58 9 1

15% 73% 11% 1 %


(36)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap kesesuaian prosedur yang ada di perpustakaan adalah 12 (15%) responden menanggapi sangat sesuai, 58 (73%) responden menanggapi sesuai, 9 (11%) responden menanggapi kurang sesuai, dan 1 (1%) responden menanggapi tidak sesuai.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan pada umumnya, yakni 88% responden menanggapi prosedur yang ada di perpustakaan sudah sesuai dengan peruntukannya. Hal ini menunjukkan bahwa prosedur pendaftaran, pelayanan, peminjaman dan lainnya telah sesuai dengan Standart Operasional Pelayanan (SOP) yang tertera di perpustakaan. Prosedur-prosedur dimaksud telah tertera pada ruang layanan perpustakaan sehingga pemustaka dapat melihat proses yang diterapkan dan menyesuaikannya dengan pelaksanaannya.

4.4.3 Persepsi Pemustaka terhadap Kemampuan Petugas Perpustakaan dalam memberikan Bimbingan kepada Pemustaka

Persepsi pemustaka terhadap kemampuan petugas perpustakaan dalam memberikan bimbingan kepada pemustaka, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.18 Persepsi pemustaka terhadap kemampuan petugas dalam memberikan bimbingan pemustaka

No. item


(37)

18. Menurut Saudara/i, bagaimana kemampuan petugas dalam memberikan bimbingan kepada

pemustaka?

a. Sangat mampu

b. Mampu

c. Kurang mampu

d. Tidak mampu

5 51 21 3

6 % 64% 26% 4 %

Total 80 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap kemampuan petugas perpustakaan memberikan bimbingan dalam mencari informasi yang dibutuhkan adalah 5 (6%) responden menanggapi sangat mampu, 51 (64%) responden menanggapi mampu, 21 (26%) responden menanggapi kurang mampu, dan 3 (4%) responden menanggapi tidak mampu.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar, yakni 70% responden menanggapi petugas perpustakaan mampu memberikan bimbingan dalam mencari informasi yang dibutuhkannya, dan 30% responden lainnya menanggapi kurang/tidak mampu. Menurut pengamatan peneliti, kemampuan petugas perpustakaan dalam memberikan bimbingan kepada pemustaka terlihat saat adanya pemustaka yang mendaftar menjadi anggota perpustakaan, secara mendetail petugas dapat menerangkan bagaimana prosedur yang ada, memberikan bantuan, arahan dan bimbingan bagaimana pemanfaatan semua bentuk sarana layanan perpustakaan secara mudah. Sementara adanya tanggapan pemustaka atas ketidakmampuan petugas dalam memberikan bimbingan dikarenakan minimnya petugas dan besarnya beban kerja sehingga


(38)

terkadang petugas kurang cepat menanggapi permintaan atau pertanyaan pemustaka.

Dari 18 pertanyaan yang diajukan peneliti kepada responden, persepsi pemustaka terhadap layanan perpustakaan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi adalah sebagai berikut: (1) sebesar 71% persepsi pemustaka terhadap susunan koleksi, prosedur peminjaman dan prosedur pengembalian koleksi yang menyatakan baik. (2) adanya persepsi pemustaka sebesar 80% yang menyatakan bahwa jangka waktu peminjaman dan prosedur yang ada sesuai sementara 37% persepsi pemustaka yang menyatakan bahwa koleksi, jumlah buku yang dapat dipinjam, dan koleksi referensi belum sesuai dengan kebutuhan pemustaka. (3) sebesar 74% persepsi pemustaka menyatakan bahwa petugas perpustakaan mampu menjawab pertanyaan, memberikan layanan referensi, dan memberikan bimbingan kepada pemustaka (4) sementara persepsi pemustaka terhadap keragaman koleksi, kelengkapan koleksi referensi, kemudahan sistem terbuka, sikap petugas layanan sirkulasi dan perlunya petunjuk atau rambu-rambu di perpustakaan sebesar 84%. (5) setengah persepsi pemustaka menyatakan bahwa koleksi yang dimiliki tidak up to date, hal ini dikarenakan saat penambahan koleksi sebagian besar judul buku sama dengan judul pengadaan tahun sebelumnya. Sementara 67% persepsi pemustaka terhadap transaksi peminjaman kurang cepat, dikarenakan minimnya jumlah petugas layanan serta belum terautomasinya sistem peminjaman.


