Kisah ter Kisah ter

98 98 98 98 98 d. d. d. d.

d. Fabel Fabel

Fabel Fabel Fabel Fabel termasuk cerita rakyat. Fabel berisi pendidikan moral. Biasanya berceria tentang kehidupan hewan atau binatang. Dalam fabel, hewan-hewan bisa bicara seperti manusia. Kamu tentu mengetahui cerita Kancil dan Buaya serta Kancil dan Siput, bukan. Dua cerita itu adalah contoh fabel. Coba sebutkan contoh fabel-fabel lainnya. e e e e e..... Sa Sa Sa Sa Sag g g g ge e e e e Sage adalah cerita tentang tokoh kepahlawanan. Cerita seperti ini banyak beredar di masyarakat. Tetapi sumbernya sulit ditemukan. Biasanya merupakan sumber lisan. 2. 2. 2. 2.

2. Sejar Sejar

Sejar Sejar Sejarah T ah T ah T ah T ah Ter er er er erjadiny jadiny jadiny jadiny jadinya Sua a Sua a Sua a Sua a Suatu Daer tu Daer tu Daer tu Daer tu Daerah ah ah ah ah Kamu sudah mengetahui macam-macam cerita rakyat. Banyak sekali cerita rakyat yang menceritakan terjadinya suatu daerah. Kamu juga sudah membaca contohnya. Harus kamu ingat, cerita-cerita itu tidak mengisahkan kejadian sebenarnya. Meskipun demikian, tempat yang diceritakan benar-benar ada. Sekarang, kita akan membahas sejarah terjadinya suaut daerah. Sejarah berbeda dengan cerita rakyat. Sejarah adalah cerita yang benar-benar terjadi. Berikut ini contoh sejarah terjadinya dua kota atau tempat di Indonesia. a. a. a. a.

