BAB III TOPIK PENELITIAN
A. PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 1. Pengertian Pajak
Pajak merupakan sumber terpenting dalam penerimaan negara dan dipungut dengan ketentuan-ketentuan dari Undang-Undang sampai dengan Keputusan Dirjen Pajak. Pajak
merupakan pungutan wajib atau dipaksakan kepada rakyat yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh atau mendapatkan dana dari masyarakat. Dana yang diperoleh dari
pemungutan pajak tersebut digunakan untuk membiayai kepentingan umum dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Ada beberapa definisi pajak yang diungkapkan oleh para ahli, antara lain:
1. Menurut Rimsky K Judisseno, Pajak merupakan suatu kewajiban kenegaraan berupa
pengabdian serta peran aktif warga negara dan anggota masyarakat lainnya untuk membiayai keperluan negara berupa pembangunan nasional yang pelaksanaannya diatur
dalam Undang-Undang dan peraturan untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara .
Judisseno, 2002 : 7 2. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., Pajak adalah iuran kepada kas negara
berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditujukan, dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum . Mardiasmo, 2002 : 1 3. Menurut S.I. Djajadiningrat, Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari
kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang
ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara
secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum . Resmi, 2008 : 1 4. Menurut Leroy Beulieu, Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak, yang
dipaksakan oleh kekuasaan publik dari penduduk atau dari barang, untuk menutup belanja
pemerintah . Suandy, 2008 : 8
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa pajak: 1 merupakan iuran rakyat kepada negara yang dipungut oleh negara kepada warga
negara,
Universitas Sumatera Utara
2 dipungut berdasarkan Undang-Undang Pajak dengan kekuatan Undang-Undang serta aturan pelaksanaannya,
3 tanpa ada kontraprestasi langsung dalam pembayaran pajak para pembayar tidak memperoleh kontraprestasi atau jasa timbal balik secara langsung,
4 digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, digunakan untuk membiayai public
investment.
2. Pengertian Penghasilan
Pengertian penghasilan sesuai pasal 4 ayat 1 Undang-Undang PPh Tahun 2000 adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsiuntuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dan bentuk apapun.
Pengertian penghasilan menurut Prabowo adalah jumlah uang yang diterima atas usaha yang dilakukan orang perorangan, badan dan bentuk usaha lainnya yang dapat
digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti mengonsumsi danatau menimbun serta
menambah kekayaan. Judisseno, 2002 : 76
Dari kedua defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa penghasilan adalah setiap tambahan ekonomis yang diperoleh oleh Wajib Pajak yang berada di Indonesia yang dapat
digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti mengonsumsi dan menambah kekayaan.
3. Pengertian Pajak Penghasilan