BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3. 1. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini, kerangka konsep tentang hubungan antara kejadian otitis media supuratif dengan meningitis dapat dijabarkan sebagai berikut:
Variabel bebas Variabel terikat
Kejadian otitis media supuratif kronik
Kejadian meningitis
Gambar 3.1. Kerangka konsep hubungan antara kejadian otitis media supuratif kronik dengan kejadian meningitis.
3. 2. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel-variabel yang akan diteliti mencakup variabel bebas dan variabel terikat, yaitu:
3. 2. 1. Variabel Bebas
Otitis media supuratif kronik OMSK merupakan infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani disertai sekret yang terus menerus atau
hilang timbul Nursiah, 2003 dan ditegakkan diagnosisnya oleh dokter di ruangan.
Cara menilai OMSK pada penelitian ini adalah dengan melihat keadaan telinga dari pasien dan dibantu oleh dokter ruangan di Bagian Neurologi FK
USURSUP H. Adam Malik Medan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar checklist
yang dilampirkan pada bagian lampiran. Hasil dari pengukuran ini berupa ada tidaknya OMSK.
Skala pengukuran adalah skala nominal.
Universitas Sumatera Utara
3. 2. 2. Variabel Terikat
Meningitis adalah penyakit infeksi dari cairan yang mengelilingi otak dan spinal cord Meningitis Foundation of America dan ditegakkan oleh dokter di
ruangan. Cara untuk menilai pasien dengan meningitis adalah dengan gejala klinis,
yaitu demam, sakit kepala, dan kaku leher Lindsay, 2004 dan dibantu oleh dokter ruangan di Bagian Neurologi FK USURSUP H. Adam Malik Medan.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar checklist yang akan dilampirkan pada bagian lampiran.
Hasil dari pengukuran ini berupa ada tidaknya meningitis. Skala pengukuran adalah skala nominal.
3. 2. 3. Hipotesis
Terdapat hubungan antara otitis media supuratif kronik dengan meningitis.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4. 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menilai hubungan antara kejadian otitis media supuratif kronik dengan kejadian meningitis. Pendekatan
yang digunakan pada desain penelitian ini adalah cross sectional, dimana dilakukan pengumpulan data dari pasien rawat inap dengan meningitis di rumah
sakit.
4. 2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-USURS H. Adam Malik Medan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan 19 Juli 2010 -
15 Oktober 2010.
4. 3. Populasi dan Sampel
Polulasi penelitian ini adalah pasien rawat inap dengan meningitis di RS H. Adam Malik Medan. Perkiraan besar sampel minimal diambil berdasarkan
rumus dibawah ini Sastroasmoro:
dimana: n
= Besar sampel minimum. Zα
= Tingkat kepercayaan. Digunakan 95 0,05, nilai dalam rumus: 1,96. P
= Proporsi pasien meningitis di populasi. Didapati proporsi pasien meningitis tahun 2009 di bagian rawat inap Bagian Neurologi sebesar
0,0369. Q
= 1-P → 0,9631
d = Selisih Perbedaan yang dianggap berarti 10.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan rumus tersebut, jumlah sampel minimal adalah 13 orang. Jumlah sampel dibulatkan menjadi 20 orang.
Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling, dimana semua pasien yang dirawat inap di Bagian Ilmu
Penyakit Saraf FK-USUR. S. H. Adam Malik Medan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel mencapai 20
orang. Kriteria inklusi pasien adalah pasien dewasa dengan rentang umur antara
17 sampai 60 tahun sedangkan kriteria eksklusinya adalah pasien dengan riwayat makan Obat Anti Tuberkulosis.
4. 4. Teknik pengumpulan Data
Data diperoleh dari pengamatan terhadap pasien meningtis yang dirawat inap di Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-USURS H. Adam Malik Medan.
4. 5. Pengolahan dan Analisa Data
Data yang telah terkumpul, diolah dan dianalisis dengan bantuan program SPSS for Windows. Analisis statistik yang digunakan untuk menilai hubungan
antara kedua variabel adalah uji fisher exact test.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN