PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CONFERENCE CALL MENGGUNAKAN ASTERISK DI PERUM PEGADAIAN SURABAYA.
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CONFERENCE CALL
MENGGUNAKAN ASTERISK DI PERUM PEGADAIAN
SURABAYA
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
MISBACHUL MUNIR
NPM. 0734 010 237
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
″
VETERAN
″
JAWA TIMUR
SURABAYA
(2)
SURABAYA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Jurusan Teknik Informatika
Disusun oleh :
MISBACHUL MUNIR
NPM. 0734 010 237
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
″
VETERAN
″
JAWA TIMUR
SURABAYA
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CONFERENCE CALL
MENGGUNAKAN ASTERISK DI PERUM PEGADAIAN
SURABAYA
Disusun Oleh :
MISBACHUL MUNIR
NPM. 0734 010 237
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang IV Tahun Akademik 2010/2011
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Achmad Junaidi, S.Kom Chrystia Aji Putra, S.Kom
NPT. 37811 040 199 NPT. 386101 002 961
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
(4)
KETERANGAN REVISI
Mahasiswa di bawah ini:
Nama : Misbachul Munir NPM : 0734 010 237 Jurusan : Teknik Informatika
Telah mengerjakan revisi/ tidak ada revisi*) TUGAS AKHIR Ujian Lisan Gelombang IV, TA 2010/2011 dengan judul:
″PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CONFERENCE CALL
MENGGUNAKAN ASTERISK DI PERUM PEGADAIAN SURABAYA″
Surabaya, 26 April 2011 Dosen Penguji yang memerintahkan revisi:
1) Achmad Junaidi, S.Kom NPT. 37811 040 199 2) Wahyu S. J. Saputra, S.Kom
NPT. 386 081 002 971
3) Agustinus Bimo Gumelar, ST. MT
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Achmad Junaidi, S.Kom Chrystia Aji Putra, S.Kom NPT. 37811 040 199 NPT. 386101 002 961
{
}
{
}
(5)
TUGAS AKHIR
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CONFERENCE CALL MENGGUNAKAN ASTERISK DI PERUM PEGADAIAN SURABAYA
Disusun Oleh : MISBACHUL MUNIR
0734 010 237
Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 15 April 2011
Pembimbing : 1.
Achmad Junaidi, S.Kom NPT. 37811 040 199
Tim Penguji : 1.
Achmad Junaidi, S.Kom NPT. 37811 040 199 2.
Chrystia Aji Putra, S.Kom NPT. 386101 002 961
2.
Wahyu S.J. Saputra, S.Kom NPT. 386 081 002 971
3.
Agustinus Bimo Gumelar,ST.MT
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
Ir. Sutiyono, MT NIP. 030 191 025
(6)
Alhamdulillaahi Robbil ‘Alamin…Puji syukur penulis panjatkan kepada
Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini yang berjudul
“PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CONFERENCE CALL
MENGGUNAKAN ASTERISK DI PERUM PEGADAIAN SURABAYA ” tepat
pada waktunya.
Tugas Akhir dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada program studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.
Dengan selesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan dan semangat kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua kami tercinta dukungan serta harapan-harapanya pada saat kami menyelesaikan laporan ini. Terima kasih atas kasih sayang dan do’anya.
2. Bapak Ir.Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Basuki Rahmat, SSi, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika 4. Dosen Pembimbing I Bapak Achmad Junaidi, S.Kom.
5. Dosen Pembimbing II Bapak Chrystia Aji Putra, S.Kom. 6. Humas Perum Pegadaian Surabaya Bapak Minanto, SH.
(7)
8. Rekan-rekan dari Perum Pegadaian cabang Bratang : Rubica, Agung, dan semua staf.
9. Muhammad Ainul Yaqin, S.kom , Made Eka, S.Kom , Dwi Cahyo W, S.Kom, Pak Anton Raharja yang memberi banyak masukan.
10.Faiza Ika Mulyaningrum yang selalu jadi inspirasiku untuk selalu berjuang dan memberi motivasi setiap saat.
11.Teman-teman seperjuangan : Aris Prasetyo (Dulur) yang selalu membimbingku, Dwi (Gondrong) dan Ahmad Sulthani (Toni) yang menemani ke kampus, Wahyu Putra (Kiyep) selalu membantu semua hal dan Deni Fahrudin(Tumpal)-Reza(alam) yang meminjami laptopnya, Moch. Susatya yang memberi banyak masukkan. Dan semua anak TF angkatan 2007 ayo terus dan terus..berjuang rek….
12.Seluruh teman-teman Jurusan Teknik Informatika UPN “VETERAN” Jatim.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan Tugas Akhir ini, baik dari materi maupun teknis penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Surabaya, 28 Maret 2011
(8)
Hal.
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR TABEL……….. xii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang... 1
1.2. Rumusan Masalah... 3
1.3. Batasan Masalah... 3
1.4. Tujuan dan Manfaat... 4
1.5. Metodologi Penulisan... 4
1.6. Sistematika Penulisan... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1. Klasifikasi Jaringan Komputer... 7
2.1.1. LAN (Local Area Network)... 7
2.1.2. MAN (Metropolitan Area Network)... 8
2.1.3. WAN (Wide Area Network)... 8
2.2. Komponen Jaringan Komputer... 8
2.2.1. NIC (Network Interfaces Card)... 9
2.2.2. Switch.……….…... 9
2.2.3. Bridge.……….…... 10
(9)
Hal.
2.4. Protokol-Protokol Pendukung VoIP... 13
2.4.1. TCP/IP(Transfer Control Protocol/Internet Protocol)... 14
2.5. Standarisasi Sistem Komunikasi pada VoIP... 13
2.5.1. H.323…..………..………... 16
2.5.2. SIP (Session Initation Protocol)... 17
2.6. Softphone…..….………... 19
2.7. Bandwidth…..………... 20
2.8. Asterisk….…...………... 20
2.8.1. Dial Plan... 22
2.8.2. Fitur-fitur Asterisk... 24
2.9. Web Browser...………... 26
2.10. Web Server...………... 27
2.11. PHP….….…...………... 29
2.12. MySQL….…...………... 31
2.13. phpMyAdmin..………... 31
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 32
3.1. Analisis Sistem... 32
3.2. Perancangan Sistem... 34
3.2.1. Deskripsi Umum Sistem………... 34
3.2.2. Kebutuhan Basis Data……… 38
3.2.3. Flowchart Sistem…... 39
3.2.4. Use case Diagram dan Activity Diagram…... 45
3.2.5. Analisis Proses Melakukan Conference Call……….… 58
3.2.6. Analisis Kebutuhan…... 59
3.2.7. Perancangan Teknologi VoIP Perum Pegadaian Surabaya... 60
(10)
4.2.1. Pengkodean Aplikasi………... 65
4.2.2. Pengkodean Koneksi Database….……… 65
4.2.3. Pengkodean Proses Penambahan Conference Room... 66
4.2.4. Pengkodean Proses Registrasi Pegawai………....…… 67
4.2.5. Pengkodean Proses Hapus Conference Room………..….... 68
4.2.6. Pengkodean Proses Mengkondisikan Client Aktif/Nonaktif. 68 4.2.7. Pengkodean Proses Hapus Data Client VoIP……….. 69
4.2.8. Pengkodean Proses Menampilkan Data Conference room.. 69
4.2.9. Pengkodean Proses Menampilkan Data Client………... 70
4.2.10. Implementasi IP PBX (Asterisk)……….. 70
4.2.11. Implementasi Antar Muka…….……….. 72
4.2.12. Konfigurasi Otentifikasi Penambahan Conference Room… 78 4.2.13. Konfigurasi Otentifikasi Penambahan Client VoIP…….… 80
4.3. Implementasi Dari Sisi Client... 82
4.3.1. Implementasi X-Lite..………... 82
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI... 89
5.1. Pelaksanaan Uji Coba... 89
5.1.1. Uji Coba Menjalankan Asterisk………... 89
5.1.2. Uji Coba Membuat Conference Room ….……….. 92
5.1.3. Uji Coba Registrasi Pegawai………... 95
5.1.4. Uji Coba Pengecekkan Koneksi pada VoIP Server……… 99
5.1.5. Uji Coba Konfigurasi Aplikasi Softphone X-Lite…....…… 103
5.1.6. Uji Coba Apabila Pegawai Lupa Password X-Lite....…... 105
5.1.7. Uji Coba Melakukan Conference Call……..……… 106
5.1.8. Uji Coba Mengkondisikan Client Aktif/Nonaktif………… 110
(11)
Hal.
5.1.10. Uji Coba Hapus Client VoIP……… 119
5.1.11. Uji Coba Conference Call Maksimum Client Dengan Wireless……….. 124
5.2. Keterangan Penandaan pada Gambar Uji Coba………... 128
BAB VI PENUTUP... 131
6.1. Kesimpulan... 131
6.2. Saran... 131
DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN………...
(12)
Hal.
Gambar 2.1 NIC ( Network Interfaces Card)... 9
Gambar 2.2 Switch... 10
Gambar 2.3 Jaringan Bridge... 11
Gambar 2.4 Diagram Blok Terminal Berbasis H.323... 16
Gambar 2.5 Fitur Call Parking... 24
Gambar 2.6 Fitur Call Pickup... 25
Gambar 2.7 Fitur canference Call... 25
Gambar 3.1 Softphone X-Lite... 33
Gambar 3.2 Perancangan Jaringan VoIP... 33
Gambar 3.3 SIP ACCOUNT SETTINGS pada X-Lite... 37
Gambar 3.4 Tampilan X-Lite Client 118... 38
Gambar 3.5 Model Data Fisik... 39
Gambar 3.6 Diagram Alir Proses Registrasi Client... 40
Gambar 3.7 Diagram Alir Login Admin... 43
Gambar 3.8 Diagram Alir Teknologi VoIP dengan Softphone X-Lite... 44
Gambar 3.9 Use Case Diagram dengan Actor Pegawai... 46
Gambar 3.10 Activity Diagram Registrasi... 47
Gambar 3.11 Activity Diagram Lupa Sandi... 48
Gambar 3.12 Activity Diagram Mencari Room... 49
Gambar 3.13 Activity Diagram Mencari Client... 50
Gambar 3.14 Use Case Diagram dengan Actor Admin... 51
Gambar 3.15 Activity Diagram Membuat Room... 51
Gambar 3.16 Activity Diagram Mengkondisikan Client Aktif/Nonaktif... 52
Gambar 3.17 Activity Diagram Menghapus Room... 53
Gambar 3.18 Activity Diagram Menghapus Client... 54
(13)
Hal.
