Peranan Modal Kerja Dalam Membangun Pertumbuhan Penjualan yang Berimplikasi pada Profitabilitas (Penelitian pada Perusahaan Industri Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
PERANAN MODAL KERJA DALAM MEMBANGUN
PERTUMBUHAN PENJUALAN YANG BERIMPLIKASI
PADA PROFITABILITAS
(Penelitian pada Perusahaan Industri Farmasi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia)
THE ROLE OF WORKING CAPITAL IN BUILDING SALES GROWTH
IMPLICATIONS TO PROFITABILITY
(Research on Pharmaceutical Company listed in
The Indonesia Stock Exchange)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
Disusun Oleh :
AMALIA AYU ANGGRAINI
21110224
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
(3)
(4)
137
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama
: Amalia Ayu Anggraini
Tempat Tanggal Lahir
: Tasikmalaya, 09
Ferbruari 1992
Alamat
: BTN Ciherang Kencana Blok 1 No 4,
Karang Tengah
Cianjur
Agama
: Islam
: cherry1691@ymail.com
DATA PENDIDIKAN
1.
Tahun 1995
–
1996
: TK Siti Khodijah Tasikmalaya
2.
Tahun 1997
–
2003
: SDN Bojong IV Cianjur
3.
Tahun 2003
–
2006
: SMPN 1 Karang Tengah Cianjur
4.
Tahun 2006
–
2009
: SMAN 1 Cilaku Cianjur
(5)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN
MOTTO
ABSTRAK
...
i
ABSTRACT
...
ii
KATA PENGANTAR
...
iii
DAFTAR ISI
...
vi
DAFTAR TABEL
...
x
DAFTAR GAMBAR
...
xi
DAFTAR LAMPIRAN
...
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
...
1
1.2 Identifikasi Masalah
...
8
1.3 Rumusan Masalah
...
9
1.4 Tujuan Penelitian
...
9
1.5 Kegunaan Penelitian
...
10
1.5.1 Kegunaan Praktis
...
10
1.5.2 Kegunaan Akademis
...
10
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
...
10
1.6.1 Lokasi Penelitian
...
11
1.6.2 Waktu penelitian
...
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
...
12
(6)
vii
2.1.1 Modal Kerja
...
12
2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja
...
12
2.1.1.2 Konsep Modal Kerja
...
13
2.1.1.3 Jenis
-
Jenis Modal Kerja
...
13
2.1.1.4 Komponen Modal Kerja
...
14
2.1.1.5 Manfaat Modal Kerja
...
18
2.1.1.6 Faktor
-
Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja
...
19
2.1.1.7 Sumber Modal Kerja
...
20
2.1.2 Pertumbuhan Penjualan
...
21
2.1.2.1 Pengertian Penjualan
...
21
2.1.2.2 Pengertian Pertumbuhan Penjualan
...
22
2.1.3 Profitabilitas
...
23
2.1.3.1 Pengertan Profitabilitas
...
23
2.1.3.2 Rasio Profitabilitas
...
23
2.1.3.3 Tujuan dan Manfaat Profitabilitas
...
24
2.1.3.4 Jenis
-
Jenis Rasio Profitabilitas
...
25
2.2 Kerangka Penelitian
...
28
2.2.1 Keterkaitan Modal Kerja dengan Pertumbuhan Penjualan
...
29
2.2.2 Keterkaitan Modal Kerja dengan Profitabilitas
...
30
2.2.3 Keterkaitan Pertumbuhan Penjualan dengan Profitabilitas
...
31
2.2.4 Penelitian Sebelumnya
...
33
2.3 Hipotesis
...
35
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
...
36
3.2 Metode Penelitian
...
36
3.2.1 Desain Penelitian
...
37
3.2.2 Operasional Variabel
...
41
3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data
...
43
3.2.3.1 Sumber Data
...
43
(7)
viii
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
...
46
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hiptesis
...
47
3.2.5.1 Rancangan Analisis
...
47
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
...
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
...
57
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Bursa Efek Indonesia
...
57
4.1.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia
...
57
4.1.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
...
64
4.1.1.3 Uraian Tugas Bursa Efek Indonesia
...
65
4.1.1.4 Aktivitas Bursa Efek Indonesia
...
77
4.1.2 Analisis Deskriptif
...
77
4.1.2.1 Perkembangan Modal Kerja pada Perusahaan Industri
Farmasi
...
78
4.1.2.2 Perkembangan Pertumbuhan Penjualanpada Perusahaan
Industri Farmasi
...
80
4.1.2.3 Perkembangan Profitabilitas (ROA) pada Perusahaan Industri
Farmasi
...
82
4.1.3 Analisis Verifikatif
...
85
4.1.3.1 Pengujian Jalur pada Modal Kerja dalam Membangun
Pertumbuhan Penjualan
...
88
4.1.3.2 Pengujian Jalur pada Modal Kerja dan Pertumbuhan
Penjualan dalam Meningkatkan Profitabilitas (ROA)
...
91
4.1.3.3 Pengujian Hipotesis
...
96
4.2 Pembahasan
...
100
4.2.1 Peranan Modal Kerja dalam membangun Pertumbuhan Penjualan
....
100
4.2.2 Peranan Modal Kerja dalam meningkatkan Profitabilitas (ROA)
...
102
4.2.3 Peranan Pertumbuhan Penjualan dalam meningkatkan Profitabilitas
(ROA)
...
104
(8)
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
...
107
5.2 Saran
...
108
DAFTAR PUSTAKA
...
110
LAMPIRAN
...
113
(9)
110
DAFTAR PUSTAKA
Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Agung Media.
Agus Indriyo Gitosudarmo dan Basri.
2008.
Manajemen Keuangan Edisi 4.
Yogyakarta: BPFE.
Agus Sartono. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta :
BPFE.
Ari Fatmawati. 2010. Pengaruh Perubahan Modal Kerja terhadap Perubahan
Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Di BEJ (studi
empiris).
Armstrong, Michael. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Elexmedia Komputindo.
Bambang Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
BPFE.
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2006.
Essensial of Financial
Management. :
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Eva Larasati & Selmita Paranoan. 2013. Pengaruh Modal Kerja terhadap
Profitabilitas Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Vol 4, No 1.
Evelina dan Juniarti. 2014. Pengaruh
Family Control, Size, Sales Growth,
Leverage Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Sektor
Keuangan. Jurnal Akuntansi Bisnis Vol 2, No. 1. 1:10.
Fabozzi, Frank J. 2000. Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Handono Mardiyanto. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: Grasindo.
Hassan Aftab Qazi, Syed Muhamad Amir Shah, Zaheer Abbas and Tanzeela
Nadeem. 2011. Impact of Working Capital on Firms Profitability. African
Journal of Business Management. Vol. 5, No. 27, November 2011.
(10)
D a f t a r P u s t a k a |
111
Horne, Van J C., dan Wachowic J R. 2009. Fundamental of Finance Management.
Buku Kedua. Jakarta : Erlangga.
House, William C. and Michael E Benefield. 1995.
The Impact of Sales and
Income Growth on Profitability and Market Value Measures in actual and
Simulted Industries. Developments In Business Simulation & Experiential
Exercises, Volume 22, 1995.
Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Juanim. 2004. Analisis Jalur dalam Riset Pemasaran. Bandung: Universitas
Pasundan.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana.
Kusnadi. 2009. Teori Akuntansi. Universitas Brawijaya Malang.
Lukman Syamsudin. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi ke 8, Jakarta.
PT. Raja Grafindo.
Lumban Gaol Maskarni. 2010. Pengaruh Return On Assets, Return Equity, Price
Earning Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI.
Tesis.
Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara.
Mochammad Prasetiyo. 2008. Pentingnya Manajemen Modal Kerja dalam
Meningkatkan Profitabilitas pada Industry Otomotif di Bursa Efek
indonesia. Surabaya: Skripsi STIE Perbanas.
.
Moh. Nazir Ph.D. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mulyadi. 2008. Akuntansi manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa.
Jakarta:
Salemba Empat.
Nurhayati. 2009. Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan
Sektor Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Medan: Skripsi Universitas Sumatera Utara.
Risma Haryati. 2011. Pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap
Profitabilitas pada PT. Unilever Indonesia Tbk. Skripsi Universitas
Komputer.
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman. 2011. Analisis Korelasi, Regresi,
dan Jalur Dalam Penelitian (Dilengkapi Aplikasi Program SPSS),
Bandung: CV Pustaka Setia.
(11)
D a f t a r P u s t a k a |
112
S. Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Sofyan Syafri Harahap. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Ekonisia.
Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis.
Weston, J.F dan Copeland. 2008. Dasar
–
Dasar Manajemen Keuangan Jilid II.
Jakarta : Erlangga.
Yoyon Supriyadi dan Faani Fazriani. 2011. Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas. Jurnal Ranggagading Vol 11 No.1,
April : 1-11.
Yoyon Supriyadi dan Ratih Puspitasari. 2012. Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Penjualan dan Profitabilitas Perusahaan pada PT. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. Jurnal Ilmiah Kesatuan No 1 Vol 14, April : 1-10.
www.idx.co.id
www.indonesiafinancetoday.com
www.republika.co.id
(12)
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“
PERANAN MODAL KERJA
DALAM
MEMBANGUN
PERTUMBUHAN
PENJUALAN
YANG
BERIMPLIKASI PADA PROFITABILITAS (Penelitian pada Perusahaan
Industri Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
.
”
Dalam penyusunan penulisan ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak. Dengan terselesaikannya skripsi ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic
atas segala dorongan,
bimbingan, dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1.
Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2.
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3.
Dr. Surtikanti, SE., MSi., Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia.
4.
Wati Aris Astuti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia.
(13)
iv
5.
Inta Budi Setyanusa, SE., M.Ak., selaku Dosen Wali 4AK5 Universitas
Komputer Indonesia.
6.
Seluruh Dosen Tetap maupun Dosen Tidak Tetap Akuntansi yang telah
memberikan dukungan selama penulis menimba ilmu di Universitas
Komputer Indonesia
7.
Seluruh Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Ibu Dona dan Ibu
Senny).
8.
Yang tercinta kedua orang tuaku yang penulis sayangi, atas dukungan,
kasih sayang dan doanya yang tiada hentinya. Hanya Allah SWT yang
mampu membalas kebaikan Bapak dan Ibu. Teriring doa ini
“
Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan kemuliaan-Nya.
”
9.
Untuk Adik tercintaku Aditya Darmawan dan seluruh keluargaku yang
selalu memberikan semangat bagi penulis.
10.
Untuk para sahabatku Ajeng, Herlas, Harry, Wika, dan teman-teman di
4AK5 lainnya terimakasih atas semua saran, nasihat dan dukungan yang
terbaik kepada penulis baik secara moril dan materil serta doanya yang tak
kunjung henti.
11.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan
semangat yang di berikan.
Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan dengan tulus dan
ikhlas kepada penulis, akan dibalas dengan pahala dan rejeki yang berlimpah oleh
Allah SWT. Penulis menyadari dalam penyelesaian skripsi ini jauh dari sempurna.
(14)
v
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga penyusunan skripsi ini dapat
bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran bagi kita semua.
Bandung, Agustus 2014
Penulis
Amalia Ayu Anggraini
21110224
(15)
36
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan komponen yang penting dalam sebuah
penelitian, karena objek penelitian merupakan inti dari permasalahan yang akan
dijadikan sebagai penelitian.
Menurut Sugiyono ( 2010:13) menyatakan bahwa
“
Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif dan
reliable
tentang suatu hal (variable tertentu).
”
Berdasarkan pengertian tersebut, objek penelitian yang diteliti adalah
Modal Kerja sebagai variabel bebas, Pertumbuhan Penjualan sebagai variabel
intervening dan Profitabilitas (ROA) sebagai variabel terikatnya. Penelitian ini
dilakukan pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
3.2
Metode Penelitian
Menurut Umi Narimawati (2010:29) menjelaskan bahwa
“
Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk
mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu
.”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
(kualitatif) dan verifikatif (kuantitatif). Dengan menggunakan metode penelitian
(16)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
37
akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga
kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2010:147), menjelaskan bahwa:
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk
menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku
umum atau generalisasi
.”
Sedangkan menurut Jonathan Sarwono (2006:17), menjelaskan bahwa:
“Metode Verifikatif
adalah metode yang digunakan untuk meneliti ulang
hasil penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk memverifikatif
kebenaran hasil penelitian
sebelumnya tersebut.”
Dalam penelitian ini, metode deskriptif dan verifikatif digunakan peneliti
untuk meguji mengenai peranan modal kerja dalam membangun pertumbuan
penjualan yang berimplikasi pada profitabilitas dengan penelitian pada perusahaan
industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
3.2.1
Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar
penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.
Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses
penelitian.
Pengertian desain penelitian menurut Jonathan Sarwono (2006:27)
bahwa:
“Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan
proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sampel, koleksi
data dan analisisnya.”
(17)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
38
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan
semua proses penelitian yang akan dilakukan mulai dari perencanaan sampai
dengan pelaksanaan penelitian.
Menurut Sugiyono (2011:30), menjelaskan proses penelitian adalah
sebagai berikut:
1.
Sumber Masalah
2.
Rumusan Masalah
3.
Landasan Teori
4.
Perumusan Hipotesis
5.
Pengumpulan data
6.
Analisis data
7.
Kesimpulan dan saran
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penjelasan tentang desain penelitian
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Sumber Masalah
Sumber masalah merupakan permasalahan yang diindikasi dari fenomena
penelitian.
1)
Adanya penurunan dan peningkatan pertumbuhan penjualan pada beberapa
perusahaan industri farmasi yang tidak sejalan dengan modal kerja yang
mengalami kenaikan dan penuruanan ditahun 2009-2012.
2)
Adanya penurunan profitabilitas (ROA) pada beberapa perusahaan industri
farmasi yang tidak sejalan dengan modal kerja yang mengalami kenaikan
di tahun 2010-2012.
3)
Adanya peningkatan penjualan yang terjadi pada Merck Tbk namun laba
bersih perusahaan pada tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan
tahun sebelumnya.