a. Kisah ter Kisah ter

Kisah ter Kisah ter Kisah terjadiny jadiny jadiny jadiny jadinya Jak a Jak a Jak a Jak a Jakar ar ar ar arta ta ta ta ta Pada zaman kerajaan Hindu Pajajaran, daerah Jakarta bernama Sunda Kelapa. Sunda Kelapa adalah kota pelabuhan. Banyak kapal- kapal dagang singgah di pelabuhan Sunda Kelapa. Para pedagang datang dari Palembang, Makassar, Madura, dan Demak. Melalui pela- buhan ini banyak barang dikirim ke luar negeri. Barang-barang itu misalnya lada, beras, emas, sayur-sayuran, dan hewan potong. Keramaian Sunda Kelapa menarik bangsa Portugis. Mereka mulai menduduki Sunda Kelapa pada tanggal 21 Agustus 1522. Para pe- dagang Portugis mulai membuat benteng. Kemudian mereka mau menguasai Sunda Kelapa. Pada masa ini Bangsa Portugis diserang pasukan Kerajaan Demak. Penyerangan dipimpin oleh Fatahillah. Fatahillah berasal dari Kerajaan Samudra Pasai yang berdiri di Aceh. Ia baru kembali dari Mekkah. Ia Di unduh dari : Bukupaket.com 99 99 99 99 99 memperdalam agama Islam di sana. Sesampai di tanah air ia sangat sedih. Tanah airnya diduduki bangsa asing. Bangsa asing itu adalah Bangsa Portugis. Niatnya mengusir Bangsa Portugis semakin kuat. Namun, Fatahillah tidak langsung menyerbu Sunda Kelapa. Mula-mula, ia pergi ke Banten. Di Banten, Fatahillah menyebarkan ajaran Islam. Ia tidak lama di Banten. Kemudian ia pindah ke Demak Jawa Tengah dengan maksud sama. Makin lama, kedudukan Fatahillah makin kuat. Akhirnya, ia memimpin pasukan Demak menyerbu Portugis. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 22 Juni 1527 Pasukan Demak tidak gentar menghadapi musuh. Pertempuran hebat terjadi di pantai. Pasukan Demak berjuang dengan gagah berani. Mereka berjuang sampai titik darah penghabisan. Setiap jengkal tanah mereka pertahankan. Semangat untuk mengusir penja- jah dari tanah air membakar dada pasukan kerajaan Demak. Gambar 5.11 Museum Fatahillah di Jakarta. Museum ini diabadikan untuk menghormati Pangeran Fatahillah yang berjasa mendirikan kota Jakarta. Akhirnya, pasukan Fatahillah menang. Portugis meninggalkan Sunda Kelapa. Kemudian Fatahillah berkuasa di Sunda Kelapa. Sejak itu, nama Sunda Kelapa diubah menjadi Jayakarta. Nama Jayakarta berarti kemenangan yang sempurna. Nama itu dipakai untuk menge- nang kemenangan tentara Demak atas bangsa Portugis. Kemudian, tanggal 22 Juni 1527 ditetapkan sebagai hari lahir kota Jakarta. Nama Fatahillah sendiri diabadikan menjadi nama museum di Jakarta. Sumber: Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi Di unduh dari : Bukupaket.com 100 100 100 100 100 Pada masa penjajahan Belanda Jayakarta berganti nama menjadi Batavia. Sejak awal abad ke-20, Batavia menjadi pusat kekuasaan Belanda. Batavia dikuasai Jepang pada tanggal 9 Maret 1942. Sejak itu, nama Batavia diganti menjadi Jakarta sampai sekarang ini. b b b b b..... Kisah ter Kisah ter Kisah ter Kisah ter Kisah terjadiny jadiny jadiny jadiny jadinya Y a Y a Y a Y a Yogy ogy ogy ogy ogyak ak ak ak akar ar ar ar arta ta ta ta ta Di Pulau Jawa bagian tengah terdapat Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta. Pada zaman dulu kedua kesultanan ini menjadi satu dengan nama Mataram. Waktu itu Ibu Kota Mataram adalah Kertasura. Kertasura terletak sekitar 10 kilometer sebelah barat Surakarta Solo. Tahun 1742 Kerajaan Mataram jatuh karena sebuah pemberontakan. Raja yang memerintah waktu itu adalah Susuhunan Pakubuwono II. Raja dan seluruh anggota keluarga kerajaan melarikan diri ke Sura-karta Solo. Pusat pemerintahan pun beralih ke Surakarta. Waktu itu kerajaan Mataram belum pulih benar. Raden Mas Said melancarkan pembe- rontakan. Sebenarnya Raden Mas Said adalah kemenakan raja sendiri. Kerajaan Mataram menjadi kacau balau. Pangeran Mangkubumi mengajukan diri membantu mengatasi kekacauan. Pangeran Mangkubumi adalah adik raja sendiri. Bantuan Pangeran Mangkubumi tidak disetujui seorang pejabat kerajaan. Pangeran Mangkubumi merasa kecewa. Dia bergabung dengan Raden Mas Said. Di bawah pimpinan Raden Mas Said pasukan pemberontak