Proses pemanasan lanjut 4a-1

23 eksperimental dengan variasi beban pendingin. Beban pendingin yang diperoleh dengan menempatkan bola lampu 60, 100, 200, 300 dan 400 watt di dalam ruang pendingin. Pengambilan data dilakukan secara langsung pada unit pengujian mesin pendingin. Data dianalisis secara teoritis berdasarkan data eksperimen dengan menentukan kondisi refrigeran pada setiap titik siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan beban pendingin menghasilkan koefisien prestasi sistem pendingin berbentuk kurva parabola. Performa optimum pada pengujian selama 30 menit diperoleh pada bola lampu 200 watt dengan COP sebesar 2,64. Marindho 2014 telah melakukan pengujian kinerja HFC-134a refrigerant pada AC mobil sistem percobaan statis dengan variasi kecepatan motor. Pengujian unjuk kerja AC mobil static experiment menggunakan refrigerant HFC134a dengan variasi kecepatan motor, sistem pengkondisian udara yang digunakan saat ini pada mobil adalah sistem kompresi uap. Penelitian ini dilakukan dengan menguji HFC134a pada sistem AC mobil. Putaran kompresor dengan menggunakan variasi kecepatan motor pada 840 rpm, 1400 rpm, 1680 rpm, dan 1960 rpm. Hasil dari penelitian ini digunakan untuk memperoleh data unjuk kerja dari AC mobil. Berdasarkan analisa data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut semakin tinggi putaran kompresor maka COP akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Pada putaran 840 rpm dapat menghasilkan COP aktual = 3,509, pada putaran 1400 rpm dapat menghasilkan COP aktual = 3,139 pada putaran 1680 rpm dapat menghasilkan COP aktual 2,803 pada putaran 1960 rpm dapat mnghasilkan COP aktual = 2,635. Wilis,GR 2013, melakukan penelitian terhadap penggunaan refrigeran R22 dan R134a pada mesin pendingin. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan variasi refrigeran, yaitu dengan menggunakan refrigeran R22 dan R134a. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan. Pertambahan beban berpengaruh pada naiknya kerja kompresi tetapi tidak diiringi kenaikan kapasitas evaporasi yang signifikan sehingga COP yang dihasilkan tiap penambahan beban mengalami penurunan. Penggunaan refrigeran 24 R22 dan R134a yang berbeda berpengaruh pada prestasi kerja mesin. R22 dari segi prestasi kerjanya lebih baik daripada R134a, tetapi R22 tidak ramah lingkungan, sebaliknya, R134a lebih ramah lingkungan tetapi prestasi kerjanya lebih rendah dari R22. Yuswandi 2007 telah melakukan penelitian tentang pengujian unjuk kerja sistem AC mobil statik eksperimen menggunakan refrigerant CFC-12 dan HFC- 134a dengan variasi putaran rpm kompresor. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi putaran kompresor terhadap unjuk kerja dari sistem AC mobil. Peneliti memakai alat peraga mesin AC mobil yang telah dilengkapi dengan sensor temperatur dan tekanan. Komponen utama sistem AC mobil terdiri dari : kompresor, kondensor, receiver drier, katup ekspansi, dan evaporator. Fluida kerja yang digunakan yaitu refrigeran CFC-12 dan HFC-134a. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan putaran kompresor , yaitu 1000 rpm, 1200 rpm, 1500 rpm, 1800 rpm, dan 2000 rpm. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi putaran kompresor maka COP akan mengalami penurunan. CFC-12 mempunyai COP carnot , COP standar , dan COP aktual yang lebih tinggi dibandingkan dengan HFC- 134a. Kapasitas refrigerasi dan kerja kompresi HFC-134a mempunyai nilai yang lebih besar dibandingkan CFC-12. 25

BAB III Metode Penelitian Perancangan Pembuatan Alat

3.1 Diagram Alir Penelitian

Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian tentang AC mobil ini mengikuti alur penelitian seperti tersaji pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Diagram alir penelitian Persiapan komponen : motor listrik, kompresor, kondensor, evaporator, katup ekspansi, adaptor, kipas kondensor, blower evaporator dan ruang kabin. Perakitan Komponen-Komponen AC mobil Proses pemvakuman Pengisian Refrigerant R134a. Pengambilan data P 1 , P 2 , T 1 , T 3, T ruang, I dan V Pengolahan data Q in , Q out , W in , Cop aktual , Cop ideal ,efisiensi dan laju aliran massa Selesai Uji coba Mulai Tidak baik Baik Penggambaran siklus kompresi uap pada P-h diagram untuk memperoleh h 1, h 2 , h 3 , h 4 , T e dan T c Pembahasan, kesimpulan dan saran 26

3.2 Komponen-komponen mesin AC mobil

Komponen utama AC mobil yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kompresor, kondensor, katup ekspansi, reciever drier, evaporator dan fluida kerja refrigeran R134a. Gambar 3.2 komponen AC mobil a Kompresor Kompresor yang dipergunakan dalam penelitian seperti tersaji pada Gambar 3.3. Spesifikasi kompresor yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 27 Gambar 3.3 Kompresor jenis swash plate Sumber : http:globaldensoproducts.comclimate-controlcar-air-conditioning- systemcompressorswash-plate-fixed-displacement-compressor Jenis kompresor : Swash Plate Voltase : 220 Volt b Kondensor Kondensor yang dipergunakan dalam penelitian seperti tersaji pada Gambar 3.4 Spesifikasi kondensor yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Jenis : Kondensor pipa bersirip Bahan pipa : Besi, diameter : 6 mm Bahan sirip : Besi, jarak antar sirip : 3 mm Banyak sirip : 1100 Ukuran : p x l x t = 50 cm x 40 cm x 3 cm