1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan dagang dalam bentuk toko, swalayan, mini market, departemen store, dan lain-lain telah banyak kita temukan. Semakin banyak
perusahaan dagang menyebabkan adanya persaingan yang kuat dalam dunia perdagangan. Perusahaan memerlukan informasi agar dapat bekerja dengan
efektif dan efisien serta dapat mencapai tujuan perusahaan yang salah satunya adalah memperoleh laba yang optimal. Informasi yang dibutuhkan
tersebut sebagian besar dihasilkan oleh sistem informasi yang disebut sistem informasi akuntansi.
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya dan nyata atau berupa nilai
yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan Jogiyanto, 1997: 24. Informasi merupakan data yang sudah diolah sehingga
siap digunakan untuk membuat kesimpulan, argumen, peramalan, keputusan atau tindakan. Untuk mempertahankan eksistensinya dan untuk mencapai
tujuannya, perusahaan memerlukan penyediaan informasi yang cukup. Sistem akuntansi diciptakan untuk menangani transaksi-transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Sistem akuntansi mengorganisasi formulir, catatan, dan laporan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
yang dibutuhkan untuk mempermudah pengelolaan perusahaan Mulyadi,
1989: 4. Salah satu faktor yang dapat menentukan dapat dipercaya tidaknya laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan adalah sistem
pengendalian intern yang terdapat pada perusahaan tersebut. Sistem pengendalian intern dari suatu sistem akuntansi mempunyai
tujuan dan berguna untuk menjaga keamanan harta milik suatu organisasi, memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi, memajukan efisiensi
dalam operasi, dan membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijakan manajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu Baridwan, 1992:
2. Dalam sistem penjualan tunai maupun sistem penjualan kredit, perusahaan melakukan transaksi penjualan produk kepada konsumen.
Penjualan ini merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan. Perusahaan akan lebih menyukai jika penjualan dapat dilakukan secara tunai karena perusahaan
akan segera menerima kas dan kas tersebut dapat segera digunakan kembali untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya. Sedangkan di pihak
konsumen umumnya lebih menyukai bila perusahaan melakukan penjualan kredit karena pembayarannya dapat ditunda dan ini akan lebih
menguntungkan konsumen. Pihak manajemen harus tepat dalam menerapkan sistem akuntansi
penjualan pada perusahaan karena sistem akuntansi penjualan merupakan salah satu sarana untuk mendukung dan memantau efektifitas kegiatan
penjualan, sistem itu dapat mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan dan penggelapan yang material dalam proses akuntansi. Apabila sistem akuntansi
penjualan tersebut telah berjalan dengan baik maka proses kegiatan penjualan
yang merupakan salah satu kegiatan pokok untuk menghasilkan laba dalam perusahaan diharapkan dapat berjalan dengan lancar.
Toko Merah sebagai organisasi entitas yang aktivitasnya di bidang perdagangan. Kegiatan penjualan yang dilaksanakan Toko Merah adalah
penjualan tunai. Toko Merah terletak di jalan Affandi nomor 1, Mrican, Yogyakarta. Lokasi Toko Merah sangat strategis karena berada di
kawasan kampus yang mudah dijangkau. Toko Merah bergerak dalam penjualan peralatan, perlengkapan sekolah dan penjualan barang
kebutuhan sehari-hari. Pelaksanaan sistem penjualan di Toko Merah masih sederhana dan belum menggunakan faktur penjualan dengan nomor
urut tercetak. Sistem penjualan di Toko Merah masih berbasis manual. Dari
pengamatan awal di lokasi, sistem yang dilaksanakan Toko Merah terdapat beberapa kelemahan. Kelemahan yang dapat ditemukan antara
lain: a. Pada Toko Merah belum ada faktur penjualan yang dibuat secara
formal. b. Pada saat pembayaran, bagian kassa hanya membubuhkan cap ”lunas”.
Cap lunas ini menjadi suatu kelemahan karena cap ”lunas” mudah ditiru oleh orang lain. Jika penyimpangan ini terjadi maka besar
kemungkinan harta akan hilang. Hal ini berkaitan dengan pengadaan sistem pengendalian intern
pada perusahaan. Jika dengan sistem penjualan yang ada sekarang tidak
menimbulkan penyalahgunaan, maka sistem yang dilaksanakan sekarang dapat dikatakan sudah efektif, dan jika yang terjadi menggambarkan
keadaan yang sebaliknya, maka sistem penjualan yang diterapkan dirasa tidak efektif bahkan perlu diperbaiki. Sistem penjualan dan sistem
pengendalian ini perlu diperhatikan dalam suatu perusahaan supaya tujuan yang telah diharapkan dapat tercapai. Bertitik tolak dari pernyataan di
atas, maka penulis tertarik untuk mengevaluasi apakah perusahaan telah melaksanakan sistem pengendalian intern terhadap sistem akuntansi penjualan
tunai secara efektif.
B. Identifikasi Masalah