30
f Refrigeran R134a
Refrigeran  R134a  dipergunakan  sebagai  fluida  kerja  AC  mobil  yang  dibuat. Dalam  penelitian  ini  dipergunakan  refrigeran  R134a  karena  lebih  ramah
lingkungan dibandingkan dengan jenis refrigeran lain yang tersedia dipasaran.
Gambar 3.8 Tabung berisi refrigeran R134a sumber :
http:www.indotrading.com
3.2.1  Peralatan pendukung pembuatan AC mobil a
Pengembang pipa flaring tool Flaring  tool
fungsinya  untuk  mengembangkan  ujung  pipa  agar  dapat disambung  dengan  sambungan  berulir.  Flaring  tool  terdiri  dari  2  buah  blok  ini
membentuk lubang dengan bermacam-macam ukuran pipa yang dapat diselipkan. Selain  itu  flaring  tool  juga  mempunyai  sebuah  joke  yang  terdiri  kaki-kaki  yang
dapat  diselipkan  pada  blok  yang  mempunyai  sebuah  baut  pada  bagian  atasnya dengan batang yang dapat diputar, sedangkan pada ujung lain pada bagian bawah
diberi sebuah flare cone yang berbentuk kerucut dengan sudut 45° untuk menekan dan mengembangkan ujung pipa.
31
Gambar 3.9  Pengembang pipa b
Tube Cutter alat pemotong pipa Tube  cutter
fungsinya  sebagai  alat  untuk  memotong  pipa  tembaga.  Agar hasil  potongan  pada  pipa  lebih  baik  serta  dapat  mempermudah  pengelasan  pada
proses selanjutnya. Tidak membuat pipa menjadi bengkok.
Gambar 3.10 Pemotong pipa c
Pompa vakum Pompa  vakum  fungsinya  untuk  mengosongkan  atau  menghilangkan  gas-
gas  yang  tidak  perlu  seperti  udara  dan  uap  air  di  dalam  sistem  mesin  Ac  mobil sebelum diisi freon sebagai fluida kerja. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu
kerja mesin pendingin saat dioperasikan.
32
Gambar 3.11 Pompa vakum d
Manifold gauge Manifold  gauge
digunakan  untuk  mengukur  tekanan  refrigran  baik  pada saat pengisian maupun pada saat beroperasi. Pada mesin pendingin ini dipasang 2
manifold  gauge pada  tekanan  keluar  kompresor  dan  tekanan  masuk  isap
kompresor.  Manifold  gauge    yang  digunakan  ada  2  jenis  seperti  pada  Gambar 3.12.
- Tekanan 0-220 Psi dipasang pada pipa masuk kompresor, berwarna biru.
- Tekanan 0-500 Psi dipasang pada pipa keluar kompresor, berwarna merah.
Gambar 3.12 Manifold gauge
33
e Plat besi
Plat besi memiliki fungsi sebagai kerangka dasar dalam pembuatan mesin AC mobil.
Gambar 3.13 Plat Besi
f Sterefoam
Sterefoam    mempunyai  fungsi  sebagai  isolator,  agar  tidak  terjadi kebocoran beban pendinginan.
Gambar 3.14 Sterefoam g
Mesin Listrik Mesin  listrik  berfungsi  sebagai  penggerak  kompresor  atau  digunakan
sebagai pengganti enginemotor bakar  pada  mobil kenyataannya.
34
Gambar 3.15 Mesin Listrik Spesifikasi  Motor  Listrik  yang  dipergunakan  dalam  penelitian  ini  adalah
sebagai berikiut: Daya motor listrik
: 2 hp Rpm motor listrik
: 1480 rpm Voltase Motor listrik
: 220 h  Adaptor
Adaptor  mempunyai  fungsi  untuk  merubah  arus  listrik  dari  AC  menjadi DC  karena  motor  listrik  yang  ada  pada  kipas  kondensor  dan  blower  evaporator
mempergunakan arus DC. Spesifikasi  adaptor  yang  dipergunakan  dalam  penelitian  adalah  sebagai
berikut: Arus
: 7,5 A Voltase
: 12 volt
35
Gambar 3.16 Adaptor i  Kipas kondensor
Kipas  kondensor  berfungsi  untuk  mengalirkan  fluida  udara  melewati kondensor agar proses pelepasan kalor pada kondensor dapat dipercepat.
