Sistematika Penulisan Voice Over Internet Protokol

Pengumpulan data dilakukan dengan cara: observasi, identifikasi dan klasifikasi melalui studi literatur. Dari pengumpulan data tersebut, dilakukan analisa data yaitu menganalisa teknologi VoIP berbasis IP Internet Protokol di dalam jaringan lokal. c. Rancang – Bangun Sistem Pada tahap ini dilakukan pembangunan server dengan melakukan konfigurasi dan pengaturan pada paket-paket yang digunakan, sehingga nantinya teknologi VoIP ini bisa digunakan dan diimplementasikan dengan baik pada infrastruktur jaringan di Perum Pegadaian Surabaya. d. Uji Coba dan Evaluasi Sistem Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap sistem yang telah dibangun, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. e. Dokumentasi Pada tahap ini dilakukan pembuatan laporan mulai dari studi literatur sampai dengan implementasi, serta penarikan kesimpulan dan saran.

1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan serta pembahasan tugas akhir ini dibagi menjadi tujuh bab dengan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini membahas tentang teori-teori dasar yang mendukung penelitian ini. BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas mengenai analisis kebutuhan yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. BAB IV : IMPLEMENTASI Pada bab ini berisi tentang hasil dari perancangan sistem yang telah dibuat, yang meliputi konfigurasi dasar dan apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini. BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI Pada bab ini berisi penjelasan tentang hasil uji coba aplikasi dan evaluasinya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Jaringan

Komputer Klasifikasi jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu Local Area Network LAN, Metropolitan Area Network MAN, dan Wide Area Network WAN. Hal yang membedakan jenis jaringan ini hanyalah jangkauan area atau lokasi jaringan tersebut.

2.1.1. LAN Local Area Network

Salah satu arsitektur jaringan yang paling sederhana adalah Local Area Network, dimana LAN dapat dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas dalam skala cakupannya. LAN mencakup area yang tidak lebih dari satu area yang terdiri dari beberapa terminal yang saling dihubungkan. Dari kebanyakan implementasi LAN biasanya menggunakan satu server untuk melayani kebutuhan dari client, dan tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan lebih dari satu server tergantung dari kebutuhan client itu sendiri. Apabila jenis layanan yang dibutuhkan bayak, sebaiknya server yang digunakan lebih dari satu dikarenakan hal tersebut akan mempengaruhi dari kinerja dari jaringan yang menggunakan layanan tersebut. Di dalam suatu jaringan komputer terdapat suatu protokol yang sering disebut IP Address Internet Protocol Address yaitu sebuah protokol yang digunakan untuk memberikan penamaan sebuah terminal. Sedangkan penamaan server berdasarkan nama domain disebut Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. DNS Domain Name Server. Kedua jenis penamaan ini biasa digunakan dalam jaringan. [9]

2.1.2. MAN Metropolitan Area Network

Cakupan area yang lebih dari LAN adalah MAN, dimana cakupan area dapat meliputi antar wilayah dalam satu propinsi. MAN merupakan gabungan dari jaringan – jaringan kecil yang digabungkan menjadi satu area yang lebih besar. Misalnya jaringan antar kampus dimana beberapa kampus di wilayah tertentu di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan yang lainnya. Misalnya jaringan bank dimana beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan yang lainnya. [9]

2.1.3. WAN Wide Area Network

Gabungan dari LAN yang lingkupnya bisa di dalam satu lokasi saja, sebagai contoh di dalam satu gedung bertingkat dan dapat tersebar di beberapa lokasi lain yang ada di dunia. Jenis jaringan ini membutuhkan minimal satu server untuk setiap LAN dan membutuhkan minimal dua server yang mempunyai lokasi yang berbeda untuk membentuknya. [9]

2.2. Komponen Jaringan Komputer

Untuk membangun jaringan baik berbasis Microsoft Windows maupun jaringan berbasis Linux dan Unix ada beberapa hal penting dan merupakan kebutuhan wajib. Komponen-komponen yang dimaksud adalah hardware untuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. membangun jaringan itu sendiri. Hardware adalah perangkat keras yang meliputi beberapa komponen komputer Server, komputer client, NIC, HUB, Switch, kabel, dan lain-lain. [9]