(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang “Persepsi pemustaka terhadap layanan perpustakaan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi adalah sebagai berikut:

1. Persepsi pemustaka terhadap koleksi perpustakaan, bahwa koleksi

perpustakaan yang tersedia sudah tersusun dengan baik, beragam dan koleksi referensi (kamus) sudah cukup lengkap. Namun koleksi yang dimiliki belum up to date (terbaru), dan tidak sesuai dengan kebutuhan/keinginan pemustaka. 2. Persepsi pemustaka terhadap layanan sirkulasi, bahwa sistem layanan terbuka memudahkan dan cukup efektif bagi pemustaka, prosedur peminjaman dan pengembalian koleksi cukup baik, sikap petugas perpustakaan cukup komunikatif, transaksi dan jangka waktu peminjaman sudah baik. Sementara jumlah buku yang dapat dipinjam masih kurang sesuai dengan kebutuhan pemustaka.

3. Persepsi pemustaka terhadap layanan referensi, bahwa kemampuan petugas referensi dalam menjawab pertanyaan pemustaka sudah baik, koleksi referensi sudah sesuai dengan kebutuhan pemustaka dan petugas referens mampu menangkap keinginan pemustaka dengan memberikan respon atas keluhan pemustaka atas informasi dan rujukan yang dibutuhkan.

4. Persepsi pemustaka terhadap layanan bimbingan pemustaka, bahwa adanya petunjuk atau rambu-rambu memberi kenyamanan dan pemustaka merasa


(40)

terbantu dalam pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang tersedia di perpustakaan. Demikian juga halnya dengan layanan yang diberikan sudah sesuai dengan prosedur pada Standart Operasional Pelayanan (SOP) yang tertera di perpustakaan

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa layanan perpustakaan yang tersedia pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi sudah baik, akan tetapi untuk lebih meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, peneliti menyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Penambahan koleksi baru yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka perlu ditingkatkan, sehingga perpustakaan semakin diminati oleh masyarakat. Keragaman dan kelengkapan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka dapat diketahui dengan memberikan kesempatan kepada pemustaka untuk menilai perpustakaan melalui kotak saran, angket, kuesioner dan metode lainnya.

2. Untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, perlu adanya tindakan peningkatan dan pengembangan skill, kepribadian dan kinerja petugas layanan perpustakaan.

3. Demi mewujudkan Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Kabupaten Dairi sebagai perpustakaannya masyarakat Dairi, diharapkan ke depan perpustakaan sudah mampu menerapkan sistem automasi perpustakaan, menyediaan fasilitas layanan anak, layanan internet, dan layanan fotocopy (jasa produksi).


(41)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1Perpustakaan Umum

Dalam Pasal 22 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 menyatakan:

1. Perpustakaan Umum diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah

provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan desa, serta dapat diselenggarakan oleh masyarakat.

2. Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota

menyelenggarakan perpustakaan umum daerah yang koleksinya mendukung pelestarian hasil budaya daerah masing-masing dan menfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat.

3. Perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah,

pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan mengembangkan sistem layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

4. Masyarakat dapat menyelenggarakan perpustakaan umum untuk

menfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat. 5. Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan/atau kota,

melaksanakan layanan perpustakaan keliling bagi daerah yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap.

2.1.1 Pengertian perpustakaan umum

Perpustakaan umum merupakan salah satu jenis perpustakaan yang menyediakan informasi yang beragam disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan pengguna yang beragam pula. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 1 ayat 6 bahwa Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status sosial-ekonomi.


(42)

Menurut Reitz (2004) yang dikutip oleh Hasugian (2009, 77) menyatakan bahwa “Perpustakaan umum adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumber daya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebahagian dari dana masyarakat (pajak).”

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum menyatakan bahwa Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota atau desa) diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan. (Perpustakaan Nasional R.I. 2000, 4)

Menurut Siregar (2011, 38) Perpustakaan umum didefinisikan sebagai suatu organisasi yang didirikan, didukung dan didanai oleh masyarakat baik melalui pemerintah lokal, regional maupun nasional atau melalui berbagai bentuk organisasi masyarakat.

Perpustakaan umum (public libraries) memainkan peranan yang unik di dalam masyarakat. Perpustakaan merupakan suatu lembaga netral yang menyediakan informasi dan perbedaan pandangan sekaligus disuatu tempat dimana warga masyarakat dapat memberitahu diri sendiri tanpa paksaan tentang isu-isu mutakhir. (Siregar 2004, 76)

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum merupakan suatu wadah/organisasi yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status sosial-ekonomi.


(43)

2.1.2 Tujuan, Fungsi dan Tugas Perpustakaan Umum

Setiap lembaga didirikan mempunyai tujuan, fungsi dan tugas yang akan dicapai dalam penyelenggaraannya. Dalam mencapai tujuannya sebagai perpustakaannya masyarakat, perpustakaan umum harus tetap eksis dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya.

2.1.2.1 Tujuan perpustakaan umum

Menurut Hermawan dan Zen (2006, 31) tujuan perpustakaan umum antara lain untuk :

1. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menggunakan

bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraannya.

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupanny sehari-hari.

