29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian berupa studi kasus, yaitu penelitian terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan
penelitian ini hanya terbatas pada objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : Toko Merah Jalan Affandi No.1 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian : Bulan Februari – Maret 2010
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah:
a. Kepala bagian penjualan. b. Kepala bagian gudang.
c. Kepala bagian akuntansi. d. Kepala bagian internal audit.
2. Objek penelitian Objek dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi penjualan tunai dan
sistem pengendalian intern penjualan tunai.
D. Data yang Dibutuhkan
1. Sejarah perusahaan. 2. Struktur organisasi perusahaan.
3. Bagan organisasi. 4. Personalia dan pemasaran.
5. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penjualan tunai. 6. Dokumen sumber, formulir, catatan-catatan dan dokumen
pendukung dalam sistem akuntansi penjualan tunai. 7. Prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai.
8. Bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai. 9. Sistem pengendalian intern penjualan tunai.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara. Wawancara adalah metode tanya jawab secara langsung dengan
pihak yang mempunyai kaitan terhadap objek penelitian. Adapun data yang diperoleh dalam metode ini adalah gambaran umum
perusahaan, dan struktur organisasi. 2. Dokumentasi.
Metode ini dilakukan dengan melihat, mempelajari dan meneliti kegiatan perusahaan melalui dokumen dan data yang ada di perusahaan.
Dalam teknik ini, data yang akan didapatkan adalah catatan-catatan,
formulir-formulir, dan rangkap-rangkapnya yang berhubungan dengan sistem akuntansi penjualan tunai.
3. Kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menyusun daftar
pertanyaan secara tertulis, kemudian pertanyaan tersebut harus dijawab sesuai dengan keadaan yang ada di perusahaan. Teknik ini dilakukan
untuk memperoleh tanggapan tertulis atas data yang diperlukan, yang berkaitan dengan subjek dan objek penelitian.
4. Observasi. Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif adalah teknik statistik yang berfungsi
untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti. Pada penelitian di Toko Merah ini, dilakukan dengan cara mendeskripsikan
sistem akuntansi penjualan tunai yang sudah ada di dalam perusahaan, yang meliputi prosedur yang sudah dilaksanakan di dalam perusahaan, dokumen dan
catatan sistem akuntansi penjualan tunai yang dipakai dalam perusahaan dan fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai.
Uji beda antara sistem pengendalian intern terhadap penjualan tunai pada teori dan pada keadaan sesungguhnya, dilakukan dengan menyusun kuesioner
seperti di bawah ini: Tabel 3.1
Rangkuman Analisis Dokumen dan Catatan Akuntansi dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek No. Teori
Ada Tidak Keterangan
1 Faktur Penjualan.
2 Pita Register Kas.
3 Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan.
4 Bukti Setor Bank.
5 Jurnal penjualan
6 Jurnal penerimaan kas.
7 Jurnal Umum.
8 Kartu persediaan.
9 Kartu gudang.
Tabel 3.2 Rangkuman Analisis fungsi yang Terkait dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah. Praktek
No. Teori Ada Tidak
Keterangan 1
Fungsi Penjualan. a. Menerima order dari pembeli.
b. Mengisi faktur penjualan tunai c. Menyerahkan faktur penjualan tunai
kepada pelanggan untuk kepentingan pembayaran harga
barang ke bagian kassa.
2 Fungsi Kassa.
a. Mengumpulkan kas yang diterimakan dari pelanggan.
b. Menyerahkan copy bukti pembayaranpenyetoran kas ke bank
pada fungsi akuntansi. 3
Fungsi Gudang. a. Menyiapkan barang yang dipesan
oleh pembeli. b. menyerahkan barang dan dokumen
pencatatan ke fungsi pengiriman. 4
Fungsi Pengiriman. a. Membungkus barang yang dipesan
oleh pembeli. b. Menyerahkan barang tersebut kepada
pembeli. 5
Fungsi Akuntansi. a. mencatat transaksi penjualan.
b. mencatat transaksi penerimaan kas c. menyajikan
informasi kepada
manajemen. Tabel 3.3
Rangkuman Analisis Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek No. Teori Ada Tidak Keterangan
1 Prosedur order penjualan.
a. Fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur
penjualan tunai.
b. Pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kassa.
c. Fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
2 Prosedur penerimaan kas.
a. Fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan
memberikan tanda pembayaran berupa pita register kas dan cap lunas pada
faktur penjualan tunai kepada pembeli b. Pembeli melakukan pembayaran harga
barang ke fungsi kassa. 3
Prosedur pengiriman. Fungsi pengiriman menyerahkan
barang kepada pembeli. 4
Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai. a. Fungsi akuntansi melakukan
pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal
penerimaan kas. b. Fungsi akuntansi juga mencatat
berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.
5 Prosedur Penyetoran Kas Ke Bank.
Fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah
penuh.
6 Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas.
Fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar
bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas
7 Prosedur Pencatatan Harga Pokok
Penjualan. Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi
harga pokok penjualan berdasar data yang dicatat dalam kartu persediaan, yang
kemudian dijadikan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan harga pokok
penjualan ke dalam jurnal umum. Tabel 3.4
Rangkuman Analisis Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang Dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek No. Teori
Ada Tidak Keterangan
1 Fungsi penjualan terpisah dari fungsi
penerimaan kas. 2
Fungsi pencatat penerimaan kas terpisah dari fungsi akuntansi.
3 Transaksi penjualan dilaksanakan
oleh lebih dari satu fungsi.
Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah. Praktek
No. Teori Ada Tidak
Keterangan 1
Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan.
2 Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi
kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan
penempelan pita register kas pada faktur.
3 Penyerahan barang diotorisasi oleh
fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap ”barang sudah
diambil” pada faktur penjualan tunai. 4
Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi
dengan cara memberi tanda pada faktur penjualan tunai.
5 Pencatatan ke dalam catatan akuntansi
diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
Tabel 3.6 Rangkuman Analisis Praktek yang Sehat Dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah. Praktek
No. Teori Ada Tidak
Keterangan 1
Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pe makaianny a
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
2 Jumlah kas yang diterima dan
penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan
transaksi penjualan tunai atau pada hari kerja berikutnya.
3 Penghitungan saldo kas yang ada di
tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi
pemeriksa intern.
38
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan Penulis mengambil tempat penelitian di Toko Merah Yogyakarta
dikarenakan letaknya yang strategis di dekat kampus Universitas Sanata Dharma dan kebetulan peneliti tertarik dengan sistem penjualan tunai dan
sistem pengendalian intern di Toko Merah Yogyakarta sehingga merasa ingin lebih mengenal tempat tersebut sekaligus melakukan penelitian.
Toko Merah didirikan oleh Ibu Hj. Sri Sunarti Rusdi di jalan GejayanMrican No.1 Yogyakarta, yang sekarang dinamakan jalan
Affandi atas modal sendiri dan mulai beroperasi pada tanggal 4 Agustus 1996. Ibu Rusdi tertarik berjualan alat tulis dan kantor serta kebutuhan
sehari-hari karena terinspirasi oleh keinginan bekerja sekaligus mendapat tambahan uang belanja atau penghasilan.
Sejarah Toko Merah sendiri dimulai sekitar tahun 1975 saat Bapak Rusdi masih bekerja sebagai karyawan di Hotel Ambarukmo. Setiap
bulan beliau menyisihkan sedikit gajinya sebagai modal berjualan kelontong. Setiap sore beliau dibantu istrinya berjualan kelontong di
sepanjang jalan Colombo dulu Samirono dengan menggunakan gerobak yang berwarna merah. Nama Toko Merah beliau peroleh dari