Gambar 3.17 Kipas Kondensor
j    Blower Blower
digunakan untuk menghembuskan udara dingin dari evaporator ke ruang kabin mobil.
36
Gambar 3.18 Blower k  Fan  Kipas angin
Fan    Kipas  angin  berfungsi  untuk  membantru  adaptor  pada  saat menggerakan  kipas  kondensor  dan  blower,  agar  panas  adaptor  dapat  dibuang  ke
udara sekitar dengan bantuan fan tersebut.
Gambar 3.19 Fan  kipas angin l   Thermostat
Thermosta t  berfungsi  sebagai  pengatur  suhu  pada  evaporator,  jika  suhu
evaporator sudah tercapai  sesuai kebutuhan maka alat ini akan memutuskan arus listrik    sehingga  kopling  magnet  yang  ada  di  kompresor  lepas  dan  kompresor
berhenti bekerja
37
Gambar 3.20 Thermostat m   Kabin ruang AC mobil
Kabin  ini  berfungsi  sebagai    ruang  pendinginan  AC  mobil  yang  terbuat dari  triplek  dan  rangka  kayu  dan  dilapisi  dengan  sterefoam.  Ruang  pendinginan
ini memiliki ukuran p x l x t  1,5 m x 1.2 m x 1 m .
Gambar 3.21 Kabin
3.3  Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan  komponen  harus  dilakukan  sebelum  memulai  tahap  proses pembuatan  AC  mobil.  Komponen  yang  harus  dipersiapkan  berupa  komponen-
komponen  utama  AC  mobil  Kompresor,  Evaporator,  Katup  ekspansi  dan Kondensor dan  alat bantu  yang  diperlukan dalam  pembuatan AC mobil. Hal  ini
sangat  perlu  dilakukan  karena  mempercepat  dan  mempermudagh  proses selanjutnya dalam pembuatan AC mobil.
38
Setelah  semua  komponen-komponen  disiapkan,  maka  akan  dilanjutkan pada proses penyambungan komponen-komponen AC mobil.
3.4 Langkah-Langkah Pembuatan AC mobil
Langkah-langkah pembuatan AC mobil dapat diketahui sebagai berikut: a.
Proses pembuatan rangka AC mobil, kabin  dan rangkaian kelistrikan Pada  proses  ini,  rangka  dan  komponen  AC  mobil  sudah  terpasang  dan
rangka  tersebut  menggunakan  plat  besi  seperti  yang  tertera  pada  Gambar  3.13. Kemudian  pembuatan  kabin  dilakukan  dengan  meggunakan  triplek  dan  kayu
balok. Kabin dibuat dengan berukuran p x l x t  1,5 m x 1,2 m x 1 m  dan diberi lapisan sterefoam pada bagian dalam ruang kabin tersebut agar dapat mengurangi
terjadinya  kebocoran  dan  memaksimalkan  kerja  pendinginan  di  dalam  ruang kabin tersebut. Kemudian setelah kabin jadi, langkah selanjutnya ialah dalam hal
kellistrikan,  terutama  pada  kelistrikan  untuk  penggerak  blower  dan  kipas kondensor yang belum dapat digunakan, sehingga perlu adanya perbaikan sistem
kelistrikan  pada  rangkaian  tersebut.  Dalam  melakukan  perbaikan,  diperlukan adaptor yang digunakan untuk menggerakan blower dan kipas kondensor. Adaptor
tersebut  dihubungkan  ke  blower  dan  kipas  kondensor  dengan  menghubungkan kabel adaptor dengan kabel blower dan kipas kondensor.