Gambar 3.20 Activity Diagram Start Asterisk... 56
Gambar 3.21 Activity Diagram Reload Asterisk... 57
Gambar 3.22 Activity Diagram Srop Asterisk... 58
Gambar 3.23 Perancangan Teknologi VoIP Di Perum Pegadaian Surabaya.... 61
Gambar 3.24 Extensions Menangani Registrasi Client VoIP... 63
Gambar 3.25 Proses Mencatat Penomoran pada Dial Plan... 63
Gambar 4.1 Script Koneksi Databases MYSQL... 65
Gambar 4.2 Script Simpan Conference Room ke Database... 66
Gambar 4.3 Potongan Script Simpan Client VoIP ke Database... 67
Gambar 4.4 Potongan Script Hapus Conference Room ke Database……….. 68
Gambar 4.5 Potongan Script Mengkondisikan Client Aktif/Nonaktif…... 68
Gambar 4.6 Potongan Script Hapus Client ke Database... 69
Gambar 4.7 Perintah Menampilkan Data Conference Room ... 69
Gambar 4.8 Perintah Menampilkan Data Client VoIP ……… 70
Gambar 4.9 Tampilan Menu Home... 72
Gambar 4.10 Tampilan Menu Keanggotaan Registrasi…... 73
Gambar 4.11 Tampilan Pesan Data Berhasil Ditambahkan... 73
Gambar 4.12 Tampilan Menu Keanggotaan Lupa sandi... 74
Gambar 4.13 Tampilan Pemberitahuan Password... 74
Gambar 4.14 Tampilan Menu Akses Call, Conference Room... 75
Gambar 4.15 Tampilan Menu Akses Call, Call Id... 75
Gambar 4.16 Tampilan Awal Menu Login Admin... 76
Gambar 4.17 Tampilan Menu Pengaturan Konferensi , Room... 76
Gambar 4.18 Tampilan Pesan Konfirmasi Hapus Room... 77
Gambar 4.19 Tampilan Menu Pengaturan Konferensi, Client... 77
Gambar 4.20 Tampilan Pesan Konfirmasi Hapus Client... 77
Gambar 4.21 Tampilan Menu Konten Info... 78
Gambar 4.22 Tampilan Pesan Telah Logout... 78
Gambar 4.23 Konfigurasi Conference RoomFile Meetme.conf... 79
(14)
Gambar 4.29 Tampilan Lokasi Installasi... 83
Gambar 4.30 Tampilan Select Additional Task... 84
Gambar 4.31 Tampilan Proses Installasi... 84
Gambar 4.32 Tampilan Installasi Complete... 85
Gambar 4.33 X-Lite... 85
Gambar 4.34 Tampilan Tombol Pop-up pada X-lite... 86
Gambar 4.35 Tampilan SIP Account... 86
Gambar 4.36 Sip Account Settings pada X-Lite... 87
Gambar 4.37 Tampilan X-Lite Client 118 Ready... 88
Gambar 5.1 Login Admin untuk Menjalankan Asterisk... 89
Gambar 5.2 Menjalankan Asterisk... 90
Gambar 5.3 X-Lite Client 118 Bisa Melakukan Registrasi ke Server VoIP.... 90
Gambar 5.4 Menghentikan Asterisk... 91
Gambar 5.5 Client 118 Tidak Bisa Melakukan Registrasi ke Server VoIP... 91
Gambar 5.6 Membuat Conference Room... 92
Gambar 5.7 Room 333 Belum Ada di Meetme.conf ... 92
Gambar 5.8 Room 333 Belum Ada di Extensions.conf ... 93
Gambar 5.9 Data Room Berhasil dibuat... 93
Gambar 5.10 Room 333 yang Berhasil dibuat... 94
Gambar 5.11 Room 333 Behasil Tersimpan di Meetme.conf... 94
Gambar 5.12 Room 333 Behasil Tersimpan di Extensions.conf... 95
Gambar 5.13 Registrasi Pegawai... 96
Gambar 5.14 Client 118 Belum Ada di Sip.conf... 96
Gambar 5.15 Client 118 Belum Ada di Extensions.conf... 96
Gambar 5.16 Konfirmasi Data Berhasil di Tambahkan... 97
(15)
Hal.
Gambar 5.18 Client 118 Berhasil Tersimpan di Sip.conf... 98
Gambar 5.19 Client 118 Berhasil Tersimpan di Extensions.conf... 98
Gambar 5.20 Konfigurasi IP Server VoIP... 99
Gambar 5.21 Konfigurasi IP Client 1... 99
Gambar 5.22 Konfigurasi IP Client 2... 100
Gambar 5.23 Konfigurasi IP Client 3... 100
Gambar 5.24 Ping dari Server VoIP ke IP Client 1... 100
Gambar 5.25 Ping dari Server VoIP ke IP Client 2... 101
Gambar 5.26 Ping dari Server VoIP ke IP Client 3... 101
Gambar 5.27 Ping dari IP Client 1 ke Server VoIP... 102
Gambar 5.28 Ping dari IP Client 2 ke Server VoIP... 102
Gambar 5.29 Ping dari IP Client 3 ke Server VoIP... 102
Gambar 5.30 Tombol Pop-up pada X-lite... 103
Gambar 5.31 SIP Account... 103
Gambar 5.32 Sip Account Settings pada X-Lite... 104
Gambar 5.33 X-Lite Client 118 Ready... 104
Gambar 5.34 X-Lite Apabila Client 118 Tidak Terdaftar... 105
Gambar 5.35 Apabila Lupa Password X-Lite... 106
Gambar 5.36 Pemberitahuan Password... 106
Gambar 5.37 Melihat Nomor Conference Room... 107
Gambar 5.38 Client 1 Username 118 Melakukan Conference Call... 107
Gambar 5.39 Client 2 Username 122 Melakukan Conference Call... 108
Gambar 5.40 Client 3 Username 120 Melakukan Conference Call... 108
Gambar 5.41 Conference Room 333 Aktif... 109
Gambar 5.42 Client 122, 118, dan 120 Melakukan Conference call... 110
Gambar 5.43 Mengkondisikan Client 118 Nonaktif... 111
Gambar 5.44 Client 118 Masih Tersimpan di Sip.conf... 111
Gambar 5.45 Client 118 Masih Tersimpan di Extensions.conf... 112
Gambar 5.46 Konfirmasi Mengubah Status... 112
(16)
Gambar 5.51 Hapus Room 333 ... 115
Gambar 5.52 Konfirmasi Room Akan Dihapus... 116
Gambar 5.53 Konfirmasi Room Berhasil Dihapus... 116
Gambar 5.54 Room 333 Masih Tersimpan di Meetme.conf... 116
Gambar 5.55 Room 333 Belum Ada di Extensions.conf... 117
Gambar 5.56 Room 333 Sudah Terhapus... 117
Gambar 5.57 Room 333 Sudah Terhapus di Meetme.conf... 118
Gambar 5.58 Room 333 Belum Ada di Extensions.conf... 118
Gambar 5.59 Room 333 Tidak Bisa Dihubungi... 119
Gambar 5.60 Hapus Client 118... 119
Gambar 5.61 Konfirmasi Client Akan Dihapus... 120
Gambar 5.62 Konfirmasi Client Berhasil Dihapus... 120
Gambar 5.63 Data Client 118 Berhasil Dihapus... 121
Gambar 5.64 Client 118 Masih Tersimpan di Sip.conf... 121
Gambar 5.65 Client 118 Masih Tersimpan di Extensions.conf... 122
Gambar 5.66 Client 118 Dihapus Sementara di Sip.conf... 122
Gambar 5.67 Client 118 Masih Tersimpan di Extensions.conf... 123
Gambar 5.68 Account Client 118 Tidak Dapat Digunakan... 123
Gambar 5.69 Jaringan Ad-hoc “voip”………... 124
Gambar 5.70 Melakukan koneksi ke Jaringan Ad-hoc “voip”………... 125
Gambar 5.71 Client pada Conference Room 333………... 125
Gambar 5.72 Monitoring Peket Suara Client di Server VoIP... 126
Gambar 5.73 Monitoring Total Paket Suara Client di Server VoIP……….... 126
Gambar 5.74 Monitoring Proses Transfer Paket Suara di Server VoIP…….. 127
Gambar 5.75 Monitoring Dilakukan di Client IP 192.168.0.2……… 127
Gambar 5.76 Monitoring Proses Transfer Paket Suara di Client IP 192.168.0.2………. 128
(17)
DAFTAR TABEL
(18)
ABSTRAK
Di Perum Pegadaian Surabaya, peranan teknologi komunikasi sangat penting dan hampir menjadi kebutuhan primer untuk selalu berkomunikasi dalam
conference room dimana antara kantor pusat Surabaya dan 2 kantor cabang bisa
melakukan komunikasi melalui komputer pada waktu yang bersamaan
(conference call). Komunikasi antara kantor pusat Surabaya dan 2 kantor cabang
perlu dilakukan dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi.
Untuk melakukan komunikasi lebih dari 2 client atau conference call dapat menggunakan teknologi yang disebut VoIP (Voice over Internet Protokol) dengan
Asterisk. Keuntungan yang dapat diambil, adalah bisa melakukan komunikasi
melalui komputer lebih dari 2 client VoIP pada waktu yang bersamaan dalam satu
conference room. VoIP (Voice over Internet Protokol) adalah teknologi yang
memanfaatkan Internet Protocol untuk menyediakan komunikasi suara secara elektronis dan real-time.