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas

melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi;

4. Bertindak selaku agen kultural, sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

Gill (2001) yang dikutip oleh Siregar (2011, 39) menyatakan bahwa tujuan utama perpustakaan umum adalah memberikan sumber daya dan pelayanan dalam berbagai bentuk media kepada penduduk yang membutuhkan, baik untuk kebutuhan pendidikan, informasi, pengembangan individu dan rekreasi.

Dalam buku Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Umum (1992, 2) dinyatakan bahwa penyelenggaraan perpustakaan umum mempunyai tujuan :

1. Untuk pendidikan masyarakat (sebagai saranapendidikan non formal) dan

membudidaya kreasi, prakarsa dan swadaya masyarakat guna

meningkatkan kemajuan kehidupan dan kesejahteraannya.

2. Menyediakan berbagai kebutuhan untuk penerangan, informasi dan data sekunder serta pengetahuan ilmiah.


(44)

3. Memberi semangat dan hiburan yang sehat dan pemanfaatan hal-hal yang bersifat membangun dalam waktu senggang.

4. Mendorong, menggairahkan, memelihara dan membina semangat

membangun dan semangatbelajar masyarakat.

5. Membekali berbagai pengetahuan dan ilmu serta pedoman-pengalaman

kepada masyarakat diberbagai bidang.

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1993) yang dikutif oleh Hasugian (2009, 77) bahwa tujuan perpustakaan umum dalam Manifesto Unesco adalah :

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka

yang dapat membantu meningkatkan mereka kea rah kehidupan yang lebih baik;

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topic yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat;

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang

dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermnfaat bagi

masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat

dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka;

4. Bertindak selaku agent cultural, artinya perpustakaan umum

merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

2.1.2.2 Fungsi perpustakaan umum

Menurut Siregar (2004, 76) fungsi utama dari perpustakaan umum adalah untuk membantu orang menjadi melek informasi. Dalam hal ini termasuk memberitahu bagaimana menelusuri informasi yang dibutuhkan, mengembangkan kebiasaan membaca, membantu belajar seumur hidup dan perubahan karir.

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1993) yang dikutip oleh Siregar (2011, 39) bahwa “fungsi perpustakaan umum dibagi dalam lima kategori yaitu :

1. Sebagai sarana simpan karya manusia; 2. Fungsi informasi;

3. Fungsi rekreasi;

4. Fungsi pendidikan, dan 5. Fungsi kultural.”


(45)

Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000, 6) dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum antara lain sebagai berikut:

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan.

2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain.

3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka.

4. Penyimpanan dan pemeliharan koleksi.

5. Pendayagunaan koleksi.

6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang

langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximili dan lain-lain.

7. Pemasyarakatan perpustakaan.

8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan.

9. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah, tokoh-tokoh

masyarakat dan mitra kerja lainnya.

10.Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka

pemanfatanan bersama koleksi dan sarana/prasarana. 11.Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan.

Fungsi perpustakaan umum menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP 003: 2011, 8) meliputi :

1. Pengembangan koleksi.

2. Menghimpun dan merawat koleksi muatan lokal.

3. Mengorganisasi materi perpustakaan.

4. Mendayagunakan koleksi.

5. Menyelenggarakan pendidikan pengguna, menerapkan teknologi

informasi dan komunikasi.

6. Merawat materi perpustakaan.

7. Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya.

8. Mengkoordinasikan kampanye Gerakan Gemar Membaca di

wilayahnya.

2.1.2.3 Tugas perpustakaan umum

Tugas perpustakaan umum menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP 003: 2011, 8) adalah sebagai berikut :


(46)

1. Menyediakan sarana pengembangan kebiasaan membaca sejak usia dini

2. Menyediakan sarana pendidikan seumur hidup.

3. Menunjang sistem pendidikan formal, non formal dan informal.

4. Menyediakan sarana pengembangan kreativitas diri anggota

masyarakat.

5. Menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat

sehingga aspirasi budaya lokal dapat terpelihara dan berkembang dengan baik.

6. Mendayagunakan koleksi termasuk akses informasi koleksi

perpustakaan lain serta berbagai situs web

7. Menyelenggarakan kerjasama dan membentuk jaringan informasi.

8. Menyediakan fasilitas belajar dan membaca.

9. Menfasilitasi pengembangan literasi informasi dan komputer.

10.Menyelenggarakan perluasan layanan perpustakaan proaktif antara lain melalui perpustakaan keliling.

11.Melakukan pengembangan dan pembinaan perpustakaan kecamatan

dan perpustakaan desa/kelurahan di wilayahnya.

12.Menghimpun dan melakukan pemuktahiran data perpustakaan di

wilayah dan menginformasikan ke sistem data nasional perpustakaan (c.q Perpustakaan Nasional RI).

Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000, 6) dinyatakan bahwa tugas pokok perpustakaan umum adalah menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.

2.2Pustakawan

Agar dapat memberikan layanan yang baik sesuai dengan fungsinya, perpustakaan memerlukan tenaga yang memadai baik dari jumlah dan kualitas yang harus dimilikinya. Jumlah dan kualitas pustakawan yang ada di perpustakaan sangat tergantung dari jenis perpustakaan serta cakupan tugas yang harus dilaksanakannya.


(47)

Menurut Makmur (2015, 8), “Pustakawan adalah seorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Sedangkan tenaga teknis perpustakaan adalah tenaga nonpustakawan yang secara teknis mendukung pelaksanaan fungsi perpustakaan, misalnya tenaga teknis komputer, audiovisual, katatausahaan.”

Dalam Undang-Undang R.I No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan pasal

1 ayat 8 menjelaskan bahwa “pustakawan adalah seseorang yang memiliki

kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”.

Pustakawan adalah Garda Pengetahuan (the guardian of nnowledge), bukan penjaga buku (the custodian of books). Melalui jerih payah pustakawanlah pengetahuan yang ada sekarang menjadi lestari dari masa ke masa, terkait dengan itu, setiap pustakawan senantiasa memahami dengan baik peran utama perpustakan bukan hanya sebagai penyimpan buku, tetapi juga sebagai penyebar informasi (disseminator of information). (Kamal, 2009)

Pustakawan bukan hanya bertugas mengumpulkan informasi melainkan juga fungsi sebagai tempat bertanya untuk memupuk keakraban dengan pemustakanya. Pengetahuan umum yang luas diperlukan sebagai bekal untuk menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan oleh pemustaka. Sedangkan kemampuan komunikasi sebagai penguasaan teknik bertanya yang akan membantu pemustaka merumuskan pertanyaan secara jelas dan juga keramahan serta kesediaan membimbing secara baik.


(48)

2.3Koleksi Perpustakaan

Koleksi bahan pustaka yang memadai, baik mengenai jumlah, jenis dan mutunya, yang tersusun rapi, dengan sistem pengolahan serta kemudahan akses/ temu kembali informasi, merupakan salah satu kunci keberhasilan perpustakaan. Oleh sebab itu perpustakaan perlu memiliki koleksi bahan pustaka yang lengkap sesuai dengan misi, visi, perencanaan strategi, kebijakan, dan tujuannya. Koleksi bahan pustaka yang baik adalah dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pembaca. (Suwarno 2009, 109).

Perpustakaan umum memiliki beragam kelompok pengguna baik dari segi usia, pekerjaan, status sosial, pendidikan dan sebagainya, sehingga dalam penyediaan koleksi harus sesuai dengan kebutuhan penggunanya artinya dengan ragam pemustaka yang berbeda beragam pula koleksi yang harus disediakan.keragaman koleksi tersebut tidak cukup hanya dalam bentuk tercetak, sedapat mungkin koleksi yang disediakan dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat. Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan

Perpustakaan Umum (2000, 19) menyatakan bahwa “Koleksi perpustakaan umum

mencakup bahan pustaka tercetak seperti: buku, majalah dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan (disk) dan lain-lain.”

Dari uraian di atas dapat disimpilkan bahwa koleksi perpustakaan umum tidak cukup hanya dalam bentuk tercetak saja, dan sedapat mungkin dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat sehingga koleksi perpustakaan yang tersedia dapat lebih mudah, murah dan cepat di akses oleh pemustaka.


(49)

2.4Pemustaka

Istilah pemustaka sebenarnya baru resmi dipakai setelah dundangkannya Undang-Undang tentang Perpustakaan tahun 2007. Dalam undang-undang

tersebut dinyatakan bahwa yang disebut dengan “pemustaka” adalah pengguna

perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. (Rahayuningsih, 2015)

Pemustaka menurut Suwarno (2009, 80) adalah pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lainnya).

Perpustakaan tidak akan ada artinya apabila tidak ada pengunjung yang memanfaatkan atau menggunakan bahan pustaka/koleksinya yaitu user/ pemustaka. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan ( UU No 43 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 9).

Jadi, dapat disimpulkan, bahwa pengertian dari pemustaka adalah orang yang memanfaatkan jasa layanan yang telah disediakan di perpustakaan.

2.5Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan merupakan tugas yang amat penting dari semua kegiatan di perpustakaan dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan informasi sesuai dengan keinginannya. Bahkan ketika jam perpustakaan tutup, tugas pustakawan di bagian pelayanan tidak serta merta terbebas dari pekerjaannya. Pustakawan di bagian pelayanan masih harus


(50)

melakukan statistik perpustakaan, merapikan berkas peminjaman dan kartu buku (terutama pada perpustakaan yang belum menerapkan sistem otomasi perpustakaan), melakukan pengrakan (selving) dan lain-lain. Walaupun bagian pelayanan ini merupakan bagian yang secara langsung berhadapan dengan pemakai dan mungkin dianggap bagian yang paling penting, namun setiap perpustakaan harus menyadari bahwa kelancaran layanan perpustakaan juga tergantung dan saling berkaitan dengan unit-unit lain di perpustakaan.

