d. melatih peserta didik untuk berpikir dan berbicara secara sistematis
dan sistemik serta berdasarkan pemikiran yang orsinil; e.
metode tanya jawab tidak dimaksudkan untuk mengetes kemampuan peserta didik tetapi diarahkan sebagai upaya guru membuat peserta
didik mengerti, memahami dan berinteraksi secara aktif dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
Alasan guru menggunakan metode tanya jawab ini adalah untuk : a.
menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap permasalahan yang sedang dibicarakan sehingga menimbulkan partisipasi peserta
didik dalam proses belajar mengajar;
b. menimbulkan berpikir kreatif, sitemati, reflektif, dan kritis peserta
didik; c.
mewujudkan cara belajar peserta didik aktif; d.
melatih dan mendorong peserta didik untuk belajar mengekpresikan kemampuan lisannya;
e. memberikan kesempatan kepada peserta didik menggunakan
kemampuan sebelumnya. Kekuatan dan Keterbatasan Metode Tanya Jawab
a. Kekuatan metode tanya jawab
b. Metode tanya jawab memiliki kekuatan sebagai berikut :
c. dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik terhadap
pelajaran; d.
mengetahui kedudukan peserta didik dalam balajar di kelas dari aktivitas tanya jawab dan dari jawaban-jawaban serta tanggapan-
tanggapan yang dilontarkannya secara kontinyu;
e. lebih merangsang peserta didik unutk mendayagunakan daya pikir
dan daya nalarnya; f.
menumbuhkan keberanian dalam mengemukakan jawaban; g.
pembuka jalan bagi proses belajar yang lain.
b. Keterbatasan Metoda Tanya jawab
Keterbatasan-keterbatasan dari metode tanya jawab adalah: a.
pada kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan kepada seluruh peserta didik, sehingga peserta didik tidak memiliki kesempatan yang
sama untuk menjawab maupun yang menjawab;
b. peserta didik yang tidak aktif tidak memperhatikan bahkan tidak
terlibat secara mental; c.
menimbulkan rasa guguppada peserta didik yang tidak memiliki keberanian menjawab dan bertanya kemempuan lisan;
d. dapat membuang waktu bila peserta didik tidak responsif terhadap
pertanyaan. 3. Metode Diskusi
Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar PKn siswa, metode diskusi kelompok adalah metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif untuk
menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis.Sumantri 1999 dalam bukunya “Strategi Belajar Mengajar”
mengemukakan tentang pengertian, tujuan, serta alasan penggunaan metode diskusi.
Pengertian dan Tujuan Metode diskusi dapat diartikan sebagai suatu siasat penyampaian
bahan pengajaran yang melibat aktifkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis.
Guru dan kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.
Penerapan metode diskusi bertujuan untuk: a.
melatih peserta didik mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan bahasan;
b. melatih dan membentuk kesetabilan sosial-emosional;
c. mengembangkan kemampuan berfikir sendiri dalam memecahkan
masalah sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif; d.
mengembangkan keberhasilan peserta didik dalm menemukan pendapat;
e. mengembangkan sikap terhadap isu-isu kontroversial;
f. melatih peserta didik berani berpendapat tentang suatu masalah.
Metode diskusi digunakan karena beberapa alasan berikut: a.
topik bahasan bersifat problematif; b.
merangsang peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam perdebatan ilmiah;
c. melatih peserta didik untuk berfikir kritis dan terbuka;
d. mengembangkan suasana demokratis dan melatih peserta didik berjiwa
besar; e.
peserta didik memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang masalah yang dijadikan topik diskusi;
f. peserta didik memiliki pengetahuan dan pendapat-pendapat tentang
masalah yang akan didiskusikan. Para ahli diantaranya Gilstrap Martin, 1975 : 18 ; Gage berliner, 1984 : 517 ;
Davies, 1987 : 237-239 menyimpulkan bahwa metode diskusi memiliki keunggulan sebagai berikut:
a. metode ini memberikan kesempatan langsung kepada para siswa untuk
berpartisipasi secara langsung, baik sebagai partisipan, ketua kelompok, atau penyusun pertanyaan diskusi. Adanya partisipasi
langsung ini memungkinkan terjadinya keterlibatan intelektual, social emosional, dan mental para siswa dalam proses belajar;
b. metode ini dapat digunakan secara mudah sebelum, selama, ataupun
sesudah metode – metode yang lain; c.
metode ini mampu meningkatkan kemungkinan berpikir kritis, partisipasi demokratis, mengembangkan sikap, motivasi, dan
kemampuan berbicara yang dilakukan tanpa persiapan;
d. metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguji,
mengubah, dan mengembangkan pandangan, nilai, dan keputusan yang diperlihatkan kesalahannya melalui pengamatan yang cermat dan
pertimbangan kelompok;
e. metode ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
memahami kebutuhan memberi dan menerima take and give , sehingga siswa dapat mengerti dan mempersiapkan dirinya sebagai
warga negara yang demokratis;
f. metode ini menguntungkan para siswa yang lemah dalam pemecahan
masalah. Hal ini dimungkinkan karena pemecahan masalah oleh kelompok, biasanya biasanya lebih cepat daripada pemecahan
perorangan. Berdasarkan karakteristik metode-metode mengajar yang sebagaimana
telah dijabarkan di atas, menuntut seorang guru untuk terampil memilih dan menerapkan metode-metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik siswa
yang beragam dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam pemilihan dan
penetapan metode mengajar yang akan digunakan, guru hendaknya memperhatikan tujuan instruksional yang hendak dicapai. Metode mengajar
sesungguhnya adalah cara atau alat untuk mencapai tujuan. Karena itu penggunaan suatu metode berarti menunjukkan bagaimana seorang guru
menempuh cara dan melakukan penyajian suatu bahan pelajaran. Ini berarti pula melalui penggunaan metode mengajarnya, guru dituntut untuk mampu
membangkitkan minat dan kemauan peserta didik dalam menguasai bahan pelajaran yang disajikan dengan baik.
Selanjutnya tujuan, peserta didik dan bahan pelajaran, faktor situasi atau suasana kelas, kondisi fasilitas, kemampuan guru, kelebihan dan kekurangan
metode mengajar itu sendiri adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan dan penetapan metode mengajar yang akan digunakan. Sudah barang
tentu metode yang digunakan guru tidaklah cukup satu jenis saja. Ia dituntut untuk mempertimbangkan beberapa kegunaan metode mengajar sekaligus agar kegiatan
belajar mengajar benar-benar menjadi menarik, menyenangkan dan efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
BAB III METODE PENELITIAN