kerusakan saat terjadi kecelakaan.
3
Penambahan serat pada basis gigitiruan resin akrilik dapat secara menyeluruh atau sebagian. Serat yang ditambahkan harus dapat
menyatu dalam basis gigitiruan. Pengaruh penambahan serat pada basis gigitiruan resin akrilik sangat mempengaruhi kekuatan impak, kekuatan transversal, modulus
elastisitas dan daya tahan terhadap fraktur basis gigitiruan resin akrilik.
9,13
Beberapa serat yang dapat ditambahkan ke dalam basis gigitiruan antara lain serat karbon, serat
aramid, serat polietilen dan serat kaca.
9,13
2.3.3.1 Karbon
Salah satu usaha untuk memperbaiki fatigue resistance resin akrilik diperoleh dengan penggunaan serat karbon.
9,21
Jika serat diletakkan secara benar maka kemungkinan akan mempunyai efek yang bermanfaat. Bahan ini mengeraskan
gigitiruan, mengurangi derajat kelenturan dan kemungkinan terjadinya fraktur. Resin akrilik dengan serat karbon memiliki beberapa kelemahan diantaranya
sulit dipoles dan memiliki estetis yang buruk karena warnanya yang hitam.
21
8,9,21,32-35
Ikatan antara serat dan resin akrilik juga sulit diperoleh, jika ikatan antara resin akrilik dan serat tidak tercapai maka serat tersebut kemungkinan dapat menurunkan
kekuatan gigitiruan.
21
Gambar 1. Serat karbon
36
Universitas Sumatera Utara
2.3.3.2 Aramid
Penambahan serat aramid telah menunjukkan peningkatan kekuatan impak secara signifikan dan meningkatkan daya tahan terhadap fraktur basis gigitiruan resin
akrilik.
15
Kekurangan pemakaian serat aramid yaitu tidak praktis karena sulit untuk dipoles dan warnanya yang kuning mengurangi estetisnya di rongga mulut.
8,32-34
Serat ini dapat menyebabkan permukaan yang kasar pada gigitiruan sehingga dapat
menyebabkan iritasi mukosa dan ketidaknyamanan pasien serta seringnya terjadi penyebaran serat aramid yang tidak merata di dalam matriks resin.
8,37
2.3.3.3 Polietilen
Diantara semua serat yang dapat ditambahkan ke dalam basis gigitiruan resin akrilik, serat polietilen memiliki sifat yang paling baik untuk ditambahkan ke dalam
basis gigitiruan resin akrilik karena pemakaian serat polietilen dapat meningkatkan kekuatan impak paling tinggi diantara serat yang lain yaitu 18870,79 Nm, serta
terjadinya proses adhesi yang baik antara polimer dan serat. Selain itu, pada saat kontak awal antara poli metil metakrilat dan serat polietilen terjadi penyatuan yang
sangat baik sehingga mengurangi terjadinya porositas. Basis gigitiruan yang ditambah dengan serat polietilen juga memiliki estetis yang lebih baik dari serat yang lain
karena polietilen termasuk polimer yang memiliki sifat-sifat yang mendekati poli metil metakrilat, salah satunya sifat optik polietilen yang hampir sama dengan poli
metil metakrilat sehingga penambahan serat polietilen tidak terlihat pada basis gigitiruan resin akrilik. Serat ini juga mudah untuk dipoles.
9,15
Universitas Sumatera Utara
2.3.3.4 Kaca