Dari hasil uji coba yang telah dilakukan dengan menjalankan Asterisk, membuat conference room, registrasi pegawai, pengecekkan koneksi pada VoIP
Server, konfigurasi aplikasi X-Lite diperoleh hasil dimana antara lebih dari 2
komputer dapat melakukan conference call atau melakukan komunikasi secara bersamaan. Dengan teknologi VoIP menggunakan Asterisk yaitu server VoIP (Voice Over Internet Protocol) yang dapat digunakan untuk komunikasi suara, maka bisa melakukan komunikasi melalui komputer lebih dari 2 client VoIP pada waktu yang bersamaan dalam satu conference room di lingkuangan Perum Pegadaian Surabaya.
(19)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin komplek mampu mempengaruhi pola pikir manusia. Kemajuan ini telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya. Saat ini telah banyak fasilitas hasil produk dari pemanfaatan teknologi.
Salah satu alat teknologi komunikasi yang digunakan oleh banyak orang adalah telepon, yang digunakan untuk berkomunikasi dan mendapat informasi dari orang lain melalui percakapan. Selain itu ada juga alat teknologi lain yaitu satu komputer dengan computer yang lain sebagainya dimana seseorang juga mendapat informasi yang diinginkan baik itu melalui percakapan atau dengan melihat langsung lawan bicaranya. Untuk memecahkan masalah bagaiamana melakukan percakapan lebih dari 2 lawan bicara atau conference call pada waktu yang bersamaan.
Salah satu solusi yang digunakan untuk melakukan komunikasi lebih dari 2 client atau conference call adalah teknologi yang disebut VoIP (Voice over
Internet Protokol) dengan menggunakan Asterisk. Keuntungan yang dapat
diambil, adalah bisa melakukan komunikasi melalui komputer lebih dari 2 client
VoIP pada waktu yang bersamaan dalam satu conference room. VoIP (Voice over Internet Protokol) adalah teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk
(20)
Internet Protokol) melewatkan trafik suara dalam bentuk paket-paket data
melalui jaringan IP.
Di Perum Pegadaian Surabaya, peranan teknologi komunikasi sangat penting dan hampir menjadi kebutuhan primer untuk selalu berkomunikasi dalam
conference room dimana antara kantor pusat Surabaya dan 2 kantor cabang bisa
melakukan komunikasi melalui komputer pada waktu yang bersamaan
(conference call). Komunikasi antara kantor pusat Surabaya dan 2 kantor cabang
perlu dilakukan dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi.
Conference call dalam dunia bisnis dapat mewujudkan suatu percakapan
jarak jauh tanpa terbatas jarak. Sehingga apabila mengadakan rapat antara kantor pusat dan kantor-kantor cabang tidak harus dilakukan di satu ruangan, tetapi dapat dilakukan di kantor masing-masing. Terobosan ini dapat memecahkan masalah yang sering timbul yaitu susahnya mengatur waktu pertemuan antar para karyawannya untuk duduk bersama di satu ruangan.
Pada Tugas Akhir ini mencoba mensimulasikan teknologi VoIP (Voice
over Internet Protokol) agar kantor pusat Surabaya dan 2 kantor cabang bisa
melakukan komunikasi melalui 2omputer pada waktu yang bersamaan
(conference call) dengan memanfaatkan VoIP (Voice over Internet Protokol)
menggunakan Asterisk.
Untuk membuat conference call maka yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah merancang suatu sistem yang berfungsi sebagai server VoIP (Voice over Internet Protokol) dengan Asterisk, menggunakan layanan conference
(21)
3
VoIP (Voice over Internet Protokol) yang telah berhasil dibuat, dan yang terakhir
adalah membuat dokumentasi.
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat di ambil permasalahan yaitu : a. Bagaimana merancang dan membangun sistem untuk melakukan
komunikasi melalui komputer lebih dari 2 client di Perum Pegadaian Surabaya.
b. Bagaimana cara agar client bisa melihat informasi client lain dan informasi
conference room.
1.3. Batasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan pada permasalahan, maka sistem yang akan dibuat nantinya akan dibatasi pada :
a. Conference call hanya pertukaran suara.
b. Pembuatan conference room dan penambahan client VoIP harus registrasi via web.
c. Web berguna untuk mengotomatisasi file konfigurasi VoIP dan informasi
member VoIP.
d. Semua komputer terhubung dengan jaringan lokal (LAN).
e. Menggunakan Asterisk sebagai aplikasi open source yang digunakan untuk membangun jaringan VoIP.
(22)
f. Menggunakan softphone X-Lite 3.0 sebagai aplikasi pada komputer client
VoIP untuk melakukan transmisi suara (berkomunikasi) pada layanan VoIP.
g. Menggunakan protokol SIP (Session Initiation Protokol) sebagai standar sistem komunikasi pada Asterisk.
1.4. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan skripsi ini adalah mensimulasikan conference call di Perum Pegadaian Surabaya dengan menggunakan Asterisk agar bisa melalakukan komunikasi lebih dari 2 client VoIP.
Manfaatnya adalah bisa melakukan komunikasi melalui 4omputer lebih dari 2 client VoIP pada waktu bersamaan dalam satu conference room, antara kantor pusat Surabaya dan 2 kantor cabang dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi.
1.5. Metodologi Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh untuk keperluan pembuatan tugas akhir ini antara lain:
a. Studi Literatur
Mengumpulkan referensi baik dari buku, internet, maupun sumber-sumber yang lainnya yang terkait dengan judul penelitian ini.
(23)
5
Pengumpulan data dilakukan dengan cara: observasi, identifikasi dan klasifikasi melalui studi literatur. Dari pengumpulan data tersebut, dilakukan analisa data yaitu menganalisa teknologi VoIP berbasis IP (Internet Protokol) di dalam jaringan lokal.
c. Rancang – Bangun Sistem
Pada tahap ini dilakukan pembangunan server dengan melakukan konfigurasi dan pengaturan pada paket-paket yang digunakan, sehingga nantinya teknologi VoIP ini bisa digunakan dan diimplementasikan dengan baik pada infrastruktur jaringan di Perum Pegadaian Surabaya.
d. Uji Coba dan Evaluasi Sistem
Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap sistem yang telah dibangun, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan.
e. Dokumentasi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan laporan mulai dari studi literatur sampai dengan implementasi, serta penarikan kesimpulan dan saran.
1.6. Sistematika Penulisan
Penulisan serta pembahasan tugas akhir ini dibagi menjadi tujuh bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.
(24)
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas tentang teori-teori dasar yang mendukung penelitian ini.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini membahas mengenai analisis kebutuhan yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
BAB IV : IMPLEMENTASI
Pada bab ini berisi tentang hasil dari perancangan sistem yang telah dibuat, yang meliputi konfigurasi dasar dan apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini.
BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI
Pada bab ini berisi penjelasan tentang hasil uji coba aplikasi dan evaluasinya.
(25)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Jaringan Komputer
Klasifikasi jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu Local Area
Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network
(WAN). Hal yang membedakan jenis jaringan ini hanyalah jangkauan area atau lokasi jaringan tersebut.
2.1.1. LAN (Local Area Network)
Salah satu arsitektur jaringan yang paling sederhana adalah Local Area
Network, dimana LAN dapat dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas
dalam skala cakupannya. LAN mencakup area yang tidak lebih dari satu area yang terdiri dari beberapa terminal yang saling dihubungkan.