(18)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
39
2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabannya
melalui pengumpulan data. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1)
Seberapa besar peranan modal kerja dalam membangun pertumbuhan
penjualan pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
2)
Seberapa besar peranan modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas
(ROA) pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
3)
Seberapa besar peranan pertumbuhan penjualan dalam meningkatkan
profitabilitas (ROA) pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia?
3.
Landasan Teori
Untuk
menjawab
rumusan
masalah
yang
sifatnya
sementara
(berhipotesis), dengan mengkaji teori-teori yang relevan dengan masalah.
Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga digunakan
sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun
kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan
penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya
kriteria pengetahuan yang rasional.
(19)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
40
4.
Pengujian Hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris (faktual).
H1 : Modal Kerja berperan dalam membangun Pertumbuhan
Penjualan.
H
2: Modal Kerja berperan dalam meningkatkan Profitabilitas
(ROA).
H
3: Pertumbuhan Penjualan berperan dalam meningkatkan
Profitabilitas (ROA).
5.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriftif dan metode verifikatif.
6.
Menyusun Instrumen Penelitian
Setelah menentukan metode penelitian, maka peneliti dapat menyusun
instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data.
Instrumen pada penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari Bursa Efek
Indonesia berupa laporan keuangan perusahaan industri farmasi. Setelah data
terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu.
7. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan
masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi
(20)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
41
mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan
keputusan.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat digambarkan desain penelitian
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Desain Penelitian
TujuanPenelitian
Desain Penelitian
Jenis Penelitian
Metode Yang
Digunakan Unit Analisis
Time Horizon
T – 1 Descriptive
Descriptive dan Verificative
Laporan Keuangan Perusahaan Industri Farmasi
yang terdaftar di di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012
Time Series
T – 2 Descriptive
Descriptive dan Verificative
Laporan Keuangan Perusahaan Industri Farmasi
yang terdaftar di di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012
Time Series
T – 3 Descriptive
Descriptive dan Verificative
Laporan Keuangan Perusahaan Industri Farmasi
yang terdaftar di di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012
Time Series
Sumber: Umi Narimawati (2010:31)
3.2.2
Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2010:31) pengertian operasionalisasi variabel yaitu:
”
Operasionalisasi variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.”
Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta
skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Variabel-variabel yang
terkait dalam penelitian ini adalah:
(21)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
42
1.
Variabel Bebas / Independent Variable (Variabel X)
Pengertian variabel bebas menurut Sugiyono (2010:33) yaitu:
”Variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbul variabel dependen (terikat).
”
Variabel terikat (X) pada penelitian ini adalah Modal Kerja
2.
Variabel Antara/ Intervening Variable (Variabel Y)
Pengertian variabel penyela/antara menurut Sugiyono (2010:33) yaitu:
”Variabel
yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan
tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel
penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen,
sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau
timbulnya variabel dependen.
”
Variabel antara (Y) pada penelitian ini adalah Pertumbuhan Penjualan
3.
Variabel Terikat / Dependent Variable (Variabel Z)
Pengertian variabel terikat menurut Sugiyono (2010:33) yaitu:
”Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas”.
Variabel terikat (Z) pada penelitian ini adalah Profitabilitas (ROA).
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini tentang peranan modal kerja
dalam membangun pertumbuhan penjualan yang berimplikasi pada profitabilitas
(ROA) pada Perusahaan Industri Farmasi yang terdaftar di BEI akan dijelaskan
dalam bentuk seperti di bawah ini:
(22)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
43
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel
Konsep Variabel
Pengukuran
Skala
Modal Kerja
(X)
Modal Kerja adalah
modal yang digunakan
untuk membiayai
oprasional perusahaan
sehari-hari, terutama
yang memiliki jangka
waktu pendek.
(Kasmir, 2010:210)
Mo al kerja ersih
= Aktiva lancar – Hutang Lancar
(Kasmir, 2010:210)
Rasio
Pertumbuhan
Penjualan
(Y)
Pertumbuhan penjualan
adalah perubahan
penjualan per tahun.
Pertumbuhan penjualan
suatu produk sangat
tergantung dari daur
hidup produk.
(Amstrong, 2005:327)
G =
−
−−
%
(Weston dan Copeland, 2008:240)
Rasio
Profitabilitas
(Z)
Profitabilitas adalah
mengukur kesanggupan
perusahaan untuk
menghasilkan laba.
(Mardiyanto, 2009:54)
=
La a e elum ajak
Total Aktiva
%
(Mardiyanto, 2009:61)
Rasio
Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel diukur dengan skala
rasio.
Moh. Nazir (2005:132) mendefinisikan ukuran rasio sebagai berikut:
“Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran yang
memberikan keterangan tentang nilai absolute
dari objek yang diukur”.
Dalam skala rasio, angka nol mempunyai makna, sehingga angka nol
dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam perhitungan dan pengukuran
terhadap objek yang diteliti.
3.2.3
Sumber Data dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, di mana
data yang diperoleh peneliti merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung,
(23)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
44
artinya data-data tersebut berupa data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
data yang disajikan oleh pihak lain.
Menurut Sugiyono (2010:137)
mendefinisikan data primer adalah:
“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.”
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara datang
langsung ke lapangan dan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan penelitian yang akan diteliti,
Menurut Sugiyono (2010:137), mendefinisikan data sekunder adalah:
“Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.”
Dengan menggunakan data sekunder peneliti memperoleh data atau
informasi berupa data yang telah diolah oleh pihak lain, serta data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan tahunan yang untuk
periode 2009-2012 berupa laporan neraca dan laba rugi.
3.2.3.2
Teknik Penentuan Data
Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi
dan sampel. Berikut adalah penjelasannya:
1.
Populasi
Menurut Sugiyono (20010:80) menyatakan bahwa :
“Populasi adalah suatu
wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
(24)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
45
Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan industri farmasi yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2012, jadi
jumlah populasinya atau n = 9 x 4 = 36.
Tabel 3.3
Jumlah Populasi Emiten
No
Kode
Nama Emiten
1.
DLVA
Darya Varia Laboratoria Tbk.
2.
INAF
Indofarma Tbk.
3.
KAEF
Kimia Farma Tbk.
4.
KLBF
Kalbe Farma Tbk.
5.
MERK
Merck Tbk.
6.
PYFA
Pyridam Farma Tbk.
7.
SCPI
Schrering Plough Indonesia Tbk.
8.
SQBB
Taisho Pharmaceutical Ind Tbk.
9.
TSPC
Tempo Scan Pasific Tbk.
Sumber: www.idx.co.id
2.
Sampel
Menurut Sugyiono (2010:81), menyatakan bahwa
“S
ampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
”
Dalam penelitian ini
teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
teknik
nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2010:84), menyatakan bahwa:
“
Nonprobability
sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
.”
Teknik
Nonprobability
sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan teknik sampling jenuh.
Menurut Sugiyono (2010:85), menjelaskan bahwa,
“
Sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua populasi
digunakan sebagai sampel.”
(25)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
46
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan industri farmasi yang terdaftar di BEI berupa laporan neraca dan
laporan laba rugi dengan kurun waktu 4 tahun.