Dalam Bab V Pasal 14 UU No. 43 yang dikutip oleh Sudarsono (2009,

160), menyatakan bahwa, “Pokok terpenting tentang layanan perpustakaan adalah:

1. Harus prima dan berorientasi pada pemustaka.

2. Harus memenuhi standar nasional perpustakaan.

3. Dikembangkan memakai dan mengikuti perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi (TIK).

4. Dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka dengan

memanfaatkan secara optimal sumber daya perpustakaan sendiri atau perpustakaan lain.

5. Layanan perpustakaan terpadu dengan mewujudkan kerjasama antar perpustakaan.

6. Kerjasama ini dilaksanakan melalui jejaring telematik.”

Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP 003: 2011, 1), “ Layanan

perpustakaan adalah jasa yang diberikan kepada pemustaka sesuai dengan misi

perpustakaan”.

Menurut Sutarno (2006, 90), Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama di setiap perpustakaan. Layanan tersebut merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat, dapat memberikan rasa senang/puas kepada pemakai dan sekaligus merupakan barometer keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan. Bentuk riil layanan tersebut antara lain:


(51)

1. layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pemakai. 2. berorientasi kepada pemakai.

3. berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran. 4. berjalan mudah dan sederhana.

5. murah dan ekonomis.

6. menarik dan menyenangkan, dan menimbulkan rasa simpati.

7. bervariasi dan mengundang rasa ingin kembali. 8. bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan.

9. mengembangkan hal-hal yang baru/inovatif.

10.mampu berkompetisi dengan layanan di bidang lain.

11.mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakai dan bersifat mandiri.

Layanan merupakan pekerjaan membantu seseorang untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Layanan harus dapat dilakukan dengan cepat, tepat waktu dan benar, sehingga perpustakaan harus siap membedah diri dengan menyediakan fasilitas dan memenuhi kebutuhan pemustakanya.

2.5.1 Sistem Layanan Perpustakaan

Agar proses pemanfaatan jasa perpustakaan berjalan dengan baik, maka perpustakaan perlu menetapkan sistem layanan yang akan diterapkan di perpustakaan tersebut. Pemilihan dan penerapan sistem layanan ini tergantung dari beberapa faktor, yaitu:

1. Pertimbagan tingkat keselamatan koleksi perpustakaan; 2. Pertimbangan jenis koleksi dan sifat rentan dari koleksi;

3. Perbandingan antara jumlah staf, jumlah pemakai dan jumlah koleksi;

4. Luas gedung perpustakaan;

5. Ratio antara jam layanan dengan jumlah staf perpustakaan.(Darmono 2007, 168)


(52)

Pada umumnya perpustakaan dikenal dengan dua sistem layanan yang digunakan, yaitu sistem layanan terbuka (open access) dan sistem layanan tertutup (closed access).

Menurut Syaifullah (2008, 58),” Sistem layanan terbuka adalah suatu

sistem layanan yang memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi untuk melihat-lihat, membuka-buka pustaka, dan mengambilnya dari tempat penyimpanan untuk dibaca di ruang baca yang disediakan perpustakaan. Sistem layanan tertutup adalah suatu sistem layanan yang tidak memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi. Pengunjung memilih pustaka yang ingin dibacanya melalui katalog perpustakaan, dan setelah ditemukan sandi bukunya dapat

meminta kepada petugas untuk mengambilkannya”.

Darmono (2001, 137) mengemukakan bahwa, kedua sistem ini pada dasarnya bertujuan untuk:

1. Mengamankan koleksi perpustakaan serta menghindari atau menekan terjadinya kehilangan koleksi perpustakaan.

2. Mengetahui siapa peminjam koleksi perpustakaan dan berapa yang sedang dipinjamnya.

3. Mengetahui batas waktu pengembalian buku yang sedang dipinjam.

2.5.1.1Sistem Layanan Terbuka (open access)

Menurut Darmono (2007, 170), ”Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran

koleksi perpustakaan.”

Pada sistem layanan terbuka ini, pemustaka diberi kebebasan oleh perpustakaan untuk dapat masuk dan mencari sendiri koleksi yang dibutuhkannya ke rak. Oleh karena itu, penataan ruang koleksi perlu diperhatikan. Misalnya, rambu-rambu yang menunjukkan lokasi koleksi harus lengkap dan jelas.


