42
Gambar 4.2 Posisi alat ukur suhu dan tekanan pada skematik mesin AC mobil
Keterangan untuk Gambar 4.2 : Titik 1 : tempat pemasangan alat ukur termokopel 1 T
1
dan tekanan P
1
Titik 2 : tempat pemasangan alat ukur tekanan P
2
Titik 3 : tempat pemasangan alat ukur termokopel 2 T
3
4.3 Alat Bantu Penelitian
Proses penelitian AC mobil ini membutuhkan alat – alat yang digunakan
dalam pengujian AC mobil. Alat – alat bantu tersebut adalah :
a
. Termokopel dan penampil suhu Termokopel berfungsi sebagai sensor suhu untuk mengubah perbedaan
suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik. Penampil suhu mempunyai fungsi sebagai alat untuk memperlihatkan nilai suhu yang diukur.
43
Gambar 4.3 Termokopel Gambar 4.4 Penampil suhu
b
. Pengukur tekanan Pengukur tekanan berfungsi untuk mengetahui nilai tekanan refrigeran.
Pengukuran tekanan berwarna merah untuk mengukur tekanan tinggi dan yang berwarna biru untuk mengukur tekanan rendah.
Gambar 4.5 Pengukur tekanan
c
. P-h diagram R134a P-h diagram ini berfungsi untuk menggambarkan siklus kompresi uap
mesin pendingin. Dengan p-h diagram , dapat diketahui nilai enthalpi disetiap titik yang diteliti h
1
, h
2
, h
3
dan h
4
, suhu evaporator T
e
, suhu kondensor T
c
.
44
Gambar 4.6 Siklus kompresi uap pada P-h diagram untuk R134a.
d.
Alat pengukur suhu ruangan Thermometer Thermometer berfungsi untuk mengetahui suhu ruangan yang ada di
dalam kabin atau ruang yang akan didinginkan.
Gambar 4.7 Thermometer
45
e.
Kabel roll Kabel roll adalah alat yang berfungsi untuk menghubungkan sumber listrik
ke sejumlah alat listrik maupun elektronik.
Gambar 4.8 Kabel roll
4.4 Cara mendapatkan data suhu dan tekanan pada titik yang telah ditentukan
Untuk mendapatkan data suhu pada 2 titik T
1
dan T
3
dan data tekanan pada 2 titik P
1
dan P
2
pada Gambar 4.1 dipergunakan alat ukur termokopel dan alat ukur tekanan. Pengukuran suhu dan pengukuran tekanan dilakukan setiap 3 menit sekali.
Hanya saja, ketika suhu udara di ruang kabin sudah mencapai 21 C kopling magnet
denngan otomatis sudah terputus. Tabel 4.1 Tabel untuk pengukuran suhu dan tekanan
No Waktu t
menit T
1 o
C T
3 o
C P
1
psia P
2
psia V
I
1 3
... ...
... ...
... ...
2 6
... ...
... ...
... ...
3 15
... ...
... ...
... ...
46
4.6 Cara mengolah data dan pembahasan
Prosedur pengolahan data : a.
Setelah semua data suhu T
1
, T
3
dan tekanan P
1
, P
2
pada setiap titik diperoleh maka langkah selanjutnya adalah menggambarkan proses siklus
kompresi uap pada P – h diagram untuk mendapatkan nilai entalpi h
1
, h
2
, h
3
, h
4
, suhu evaporator T
e
, suhu kondensor T
c
dan suhu refrigeran keluar kompresor T
2
. b.
Nilai entalpi yang sudah didapat kemudian digunakan untuk menghitung besarnya energi persatuan massa refrigeran yang dilepas oleh kondensor,
menghitung kerja kompresor persatuan massa refrigeran menghitung besarnya energi persatuan massa refrigeran yang diserap oleh evaporator, nilai COP
ideal
, nilai COP
aktual
AC mobil, efisiensi AC mobil dan laju aliran massa refrigerant.
c. Perhitungan dan pengolahan data dapat menggunakan persamaan – persamaan
yang ada seperti Persamaan 2.1 untuk menghitung kerja kompresor, Persamaan 2.2 untuk mehitung energi kalor yang dilepas kondensor,
Persamaan 2.3 untuk menghitung kalor yang diserap evaporator, Persmaan 2.4 untuk mehitung COP
aktual
, Persamaan 2.5 untuk menghitung COP
ideal
, Persamaan 2.6 untuk menghitung efisiensi AC mobil dan persamaan 2.7
untuk menghitung laju aliran massa refrigeran. d.
Hasil – hasil perhitungan kemudian digambarkan dalam bentuk grafik terhadap waktu.
e. Hasil – hasil penggambaran dalam bentuk grafik tersebut kemudian dilakukan
pembahasan. Pembahasan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil – hasil
penelitian sebelumnya atau hasil penelitian orang lain. Juga harus memperhatikan tujuan
– tujuan penelitian yang sudah ditentukan.