2.2.1. NIC Network Interface Card

NIC adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik yang ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1 Jaringan ini tidak terbatas pada LAN Local Area Network saja bisa juga Workgroup. [9] Gambar 2.1 NIC Network Interface Card

2.2.2. Switch

Pada gambar 2.2 adalah gambar Switch, merupakan perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada Switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, Switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sedangkan Switch store-and-forward merupakan kebalikan dari Switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan Switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan. Dengan Switch ada beberapa keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada Shared Network. Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah Switch yang saling berhubungan disebut collapsed backbone”. [9] Gambar 2.2 Switch

2.2.3. Bridge

Bridge merupakan suatu alat yang menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain yang menggunakan protokol yang sama. Sebuah bridge dapat menghubungkan dua buah segmen Ethernet, meneruskan frame dari satu sisi ke sisi lainnya. Bridge menggunakan alamat sumber untuk mempelajari mesin yang mana yang terhubung ke segmen tertentu, dan bridge menggabungkan informasi yang dipelajari dengan alamat tujuan untuk menghilangkan forwarding jika tidak perlu. Jika dua buah jaringan atau lebih dihubungkan dengan menggunakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sebuah bridge, maka sistem tersebut dianggap sebagai sistem jaringan fisik tunggal seperti pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Jaringan Bridge Bridge menghubungkan segmen-segmen LAN di Data Link layer pada model OSI. Beberapa bridge mempelajari alamat Link setiap device yang terhubung dengannya pada tingkat Data Link dan dapat mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut. Semua LAN yang terhubung dengan bridge dianggap sebagai satu subNetwork dan alamat Data Link setiap device harus unik. LAN yang terhubung dengan menggunakan bridge umum disebut sebagai Extended LAN. [9]

2.3. Voice Over Internet Protokol

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Voice over Internet Protocol VoIP adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP Internet Protokol. Inti dari teknologi VoIP adalah data suara dapat disalurkan melalui suatu jaringan berbasis protokol IP. Pada VoIP, suara dirubah menjadi data digital, kemudian diberi nomor dan header yang kemudian dikirimkan ke dalam bentuk paket-paket. Trafik VoIP dibagi menjadi dua bagian transmisi jaringan yaitu transmisi untuk signaling dan untuk RTP Realtime Transfer Protocol. Protokol yang digunakan unuk signaling selalu berbasis TCP Transfer Control Protocol sedang untuk RTP yang digunakan adalah protocol berbasis UDP User Datagram Protocol. Signaling dilakukan diantara port TCP yang sudah umum diketahui, misalkan untuk H323 menggunakan port 1720, SIP session Initiation Protocol menggunakan port 5060, IAX Inter Asterisk Exchange menggunakan port 4569. [5] Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan perangkat lunak khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. [5] Pada awalnya bentuk jaringan adalah tertutup antar lokasi untuk penggunaan sendiri Interm, Privat. Bentuk jaringan VoIP kemudian berkembang lebih komplek. Untuk penggunaan antar cabang pada komunikasi internal, VoIP digunakan sebagai penyambung antar PABX. Perkembangan selanjutnya adalah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. gabungan PABX tersebut tidak lagi menggunakan jaringan tertutup tetapi telah memakai internet sebagai bentuk komunikasi antara kantor tersebut. Tingkat lebih lanjut adalah penggabungan antar jaringan. Dengan segala perkembangannya maka saat ini telah dibuat tingkatan dari jaringan VoIP. Kualitas suara VoIP dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu kapasitas bandwidth, tingkat hilang paket dan waktu tunda yang terjadi di dalam jaringan. Kapasitas bandwidth adalah ketersediaan sumber daya jaringan dalam bentuk lebar pita yang digunakan untuk mentransmisikan data paket. Tingkat hilang paket adalah parameter yang menyatakan besarnya laju kesalahan yang terjadi sepanjang jalur pengiriman data paket dari pengirim ke penerima. Waktu tunda adalah parameter yang menyatakan rentang waktu yang diperlukan untuk mengirimkan paket dari pengirim ke penerima. [5]

2.4. Protokol-protokol Pendukung