Dari kebanyakan implementasi LAN biasanya menggunakan satu server untuk melayani kebutuhan dari client, dan tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan lebih dari satu server tergantung dari kebutuhan client itu sendiri. Apabila jenis layanan yang dibutuhkan bayak, sebaiknya server yang digunakan lebih dari satu dikarenakan hal tersebut akan mempengaruhi dari kinerja dari jaringan yang menggunakan layanan tersebut. Di dalam suatu jaringan komputer terdapat suatu protokol yang sering disebut IP Address (Internet Protocol
Address) yaitu sebuah protokol yang digunakan untuk memberikan penamaan
(26)
DNS (Domain Name Server). Kedua jenis penamaan ini biasa digunakan dalam jaringan.[9]
2.1.2. MAN (Metropolitan Area Network)
Cakupan area yang lebih dari LAN adalah MAN, dimana cakupan area dapat meliputi antar wilayah dalam satu propinsi. MAN merupakan gabungan dari jaringan – jaringan kecil yang digabungkan menjadi satu area yang lebih besar. Misalnya jaringan antar kampus dimana beberapa kampus di wilayah tertentu di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan yang lainnya. Misalnya jaringan bank dimana beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan yang lainnya.[9]
2.1.3. WAN (Wide Area Network)
Gabungan dari LAN yang lingkupnya bisa di dalam satu lokasi saja, sebagai contoh di dalam satu gedung bertingkat dan dapat tersebar di beberapa lokasi lain yang ada di dunia. Jenis jaringan ini membutuhkan minimal satu server untuk setiap LAN dan membutuhkan minimal dua server yang mempunyai lokasi yang berbeda untuk membentuknya.[9]
2.2. Komponen Jaringan Komputer
Untuk membangun jaringan baik berbasis Microsoft Windows maupun jaringan berbasis Linux dan Unix ada beberapa hal penting dan merupakan kebutuhan wajib. Komponen-komponen yang dimaksud adalah hardware untuk
(27)
9
membangun jaringan itu sendiri. Hardware adalah perangkat keras yang meliputi beberapa komponen komputer Server, komputer client, NIC, HUB, Switch, kabel, dan lain-lain.[9]
2.2.1. NIC (Network Interface Card)
NIC adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik yang
ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1 Jaringan ini tidak terbatas pada
LAN (Local Area Network) saja bisa juga Workgroup.[9]
Gambar 2.1 NIC (Network Interface Card)
2.2.2. Switch
Pada gambar 2.2 adalah gambar Switch, merupakan perluasan dari konsep
bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada Switch, yaitu cut-through
dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, Switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
(28)
Sedangkan Switch store-and-forward merupakan kebalikan dari Switch
cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum
meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan Switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
Dengan Switch ada beberapa keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada "Shared Network." Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah Switch yang saling berhubungan disebut "collapsed backbone”.[9]
Gambar 2.2 Switch
2.2.3. Bridge
Bridge merupakan suatu alat yang menghubungkan satu jaringan dengan
jaringan yang lain yang menggunakan protokol yang sama. Sebuah bridge dapat menghubungkan dua buah segmen Ethernet, meneruskan frame dari satu sisi ke sisi lainnya. Bridge menggunakan alamat sumber untuk mempelajari mesin yang mana yang terhubung ke segmen tertentu, dan bridge menggabungkan informasi yang dipelajari dengan alamat tujuan untuk menghilangkan forwarding jika tidak perlu. Jika dua buah jaringan atau lebih dihubungkan dengan menggunakan
(29)
11
sebuah bridge, maka sistem tersebut dianggap sebagai sistem jaringan fisik tunggal seperti pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Jaringan Bridge
Bridge menghubungkan segmen-segmen LAN di Data Link layer pada
model OSI. Beberapa bridge mempelajari alamat Link setiap device yang terhubung dengannya pada tingkat Data Link dan dapat mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut. Semua LAN yang terhubung dengan bridge dianggap sebagai satu subNetwork dan alamat Data Link setiap device harus unik. LAN yang terhubung dengan menggunakan bridge umum disebut sebagai Extended
LAN.[9]
(30)
Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu
melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP (Internet Protokol). Inti dari teknologi VoIP adalah data suara dapat disalurkan melalui suatu jaringan berbasis protokol IP. Pada VoIP, suara dirubah menjadi data digital, kemudian diberi nomor dan header yang kemudian dikirimkan ke dalam bentuk paket-paket. Trafik VoIP dibagi menjadi dua bagian transmisi jaringan yaitu transmisi untuk signaling dan untuk RTP (Realtime Transfer
Protocol). Protokol yang digunakan unuk signaling selalu berbasis TCP (Transfer Control Protocol) sedang untuk RTP yang digunakan adalah protocol berbasis UDP (User Datagram Protocol). Signaling dilakukan diantara port TCP yang
sudah umum diketahui, misalkan untuk H323 menggunakan port 1720, SIP
(session Initiation Protocol) menggunakan port 5060, IAX (Inter Asterisk Exchange) menggunakan port 4569. [5]
Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan perangkat lunak khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain.[5]
Pada awalnya bentuk jaringan adalah tertutup antar lokasi untuk penggunaan sendiri (Interm, Privat). Bentuk jaringan VoIP kemudian berkembang lebih komplek. Untuk penggunaan antar cabang pada komunikasi internal, VoIP digunakan sebagai penyambung antar PABX. Perkembangan selanjutnya adalah
(31)
13
gabungan PABX tersebut tidak lagi menggunakan jaringan tertutup tetapi telah memakai internet sebagai bentuk komunikasi antara kantor tersebut. Tingkat lebih lanjut adalah penggabungan antar jaringan. Dengan segala perkembangannya maka saat ini telah dibuat tingkatan dari jaringan VoIP.
Kualitas suara VoIP dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu kapasitas
bandwidth, tingkat hilang paket dan waktu tunda yang terjadi di dalam jaringan.
Kapasitas bandwidth adalah ketersediaan sumber daya jaringan dalam bentuk lebar pita yang digunakan untuk mentransmisikan data paket. Tingkat hilang paket adalah parameter yang menyatakan besarnya laju kesalahan yang terjadi sepanjang jalur pengiriman data paket dari pengirim ke penerima. Waktu tunda adalah parameter yang menyatakan rentang waktu yang diperlukan untuk mengirimkan paket dari pengirim ke penerima. [5]
2.4. Protokol-protokol Pendukung VoIP
Secara umum, terdapat dua teknologi yang digunakan untuk VoIP, yaitu
H.323 dan SIP. H323 merupakan teknologi yang dikembangkan oleh ITU
(International Telecommunication Union). SIP (Session Initiation Protocol) merupakan teknologi yang dikembangkan IETF (Internet Enggineering Task
Force). TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol ) protocol ini
terdiri dari dua bagian besar, yaitu TCP dan UDP serta dibawah lapisan tersebut ada protokol yang bernama IP.[3]
(32)
2.4.1. TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol)
TCP/IP merupakan sebuah protokol yang digunakan pada jaringan internet. Standarisasi diperlukan agar antar komputer terjadi kesepakatan tentang
tatacara pengiriman dan penerimaan data sehingga data dapat dikirimkan dan diterima dengan benar. Protokol ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu TCP dan
UDP serta dibawah lapisan tersebut ada protokol yang bernama IP. [2]
a. Transmission Control Protocol (TCP)
TCP merupakan protokol yang menjaga reliabilitas hubungan komunikasi end-to-end. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirim dan menerima
segmen-segmen informasi dengan panjang data bervariasi pada suatu datagram
internet. Dalam hubungan VoIP, TCP digunakan pada saat signaling, TCP digunakan untuk menjamin setup suatu panggilan pada sesi signaling. TCP
tidak digunakan dalam pengiriman data suara karena pada komunikasi data VoIP penanganan data yang mengalami keterlambatan lebih penting daripada penanganan paket yang hilang.[2]
b. User Datagram Protocol (UDP)
UDP merupakan salah satu protokol utama diatas IP, yang lebih sederhana
dibandingkan dengan TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. UDP digunakan pada VoIP pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus dan lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa
(33)
15
memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknologi VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network.[2]
c. Internet Protocol (IP)
Internet Protocol didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi komputer
pada jaringan paket switched. Pada jaringan TCP/IP, sebuah komputer di identifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap computer memiliki alamat IP yang unik, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kesalahan pada transfer data. Terakhir, protokol data akses berhubungan langsung dengan media fisik. Secara umum protokol ini bertugas untuk menangani pendeteksian kesalahan pada saat transfer data. Untuk komunikasi datanya,
Internet Protokol mengimplementasikan dua fungsi dasar yaitu addressing dan fragmentasi. Salah satu hal penting dalam IP dalam pengiriman informasi adalah
metode pengalamatan pengirim dan penerima.[2]
2.5. Standarisasi Sistem Komunikasi Pada VoIP
Ketentuan-ketentuan yang digunakan untuk membuat jaringan VoIP agar bisa berjalan dengan baik.
(34)
H.323 adalah salah satu dari rekomendasi ITU-t (International Telecommunications Union – Telecommunications). H.323 merupakan standar
yang menentukan komponen, protokol, dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia. Layanan tersebut adalah komunikasi audio, video , dan data real-time, melalui jaringan berbasis paket (packet-based network). (Tabratas Tharom, 2001;64) H.323 berjalan pada jaringan intranet dan jaringan
packet-switched tanpa mengatur media jaringan yang di gunakan sebagai sarana
transportasi maupun protokol networ layer. Karakteristik terminal H.323 dapat dilihat pada gambar 2.4. [2]
Gambar 2.4 Diagram Blok Terminal Berbasis H.323
Standar H.323 mengatur hal-hal sebagai berikut :
a. Video Codec (H.261 dan H.263). Video Codec bertugas mengkodekan data
dari sumber video untuk dikirimkan dan mendekodekan sinyal kode yang diterima untuk di tampilkan di layar penerima.
b. Audio Codec (G.711, G.722, G723, G728 dan G.729). Audio codec
(35)
17
mendekodekan sinyal kode yang diterima untuk didengarkan oleh penerima.
c. Data channel mendukung aplikasi-aplikasi seperti electronic whiteboard,
dan kolaborasi aplikasi. Standar untuk aplikasi-aplikasi seperti ini adalah standar T.120 . Aplikasi dan protokol yang berbeda tetap dapat dijalankan dengan negosiasi menggunakan standar H.245
d. Sistem control unit (H.245 dan H.225.0) menyediakan signalling yang
berkaitan dengan komunikasi antar terminal H.323.
e. H.225.0 layer memformat data video, suara, data , dan informasi kontrol
lain sehingga dapat dikirimkan melalui LAN Interface sekaligus menerima data yang telah diformat melalui LAN Interface. Sebagai tambahan, layer ini juga bertugas melakukan error detection, error correction , dan frame
sequencing agar data dapat mencapai tujuan sesuai denagn kondisi saat
data dikirimkan. LAN interface harus menyediakan koneksi yang handal. Untuk flow control dan unreliable data channel connection (misal: UDP) dapat digunakan untuk pengiriman audio dan video channel.
2.5.2. SIP (Session Initiation Protocol)
SIP adalah suatu signalling protocol pada layer aplikasi yang berfungsi
untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri suatu sesi multimedia yang melibatkan satu atau beberapa pengguna. Sesi multimedia adalah pertukaran data antar pengguna yangbisa meliputi suara, video, dan text. SIP tidak menyediakan layanan secara langsung , tetapi menyediakan pondasi yangdapat digunakan oleh
(36)
protokol aplikasi lainnya untuk memberikan layanan yang lebih lengkap bagi pengguna, misalnya dengan RTP (Real Time Transport Protocol) untuk transfer data secara real-time, dengan SDP (Session Description Protocol) untuk mendiskripsikan sesi multimedia , dengan MEGACO (Media Gateway Control
Protocol) untuk komunikasi dengan PSTN (Public Switch Telephone Network).
Meskipun demikian, fungsi dan operasi dasar SIP tidak tergantung pada protocol tersebut. SIP juga tidak tergantung pada protokol layer transport yang digunakan. Pembangunan suatu komunikasi multimedia dengan SIP dilakukan melalui beberapatahap : [2]
a. User Location adalah menentukan lokasi pengguna yang akan
berkomunikasi.
b. User Availabilityi adalah menentukan tingkat keinginan pihak yang
dipanggil untuk terlibat dalam komunikasi.
c. User Capability adalah menentukan media maupun parameter yang
berhubungan dengan media yang digunakan untuk komunikasi.
d. Session Setup adalah pembentukan hubungan antara pihak
pemanggildengan pihak yang dipanggil.
e. Session management yaitu meliputi transfer, modifikasi, dan pemutusan
sesi. Secara garis besar SIP merupakan protokol yang digunakan dalam untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri suatu sesi. Penggunaan protokol codec video , audio dan Real-time Protokol dengan H.323 tetap sama, hanya berbeda dalam sesi signallings sambungan VoIP protokol lain yang juga sempat populer adalah MGCP (Media Gateway Control
(37)
19
Protocol). Protokol ini lebih sering digunakan untuk mengontrol titik
komunikasi di VoIP. MGCP memiliki fitur tambahan yang unik, yakni
Call Waiting.
