Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 1. Uji Normalitas Data

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari Bursa Efek Indonesia BEI dan download di situs www.idx.co.id .

3.3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan menganalisa dokumen laporan keuangan perusahaan food and beverages go public di BEI. b.Studi kepustakaan Yaitu suatu cara pengumpulan data melalui buku-buku literature,tulisan ilmiah,artikel dan jurnal-jurnal yang digunakan sebagai landasan teori yang mendukung pelaksanaan penelitian. 3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Normalitas Data Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi normal atau tidak [Ghozali 2001:74]. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah: a. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya 5, maka distribusi adalah tidak normal. b. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya 5, maka distribusi adalah normal [Sumarsono, 2004 : 41-43]

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan uji asumsi klasik persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji T tidak boleh bias. a. Tidak boleh ada autokorelasi b. Tidak boleh ada multikolinearitas c. Tidak boleh ada heteroskedastisitas Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji T menjadi bias [Gujarati, 1999 : 218] a. Multikolinearitas 1. Uji Multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. [Ghozali 2001:57] Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. VIF menyatakan tingkat “pembekakan” varians, apabila varians lebih besar dari 10. Hal ini berarti terdapat multikolinearitas pada persamaan regresi linear. [Gujarati, 1999:339] b. Heterokesdatisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. [Ghozali 2001:69] Menurut Santoso [2003 : 243], diaognosis heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu regresi dapat dilakukan dengan mempergunakan uji korelasi rank spearman: a. Jika dari nilai signifikan residual lebih kecil dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas. b. Jika dari nilai signifikan residual lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Autokorelasi Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antar data observasi yang diurutkan berdasarkan urutan waktu data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross - sectional, Gujarati, 1999:201. Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya, untuk mendiaknosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson uji DW, [Algifari, 1997:77] Pedoman model regresi untuk mendeteksi autokorelasi menurut besaran DW Durbin - Watson yaitu: a. Angka D – W dibawah -2 berarti ada autokorelasi + b. Angka D – W sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi c. Angka D – W dibawah +2 berarti ada autokorelasi -

3.4.3. Teknik Analisis

Teknik analisis digunakan adalah analisis regresi berganda. Adapun persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana: Y = Manajemen Laba a = Konstanta Regresi b 1 = Koefisien Regresi Variabel X 1 b 2 = Koefisien Regresi Variabel X 2 X 1 = Asimetri Informasi X 2 = Ukuran Perusahaan e = Standar eror

3.4.4. Uji Hipotesis

1. Uji F Uji F digunakan untuk menguji kesesuaian model regresi yang digunakan dalam penelitian, adapun prosedur uji F : a. Ho : β 1 , β 2, …ßj = 0, tidak ada kesesuaian model pengaruh antara variabel bebas X 1 ,X 2 dengan variabel terikat Y. Ha : β 1 , β 2, …ßj ≠ 0, ada kesesuaian model pengaruh antara variabel bebas X 1 ,X 2 dengan variabel terikat Y. b. Tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas n – k – 1 c. Kriteria pengujian  Jika tingkat signifikan p – value ≥ 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak a = 0,05, tidak ada kesesuaian model pengaruh antara variabel bebas X 1 ,X 2 dengan variabel terikat y.  Jika tingkat signifikan p – value ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima a = 0,05, ada kesesuaian model pengaruh antara variabel bebas X 1 ,X 2 dengan variabel terikat y. 2. Uji t Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas X 1 , X 2 dan variabel terikat Y, adapun prosedur uji t adalah: a. Ho : ßj = 0, tidak ada pengaruh secara persial antara variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap variabel terikat Y. Ha : ßj ≠ 0, ada pengaruh secara persial antara variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap variabel terikat Y. b. Tingkat signifikan 0,05 derajat bebas n – k – 1 c. Kriteria pengujian  Jika tingkat signifikan p – value ≥ 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak a = 0,05, tidak ada pengaruh secara persial antara variabel bebas X 1 ,X 2 dengan variabel terikat Y.  Jika tingkat signifikan p – value ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima a = 0,05, ada pengaruh secara persial antara variabel bebas X 1 ,X 2 dengan variabel terikat Y.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Pada Perusahaan LQ 45yang Terdaftar di BEI)

0 4 20

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI MANAJER DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 23 74

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA ( STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI.

0 1 8

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP Pengaruh Asimetri Informasi Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI).

1 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Asimetri Informasi Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI).

0 0 7

PENGARUH DER, NPM, ROA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO PUBLIK DI BEI.

0 2 92

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 90

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BEI

0 0 23

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22

PENGARUH DER, NPM, ROA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO PUBLIK DI BEI

0 0 23