3.2.4
Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Studi Lapangan (Field Research)
Penelitian yang dilakukan secara langsung di perusahaan yang menjadi objek
penelitian yang didapat dari Bursa Efek Indonesia Bandung.
a)
Observasi (Pengamatan Langsung)
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke bagian
staf perpustakaan yang ada di Bursa Efek Indonesia Bandung untuk
memperoleh data yang diperlukan berupa laporan keuangan
perusahaan industri farmasi tahun 2009-2012.
b)
Dokumentasi
Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
dari dokumen yang berhubungan dengan perusahaan., serta informasi
lain yang diperlukan. Dalam penelitian ini, pengumpulan data melalui
dokumentasi adalah laporan keuangan perusahaan industri farmasi
yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.
2.
Studi Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang
bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data
(26)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
47
tersebut dapat diperoleh dari literatur, catatan kuliah serta tulisan lain yang
berhubungan dengan perusahaan yang diteliti. Sumber-sumber kepustakaan dapat
diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi),
dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran).
3.2.5
Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.2.5.1
Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati (2010:41) menyatakan bahwa
“
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.”
Adapun dalam penelitian ini peneliti melakukan analisa terhadap data
yang telah diuraikan dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif .
a.
Analisis Kualitatif
Menurut Sugiyono (2010:14) analisis kualitatif adalah :
“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut
berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi,
melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan
dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail”.
b.
Analisis Kuantitatif
Menurut Sugiyono (2010:31) menjelaskan bahwa
“A
nalisis kuantitatif adalah metode penelitian yang menganalisis data
menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik
deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa
statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan
(27)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
48
statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan
secara random.”
Adapun langkah
-
langkah analisis kuantitatif nya adalah sebagai berikut :
1.
Analisis Jalur (Path Analysis)
Menurut
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman
(2011:221)
mengemukakan bahwa:
“Analisis jalur (
path analysis
) digunakan apabila secara teori kita yakin
berhadapan dengan masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuanya adalah
menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel,
sebagai variabel penyebab,
terhadap variabel lainnya yang merupakan
variabel akibat.”
Metode analisis data yang digunakan karena peneliti ingin memastikan
apakah ada peranan modal kerja dalam membangun pertumbuhan penjualan yang
berimplikasi pada profitabilitas (ROA).
Model analisis jalur adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model Analisis Jalur
Diagram jalur seperti terlihat pada gambar 3.1 dapat diformulasikan
kedalam 2 bentuk persamaan struktural sebagai berikut:
Persamaan Jalur Sub Struktur Pertama
Y = P
YXX +
Modal Kerja
(X)
Pertumbuhan
Penjualan
(Y)
Profitabilitas
(ROA)
(Z)
ɛ
1ɛ
2ρ
ZYρ
YXρ
ZX(28)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
49
Persamaan Jalur Sub Struktur Kedua
Z = P
ZXX + P
ZYY +
Keterangan :
X
= Modal Kerja
Y
= Pertumbuhan Penjualan
Z
Profitabilitas (ROA)
ρ
YX = Koefisien jalur Modal Kerja terhadap PertumbuhanPenjualan
ρ
ZX= Koefisien jalur Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROA)
ρ
ZY= Koefisien jalur Pertumbuhan Penjualan terhadap
Profitabilitas (ROA)
= Error varian/Pengaruh faktor lain
Dari data ketiga variabel yang diteliti, untuk memudahkan perhitungan
terlebih dahulu dihitung koefisien korelasi antar variabel. Analisis korelasi
bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua
variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata
lain, analisis korelasi tidak membedakan antara
independent variabel
dengan
dependent variabel. Dalam analisis jalur, analisis korelasi yang digunakan juga
menunjukkan arah hubungan antara
independent variabel
dengan
dependent
variabel selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).
Menurut Sujana dalam Umi Narimawati (2010:49), Analisis korelasi
adalah pengujian korelasi yang digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya
hubungan antara variabel. Arah dinyatakan dalam positif dan negatif,
sedangkan kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien
korelasi.
Nilai koefisien korelasi dapat dinyatakan apabila -1
≤
r
≤1
apabila :
a)
Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif.
b)
Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.
ɛ2
(29)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
50
Interprestasi dari nilai koefisien korelasi aalah sebagai berikut:
a)
Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel
kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika
independent
variabel
naik, maka
dependent variabel
turun, dan jika variabel
independent variabel turun, maka dependent variabel naik).
b)
Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara
independent variabel dan dependent variabel
dan hubungannya searah
(jika independent variabel naik, maka dependent variabel naik, dan jika
independent variabel turun, maka dependent variabel turun).
Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r
sebagai berikut :
Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval KoefisienKorelasi Tingkat Hubungan 0,00 – 0,20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Korelasi yang lemah 0,41 – 0,60 Korelasi Sedang 0,61 – 0,80 Korelasi Kuat 0,81 – 1,00 Sangat Kuat (Sumber: Umi Narimawati, 2010: 50)
a.
Perhitungan jalur Modal Kerja dalam Membangun Pertumbuhan
Penjualan
Pada sub struktur yang pertama variabel modal kerja berperan sebagai
variabel independen dan pertumbuhan penjualan sebagai variabel
dependen. Selanjutnya untuk menguji peranan modal kerja dalam
(30)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
51
membangun pertumbuhan penjualan ditempuh dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1)
Menghitung Koefisien Jalur
Karena variabel independen hanya satu variabel (pemeriksaan pajak),
maka nilai koefisien korelasi sekaligus menjadi koefisien jalur.
PYX = rYX
Dimana koefisien korelasi diperoleh menggunakan rumus korelasi
product moment sebagai berikut:
(Sumber: Umi Narimawati, 2010: 49)
Dimana:
r
= koefisien korelasi
x
= Modal Kerja
y
= Pertumbuhan Penjualan
n
= Jumlah sampel
2)
Menghitung Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi diperoleh dari mangkuadratkan nilai koefisien
jalur, jadi koefisien determinasi modal kerja dalam membangun
pertumbuhan penjualan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
Sumber:Umi Narimawati(2010:50) Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi atau Seberapa Jauh Perubahan Variabel Y Dipergunakan oleh Variabel X
r 2 = Kuadrat Koefisien Korelasi
100% = Pengkali yang menyatakan dalam persentase
� = n − .
[� − ][� − ]
(31)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
52
3)
Pengujian Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk membuktikan
apakah Modal Kerja (X) memiliki hubungan dengan Pertumbuhan
Penjualan (Y), maka dilakukan pengujian dengan hipotesis statistik
sebagai berikut:
Hipotesis :
H0 :
yx = 0 : Modal Kerja tidak berperan dalam membangun
Pertumbuhan Penjualan.
H
a:
yx
≠ 0
: Modal Kerja berperan dalam membangun Pertumbuhan
Penjualan.
Untuk menguji hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus
sebagai berikut:
(Sumber : Gujarati, (2003: 258)
Dimana:
r = korelasi parsial yang ditentukan
n = jumlah sampel atau data
t = t
hitungb.
Perhitungan jalur Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan dalam
Meningkatkan Profitabilitas (ROA)
Pada sub struktur yang kedua variabel modal kerja melalui pertumbuhan
penjualan berperan sebagai variabel independen (eksogenus variabel) dan
profitabilitas (ROA) sebagai variabel dependen (endogenus variabel).