2.6. SoftPhone
Selain berupa telepon utuh (hardware), perangkat telepon juga bisa berbentuk software. Di dunia VoIP, perangkat ini disebut SoftPhone. Softphone memiliki jenis yang beragam baik dari kemampuan dan lisensi. Saat ini banyak
Softphone yang disebarkan dengan lisensi gratis. Bahkan ada yang menyediakan
lisensi software gratis sekalligus layanan jaringan VoIP -nya. SkyPe salah satu penyedia Softphone cuma-cuma, sekaligus layanan PC-to-PC call yang prima.
SoftPhone Skype ini hanya bisa bekerja di jaringan milik Skype. Jika ingin
membuat jaringan sendiri harus menggunakan Softphone jenis lain. Softphone lain diantaranya adalah X-Lite, IAX-Lite, MyPhone. X-Lite merupakan Softphone untuk
VoIP yang berjalan melalui protokol SIP. Selain suara, X-Lite juga bisa
digunakana untuk saling berkirim text dan video. [6]
Dalam hal ini penyusun menggunakan X-Lite sebagai aplikasi softphone yang akan digunakan dalam melakukan komunikasi berbasis IP ini. X-Lite merupakan softphone yang berjalan melalui protokol IAX. IAX merupakan protokol signaling yang dikembangkan oleh pembuat Asterisk (IP PBX). Untuk menggunakan softphone ini harus melakukan konfigurasi terlebih dahulu. Setelah
X-lite dikonfigurasi dengan memasukkan accont, X-lite baru bisa digunakan untuk
(38)
2.7. Bandwidth
Bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk
melakukan transmisi data antar komputer pada jaringan IP atau internet. Dalam perancangan VoIP, bandwidth merupakan suatu yang harus diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat digunakan menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang di butuhkan dalam suatu jaringan. Perhitungan ini juga sangat diperlukan dalam efisiensi jaringan dan biaya serta sebagai acuan pemenuhan kebutuhan untuk pengembangan di masa mendatang.
Packet loss (kehilangan paket data pada proses transmisi) dan desequencing
merupakan masalah yang berhubugnan dengan kebutuhan bandwidth, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data pada jaringan, metode antrian yang efisien, pengaturan pada router, dan penggunaan kontrol terhadap
kongesti (kelebihan beban data) pada jaringan. Packet loss terjadi ketika terdapat
penumpukan data pada jalur yang dilewati dan menyebabkan terjadinya overflow
buffer pada router.[9]
2.8. Asterisk
Asterisk merupakan open source software yang biasanya digunakan untuk
membangun suatu sistem layanan komunikasi serta memberikan kemudahan kepada penggunanya untuk mengembangkan layanan telepon sendiri dengan kustomisasi yang seluas-luasnya diberikan kepada pihak pengguna. Dari pengertian open source sendiri berarti setiap pengembang dapat melihat dan mengubah source code yang ada, sehingga aplikasi-aplikasi yang ada dapat
(39)
21
ditambahkan dengan mudah oleh setiap pengembang. Asterisk juga dapat dikatakan sebagai PBX yang lengkap dalam bentuk perangkat lunak, dan menyediakan semua fitur seperti PBX. Kelebihan Asterisk adalah dapat jalan dibanyak platform OS, antara lain Linux, Windows, BSD, dan OS X, dan juga dapat melakukan koneksi dengan hampir semua standar yang berbasis teleponi, dengan menggunakan hardware yang tidak begitu mahal sebagai gateway-nya.[1]
Fitur lain yang ada adalah Call Conference, Interactive Voice Response
(IVR), dan Call Queuing. Call Detail Record Asterisk menyediakan dukungan
penuh CDR (Call Detail Record). Kita dapat menyimpan semua informasi panggilan ke dalam sebuah file, atau untuk lebih memudahkan pengelolaan kita dapat menyimpan informasi tersebut ke dalam sebuah database. Dengan informasi ini kita dapat melakukan pemantauan sistem Asterisk dengan proses yang sedang berLangsung untuk melakukan management Asterisk. Dengan adanya informasi tersebut kita dapat gunakan untuk menentukan billing panggilan, melihat trafik
user, melihat panggilan mana yang sering aktif, dll. Call Recording Asterisk dapat
merekam suara yang lewat ke PBX. Dengan adanya feature ini kita dapat menganalisa kualitas suara yang dihasilkan, menentukan kelayakan sistem, dan melihat apakah sistem perlu diperbaiki dengan codec yang lain atau ditingkatkan kualitas jaringan untuk melihat bandwidth yang terpakai.
Asterisk adalah sebuah System Interactive Voice Response (IVR)
memberikan kemudahan kepada user. Pelayanan yang berbasis IVR memungkinkan komunikasi yang interactive antara Asterisk sistem dan user. Contohnya dari IVR adalah ”silahkan tekan satu untuk… tekan dua untuk…”.
(40)
Asterisk mendukung terlaksananya fasilitas ini. Asterisk adalah Voice Mail system
layanan voice mail layaknya PBX yang umum juga didukung oleh Asterisk.
Asterisk menyediakan context khusus untuk mendukung aplikasi ini. Asterisk juga
menyediakan layanan pemberitahuan bahwa ada voice mail yang masuk dengan mengirimkan ke email user. Asterisk menawarkan kemudahan di dalam perkembangannya. Asterisk adalah VoIP Sistem Asterisk menawarkan fitur yang lengkap untuk mendukung VoIP. Asterisk mendukung 3 protokol yang dapat berinterkoneksi.[4]
2.8.1. Dial PLAN
Dial PLAN dibuat pada file konfigurasi yang bernama extensions.conf file
ini berlokasi di : /etc/Asterisk.[7]
a. Context
Kumpulan dari beberapa instruksi extensions pada dial plan, yang mempunyai beragam kegunaan. Context membedakan interaksi dial plan dari satu grup dengan grup yang lain. Sebuah ekstensi yang berada di dalam satu context, akan terisolasi terhadap ekstensi di context yang lain. Contoh : Dua buah perusahaan menggunakan bersama sebuah Asterisk Server. User yang menekan angka ‘0’ pada perusahaan A, akan terhubung ke resepsionis perusahaan A tersebut.User yang menekan angka ‘0’ pada perusahaan B, akan terhubung ke resepsionis perusahaan B tersebut. Context ditulis dengan huruf besar/kecil A-Z, atau angka 0-9 di dalam tanda kurung siku. Semua instruksi yang terletak di
(41)
23
bawah sebuah context didefinisikan sebagai bagian dari context tersebut, sampai didapatkan context berikutnya.[7]
Contoh : [lab01]
exten => 103,1,Answer()
exten => 103,n,PlayBack(selamatdatang)
exten => 103,n,Background(Masukkan_no_eks) exten => 103,n,WaitExten()
b. Extensions
Jika pada aplikasi telepon, extension berarti sebuah identifier bernomor yang menunjukkan sebuah jalur yang bisa dipanggil/memanggil, pada sistem
Asterisk, pemahaman extensions mempunyai arti yang lebih luas, yaitu
mendefinisikan langkah-langkah (di mana setia langkah memiliki aplikasi) yang akan dikerjakan oleh Asterisk sebuah extension bisa menunjuk pada sebuah handset, sebuah antrian, sekumpulan handset , atau voicemail.[7]
Extension dibangun dengan 3 komposisi yaitu nama (atau nomor) ekstensi, kemudian Priority (setiap ekstensi bisa terdiri lebih dari satu priority/langkah) dan selanjutnya yaiut aplikasi (atau command) yang menampilkan (action) dari call Cara penulisan extension :
exten => name, priority,application() Contoh : exten =>123,1,Answer()
(42)
2.8.2. Fitur-fitur Asterisk
Beberapa fitur yang bisa digunakan pada Asterisk untuk melakukan komunikasi VoIP. [6]
a. Call Parking
Fitur ini digunakan untuk menjawab panggilan dari luar, namun saat itu yang dipanggil tidak berada pada ekstensinya, sehingga perlu memarkir nomor pemanggilnya di ekstensinya melalui slot yang tersedia. Selanjutnya dilakukan
callback melalui ekstensi pribadi yang dipanggil seperti yang ditunjukkan pada
gambar 2.5.[6]
Gambar 2.5 Fitur Call Parking
b. Call Pickup
Memberi kesempatan kepada user lain untuk mem-pick up panggilan yang ditujukan kepada seorang user lain (dalam grup yang sama), yang sedang tidak berada di tempat seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.6. [6]
(43)
25
Gambar 2.6 Fitur Call Pickup
c. Conference call (Meetme)
Fitur ini menyediakan ruang untuk banyak caller melakukan konferensi bersama-sama seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.7. Fitur utama pada Meetme ini adalah kemampuan meng-create password conference, administrasi konferensi (mute, lock, kick participants), dan konferensi 25tatic atau dinamik
(44)
2.9. Web Browser
Web browser adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk
menampilkan halaman-halaman website yang berada di internet. Adapun beberapa istilah yang sering muncul pada saat kita menggunakan web browser adalah sebagai berikut :[8]
a. Website adalah halaman-halaman web saling terhubung dalam suatu website
b. Homepage adalah halaman awal ketika suatu situs dimunculkan, biasanya
juga sebagai penghubung ke website-website yang lain
c. URL adalah alamat unik pada suatu halaman web, yang sigunakan web server untuk mengirimkan halaman web tersebut ke komputer yang
mengaksesnya
d. WWW adalah kumpulan dari dokumen-dokumen elektronik yang
kemudian disebut web, tiap dokumen tersebut dinamakan web page
e. Portal adalah web yang menyediakan berbagai jenis layanan misal
pencarian, olahraga, hiburan dsb.
