Etnis India Tamil di Medan

Di Jakarta, masyarakat Tamil-Indonesia mempunyai organisasi yang bernama Indonesia Tamil Tamram. Organisasi ini bergerak dalam pelestarian bahasa dan budaya Tamil, membangun saling pengertian antara orang India dan Indonesia, dan memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak Tamil di Indonesia untuk belajar bahasa ibu mereka. Untuk maksud tersebut, organisasi ini mengadakan kursus bahasa dan budaya, membagikan literatur dalam bahasa Tamil, menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait, seperti debat, drama, tarian, dan musik, mendatangkan artis-artis terkenal dari India dalam bidang tari, musik, drama, dan lain-lain Indoindians, 2010.

2. Etnis India Tamil di Medan

Pada 1863, perkebunan tembakau pertama dibuka di Tanah Deli. Pada saat itu, etnis Melayu yang merupakan penduduk asli di Tanah Deli tidak tertarik pada pekerjaan perkebunan sehingga buruh-buruh dari berbagai daerah dan bangsa, seperti China, India, dan Pulau Jawa didatangkan dalam jumlah besar oleh pengusaha perkebunan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja Bangkaru, 2000. Etnis India Tamil dibawa oleh Belanda di awal pembangunan industri perkebunan. Saat itu, agen-agen pencari kerja mengunjungi desa di Kerajaan Drawidia di India Selatan dan mengajak etnis India Tamil untuk datang ke Tanah Deli. Kemudian sesampainya di Tanah Deli, Etnis India Tamil dijadikan sebagai buruh kasar dan harus bekerja dalam kondisi yang keras. Ketika kontrak kerja mereka selesai, sebagian orang Tamil dibawa kembali ke India. Di akhir 1940-an banyak orang Tamil yang mendapat kesempatan untuk kembali dan meninggalkan Tanah Deli, tetapi kemungkinan 5-10.000 etnis IndiaTamil tetap tinggal di Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara, dimana kebanyakan dari mereka tetap tinggal di Medan dan lainnya menyebar ke daerah-daerah lain yang ada di Sumatera Utara Bangkaru, 2000. Sekarang, populasi Tamil di Sumatera Utara kira-kira 67.000. Mereka telah tinggal di Medan lebih dari dua generasi bahkan juga tinggal berdampingan dan menikah dengan kelompok etnik lainnya serta telah berwarga negara Indonesia Bangkaru, 2000. Etnis India Tamil dalam kehidupannya sehari-hari telah mengikuti kebiasan lokal Indonesia pada umumnya, makan-makanan Melayu, Batak, Jawa, dan juga Tamil, serta menggunakan pakaian Indonesia sehingga mereka jarang memiliki konflik dengan etnis non India Tamil lainnya. Selain itu, mereka juga masih mempertahankan budaya dan adat istiadat mereka Mani, 1987. Saat ini, kebanyakan etnis India Tamil bekerja di bidang perdagangan, seperti berjualan makanan, martabak keliling, bumbu, alat-alat olahraga, tekstil, dan sebagainya. Beberapa dari mereka juga bekerja menjadi kontraktor dan pegawai pemerintah walaupun dengan jumlah yang masih sedikit. Selain itu, terdapat sejumlah orang Tamil yang sukses sebagai pengusaha di level daerah maupun nasional Lubis, 2005.

3. Ciri-ciri Etnis India Tamil