(32)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
53
Selanjutnya untuk menguji peranan modal kerja dan pertumbuhan
penjualan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) ditempuh dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Menyusun matriks korelasi antara variabel.
X
Y
R =
X
1
rYX
Y
rYX
1
2)
Hitung invers dari matriks korelasi antara modal kerja (X) dengan
pertumbuhan penjualan (Y).
X
Y
R
-1=
X
C
11C
12Y
C21
C22
3)
Hitung koefisien korelasi antara variabel modal kerja dan
pertumbuhan penjualan dengan variabel profitabilitas (ROA).
Z
R
XYZ=
X
r
ZXY
rZY
4)
Untuk memperoleh koefisien jalur, kalikan matriks
invers korelasi
dengan matriks korelasi variabel sebab dengan variabel akibat.
PZX
=
C
11C
12x
r
ZXPZY
C
21C
22r
ZY5)
Menghitung Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi didapat dari hasil perkalian koefisien jalur
terhadap matriks korelasi antara variabel eksogen dengan variabel
endogen.
(33)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
54
R
Z(XY)2=
[P
ZXP
ZY]
x
rZX
rZY
6)
Menghitung Peranan Langsung dan Tidak Langsung
Setelah dilakukan perhitungan koefisien jalur maka selanjutnya
dilakukan perhitungan besar peranan masing-masing variabel X,Y dan Z
sebagai berikut:
a.
Peranan variabel MK dalam meningkatkan variabel ROA
Peranan langsung MK terhadap ROA = PZX × PZX = ….….…
Peranan tidak langsung MK terhadap ROA = PZX × rYX × PZY = …….…+
Peranan Total = …...……
b.
Peranan variabel PP dalam meningkatkan variabel ROA
Peranan langsung PP terhadap ROA = PZY × PZY = ….….…
Peranan tidak langsung PP terhadap ROA = PZY × rYX × PZX = …….…+
Peranan Total = …...……
3.2.5.2
Pengujian Hipotesis
Menurut
Sugiyono (2010:159) hipotesis adalah sebagai berikut:
“Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian.”
Rancangan pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis nol
(H
0) dan hipotesis alternative (H
a), penetapan kriteria pengujian dan penarikan
kesimpulan.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
tidaknya peranan variabel bebas dan variabel
intervening pada variabel terikat.
Hipotesis nol (H0) yang diformulasikan untuk ditolak, dan hipotesis alternative
(34)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
55
(Ha) yaitu hipotesis yang diformulasikan untuk diterima. Langkah-langkah dalam
analisisnya sebagai berikut:
1.
Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t)
Melakukan uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas
dan variabel
intervening pada variabel terikat. Rumus Uji t yang digunakan
adalah :
(Sumber : Gujarati, (2003: 258)
Dimana:
r = korelasi parsial yang ditentukan
n = jumlah sampel atau data
t = t
hitungA.
Hipotesis
H0 :
zx = 0 : Modal Kerja tidak berperan dalam meningkatkan
Profitabilitas (ROA).
H
a:
zx
≠ 0
: Modal
Kerja
berperan
dalam
meningkatkan
Profitabilitas (ROA).
H0 :
zy = 0 : Pertumbuhan
Penjualan
tidak
berperan
dalam
meningkatkan Profitabilitas (ROA).
H
a:
zy
≠ 0
: Pertumbuhan Penjualan berperan dalam meningkatkan
Profitabilitas (ROA).
B.
Kriteria pengujian
Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,0
5) untuk diuji dua pihak,
maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :
(35)
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
56
1)
Jika thitung
≥ t
tabel maka H0ada di daerah penolakan, berarti Ha
diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.
2)
Jika thitung
≤
ttabel
maka H0
ada di daerah penerimaan, berarti Ha
ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada
hubungannya.
3)
thitung dicari dengan rumus perhitungan thitung, dan t
tabel dicari didalam tabel distribusi t
studentdengan ketentuan sebagai berikut, α =
0,05 dan dk = (n-k-1)
Gambar 3.2
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Parsial
3.
Penarikan Kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya.
Jika t
hitungjatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan
Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian jalur signifikan (tidak signifikan).
Kesimpulannya, modal kerja dan pertumbuhan penjualan berperan atau tidak
berperan pada Profitabilitas (ROA).
Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05),
artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka
kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 %
dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya peranan yang meyakinkan
(signifikan) antara dua variabel tersebut.
(36)
107
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di jelaskan
dalam bab sebelumnya mengenai peranan modal kerja dalam membangun
pertumbuhan penjualan yang berimplikasi pada profitabilitas pada Perusahaan
Industri Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia maka penulis
mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1)
Modal Kerja berperan dalam membangun pertumbuhan penjualan. Modal
kerja biasa digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan seperti
peningkatan produksi pada perusahaan dimana jika produksi lebih banyak
dari biasanya maka dapat meningkatkan penjualan. Persentase koefisien
determinasi modal kerja dalam membangun pertumbuhan penjualan tidak
besar berarti peranan faktor-faktor lain diantaranya kondisi pasar, pinjaman
dari bank, harga bahan baku produksi obat, kenaikan utang jangka pendek
dan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
2)
Modal kerja berperan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA). Modal
kerja biasa digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan seperti
peningkatan produksi pada perusahaan dimana jika produksi lebih banyak
dari biasanya maka dapat meningkatkan profitabilitas (ROA). Persentase
koefisien determinasi modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas (ROA)
tidak besar berarti peranan faktor-faktor lain diantaranya penjualan,
(37)
B a b 5 K e s i m p u l a n d a n S a r a n
|
108
pinjaman dari bank, harga bahan baku produksi obat, kenaikan utang jangka
pendek dan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3)
Pertumbuhan penjualan berperan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA).
Pada saat penjualan hasil produksi perusahaan meningkat maka dapat
meningkatkan profitabilitas (ROA). Persentase koefisien determinasi
pertumbuhan penjualan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) tidak
besar berarti peranan faktor-faktor lain diantaranya kondisi pasar,
tertekannya margin perseroan, dan naiknya beban pokok penjualan dan
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan
saran-saran sebagai berikut:
1.
Saran Praktis / Operasional
Bagi pihak manajemen perusahaan agar dapat memakismalkan profitabilitas
(ROA) yang diperolehnya sebaiknya perusahaan terlebih dahulu
menetapkan alokasi modal kerja yang diperoleh perusahaan yang didapat
dari berbagai sumber seperti pinjaman dari bank, penjualan aktiva sehingga
penggunaan modal kerja akan lebih efektif dan efisien.
Sebelum melakukan penjualan sebaiknya perusahaan memperhatikan
kondisi pasar dan memperhitungkan daya beli serta keperluan konsumen
akan produk yang akan dijual dengan demikian diharapkan dapat
meningkatkan penjualan sehingga dapat meminimalisir naiknya beban
penjualan.
(38)
B a b 5 K e s i m p u l a n d a n S a r a n
|
109
2.
