349
Gambar 264. Beberapa contoh logo
B. Membentuk Tiga Dimensi
1. Membentuk dengan tanah liat
a. Teknik pijit pinch, teknik ini merupakan teknik yang paling sederhana dalam mengerjakan tanah liat, karena tidak memerlukan alat
bantu yang banyak, tetapi cukup dengan tangan. Tanah liat dapat dibentuk dengan memijit-mijitnya menjadi sebuah bentuk. Namun untuk
menghaluskan permukaannya diperlukan alat bantu seperti alat butsir, spon dan sebagainya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
350
Gambar 265. Teknik Pijit pinch sumber: Tony Birks
b. Teknik Lempeng slab, dalam teknik ini tanah liat dibuat lempeng terlebih dahulu dengan menggunakan rol kayu. Selanjutnya setelah
mencapai ketebalan tertentu, tanah liat dipotong dengan pisau khusus dan bentuknya disesuaikan dengan bentuk yang akan dibuat. Untuk
menyambung potongan itu digunakan tanah liat cair.
Di unduh dari : Bukupaket.com
351
a b
c
d e
e
Gambar 266 . Proses pembentukan dengan teknik lempeng dan cetak sederhana.
sumber: Geraldine Christy
c. Teknik Pilin coil, dengan teknik ini terlebih dahulu tanah liat dibuat pilin. Untuk membuat bentuk yang dinginkan, pilin tanah liat itu
ditempatkan secara tumpang berdasar bentuk yang akan dibuat. Agar pilin itu melekat perlu ditekan dengan jari dan selanjutnya diratakan
dengan memukul-mukulnya pakai kayu.
Gambar 267. Proses teknik pilin sumber: Paul Zelanski
d. Teknik Putar, teknik ini paling sulit dibanding teknik lainnya, sebab alat yang digunakan harus dapat dikuasai dan dikoordinasikan dengan
tangan secara baik. Sebelum dikerjakan tanah liat harus dipadatkan dahulu dengan meremas dan menekan berulang kali yang tujuannya
Di unduh dari : Bukupaket.com
352
untuk menghilangkan udara dalam tanah. Kemudian tanah liat itu ditempatkan di tengah-tengah alat putar, lalu kedua tangan yang basah
diletakkan pada tanah liat itu . Selanjutnya alat diputar dan tanah liat dibentuk oleh tangan dengan menekan dan menariknya ke atas.
2. Membentuk dengan bahan keras
a. Kayu, hampir seluruh kebudayaan masyarakat menggunakan kayu sebagai bahan untuk produk seni rupa dan kriya. Hal ini disebabkan,
hampir di seluruh penjuru dunia ada kayu. Tingkat kekerasan kayu bermacam-macam, namun demikian, kayu relatif mudah dibentuk dengan
menggunakan gergaji, pahat, dan ketam dalam membuat benda seni rupa dan kriya seperti patung, mainan anak, perabot rumah tangga dan
sebagainya. b. Batu, karya seni rupa yang menggunakan batu biasanya dalam wujud
patung dan relief. Bahan batu jenisnya bervariasi, ada batu pualam, marmer, onix dan batu kali. Sejak zaman dahulu batu telah digunakan
untuk membuat benda-benda yang berhubungan dengan ritual. Pada zaman purba batu digunakan untuk alat potong seperti kapak, untuk
membuat benda pemujaan nenek moyang, kemudian berkembang menjadi wujud
lingga dan
yoni. Oleh karena bahannya tahan lama maka
karya-karya dengan bahan ini menjadi tidak lekang dimakan waktu,
Gambar 268. Proses teknik putar sumber: Geraldine Christy
Di unduh dari : Bukupaket.com
353
sehingga jejak seni rupa yang menggunakan bahan batu sangat banyak diketemukan.
c. Logam, ada beberapa nama bahan logam yang kekerasannya juga bertingkat yaitu: aluminium, besi, baja, tembaga, perunggu, kuningan,
nikel, emas, perak dan platina. Bahan-bahan ini dalarn pembentukannya dapat langsung ditekuk, dikenteng, disambung dengan las maupun harus
dicairkan untuk keperluan teknik cor. Bahan logam cukup tahan lama, misalnya perunggu, tembaga, kuningan, perak dan emas adalah jenis
logam yang anti karat sehingga karya-karya dengan bahan ini tahan berabad-abad dan tidak rusak.
3. Jenis Seni Rupa Tiga Dimensi