(53)

Kelebihan

1. Pemustaka bebas memilih koleksi ke rak.

2. Pemustaka dapat mengganti koleksi bersubyek sama, jika pustaka yang dicari tidak ditemukan.

3. Pemustaka dapat membandingkan isi koleksi dengan judul yang

dicarinya.

4. Pemustaka tidak harus menggunakan katalog.

5. Koleksi lebih didayagunakan.

6. Menghemat tenaga pustakawan.

7. Menimbulkan motivasi pemustaka untuk membaca karena pemustaka dapat menemukan bahan pustaka yang menarik yang sebelumnya tidak dicari.

Kekurangan

1. Pemustaka cenderung mengembalikan koleksi seenaknya sehingga

susunan buku di rak tidak teratur.

2. Kemunginan kehilangan koleksi sangat besar.

3. Tidak semua pemustaka paham dalam mencari koleksi di rak.

4. Koleksi cenderung lebih cepat rusak.

5. Perlu pembenahan koleksi secara intensif dan terus menerus.(Adiyati, 2014).

2.5.1.2Layanan Tertutup (close access)

Menurut Darmono (2007, 168),” Sistem layanan tertutup adalah sistem

layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Pengambilan bahan pustaka harus melalui petugas perpustakaan, demikian juga dengan

pengembalian bahan pustaka yang dipinjamnya.”

Pada sistem layanan tertutup ini, pemustaka tidak boleh langsung mengambil koleksi bahan pustaka yang diinginkannya di rak, tetapi harus melalui petugas perpustakaan (pustakawan). pemustaka dapat memilih koleksi bahan pustaka yang diinginkannya melalui katalog yang disediakan.

Kelebihan

1. Susunan koleksi di rak lebih terjaga kerapiannya.

2. meminimalisir kemungkinan koleksi yang hilang

3. Koleksi tidak cepat rusak.

4. Proses temu kembali informasi lebih efektif.


(54)

6. lebih aman dalam menyimpan bahan pustaka yang langka dan penting bersifat dokumentasi seperti disertasi, naskah kuno, tesis, dan sebagainya.

Kelemahan

1. Pemustaka kurang puas dalam mencari koleksi yang diinginkan.

2. Koleksi yang didapat kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan pemustaka.

3. Tidak semua pemustaka paham dalam menggunakan katalog

4. Tidak semua koleksi dapat didayagunakan.

5. Pustakawan, terutama di bagian layanan lebih sibuk.(Adiyati, 2014)

2.5.2 Jenis Layanan Perpustakaan

Jumlah jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan yang dapat diberikan kepada pengguna perpustakaan sesungguhnya cukup banyak. Namun semua layanan tersebut penyelenggaraannya haruslah disesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan dan kebutuhan penggunanya.

Macam layanan pengguna tersebut adalah sebagai berikut : 1. layanan sirkulasi

2. layanan referens

3. layanan pendidikan pemakai

4. layanan penelusuran informasi dan literatur 5. layanan penyebarluasan informasi terbaru 6. layanan penyebaran informasi terseleksi

7. layanan penerjemahan

8. layanan fotokopi (jasa reproduksi) 9. layanan anak

10.layanan remaja

11.layanan kelompok pembaca khusus

12.layanan perpustakaan keliling 13.pameran

14.membuat analisis kepustakaan (review resensi, informasi teknis) 15.statistik perpustakaan

16.penyuluhan mengenai perpustakaan

17.publisitasi dan lain-lain. (Akbar, 2015)

Menurut Hermawan dan Zen (2006, 31), “berbagai jenis layanan yang


(55)

1. Layanan pendidikan, perpustakaan umum berfungsi sebagai sarana pendidikan informal yang sangat efektif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

2. Layanan informasi, melalui perpustakaan umum masyarakat akan

mendapat layanan informasi dengan mudah, murah dan cepat, terutama hal-hal yang berkaitan erat dengan aktivitas masyarakat.

3. Layanan rekreatif, perpustakaan berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat melalui berbagai kegiatan, misalnya acara pemutaran film, jumpa penulis, mengikuti berbagai perlombaan dan sebagainya”.

Menurut Sutarno (2006, 98), “layanan yang dapat dikembangkan

perpustakaan antara lain:

1. Layanan informasi, perpustakaan menyediakan dan memberikan

informasi yang dibutuhkan masyarakat pemakai.

2. Layanan penelitian, perpustakaan menyediakan sumber informasi yang

dibutuhkan peneliti.

3. Layanan rekreasi, perpustakaan menyediakan bahan bacaan fiksi, cerita, majalah, surat kabar dan lainnya.

4. Layanan sirkulasi, adalah kegiatan melayani pemakai jasa

perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.