Gambar 3.22 Rangkaian listrik adaptor – kipas kondensor
39
Gambar 3.23 Rangkaian listrik adaptor - blower
b. Proses pemasangan manifold gauge
Proses  pemasangan  manifold  gauge  dilakukan  sebelum  proses pemvakuman, dikarenakan jika proses pemasangan manifold gauge ini dilakukan
stelah  pemvakuman  maka  ini  akan  sia-sia  saja  karena  akan  timbul  lagi  udara- udara  yang  tidak  diperlukan.  Maka  dari  itu  proses  pemasangan  manifold  gauge
dilakukan.  Dalam  pemasangan  manifold  gauge  ini  diperlukan  pengembang  pipa dan pemotong pipa karna manifold gauge akan disambungkan dengan kompresor
dengan  mengguanakan  pipa  yang  terbuat  dari  alumunium,  manifold  gauge  ini harus di sambungkan dengan kompresor karena memiliki fungsi untuk mendeteksi
tekanan yang terjadi didalam kompresor AC mobil. c.
Proses pemvakuman AC mobil Dalam  proses  pemvakuman  ini  diperlukan  pompa  vakum  yang  memiliki
fungsi  untuk  proses  pemvakuman  tersebut.  Proses  ini  bertujuan  untuk mengeluarkan  udara-udara  yang  masih  terjebak  dalam  saluran-pipa  di  AC  mobil
agar siklus AC mobil dapat bekerja dengan maksimal. d.
Proses pengisisan Refigerant R134a Dalam  proses  ini  diperlukan  refigerant  R134a  sebagai  fluida  kerja  AC
mobil.  Tekanan  refigeran  yang  dimasukan  dalam  siklus  AC  mobil  harus  sesuai dengan  standar  kerja  AC  mobil  agar  dapat  bekerja  dengan  maksimal.  Pada  saat
pengisian  refigeran  ini  sebaiknya  mesin  AC  mobil  dilanyakan,  yang  diharapkan adalah  agar  refgeran  dapat  terisi  penuh  di  semua  komponen  AC  mobil  dan
bersirkulasi dengan baik.
40
e. Proses pengujian AC mobil
Dalam proses ini seluruh komponen harus sudah jadi dan sudah terpasang dengan benar dan refigeran sudah terisi dengan baik. Kemudian mesin AC mobil
ini  di  nylakan  dan  ditunggu  kira-kira  30-60  menit.  Bila  terjadi  bunga  es  pada evaporator dan katup ekspansi yang menghubungkan antara evaporator dan katup
ekspansi serta tekanan pada manifold  gauge cenderung konstan, maka AC mobil sudah siap digunakan untuk diambil data.
Gambar 3.24 Tekanan normal pada pengujian alat
41
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Mesin yang diteliti
Mesin yang diteliti merupakan AC mobil dengan siklus kompresi uap hasil rangkaian  sendiri  dengan  komponen  standar  dari  AC  mobil  yang  tersedia  di
pasaran.  AC  mobil  yang  dirangkai  menggunakan  daya  motor  listrik  2  hp  dan dengan putaran kompresor sebesar 1200 rpm.
Gambar 4.1 Mesin AC mobil yang diteliti
4.2    Skematik Mesin AC mobil yang Diteliti
Gambar  4.2  adalah  skematik  AC  mobil  yang  diteliti.  Dalam  skematik  ini ditentukan posisi titik
– titik yang akan dipasang alat ukur dengan siklus kompresi uap yang sudah dirangkai.
42
Gambar 4.2 Posisi alat ukur suhu dan tekanan pada skematik mesin AC mobil
Keterangan untuk Gambar 4.2 : Titik 1 : tempat pemasangan alat ukur termokopel 1 T
1
dan tekanan  P
1
Titik 2 : tempat pemasangan alat ukur tekanan  P
2
Titik 3 : tempat pemasangan alat ukur termokopel 2 T
3
4.3   Alat Bantu Penelitian
Proses  penelitian  AC  mobil  ini  membutuhkan  alat – alat yang digunakan
dalam pengujian AC mobil. Alat – alat bantu tersebut adalah :
a
.   Termokopel dan penampil suhu Termokopel  berfungsi  sebagai  sensor  suhu  untuk  mengubah  perbedaan
suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik. Penampil suhu mempunyai fungsi sebagai alat untuk memperlihatkan nilai suhu yang diukur.