Rancangan Penelitian Sampel Penelitian Besar Sampel Defenisi Operasional

10 mm 2,5 mm

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris.

3.2 Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah dan yang tidak ditambah serat kaca. Sampel dibuat dalam bentuk batang uji dengan ukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm. 44 spesifikasi ADA no.12 Gambar 4. Ukuran batang uji

3.3 Besar Sampel

Pada penelitian ini besar sampel minimal diestimasi berdasarkan rumus sebagai berikut : Daniel, 1995 z 45 2 σ n = 2 d 2 keterangan : n : jumlah sampel masing-masing kelompok σ : varians populasi yang dapat diestimasi dari simpangan baku penelitian sejenis sebelumnya. σ = 0,29 18 65 mm Universitas Sumatera Utara Z : harga standar normal pada α tertentu yang digunakan pada penelitian ini. α = 0,05 maka Zα = 1,96. d : penyimpangan yang ditolerir d = 0,15 n = 1,96 2 x 0,29 0,15 2 = 14,35 2 = 15

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Bebas :

1. Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah dengan serat kaca 2. Resin akrilik polimerisasi panas yang tidak ditambah dengan serat kaca

3.4.2 Variabel Terikat : perubahan dimensi

3.4.3 Variabel Terkendali :

1. Bentuk, ukuran dan berat serat kaca 2. Teknik penambahan serat kaca 3. Jenis resin akrilik polimerisasi panas 4. Perbandingan adonan resin akrilik 5. Jenis gips keras 6. Perbandingan adonan gips keras 7. Waktu pengadukan gips keras Universitas Sumatera Utara 8. Tekanan pres hidrolik 9. Suhu dan waktu proses kuring 10. Ukuran model induk

3.5 Defenisi Operasional

1. Resin akrilik polimerisasi panas adalah resin akrilik yang memerlukan energi panas untuk polimerisasi yang didapat dari pemanasan air. a. Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah serat kaca adalah resin akrilik polimerisasi panas yang pada saat pencampuran antara polimer dan monomernya ditambah dengan serat kaca. b. Resin akrilik polimerisasi panas yang tidak ditambah serat kaca adalah resin akrilik polimerisasi panas yang pada saat pencampuran antara polimer dan monomernya tidak ditambah dengan serat kaca. 2. Perubahan dimensi adalah selisih antara nilai vektor sampel dengan nilai vektor model induk. Nilai vektor adalah akar dari jumlah jarak titik-titik acuan yang dikuadratkan pada masing-masing sampel dan model induk. 3. Bentuk, ukuran dan berat serat kaca yang ditambahkan adalah berbentuk potongan kecil dengan ukuran kira-kira 3 mm dan ditimbang sebanyak 0,13 gr untuk 3 buah sampel yaitu setara dengan 1 dari total berat polimer dan monomer dengan perbandingan 0,13 gr : 9 gr : 3,6 ml. 4. Teknik penambahan serat kaca adalah serat kaca sebanyak 0,13 gr direndam terlebih dahulu ke dalam monomer sebanyak 2 ml sekitar 1 menit dalam suatu wadah kemudian serat kaca ditiriskan dari monomer tersebut dan dimasukkan Universitas Sumatera Utara ke dalam campuran polimer dan monomer dengan perbandingan 9 gr : 3,6 ml hingga homogen. Jumlah ini digunakan untuk pembuatan 3 buah sampel. 5. Jenis resin akrilik polimerisasi panas yang digunakan dalam penelitian ini adalah merek QC-20, proses kuring dilakukan dengan pemanasan air menggunakan water bath. 6. Jenis gips keras yang digunakan pada penelitian ini adalah merek Moldano, pencampuran gips keras dan akuades dilakukan di dalam mangkuk karet dan pengadukannya dengan bantuan spatula. Perbandingan adonan gips keras adalah perbandingan jumlah gips keras dan akuades untuk kuvet bawah 200 gr : 100 ml dan kuvet atas 250 gr :150 ml. 7. Waktu pengadukan gips adalah waktu yang diperlukan untuk mengaduk adonan gips yaitu diaduk dengan spatula selama 15 detik kemudian dengan vakum mikser selama 30 detik. 8. Tekanan pres hidrolik adalah tekanan yang digunakan untuk menutup kuvet sebelum dilakukan proses kuring, yaitu 1000 psi untuk penutupan percobaan sebanyak 2 kali dan 2200 psi untuk penutupan akhir. 9. Suhu dan waktu proses kuring adalah suhu dan waktu yang digunakan untuk proses kuring menggunakan water bath, dimulai pada suhu 70°C dibiarkan selama 120 menit selanjutnya suhu dinaikkan menjadi 100° C dibiarkan selama 60 menit. 10. Model induk adalah bahan yang terbuat dari logam dengan ukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm sesuai spesifikasi ADA No.12. Gambar 5 Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Model induk dari logam

3.6 Waktu dan Lokasi Penelitian