Desain Penelitian berdasarkan Pendekatannya Variabel Penelitian Operasionalisasi Variabel

36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian berdasarkan Pendekatannya

Metode yang digunakan adalah metode eksplanatori yang dioperasionalkan melalui survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai pemetaan dan pemanfaatan modal sosial untuk penanggulangan kemiskinan di Jawa Barat. Metode ekspalanatori adalah metode penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis Singarimbun dan Effendi, 1995:4. Kajian ini menggunakan pendekatan studi kebijakan policy studies, artinya pengkajiannya diarahkan untuk merumuskan desain kebijakan sebagai bahan pengambilan keputusan bagi para pembuat kebijakan decision makers. Untuk memperoleh data primer yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan studi lapangan dengan menggunakan teknik survei yang dilakukan di beberapa kabupatenkota di wilayah Jawa Barat yang ditentukan secara purposif. Selain itu, dilakukan observasi dan wawancara dengan para stakeholders untuk pendalaman kasus.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai, sifat, karakteristik, dll. Berdasarkan batasan tersebut, dalam pengkajian ini, terdapat sejumlah variabel yang akan diteliti, yakni : 1. Modal sosial. 2. Penanggulangan kemiskinan. Meskipun terdapat 2 dua variabel, namun pengkajian ini tidak bermaksud untuk mengukur hubungan di antara kedua variabel tersebut, sehingga tidak terdapat hipotesis yang berisi dugaan sementara tentang hubungan antara kedua variabel tersebut.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : 37 1. Variabel bebas, yakni modal sosial didefinisikan secara operasional sebagai nilai, mekanisme, sikap, dan institusi yang mendasari interaksi antarindividu dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial. Indikator modal sosial meliputi: 1.1 kelompok dan jejaring kerja; 1.2 kepercayaan dan solidaritas; 1.3 aksi kolektif dan kerjasama cooperation; 1.4 informasi dan komunikasi; 1.5 kohesi dan inklusivitas sosial; 1.6 pemberdayaan dan tindakan politik 2. Variabel terikat, yakni penanggulangan kemiskinan didefinisikan secara operasional sebagai upaya yang dilakukan untuk mengatasi kondisi ketidakberdayaan. Indikator penanggulangan kemiskinan meliputi: 2.1 Perluasan akses ekonomi; 2.2 Perluasan akses pendidikan; 2.3 Perluasan akses kesehatan; 2.4 Perluasan akses aktualisasi diri.

3.4 Populasi dan Sampel