Terdapat beberapa macam web browser yang dapat kita pakai untuk menampilkan halaman-halaman website. Ada 3 jenis web browser yang sering dipakai adalah: [10]
a. Internet Expoler
b. Netscape
(45)
27
2.10. Web Server
Di layer teratas protokol TCP/IP terdapat beberapa protokol untuk berbagai jenis layanan yang sering digunakan. Salah satunya adalah protokol
HTTP (HyperText Transfer Protocol) untuk layanan World Wide Web. [8]
WWW adalah layanan yang paling sering digunakan dan memiliki
perkembangan yang sangat cepat karena dengan layanan ini kita bisa menerima informasi dalam berbagai format (multimedia). Untuk mengakses layanan WWW dari sebuah komputer (yang disebut WWW server atau web server) digunakan program web client yang disebut web browser atau browser saja. Jenis-jenis
browser yang sering digunakan adalah: Netscape Navigator/Comunicator, Internet Explorer, NCSA Mosaic, Arena dan lain-lain.
Apache Web server merupakan salah satu program web server diantara
sekian banyak program web server lainnya. Apache web server merupakan hasil dari Apache Software Foundation dengan Apache Project-nya. Untuk saat ini
Apache merupakan program web server paling populer, bahkan jauh lebih populer
dibandingkan dengan Microsoft Internet Information Server (IIS) dan Personal
Web server (PWS).[8]
Berikut ini beberapa faktor penyebab keunggulan Apache dibandingkan program web server lainnya :
a. Apache merupakan web server yang tangguh
Apache telah diuji coba dengan oleh banyak pengguna dan terbukti sebagai server HTTP ( HyperText Transfer Protocol ) yang tangguh.
(46)
Apache kini telah didukung oleh berbagai sistem operasi, mulai dari keluarga
Linux, hingga Windows. Bahkan pada berbagai sistem operasi ini, Apache berjalan konsisten dengan menggunakan konfigurasi dan administrasi yang tidak jauh berbeda.
c. Apache mudah dikonfigurasi ulang
Apache sangat mudah dikonfigurasi ulang. File konfigurasinya berupa file
text sehingga mudah dibaca dan dipahami. Konfigurasi diatur dengan menggunakan file text ini.
d. Apache mudah diekstensifikasi
Kemampuan Apache selain software utamanya, juga didukung olehberbagai modul. Modul-modul ini bisa ditambahkan dan digunakan oleh Apache. Bahkan bila ingin membuat modul sendiri, Apache bisa menggunakannya ( tentunya sesuai dengan API-nya).
e. Apache dikembangkan oleh banyak programmer
Apache dikembangkan oleh banyak programmer yang bekerja sebagai tenaga
sukarela. Dengan demikian bila terdapat bug, akan segera diatasi. f. Apache bersifat terbuka
Pengembangan Apache bersifat terbuka sehingga setiap programmer yang mau ikut berkontribusi dapat bergabung dengan Apache Project.
g. Apache memiliki dokumentasi yang lengkap
Dengan demikian pengguna tidak menghadapi kesulitan dalam menguasai
Apache.
(47)
29
Apache menjalin kerjasama dengan berbagai vendor penting, sehingga bisa
dikolaborasikan dengan berbagai teknologi seperti SSL ( Secure Socket Layer ), JSP ( Java Server Pages ), PHP ( Hypertext Pre Processor ).
2.11. PHP
PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Preprocessor" yang
merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.[8]
Halaman web biasanya disusun dari kode-kode html yang disimpan dalam sebuah file berekstensi .html. File html ini dikirimkan oleh server (atau file) ke
browser, kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga
menghasilkan suatu tampilan yang indah. Lain halnya dengan program php, program ini harus diterjemahkan oleh web server sehingga menghasilkan kode html yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Program ini dapat berdiri sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode html sehingga dapat Langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode html tersebut. Program php dapat ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara tanda <? dan ?>. Tanda-tanda tersebut biasanya disebut Tanda-tanda untuk escaping (kabur) dari kode html. File html yang telah dibubuhi program php harus diganti ekstensi-nya menjadi .php. [8]
PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side HTML=embedded scripting, di mana script menyatu dengan HTML dan berada si
(48)
server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan
sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebgai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP (Active Server
Pages) dan JSP (Java Server Pages).
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C.
Semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam
webnya. Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara
gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan
script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis.
Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya telah dapat mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML. Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi 3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang software. Versi terbaru, yaitu PHP 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya.
Perubahan yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya
Zend Engine yang dibuat oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan
penyempurnaan dari PHP scripting engine. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server.[8]
(49)
31
2.12. MySQL
MySQL merupakan salah satu database server yang berkembang di
lingkungan open source dan didistribusikan secara free ( gratis ) dibawah lisensi
GPL ( General Public Licence ). Lisensi GPL ini diumumkan sejak meluncurnya
versi 3.23.19. Dengan lisensi ini pengguna MySQL dapat melihat source code
MySQL tanpa harus mengeluarkan biaya.
MySQL merupakan Relational Database Management System (RDMS) server. RDMS adalah program yang memungkinkan pengguna database untuk
membuat , mengelola dan menggunakan data pada suatu model relational. Dengan demikian, tabel-tabel yang ada pada database memiliki relasi (hubungan) antara satu tabel dengan lainnya. RDMS dibuat dengan menggunakan bahasa standart dalam database, yaitu Structured Query Language (SQL) yang dimasukkan oleh pengguna ke dalam data tersebut. [8]
2.13. phpMyAdmin
phpMyAdmin adalah suatu aplikasi yang dibuat dengan bahasa
pemrograman PHP yang ditujukan untuk pengelolaan basis data MySQL melalui
Internet. Proyek ini dimulai pada tahun 1998 oleh Tobias Ratschiller dan pada
tahun 2001 diteruskan pengembangannya melalui SourceForge oleh Olivier Maller, Marc Delisle dan Lo¯ c Chapeaux. Untuk dapat login ke phpMyAdmin diperlukan user dan password dari database MySQL itu sendiri. phpMyAdmin mengharuskan penggunaan pasword.[8]
(50)
3.1. Analisis Sistem
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem yang akan dijelaskan mengenai analisis kebutuhan yang dibutuhkan untuk membangun sistem tersebut.
Dalam Tugas Akhir ini, penyusun melakukan rancang bangun sebuah sistem dimana sistem tersebut dapat memanajemen transmisi suara yang berbasis
IP untuk diterapkan di Perum Pegadaian Surabaya. Dengan adanya sistem ini,
bisa melakukan komunikasi melalui komputer lebih dari dua client pada waktu yang bersamaan (conference call), antara kantor pusat Surabaya dan dua kantor cabang dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi dengan biaya murah dan diterapkannya jaringan suara.
Untuk melakukan komunikasi melalui komputer ada dua jenis yaitu
softphone (aplikasi yang di-install pada komputer berupa software) dan berupa
perangkat keras seperti IP Telephony. Dalam hal ini penyusun menggunakan
X-Lite sebagai aplikasi softphone yang akan digunakan dalam melakukan
komunikasi berbasis IP ini seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1. Setelah melakukan installasi aplikasi softphone X-Lite, aplikasi tidak bisa langsung digunakan. Diperlukan konfigurasi untuk mengkonfigurasi aplikasi softphone
(51)
33
Gambar 3.1 Softpone X-lite
Sistem yang akan dibangun, nantinya akan berfungsi untuk mengarahkan panggilan sesuai nomor conference call yang dituju, dimana nomor tujuan
conference call tersebut telah dibuat oleh admin dan terdaftar terlebih dahulu pada VoIP Server. Mekanisme jalannya teknologi VoIP pada jaringan lokal kemudian
melakukan conference call dapat dilihat pada gambar 3.2.
(52)
Perancangan sistem ini berisi tentang penjelasan dari deskripsi umum sistem yang akan diterapkan di Perum Pegadaian Surabaya. Proses-proses yang terjadi dalam sistem akan dijabarkan dalam flowchart dan gambar sehingga akan lebih mudah di pahami.
3.2.1. Deskripsi Umum Sistem
Aplikasi menggunakan teknologi VoIP yang dikembangkan di Perum Pegadaian Surabaya nantinya akan digunakan untuk memanajemen transmisi suara.
Dalam pembuatan room untuk conference call terlebih dahulu admin harus
mengakses website dengan memilih menu Login Admin dan menggunakan hak akses sebagai admin. Untuk pegawai agar dapat melakukan conference call terlebih dahulu melakukan registrasi untuk mendapatkan id_client (account) dimana antara kantor pusat Surabaya dengan dua kantor cabang bisa melakukan komunikasi secara bersamaan. Aplikasi yang digunakan untuk menerima panggilan atau melakukan panggilan adalah X-Lite dimana aplikasi X-Lite ini harus di-install pada masing-masing komputer pegawai terlebih dahulu. Setelah aplikasi softphone X-Lite ter-install, selanjutnya pegawai harus melakukan pendaftaran atau registrasi terlebih dahulu melalui website. pegawai akan mengakses website yang telah ditentukan dan melakukan registrasi sehingga client akan mendapatkan account dan bisa melakukan conference call atau melakukan komunikasi dengan menggunakan layanan teknologi VoIP.
(53)
35
Data-data yang dimasukkan oleh admin dalam pembuatan room untuk
conference call secara otomatis tersimpan pada database MySQL dan file meetme.conf , extensions.conf. Sedangkan data-data yang dimasukkan pegawai
sewaktu melakukan registrasi akan otomatis tersimpan kedalam VoIP server pada
database MySQL dan file sip.conf, extensions.conf. Setelah pegawai mendapatkan
id_client (account), selanjutnya pegawai dapat menjalankan aplikasi X-Lite untuk kemudian melakukan pengaturan pada SIP account settings dengan memasukkan
display name, username, dan password sesuai dengan data sewaktu melakukan
registrasi dan domain yang berupa alamat IP dari Server VoIP. Sebelum melakukan konfigurasi, softphone X-Lite tidak bisa digunakan untuk melakukan
conference call atau komunikasi VoIP.