5. Layanan referensi, adalah layanan yang hanya dapat diberikan terbatas di perpustakaan.

6. Penelusuran literature, adalah kegiatan mencari atau menemukan kembali semua kepustakaan yang pernah terbit mengenai suatu bidang. 7. Layanan bimbingan pemakai, adalah suatu kegiatan yang bermaksud memberikan panduan, penjelasan tentang penggunaan perpustakaan

kepada sekelompok pengguna baru.”

Jenis layanan perpustakaan umum kabupaten/kota menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP 003: 2011, 3), sekurang-kurangnya meliputi:

1. Layanan sirkulasi,

2. Layanan membaca ditempat,

3. Layanan referensi, 4. Layanan bercerita,

5. Layanan perpustakaan keliling, dan

6. Layanan bimbingan pemustaka.

Menurut Laksmi (2007, 149), “Layanan dasar yang ditawarkan perpustakaan adalah menyediakan layanan ruang baca, layanan sirkulasi, dan


(56)

layanan referensi. Layanan tersebut memberi kesempatan kepada pengguna untuk menanyakan apa saja kepada pustakawan. Salah satu layanan khas di perpustakaan umum adalah layanan ekstensi, atau layanan perpustakaan keliling. Sementara Darmono (2007, 171) mengemukakan berbagai jenis layanan sebagai berikut:

1. layanan peminjaman bahan pustaka (sirkulasi), adalah layanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.

2. layanan referensi, adalah layanan yang diberikan perpustakaan untuk koleksi-koleksi khusus.

3. layanan ruang baca, adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan.

2.5.2.1Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi merupakan ujung tombak jasa perpustakaan karena bagian sirkulasi berhubungan dengan masalah administrasi peminjaman bahan pustaka. Bagian sirkulasi berkaitan dengan masalah peredaran koleksi yang dimiliki perpustakaan. Layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka merupakan kegiatan yang dilakukan hampir semua jenis perpustakaan . hal ini dikarenakan layanan sirkulasi merupakan layanan yang secara langsung bisa dirasakan oleh pemustaka.

Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000, 38)

menyatakan “layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa

perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman dan pengembalian bahan pustaka

beserta penyelesaian administrasinya.”

Menurut Sulistyo-Basuki yang dikutip oleh Darmono (2007, 174), bahwa

“bagian layanan sirkulasi mempunyai tugas melayani pengunjung perpustakaan


(1)

4. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si dan Ibu Dra. Zaslina Zainuddin,

M.Pd, selaku Dosen Penguji dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak/ Ibu Dosen dan staf Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan

Informasi.

6. Kepala Kantor, Kasi dan Staf pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Kabupaten Dairi atas izin dan bantuan yang diberikan

selama peneliti melaksanakan penelitian.

7. Rekan-rekan Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Ekstensi 2014, atas

kerjasama dan motivasi yang diberikan selama menjalani perkuliahan.

Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan baik penulisan maupun dalam penyajian materi, maka peneliti sangat

mengharap kritik dan saran demi penyempurnaannya dan semoga hasil penelitian

ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, April 2016 Peneliti,

Ranap Sinaga


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Umum ... 6

2.1.1 Pergertian Perpustakaan Umum ... 6

2.1.2 Tujuan, Fungsi dan Tugas Perpustakaan Umum ... 8

2.1.2.1 Tujuan Perpustakaan Umum ... 8

2.1.2.2 Fungsi Perpustakaan Umum ... 9

2.1.2.3 Tugas Perpustakaan Umum ... 10

2.2 Pustakawan ... 11

2.3 Koleksi Perpustakaan ... 13

2.4 Pemustaka ... 14

2.5 Layanan Perpustakaan... 14

2.5.1 Sistem Layanan Perpustakaan ... 16

2.5.1.1 Sistem Layanan Terbuka (open access) ... 17

2.5.1.2 Sistem Layanan Tertutup (close access) ... 18

2.5.2 Jenis Layanan Perpustakaan... 19

2.5.2.1 Layanan Sirkulasi ... 21

2.5.2.1 Layanan Membaca di tempat ... 22

2.5.2.2 Layanan Referensi ... 22

2.5.2.3 Layanan Perpustakaan Keliling... 23

2.5.2.4 Layanan Bimbingan Pemustaka ... 26


(3)

2.6 Persepsi ... 27

2.6.1 Pengertian Persepsi ... 27

2.6.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 30

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 30

3.3 Populasi dan Sampel ... 30

3.3.1 Populasi ... 30

3.3.2 Sampel ... 31

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 33

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.5.1 Kisi-kisi Kuesioner ... 34

3.6 Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persepsi Pemustaka terhadap Koleksi Perpustakaan ... 36

