Konfigurasi Otentifikasi Penambahan Conference Room Konfigurasi Untuk Otentifikasi Client VoIP

Menu Konten Info, digunakan untuk melakukan edit konten info yang akan menampilkan pengumuman dan petunjuk di Menu Home. Seperti pada gambar 4.21. Gambar 4.21 Tampilan Menu Konten Info Menu Logout, digunakan untuk keluar dari hak akses sebagai admin maka akan muncul pesan seperti pada gambar 4.22. Gambar 4.22 Tampilan Pesan Telah Logout

4.2.12. Konfigurasi Otentifikasi Penambahan Conference Room

Setelah berhasil melakukan conference room, maka data-data yang dimasukkan oleh admin akan tersimpan secara otomatis ke dalam database MySQL dan database berupa file pada meetme.conf dan extensions.conf. Data yang tersimpan ke dalam meetme.conf dan extensions.conf merupakan data konfigurasi yang digunakan supaya semua client VoIP bisa memanggil nomor Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. room untuk conference call yang dibuat admin. Data konfigurasi pada file meetme.conf yang dimasukkan antara lain seperti pada gambar 4.23. [rooms] conf = 2222 Gambar 4.23 Konfigurasi File Meetme.conf Berikut penjelasan konfigurasi diatas : [rooms] : adalah nama context conf = 2222 : adalah configuration number Sedangkan konfigurasi dial plan pada file extensions.conf antara lain, seperti pada gambar 4.24. exten = 2222,1,Meetme2222 Gambar 4.24 Konfigurasi Conference Room di File Extensions.conf Berikut penjelasan konfigurasi diatas : exten : adalah aturan di asterisk untuk menunjukkan nomor extensions 2222 : adalah nomor extension yang bisa dihubungi 1 : adalah prioritas action Meetme2222 : adalah configuration number pada file meetme.conf Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.13. Konfigurasi Untuk Otentifikasi Client VoIP

Setelah berhasil melakukan registrasi, maka data-data yang dimasukkan pegawai akan tersimpan secara otomatis ke dalam database MYSQL dan database berupa file pada sip.conf dan extensions.conf. Data yang tersimpan ke dalam sip.conf dan extensions.conf merupakan data konfigurasi yang digunakan supaya client dapat melakukan komunikasi VoIP. Data konfigurasi pada file sip.conf yang dimasukkan antara lain, seperti pada gambar 4.25. [general] context=default bindport=5060 bindaddr=0.0.0.0 [101] type=friend host=dynamic context=default username=1001 secret=1234 nat=no allow=all Gambar 4.25 Konfigurasi Client VoIP di File Sip.conf Berikut penjelasan konfigurasi diatas : [general] : merupakan context umum, harus ada context=default : nama context jaringan bindport=5060 : port yang digunakan SIP Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bindaddr=0.0.0.0 : listen semua ip address yang request [101] : context user, dipakai di extensions.conf untuk setting nomor VoIP type=friend : tipe dari client VoIP host=dynamic : menyatakan ip addr dapat berubah context=default : context jaringan [sama dengan di atas] username=101 : login client VoIP secret=1234 : password client VoIP nat=no : variabel ini menentukan pola aksi Asterisk untuk client tidak di belakang NAT allow=all : merupakan codec yang digunakan secara berurut berdasarkan preferensi. Sedangkan konfigurasi dial plan pada file extensions.conf antara lain, seperti pada gambar 4.26. exten = 101,1,DialSIP101, 20 exten = 101,2,HangUp Gambar 4.26 Konfigurasi Client VoIP di File Extensions.conf Berikut penjelasan konfigurasi diatas : Apabila suatu client VoIP menekan angka 101, maka langkah pertama adalah dial atau arahkan ke account SIP 101, apabila sampai 20 detik tidak ada jawaban maka akan timeout dan masuk ke langkah kedua, yaitu hangup atau putuskan sambungan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3. Implementasi Dari Sisi Client