Saran Akademis
Disarankan pada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan dengan
memperluas penelitian di berbagai sektor industri, sehingga bisa diketahui
kondisi perusahaan jika ditinjau dari segi profitabilitasnya di sektor industri
mana saja yang rentan terhadap tidak stabilnya kondisi ekonomi Indonesia.
Selanjutnya peneliti diharapkan agar dapat mencari faktor lain diluar yang
telah diteliti dengan mengembangkan variabel yang diteliti dan metodologi
penelitiannya serta periode penelitiannya lebih panjang dari 4 tahun agar
didapat hasil yang lebih akurat.
(39)
1
PERANAN MODAL KERJA DALAM MEMBANGUN PERTUMBUHAN PENJUALAN YANG BERIMPLIKASI PADA PROFITABILITAS
(Penelitian pada Perusahaan Industri Farmasi yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)THE ROLE OF WORKING CAPITAL IN BUILDING SALES GROWTH IMPLICATIONS TO PROFITABILITY
(Research on Pharmaceutical Company listed in The Indonesia Stock Exchange)
Oleh:
Amalia Ayu Anggraini 21110224
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini SE.,Spec. Lic.
Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
ABSTRACT
Aspects of working capital and sales growth for the company is very important relation to profitability measured by return on assets (ROA). The phenomenon that occurs is the increase in working capital but sales growth has decreased, and when the working capital and sales growth increased but profitability (ROA) has decreased.
The purpose of this study was to determine the role of working capital in building sales growth, to determine the role of working capital in increasing profitability (ROA) and to determine the role of sales growth in increasing profitability (ROA).
The method used in this research is descriptive method and verification method. Sampling technique used was purposive sampling, with a samples size taken of 9 pharmaceutical company for 4 years. The test statistic used is path analysis, correlation analysis, determination coefficient and hypothesis testing using software SPSS 17.0 for windows.
Results of research conducted shows that partially working capital plays a role in building sales growth. In addition, partially working capital plays a role in increasing profitability (ROA and sales growth plays a role in increasing profitability (ROA).
Keywords : working capital, sales growth and profitability (ROA)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. (Sofyan Syafri:2008)
Setiap perusahaan selalu
membutuhkan modal kerja untuk
membelanjai kegiatan operasional sehari-hari, di mana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Uang yang masuk berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan demikian maka dana tersebut akan terus menerus berputar
setiap periodenya selama hidupnya
(40)
2
Modal kerja akan menguntungkan
perusahaan dan memungkinkan
perusahaan untuk beroperasi secara
ekonomis dan efektif, sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan-kesulitan dalam menjalankan usahanya. Salah satu tujuan
didirikan perusahaan adalah untuk
mencapai penjualan yang tinggi dengan
tingkat keuntungan yang semakin
meningkat sehingga perusahaan dapat
menjaga dan mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Jumlah
keuntungan yang diperoleh secara teratur merupakan faktor penting dalam menilai profitabilitas, dimana profitabilitas itu sendiri merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. (Ari Fatmawati:2010)
Mengingat besarnya peranan modal
kerja dalam menunjang suksesnya
perusahaan tersebut, perlu adanya
pertimbangan mendetail dalam menentukan besarnya modal yang diperlukan dan dari mana sumber modal diperoleh. Adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan bahwa dana tidak produktif, demikian juga
apabila kekurangan modal kerja
menunjukkan bahwa perusahaan kurang dapat membiayai aktivitas perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari penggunaan modal kerja yang diketahui dari tingkat profitabilitasnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi diperlukan penggunaan modal kerja efisien dan sebaliknya, untuk mengukur efisien atau tidaknya penggunaan modal kerja dapat diketahui dari besar kecilnya tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan. (Mochammad Prasetiyo, 2008)
Tabel 1.1
Kenaikan/Penurunan Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan pada Perusahaan Industri Farmasi periode 2009-2012
Laporan Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan
No. Emiten
Modal Kerja (Dalam Juta Rupiah)
Pertumbuhan Penjualan (Dalam Persentase) Tahun
2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012
1. DVLA 406.921 475.219 552.645 634.625 50,48 6,91 4,64 11,84
2. INAF 204.310 207.126 247.154 407.765 (23,91) (6,86) 14,84 (3,94)
3. KAEF 510.030 669.726 803.336 973.308 5,52 11,55 9,34 7,30
4. KLBF 3.127.756 3.885.056 4.325.534 4.550.093 15,36 12,54 6,70 24,97
5. MERK 275.039 274.857 426.295 344.055 17,93 5,89 15,44 1,24
6. PYFA 23.820 31.429 37.522 40.170 10,39 6,71 7.27 16,97
7. SCPI -10.877 -23.380 189.240 166.586 39,65 (8,63) 4.99 10.80
8. SQBB 204.279 196.710 229.954 244.085 16,93 (27,27) 11,.98 13,38
9. TSPC 1.675.349 1.857.713 2.109.327 2.296.643 23,78 14,15 12,59 14,71 Sumber : www.idx.com
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat adanya fenomena beberapa emiten farmasi yang mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan dari tahun ke tahunnya antara modal kerja dan pertumbuhan penjualan hal tersebut terjadi pada perusahaan farmasi Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA), Indofarma Tbk. (INAF), Kimia Farma Tbk. (KAEF), Kalbe Farma Tbk. (KLBF), Pyridam Farma Tbk. (PYFA), dan Tempo Scan Pasific Tbk. (TSPC).
Dapat dilihat pada periode tahun 2009-2010 Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA), Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan
Tempo Scan Pasific Tbk. (TSPC)
mengalami penurunan pertumbuhan
penjualan yang tidak diimbangi dengan modal kerja perusahaan yang mengalami kenaikan. Lalu pada periode tahun 2011-2012 Indofarma Tbk. (INAF), Kimia Farma Tbk. (KAEF), mengalami hal yang sama. Pyridam Farma Tbk. (PYFA) mengalami peningkatan pada pertumbuhan penjualan
(1)
10 diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran).
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.2.5.1 Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati (2010:41), menyatakan bahwa
“Rancangan analisis adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain.”
Adapun dalam penelitian ini peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif .
Untuk mengetahui peranan Modal Kerja (variabel X) dalam membangun Pertumbuhan Penjualan (variabel Y) yang berimplikasi pada Profitabilitas (ROA) (variabel Z) dapat diketahui dengan menggunakan teknik analisis data statistic sebagai berikut:
1. Analisis Jalur (Path Analisys) 2. Uji Korelasi
3. Koefisien Determinasi 3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
Menurut Sugiyono (2010:159) hipotesis adalah sebagai berikut:
“Hipotesis diartikan sebagai
jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian.”
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya peranan variabel bebas dan variabel intervening pada variabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang diformulasikan untuk ditolak, dan hipotesis alternative (Ha) yaitu hipotesis yang diformulasikan untuk diterima.
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka
dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1) Hipotesis parsial antara variabel bebas Modal Kerja dengan variabel intervening pertumbuhan penjualan. H0 : yx = 0 : Modal Kerja tidak
berperan dalam membangun
Pertumbuhan Penjualan.
Ha : yx ≠ 0 : Modal Kerja berperan dalam membangun Pertumbuhan
Penjualan.