4.1.1 Persepsi Pemustaka terhadap Susunan Koleksi yang Tersedia di Perpustakaan ... 36

4.1.2 Persepsi Pemustaka terhadap Koleksi Tercetak yang up to date (terbaru) ... 37

4.1.3 Persepsi Pemustaka terhadap Keragaman Koleksi Perpustakaan .... 38

4.1.4 Persepsi Pemustaka terhadap Kesesuaian Koleksi dengan Kebutuhan/Keinginan Pemustaka ... 39

4.1.5 Persepsi Pemustaka terhadap Kelengkapan Koleksi Referensi, seperti Kamus ... 40

4.2 Persepsi Pemustaka terhadap Layanan Sirkulasi ... 41

4.2.1 Persepsi Pemustaka terhadap Sistem Layanan Terbuka (open access) dalam Mencari dan Memilih Koleksi yang dibutuhkan ... 41

4.2.2 Persepsi Pemustaka terhadap Prosedur Peminjaman Koleksi Perpustakaan ... 43

4.2.3 Persepsi Pemustaka terhadap Prosedur Pengembalian Koleksi Perpustakaan ... 44

4.2.4 Persepsi Pemustaka terhadap Sikap Petugas Layanan Sirkulasi dalam Memberikan Layanan ... 45

4.2.5 Persepsi Pemustaka terhadap Kecepatan dalam Transaksi Peminjaman Koleksi Perpustakaan ... 46

4.2.6 Persepsi Pemustaka terhadap Jangka Waktu Peminjaman Koleksi Perpustakaan ... 47


(4)

4.3 Persepsi Pemustaka terhadap Layanan Referensi ... 49 4.3.1 Persepsi Pemustaka terhadap Kemampuan Petugas Perpustakaan

dalam Menjawab Pertanyaan Pemustaka ... 49 4.3.2 Persepsi Pemustaka terhadap Kesesuaian Koleksi Referensi

dengan Kebutuhan Pemustaka ... 50 4.3.3 Persepsi Pemustaka terhadap Kemampuan Petugas memberikan

Layanan Referensi ... 52 4.4 Persepsi Pemustaka terhadap Layanan Bimbingan Pemustaka ... 53

4.4.1 Persepsi Pemustaka terhadap Perlu adanya Petunjuk atau Rambu-rambu di Perpustakaan ... 53 4.4.2 Persepsi Pemustaka terhadap Kesesuaian Prosedur yang ada di

Perpustakaan ... 54 4.4.3 Persepsi Pemustaka terhadap Kemampuan Petugas Perpustakaan

dalam memberikan Bimbingan kepada Pemustaka ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 58 5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Jumlah Anggota Perpustakaan Kabupaten Dairi ... 31

Tabel 3.2 : Jumlah sampel berdasarkan strata ... 33

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Kuesioner ... 34

Tabel 4.1 : Tabel persepsi pemustaka terhadap susunan koleksi ... 36

Tabel 4.2 : Tabel persepsi pemustaka terhadap koleksi yang up to date ... 37

Tabel 4.3 : Tabel persepsi pemustaka terhadap keragaman koleksi perpustakaan ... 38

Tabel 4.4 : Tabel persepsi pemustaka terhadap kesesuaian koleksi dengan kebutuhan/keinginan pemustaka ... 39

Tabel 4.5 : Tabel persepsi pemustaka terhadap kelengkapan koleksi referensi .... 40

Tabel 4.6 : Tabel persepsi pemustaka terhadap sistem layanan terbuka (open access) ... 42

Tabel 4.7 : Tabel persepsi pemustaka terhadap prosedur peminjaman koleksi .... 43

Tabel 4.8 : Tabel persepsi pemustaka terhadap prosedur pengembalian koleksi . 44 Tabel 4.9 : Tabel persepsi pemustaka terhadap sikap petugas layanan sirkulasi .. 45

Tabel 4.10 : Tabel persepsi pemustaka terhadap kecepatan dalam transaksi peminjaman ... 46

Tabel 4.11 : Tabel persepsi pemustaka terhadap jangka waktu peminjaman koleksi ... 47

Tabel 4.12 : Tabel persepsi pemustaka terhadap jumlah buku yang dapat dipinjam ... 48

Tabel 4.13 : Tabel persepsi pemustaka terhadap kemampuan petugas perpustakaan dalam menjawab pertanyaan pemustaka... 49

Tabel 4.14 : Tabel persepsi pemustaka terhadap koleksi referensi ... 51

Tabel 4.15 : Tabel persepsi pemustaka terhadap kemampuan petugas memberikan layanan referensi ... 52

Tabel 4.16 : Tabel persepsi pemustaka terhadap petunjuk atau rambu-rambu perpustakaan ... 53

Tabel 4.17 : Tabel persepsi pemustaka terhadap prosedur perpustakaan ... 54

Tabel 4.18 : Tabel persepsi pemustaka terhadap kemampuan petugas dalam memberikan bimbingan pemustaka ... 55


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Kuesioner Penelitian ... 62 Lampiran I : Tabulasi Data Hasil Penelitian ... 66