Terdapat beberapa menu yang bisa diakses pada website yaitu Menu
Home, menu utama pada website yang menampilkan informasi yang berkaitan
dengan VoIP, kemudian Menu Keanggotaan, yang terdiri menu Registrasi, digunakan untuk melakukan registrasi bagi pegawai agar mendapatkan id_client (account) yang mana nantinya akan digunakan untuk melakukan pengaturan SIP
account settings pada X-Lite. Pegawai diminta untuk memilih Kantor dan mengisi NIP, Nama, Password, Pertanyaan yang digunakan apabila lupa Password. Untuk Username/Call Id secara otomatis akan terisis.
Lupa Sandi, digunakan apabila pegawai lupa password. Pegawai diminta
mengisi Username/Call Id jika lupa bisa melihat di Akses Call pilih Call ID. Kemudian pegawai di minta menjawab pertanyaan dengan jawaban yang diisi sewaktu melakukan registrasi.
(54)
mengakses menu Akses Call yang teridiri dari menu Conference room, digunakan untuk menampilkan room untuk conference call. Call ID, digunakan untuk menampilkan beberapa data pegawai yang telah melakukan registrasi. Untuk mendapatkan hak akses admin maka melakukan login sebagai admin. Setelah melakukan login sebagai admin terdapat berberapa menu yaitu :
Menu Pengaturan Konferensi, yang terdiri dari Room, digunakan untuk
melakukan pembuatan/penambahan dan penghapusan room. Dan menu Client, digunakan untuk melakukan penghapusan client VoIP.
Menu Konten Info, digunakan untuk melakukan edit konten info yang
akan menampilkan beberapa pengumuman dan petunjuk di Menu Home. Sedangkan Menu Logout, digunakan untuk keluar dari hak akses baik client maupun admin.
Untuk pegawai setelah melakukan registrasi, langkah selanjutnya adalah
menjalankan aplikasi X-Lite dan melakukan pengaturan pada SIP account settings, agar X-Lite bisa digunakan untuk melakukan conference call dan melakukan komunikasi dengan menggunakan layanan VoIP. seperti ditunjukkan pada gambar 3.3. X-Lite merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan panggilan dan menerima panggilan yang berbasis protokol SIP (
Session Initation Protokol). X-Lite juga mempunyai skin yang menarik seperti
halnya sebuah telepon seluler. Untuk implementasi dalam melakukan komunikasi
VoIP, direkomendasikan menggunakan aplikasi softphone X-Lite sebagai
(55)
37
Gambar 3.3 SIP ACCOUNT SETTINGS pada X-Lite
Apabila data account yang dimasukkan pada SIP account settings sesuai dengan yang telah terdaftar, maka pada jendela X-Lite akan muncul kalimat ready dan nama client yang telah teregistrasi yaitu 118, yang menandakan bahwa X-Lite dapat digunakan untuk melakukan panggilan untuk melakukan panggilan ke nomor tujuan conference call dan menerima panggilan dari client VoIP yang lain, seperti ditunjukkan pada gambar 3.4. Untuk melakukan conference call, client
(56)
Gambar 3.4 Tampilan X-Lite Client 118
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.4 hal tersebut menandakan bahwa konfigurasi telah berhasil dilakukan.
3.2.2. Kebutuhan Basis Data
Pada proses registrasi pegawai berbasis web, data-data yang dimasukkan oleh pegawai akan tersimpan pada database MYSQL dan database berupa file dengan nama sip.conf dan extensions.conf pada server.
Sedangkan proses penambahan room untuk conference call yang dimasukkan oleh admin akan tersimpan pada database MYSQL dan database berupa file dengan nama meetme.conf dan extensions.conf pada server.
Untuk memaksimalkan kinerja dari aplikasi ini, maka dibuatlah database yang di beri nama “voip” untuk menyimpan data-data dari pegawai dan dari
admin. Tabel client digunakan untuk menyimpan data dari pegawai untuk
menampung client VoIP berupa Username, Password, NIP, Jawaban dan data konfigurasi lainnya yang juga akan tersimpan ke dalam sip.conf. Tabel pegawai
(57)
39
digunakan untuk menyimpan data pegawai berupa NIP, Nama, dan Id_kantor. Tabel kantor digunakan untuk menyimpan nama-nama kantor. Tabel room digunakan untuk menyimpan data dari admin no room dan nama room yang juga akan tersimpan ke dalam sip.conf. Sedangkan untuk extensions.conf tersimpan langsung di database file tanpa tersimpan di database MySQL, karena hanya untuk kebutuhan konfigurasi VoIP. Tabel status digunakan menyimpan perubahan status aktif/nonaktif pada client. Tabel info digunakan untuk menyimpan data pengumuman dan petunjuk. Tabel-tabel ditunjukkan pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 Model Data Fisik
3.2.3. Flowchart Sistem
Gambaran dalam bentuk diagram alir pada suatu sistem yang menyatakan arah alur sistem tersebut. Penggunaan flowchart sendiri menggambarkan suatu tahapan penyelesaian secara sederhana. Pendekatan gambaran yang akan dijelaskan mengenai proses registrasi pegawai dan proses pembuatan room untuk
client USERNAME SECRET PERT ANYAAN JAWABAN T YPE HOST CONT EXT NAT ALLOW int(3) int(4) varchar(50) varchar(50) char(6) char(7) char(7) char(2) char(3) <pk> Pegawai NIP Nama varchar(5) char(30) <pk> room id_room nama_room int(11) varchar(30) <pk> kantor ID_KANTOR NAMA_KANTOR int(2) varchar(30) <pk> status username aktif int(11) varchar(5) info ID_INFO JUDUL_INFO KONT EN_INFO int(11) varchar(30) text <pk>
(58)
softphone X-Lite. Gambar 3.6 menunjukkan diagram alir proses registrasi client.
(59)
41
Diagram alir seperti ditunjukkan pada gambar 3.6 merupakan alur dari proses registrasi pegawai, lupa kata sandi, melihat daftar room, dan melihat call
id client VoIP. Terdapat 4 menu yaitu :
a. Menu home
b. Menu keanggotaan, yang mempunyai 2 submenu yaitu submenu registrasi dan submenu lupa sandi
c. Menu login, digunakan untuk login client maupun admin
d. Menu akses call, diakses setelah melakukan login sebagai client yang mempunyai 2 submenu yaitu submenu room dan submenu call id.
Ketika melakukan registrasi, maka akan masuk menu keanggotan, pilih submenu registrasi kemudian akan muncul halaman input data dan mengisi data yang diminta. Data yang harus dimasukkan oleh pegawai antara lain NIP, nama,
password, pertanyaan jika lupa sandi. Untuk kantor tinggal memilih sesuai
dengan kantor pegawai bekerja. Sedangkan username secara otomatis akan terisi. Setelah data dimasukkan kemudian pilih tombol simpan, maka data yang di masukkan akan otomatis tersimpan ke dalam database.
Berikutnya apabila client mengalami lupa sandi pada softphone X-Lite,
maupun lupa sandi untuk login sebagai user biasa. maka masuk ke menu
keanggotaan, pilih submenu lupa sandi kemudian akan muncul halaman input call id dan diminta mengisi call id apabila call id yang dimasukkan sudah ada
pada daftar call id. Maka akan muncul pertanyaan yang harus diisi sesuai jawaban pada saat mengisi data client.
Untuk melihat nomor room atau nomor tujuan conference call, client
(60)
menampilkan data suatu room maka dilakukan pencarian data dengan memasukkan nama room yang ingin dicari pada fasilitas searching maka akan muncul halaman informasi data room yang ingin dicari diantaranya nama room dan no room. Sedangkan untuk melihat daftar client VoIP masuk menu akses
call, kemudian pilih submenu call id maka akan muncul halaman informasi daftar call id semua client dan untuk menampilkan data call id tertentu maka
masukukkan nama pegawai pada fasilitas searching maka akan tampil data yang ingin dicari diantaranya id_client, nama client, dan nama kantor client bekerja.
Agar mendapat hak askses sebagai admin maka dilakukan login dengan hak akses admin setalah mendapat hak akses sebagai admin proses-proses yang dapat dilakukan oleh admin diantaranya, dapat melakukan pembuatan/penambahan dan menghapus room, edit konten informasi, mengubah status aktif/nonaktif, menjalankan service Asterisk yaitu start asterisk, reload
asterisk, stop asterisk, serta menghapus client VoIP. Untuk mengubah status client VoIP menjadi aktif/nonaktif yaitu meng-update database dengan memberikan value true untuk aktif dan false untuk nonaktif kemudian menciptakan kembali database file sip.conf dan extensions.conf. Hapus data akses call yaitu data client VoIP ataupun data conference room hanya dilakukan pada database MySQL
setelah itu menciptakan kembali database file di VoIP yaitu sip.conf,
meetme.conf, dan extensions.conf sesuai data yang ada di database MySQL yang
sudah di-update. Berikut alur proses login admin seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.7.
(61)
43 Login Masukan username dan password Cek Username dan password Login diijikan Tampilkan pesan gagal login Pilih menu Menu=pengatur an konferensi Menu=Konten Info Masukkan Pengumuman dan Petunjuk Menu=Logout Pilih submenu Submenu room Submenu client Hapus data client pada database Selesai Data konten info disimpan Mengubah konten info Y Y Y Y Y Y T T T T T T start Masukkan id_ client Cari data pada
database Tampilkan data
Ubah status
Hapus data Ubah aktif/ nonaktif client Membuat room Menghapus room Inputkan data Simpan data room Hapus data room pada database Masukkan nama_ room Cari data pada
database Tampilkan data Hapus data Y T Apakah room terdaftar Room tidak terdaftar Y Y Y Y Y Y T T T T T T T Start asterisk Reload asterisk Stop asterisk Tampilkan pesan asterisk dihentikan Tampilkan pesan asterisk di reload Tampilkan pesan asterisk dijalankan Y Y Y T T T
Gambar 3.7 Diagram Alir Login Admin
Untuk alur proses dari mulai SIP account settings hingga melakukan panggilan ke nomor conference room atau nomor tujuan confererence call dalam teknologi VoIP dengan menggunakan softphone X-Lite sendiri ditunjukkan pada gambar 3.8. Dimana client VoIP diminta untuk melakukan pengaturan terlebih dahulu dengan memasukkan display name, username, passoword dan domain sesuai dengan data sewaktu registrasi pada menu SIP account settings.