menyerbu Surakarta. Raja Mataram merasa terdesak. Raja kemudian meminta bantuan kolonial Belanda untuk meredakan pemberontakan. Pemberontakan itu dapat digagalkan berkat bantuan tentara kolo- nial Belanda. Pada tahun 1752 pemberontakan berkobar lagi. Pemberontakan berakhir dengan diadakannya sebuah perjanjian pada tanggal 15 Februari 1755. Namanya Perjanjian Giyanti. Berdasarkan perjanjian itu Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua, Mataram Surakarta Ha- diningrat dan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat. Susuhunan Paku Buwono III menjadi raja Mataram Surakarta Hadiningrat. Pangeran Mangkubumi menjadi raja Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat. Sebagai raja ia bergelar Sultan Hamengkubuwono I. Untuk sementara Sultan Hamengkubuwono I tinggal di Ambar Ke- tawang. Ia mencari tempat yang cocok untuk mendirikan pusat ke- rajaan. Para punggawa akhirnya menemukan sebuah hutan. Namanya Di unduh dari : Bukupaket.com 101 101 101 101 101 Garijitawati. Letaknya tidak jauh dari Desa Beringin. Di sinilah kemudian didirikan pusat kerajaan. Tapi, kerajaan yang baru ini belum memiliki nama. Apa nama kerajaan baru ini? Gambar 5.12 Pintu gerbang memasuki pusat Keraton Yogyakarta. Pangeran Mangkubumi dipercaya sebagai jelmaan Dewa Wisnu dalam wujud Khrisna. Sebelumnya, Dewa Wisnu pernah menjelma menjadi Sri Rahma. Raja Sri Rahma tinggal di kerajaan Ayodya. Kare- na itu, cocok jika kerajaan yang baru ini diberi nama Ayodya. Atau sering disingkat sebagai Yodya. Para pengikut Pangeran Mangkubumi berharap kerjaan baru ini aman, tenteram, damai, dan sejahtera. Inilah sebabnya nama Yodya kemudian ditambah dengan kata karta, artinya serba baik. Demikian- lah, kerajaan yang baru ini diberi nama Yodyakarta. Dalam perkem- bangan selanjutnya, orang lebih mudah menyebut kerajaan ini dengan nama Yogyakarta. Sumber: Ensiklopedi Islam 4 Kamu sudah membaca sejarah terjadinya kota Jakarta dan Yog- yakarta. Sekarang, coba lakukan kegiatan berikut. 1. Carilah informasi tentang sejarah kotamu masing-masing. 2. Tulislah secara ringkas sejarah nama atau terbentuknya kota- mu. Kamu dapat mengikuti contoh di atas. 3. Bacakan hasil karyamu di depan kelas pada pertemuan be- rikutnya. Di unduh dari : Bukupaket.com 102 102 102 102 102 D D D D D..... Menghar Menghar Menghar Menghar Mengharg g g g gai P ai P ai P ai P ai Pening ening ening ening eningg g g g galan Sejar alan Sejar alan Sejar alan Sejar alan Sejarah ah ah ah ah Negara kita memiliki banyak sekali benda-benda peninggalan sejarah. Benda-benda itu merupakan warisan masa lampau yang sangat berharga. Benda-benda itu menjadi milik negara. Benda-benda itu menjadi milik seluruh rakyat Indonesia. Benda-benda peninggalan sejarah menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Misalnya, kita bangga mempunyai Candi Borobudur. Ba- yangkan, pada abad ke-9 bangsa kita sudah mampu membuat ba- ngunan semegah dan seindah itu Sudah sepatutnya kita bersikap menghargai benda-benda pening- galan sejarah. Apa saja bentuk penghargaan kita itu? Mari kita mulai dengan kegiatan mendiskusikan berikut ini Pada akhir tahun 2007 beberapa arca yang disimpan di Museum Radya Pustaka, Solo, dicuri dan dipalsukan. Arca-arca yang asli dibuatkan tiruannya. Kemudian arca yang asli diambil dan dijual. 1. Bagaimana perasaan men- dengar berita ini? 2. Bolehkah kita menjual ben- da-benda purbakala? 3. Apakah dalam kasus itu benda-benda peninggalan sejarah sudah dihargai? Gambar 5.13 Petugas BP3 Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala meneliti arca-arca yang hilang. Arca- arca itu disita dari seorang pembeli. Sumber: Tempo 24 Februari 2008 Kasus di atas menunjukkan peninggalan sejarah kurang dihargai. Benda-benda purbakala tidak boleh diperjualbelikan. Apalagi untuk mencari keuntungan pribadi. Seharusnya benda-benda peninggalan sejarah dihargai. Bagaimana caranya? Mari kita beberapa bentuk penghargaan terhadap benda-benda peninggalan sejarah.

1. Merawat dan menjaga benda-benda peninggalan sejarah