2 dipungut berdasarkan Undang-Undang Pajak dengan kekuatan Undang-Undang serta aturan pelaksanaannya,
3 tanpa ada kontraprestasi langsung dalam pembayaran pajak para pembayar tidak memperoleh kontraprestasi atau jasa timbal balik secara langsung,
4 digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, digunakan untuk membiayai public
investment.
2. Pengertian Penghasilan
Pengertian penghasilan sesuai pasal 4 ayat 1 Undang-Undang PPh Tahun 2000 adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsiuntuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dan bentuk apapun.
Pengertian penghasilan menurut Prabowo adalah jumlah uang yang diterima atas usaha yang dilakukan orang perorangan, badan dan bentuk usaha lainnya yang dapat
digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti mengonsumsi danatau menimbun serta
menambah kekayaan. Judisseno, 2002 : 76
Dari kedua defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa penghasilan adalah setiap tambahan ekonomis yang diperoleh oleh Wajib Pajak yang berada di Indonesia yang dapat
digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti mengonsumsi dan menambah kekayaan.
3. Pengertian Pajak Penghasilan
Pengertian Pajak Penghasian PPh berdasarkan UU No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 36 Tahun 2008 adalah pajak yang dikenakan terhadap
subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam satu tahun pajak atau
Universitas Sumatera Utara
suatu pungutan resmi yang ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan yang diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup
berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakannya. Menurut Judisseno, Pajak penghasilan adalah suatu pungutan resmi yang ditujukan
kepada masyarakat yang berpenghasilanatas penghasilan yang diterimanya dan diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan
bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakannya . Judisseno, 2002 : 76
Menurut Siti Resmi, Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek
pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam suatu tahun pajak . Resmi, 2008 : 80
4. Pengertian Pajak Penghasilan PPh Pasal 22
Menurut Mardiasmo, Pajak Penghasilan PPh Pasal 22 yaitu pembayaran Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan yang dipungut sehubungan dengan pembayaran atas
penyerahan barang, dan kegiatan di bidang imporkegiatan usaha di bidang lainnya .
Mardiasmo, 2002 : 175
Pajak Penghasilan Pasal 22 atau PPh Pasal 22 adalah Pajak Penghasilan yang dipungut oleh:
a. bendahara pemerintah untuk memungut pajak sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang,
b. badan-badan tertentu untuk memungut pajak dari Wajib Pajak yang melakukan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain,
c. Wajib Pajak badan tertentu untuk memungut pajak dari pembeli atas penjualan barang yang tergolong sangat mewah, adapun jenis barang yang tergolong sangat
mewah antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1 pesawat udara pribadi dengan harga jual lebih dari Rp 20.000.000.000,00 dua puluh milyar rupiah,
2 kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp
10.000.000.000 sepuluh milyar rupiah, 3
rumah beserta tanahnya dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih dari Rp 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah dan luas
bangunan lebih dari 500 m2 lima ratus meter persegi, 4
apartemen, kondominium, dan sejenisnya dengan harga jual atau pengalihannya lebih dari Rp 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah
danatau luas bangunan lebih dari 400 m2 empat ratus meter persegi, 5
kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orang berupa sedan, jeep, sport utility vehicle SUV, multi purpose
vehicle MPV, minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp 5.000.000.000,00 lima milyar rupiah dan dengan kapasitas silinder lebih
dari 3.000 cc. Besarnya pungutan sebagaimana dimaksud seperti di atas yang diterapkan terhadap
Wajib Pajak yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP lebih tinggi 100 seratus persen daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang dapat
menunjukkan Nomor Pokok Wajib Pajak.
5. Pemungut Pajak Penghasilan Pasal 22