2) Hipotesis parsial antara variabel bebas Modal Kerja dengan variabel terikat Profitabilitas (ROA).
H0 : zx = 0 : Modal Kerja tidak berperan dalam meningkatkan Profitabilitas (ROA). Ha : zx ≠ 0 : Modal Kerja
berperan dalam meningkatkan Profitabilitas (ROA). 3) Hipotesis parsial antara variabel
intervening Pertumbuhan Penjualan dengan variabel terikat Profitabilitas (ROA).
H0 : zy = 0 : Pertumbuhan Penjualan tidak berperan dalam meningkatkan Profitabilitas Ha : zy ≠ 0 : Pertumbuhan
Penjualan tidak berperan dalam meningkatkan Profitabilitas (ROA).
IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1.
Peranan Modal Kerja dalam Membangun Pertumbuhan Penjualan Berdasarkan nilai koefisien korelasi hubungan antara modal kerja dengan pertumbuhan penjualan sebesar 0,367 yang termasuk dalam kategori hubungan yang rendah dengan arah yang positif artinya antara modal kerja dan pertumbuhan penjualan memiliki hubungan yang searah dimana semakin besar modal kerja maka(2)
11 pertumbuhan penjualan akan meningkat juga.
Besar peranan modal kerja dalam membangun pertumbuhan penjualan sebesar 13,5% yang dapat dilihat bahwa peranan modal kerja tidak besar/dominan dalam membangun pertumbuhan penjuala sedangkan sisanya sebesar 86,5% merupakan peranan faktor-faktor lain diluar yang penulis teliti.
Pada variabel modal kerja ini diperoleh nilai thitung variabel modal kerja sebesar 2,300. Karena nilai thitung sebesar (2,300) lebih besar dari ttabel sebesar (2,032) artinya H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa modal kerja berperan dalam membangun pertumbuhana penjualan pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa perusahaan dengan modal kerja yang cukup maka akan menghasilkan penjualan yang meningkat dari tahun ke tahunnya. Modal kerja berperan dalam membangun pertumbuhan penjualan karena modal kerja biasa digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan seperti peningkatan produksi pada perusahaan dimana jika produksi lebih banyak dari biasanya maka dapat meningkatkan penjualan pula.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yoyon Supriyadi dan Ratih Puspitasari (2012) yang berjudul
“Pengaruh Modal Kerja tehadap Penjualan dan Profitabilitas Perusahaan pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.” menyatakan bahwa modal kerja bersih berpengaruh signifikan terhadap penjualan. Selain itu, hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Yoyon Supriadi (2012) dalam Jurnal Ilmiah Kesatuan mengatakan bahwa Modal kerja diperlukan untuk meningkatkan penjualan karena dengan adanya pertumbuhan penjualan perusahaan harus memiliki dana untuk membiayai aktiva lancar.
Namun, pada praktik dilapangan hasil penelitian di atas tidak sejalan dengan fakta yang ada dan terjadi pada beberapa perusahaan industri famasi, dimana pada saat modal kerja meningkat, pertumbuhan penjualan mengalami penurunan. Meskipun modal kerja sudah ditingkatkan melalui pinjaman dari beberapa bank, tetap saja
penjualannya tidak dapat dinaikan. Penulis menduga ada beberapa faktor penyebab tidak dapat terdorong naiknya penjualan disebabkan oleh alokasi modal kerja hasil pinjaman dari bank tersebut digunakan untuk revitalisasi fasilitas produksi, pembangunan pabrik dan modernisasi fasilitas pembuatan obat, dan kenaikan harga bahan baku produksi obat. Selain itu, ada faktor kenaikan utang jangka pendek yang dimiliki perusahaan karena utang jangka pendek merupakan salah satu indikator pembentukan modal kerja serta faktor kondisi pasar juga ikut berperan dalam membangun pertumbuhan penjualan yang didasarkan pada daya beli dan kebutuhan masyarakat akan obat-obatan. 2. Peranan Modal Kerja dalam
Meningkatkan Profitabilitas (ROA) Berdasarkan nilai koefisien korelasi hubungan antara modal kerja dengan profitabilitas (ROA) sebesar 0,731 yang termasuk dalam kategori hubungan yang kuat dengan arah yang positif artinya antara modal kerja dan profitabilitas (ROA) memiliki hubungan yang searah dimana semakin besar modal kerja maka profitabilitas (ROA) akan meningkat juga.
Besar peranan langsung modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) sebesar 34,7% sedangkan pengaruh tidak langsung sebesar 7,87%. Maka besar peranan modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar 42,57% yang dapat dilihat bahwa peranan modal kerja tidak besar/dominan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) sisanya sebesar 57,43% merupakan peranan faktor-faktor lain diluar yang penulis teliti.
Pada variabel modal kerja ini diperoleh nilai thitung variabel modal kerja sebesar 6,241. Karena nilai thitung sebesar (6,241) lebih besar dari ttabel sebesar (2,032) artinya H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa modal kerja berperan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa perusahaan dengan modal kerja yang cukup maka akan menghasilkan
(3)
12 profitabilitas (ROA) yang lebih tinggi. Modal kerja berperan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) karena modal kerja biasa digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan seperti peningkatan produksi pada perusahaan dimana jika produksi lebih banyak dari biasanya maka dapat meningkatkan profitabilitas (ROA) pula.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Eva Larasati dan Selmita Paranoan (2013) yang berjudul
“Pengaruh Modal Kerja terhadap
Profitabilitas Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia” menyatakan bahwa modal kerja
yang mempengaruhi secara signifikan terhadap profitabilitas. Selain itu, hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sutrisno (2009:56), mengatakan bahwa masalah yang cukup penting dalam pengelolaan modal kerja adalah menentukan seberapa besar kebutuhan modal kerja perusahaan. Hal ini penting karena bila modal kerja perusahaan terlalu besar berarti ada sebagian dana yang menganggur dan ini akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan. Demikian pula bila modal kerja terlalu kecil akan ada resiko proses produksi perusahaan kemungkinan besar akan terganggu.
Namun, pada praktik dilapangan hasil penelitian di atas tidak sejalan dengan fakta yang ada dan terjadi pada beberapa perusahaan industri famasi, dimana pada saat modal kerja meningkat, profitabilitas (ROA) mengalami penurunan. Meskipun modal kerja sudah ditingkatkan melalui pinjaman dari beberapa bank, tetap saja penjualannya tidak dapat dinaikan. Penulis menduga ada beberapa faktor penyebab tidak dapat terdorong naiknya penjualan disebabkan oleh alokasi modal kerja hasil pinjaman dari bank tersebut digunakan untuk revitalisasi fasilitas produksi, pembangunan pabrik dan modernisasi fasilitas pembuatan obat, dan kenaikan harga bahan baku produksi obat. Selain itu, ada faktor kenaikan utang jangka pendek yang dimiliki perusahaan karena utang jangka pendek merupakan salah satu indikator pembentukan modal kerja.
3. Peranan Pertumbuhan Penjualan dalam Meningkatkan Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan nilai koefisien korelasi hubungan antara pertumbuhan penjualan dengan profitabilitas sebesar 0,583 yang termasuk dalam kategori hubungan yang sedang dengan arah yang positif artinya antara pertumbuhan penjualan dan profitabilitas (ROA) memiliki hubungan yang searah dimana semakin meningkatnya pertumbuhan penjualan maka profitabilitas (ROA) akan meningkat juga.