(62)
Input user dan password
DB Cek Login
Pilih layanan
Calling Input no
tujuan(call id)
Cek no tujuan(call id)
DB
Koneksi dengan no tujuan(call id)
Redial
Conference call
Input no tujuan(no room)
Cek no tujuan(no room)
DB
Koneksi dengan no tujuan(no room) Redial end Y Y Y Y Y Y Y T T T T T T T
Gambar 3.8 Diagram Alir Teknologi VoIP dengan Softphone X-Lite
Diagram alir pada gambar 3.8 merupakan alur teknologi VoIP dimulai dari proses awal hingga akhir. Tahap awal yang dimulai adalah user harus melakukan pengaturan terlebih dahulu dengan memasukkan display name, username,
passoword dan domain. Kemudian dilakukan proses validasi client VoIP dengan
(63)
45
yang dimasukkan benar atau salah. Jika salah maka tidak akan diberi hak untuk melakukan proses selanjutnya.
Setelah berhasil melakukan login, kemudian client VoIP akan memasuki proses selanjutnya dimana client VoIP dapat memilih menu diantaranya panggilan ke client VoIP yang lain (calling) atau panggilan dengan banyak client VoIP (conference call). Untuk kedua menu tersebut client akan diminta untuk memasukkan nomor tujuan yang ingin dipanggil. Nantinya nomor tujuan yang dimasukkan oleh client VoIP akan dicek kedalam database. Jika nomor tujuan yang dimasukkan benar, maka secara otomatis akan tersambung dengan client
VoIP yang lain yang merupakan tujuannya dan bisa melakukan komunikasi
ataupun terhubung dengan nomor room tujuan untuk conference call. Tetapi jika nomor tujuan yang dimasukkan salah, maka client VoIP tidak akan tersambung dengan client VoIP yang lain atau dengan nomor room tujuan untuk conference
call.
3.2.4. Use Case Diagram dan Activity Digram
Gambaran dalam bentuk diagram yang menjelaskan ruang lingkup sistem dan menentukan fungsi sistem diantaranya proses registrasi, lupa sandi dengan aktor pegawai dan membuat room, mengkondisikan client aktif/nonaktif,
menghapus room, menghapus client, , start asterisk, reload asterisk, stop asterisk
dengan aktor admin.
Proses yang dilakukan oleh aktor Pegawai diantaranya registrasi untuk mendapatkan id_client yang digunakan untuk konfigurasi aplikasi softphone
(64)
melihat no room dan mencari client untuk mencari data client yang sudah
ter-registrasi seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.9.
Use Case Diagram : registrasi, lupa sandi, mencari client, mencari room
registrasi
lupa sandi
mencari client Pegawai mencari room
Gambar 3.9 Use Case Diagram Dengan Actor Pegawai
Untuk melakukan proses registrasi dimulai dengan Pegawai membuka
form keanggotaan kemudian sistem akan menampilkan form keanggotaan , Pegawai menekan tombol “registrasi” pada form. Sistem akan menampilkan form
registrasi kemudian Pegawai mengisi data Pegawai seperti kantor, nama, NIP,
serta password. Setelah Pegawai selesai mengisi data Pegawai dengan benar kemudian menekan tombol “simpan” maka Sistem akan menampilkan id_client yang digunakan untuk konfigurasi aplikasi softphone X-Lite pada saat akan
(1)
Proses transfer paket suara dari client ke server dan kemudian dikirimkan kembali ke semua client, proses ini dilakukan begitu cepat dengan protokol UDP. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.74.
Gambar 5.74 Monitoring Proses Transfer Paket Suara di Server VoIP
Untuk melakukan monitoring transfer paket suara yang dilakukan di client yang mempunyai IP 192.168.0.2 menggunakan aplikasi BWMeter seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.75.
(2)
128
Dimana aplikasi ini bisa mengetahui berapa paket yang masuk dan yang keluar pada client yang mempunyai IP 192.168.0.2. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.76.
Gambar 5.76 Monitoring Proses Transfer Paket Suara di Client IP 192.168.0.2
5.2. Keterangan Penandaan Pada Gambar Uji Coba
Keterangan penandaan pada gambar uji coba mulai dari 5.1.1-5.1.10 akan dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 5.1 Keterangan Penandaan pada Gambar Uji Coba Gambar Penandaan Nomor Keterangan
1 Tombol start
5.2 2 Pesan Asterisk dijalankan
5.3 3 Pesan “Ready Your username is: 118” 4 Tombol stop
5.4 5 Pesan Asterisk dihentikan
5.5 6 Pesan “Registration error: 408 – Request Timeout”
5.6 7 Tombol tambah
8 Tombol reload
(3)
10 Data room 333 yang berhasil dibuat
5.11 11 Conference room 333 masuk dalam file meetme.conf
5.12 12 Conference room 333 masuk dalam file extensions.conf
5.13 13 Form registrasi pegawai
14 Tombol reload
15 Pesan Asterisk di hentikan kemudian dijalankan kembali
5.17
16 Client 118 berhasil ditambahkan
5.18 17 Client 118 berhasil tersimpan di Sip.conf
5.19 18 Client 118 berhasil tersimpan di Extensions.conf
5.20 19 IP address Server VoIP 5.21 20 IP address Client 1 5.22 21 IP address Client 2 5.23 22 IP address Client 3
5.34 23 Pesan “Registration error: 404-Not found” 24 Tombol Lupa Sandi
25 Mengisi Username dan tombol Kirim 5.35
26 Mengisi Jawaban dan tombol Jawab 5.37 27 Tombol Conference Room
28 Perintah asterisk –r
29 Perintah meetme
30 Conference room 333 yang digunakan
5.41
31 Total client yang menggunakan conference room 333
32 Perintah meetme list 333 5.42
33 Client-client yang bergabung di conference room 333
34 Tombol client
35 From pencarian client
5.43
36 Status client 118 Aktif
5.44 37 Client 118 masih tersimpan di Sip.conf
5.45 38 Client 118 masih tersimpan di Extensions.conf
39 Tombol reload
(4)
130
41 Status client 118 Nonaktif 42 Tombol room
43 Form Pencarian room
44 Memilih hapus untuk menghapus room 333 45 Tombol reload
5.51
46 Pesan Asterisk di hentikan kemudian dijalankan kembali
5.54 47 Room masih tersimpan di Meetme.conf
5.55 48 Room masih tersimpan di Extensions.conf
49 Tombol client
50 From pencarian client 5.60
51 Memilih hapus untuk menghapus client 118 52 Tombol reload
5.63
53 Pesan Asterisk di hentikan kemudian dijalankan kembali
5.64 54 Client 118 masih tersimpan di Sip.conf
5.65 55 Client 118 masih tersimpan di Extensions.conf
5.69 56 Jaringan Ad-hoc berhasil dibuat dengan nama “voip” 5.70 57 Client melakukan koneksi ke jaringan Ad-hoc “voip”
(5)
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisa dan ujicoba yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan :
a. Bahwa merancang dan membangun sistem untuk melakukan komunikasi melalui komputer lebih dari 2 client dapat menggunakan VoIP dengan
Asterisk.
a. Agar client bisa melihat informasi client lain dan informasi conference
room maka client harus melakukan registrasi ke web sistem terlebih
dahulu kemudian melakukan login sebagai user.
6.2. Saran
Dari penelitian ini dapat disarankan untuk penelitian selanjutnya yaitu pengembangan VoIP agar dapat berkomunikasi atau conference call dengan berbagai media komunikasi yang lain seperti GSM, GPRS, atau PSTN, sehingga bisa bermanfaat lebih maksimal.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Fatillah, Fajar. Tutorial VoIP pada Linux Ubuntu, http://fazzaro.wordpress.com/2010/06/25/tutorial-voip-pada-linux/ diakses online tanggal 11 Januari 2011
[2] Hidayat. 2009. Teknologi Voice Over Internet Protokol (VoIP) di Indonesia,
http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/TUGAS%20AKHIR%20JARINGAN %20KOMPUTER.doc, diakses online tanggal 28 Oktober 2010
[3] Matekur. Manual VoIP (Voice Over Internet Ptotocol), http://media.diknas.go.id/media/document/5811.pdf, diakses online tanggal 28 Oktober 2010
[4] Nugraha, Dikman. Implementasi Jaringan VoIP dengan Asterisk, http://dikmansn.wordpress.com/2009/12/10/implementasi-jaringan-voip-konfigurasi-asterisk/, diakses online tanggal 11 Januari 2011
[5] Permana, Wahyu. 2010. Pengertian VoIP,
http://volkshymne.blogspot.com/2010/02/pengertian-voip.html. diakses online tanggal 22 Oktober 2010
[6] Prima. Lebih Jauh dengan Asterisk, https://mail.eepis-its.edu/~prima/jaringan_teleponi/bahan_ajar/Lebih%20Jauh%20tentang% 20Asterisk.pdf, diakses online tanggal 22 Oktober 2010
[7] Priyanggoro, Sigit. 2006. Membuat Jaringan VoIP OpenSource dengan
Asterisk dan X-Lite, http://118.98.212.211/pustakamaya/files/disk1/26/ict-100-1001--sigitpriya-1292-1-asterisk.pdf, diakses online 11 Januari 2011
[8] Sidik, Betha. 2004. Panduan Bekerja dalam Lingkungan Unix dan Linux, Bandung: Informatika Bandung
[9] Tananbaum, Andrew S. 2000. Jaringan Komputer Jilid 1 (Edisi Bahasa
Indonesia dari Computer Network 3rd ed), Jakarta: PT Prenhalilindo dan