Besar peranan langsung pertumbuhan penjualan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) sebesar 13,2% sedangkan pengaruh tidak langsung sebesar 7,87%. Maka besar peranan pertumbuhan penjualan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar 21,07% yang dapat dilihat bahwa peranan pertumbuhan penjualan tidak besar/dominan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) sisanya sebesar 79,93% merupakan peranan faktor-faktor lain diluar yang penulis teliti.
Pada variabel pertumbuhan penjualan ini diperoleh nilai thitung variabel pertumbuhan penjualan sebesar 4,182. Karena nilai thitung sebesar (4,182) lebih besar dari ttabel sebesar (2,032) artinya H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan berperan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa perusahaan dengan penjualan yang besar maka akan menghasilkan profitabilitas (ROA) yang lebih tinggi. Pertumbuhan penjualan berperan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) karena bila penjualan hasil produksi perusahaan meningkat maka dapat meningkatkan profitabilitas (ROA) pula, selama hasil penjualan atau pendapatan tersebut lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Evelina dan Juniarti (2014) yang berjudul “Pengaruh Family Control, Size, Sales Growth, Leverage Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Sektor Keuangan.”
(4)
13 menyatakan bahwa size, sales growth dan leverage memiliki arah pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Selain itu, hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Horne dan Wachowicz (2009), mengatakan bahwa pertumbuhan perusahaan dapat ditandai dengan meningkatnya pangsa pasar. Market share meningkat, sehingga perusahaan memiliki peluang untuk meningkatkan penjualan. Penjualan yang meningkat akan menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan dan berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas.
Namun, pada praktik dilapangan hasil penelitian di atas tidak sejalan dengan fakta yang ada dan terjadi pada PT Merck Tbk, dimana penjualannya meningkat namun laba bersih perusahaan pada tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Penulis menduga ada beberapa faktor penyebab tidak dapat terdorong naiknya profitabilitas (ROA) perusahaan yang disebabkan oleh kondisi pasar, tertekannya margin perseroan, dan naiknya beban pokok penjualan yang menyebabkan terjadinya fluktuasi pada pertumbuhan penjualan yang berperan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA). V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di jelaskan dalam bab sebelumnya mengenai peranan modal kerja dalam membangun pertumbuhan penjualan yang berimplikasi pada profitabilitas pada Perusahaan Industri Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia maka penulis mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Modal Kerja berperan dalam membangun pertumbuhan penjualan. Modal kerja biasa digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan seperti peningkatan produksi pada perusahaan dimana jika produksi lebih banyak dari biasanya maka dapat meningkatkan penjualan. Persentase koefisien determinasi modal kerja dalam membangun pertumbuhan penjualan tidak besar berarti peranan faktor-faktor lain
diantaranya kondisi pasar, pinjaman dari bank, harga bahan baku produksi obat, kenaikan utang jangka pendek dan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
2. Modal kerja berperan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA). Modal kerja biasa digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan seperti peningkatan produksi pada perusahaan dimana jika produksi lebih banyak dari biasanya maka dapat meningkatkan profitabilitas (ROA). Persentase koefisien determinasi modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) tidak besar berarti peranan faktor-faktor lain diantaranya penjualan, pinjaman dari bank, harga bahan baku produksi obat, kenaikan utang jangka pendek dan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Pertumbuhan penjualan berperan
dalam meningkatkan profitabilitas (ROA). Pada saat penjualan hasil produksi perusahaan meningkat maka dapat meningkatkan profitabilitas (ROA). Persentase koefisien determinasi pertumbuhan penjualan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) tidak besar berarti peranan faktor-faktor lain diantaranya kondisi pasar, tertekannya margin perseroan, dan naiknya beban pokok penjualan dan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Saran Praktis / Operasional
Bagi pihak manajemen perusahaan agar dapat memakismalkan profitabilitas (ROA) yang diperolehnya sebaiknya perusahaan terlebih dahulu menetapkan alokasi modal kerja yang diperoleh perusahaan yang didapat dari berbagai sumber seperti pinjaman dari bank, penjualan aktiva sehingga penggunaan modal kerja akan lebih efektif dan efisien.
(5)
14 Sebelum melakukan penjualan sebaiknya perusahaan memperhatikan kondisi pasar dan memperhitungkan daya beli serta keperluan konsumen akan produk yang akan dijual dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan penjualan sehingga dapat meminimalisir naiknya beban penjualan.
2. Saran Akademis
Disarankan pada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan dengan memperluas penelitian di berbagai sektor industri, sehingga bisa diketahui kondisi perusahaan jika ditinjau dari segi profitabilitasnya di sektor industri mana saja yang rentan terhadap tidak stabilnya kondisi ekonomi Indonesia. Selanjutnya peneliti diharapkan agar dapat mencari faktor lain diluar yang telah diteliti dengan mengembangkan variabel yang diteliti dan metodologi penelitiannya serta periode penelitiannya lebih panjang dari 4 tahun agar didapat hasil yang lebih akurat.
.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Agus Indriyo Gitosudarmo dan Basri. 2008. Manajemen Keuangan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Agus Sartono. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : BPFE.
Ari Fatmawati. 2010. Pengaruh Perubahan Modal Kerja terhadap Perubahan Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Di BEJ (studi empiris).
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2006. Essensial of Financial Management. : Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Eva Larasati & Selmita Paranoan. 2013. Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Vol 4, No 1.
Evelina dan Juniarti. 2014. Pengaruh Family Control, Size, Sales Growth, Leverage Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Sektor Keuangan. Jurnal Akuntansi Bisnis Vol 2, No. 1. 1:10.
Fabozzi, Frank J. 2000. Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Handono Mardiyanto. 2009. Intisari
Manajemen Keuangan. Jakarta: Grasindo.
Horne, Van J C., dan Wachowic J R. 2009. Fundamental of Finance Management. Buku Kedua. Jakarta : Erlangga.
Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana. Lumban Gaol Maskarni. 2010. Pengaruh
Return On Assets, Return Equity, Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI. Tesis. Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Mochammad Prasetiyo. 2008. Pentingnya Manajemen Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas pada Industry Otomotif di Bursa Efek indonesia. Surabaya: Skripsi STIE Perbanas
Nurhayati. 2009. Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Medan: Skripsi Universitas Sumatera Utara.
Risma Haryati. 2011. Pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada PT. Unilever Indonesia Tbk. Skripsi Universitas Komputer
(6)
15 Sofyan Syafri Harahap. 2008. Analisis Kritis
Atas Laporan Keuangan, Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.
Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis.
Weston, J.F dan Copeland. 2008. Dasar– Dasar Manajemen Keuangan Jilid II. Jakarta : Erlangga.
Yoyon Supriyadi dan Ratih Puspitasari. 2012. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Penjualan dan Profitabilitas Perusahaan pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Jurnal Ilmiah Kesatuan No 1 Vol 14, April : 1-10.
www.idx.co.id
www.indonesiafinancetoday.com www.republika.co.id