2.2.2. Saluran atau Lembaga Tataniaga
Lembaga tataniaga merupakan badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditas mulai dari
produsen sampai ke konsumen akhir, serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Dengan kata lain, saluran tataniaga saluran
distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan fungsi yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari
produsen ke konsumen Kotler, 2001. Lembaga tataniaga juga memegang peranan penting dan juga menentukan
saluran pemasaran. Fungsi lembaga ini berbeda satu sama lain, dicirikan oleh aktivitas yang dilakukan dan skala usaha Soekartawi, 1989.
Lembaga tataniaga ini melakukan kegiatan fungsi pemasaran yang meliputi kegiatan: Pembelian,
Sorting
atau
grading
membedakan barang berdasarkan ukuran atau kualitasnya, Penyimpanan, Pengangkutan, dan
Processing
pengolahan. Masing-masing lembaga tataniaga, sesuai dengan kemampuan dimiliki, akan melakukan fungsi pemasaran ini secara berbeda-beda.
Karena perbedaan kegiatan dan biaya yang dilakukan, maka tidak semua kegiatan dalam fungsi kegiatan pemasaran dilakukan oleh lembaga tataniaga.
Karena perbedaan inilah, maka biaya dan keuntungan pemasaran menjadi berbeda di tiap tingkat lembaga pemasaran Soekartawi, 1989.
Biaya pemasaran komoditas pertanian merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usaha pemasaran komoditas pertanian meliputi; biaya transportasi,
biaya pungutan retribusi dan lain-lain. Besarnya biaya pemasaran berbeda satu
Universitas Sumatera Utara
sama lain, hal ini diakibatkan lokasi pemasaran, macam lembaga pemasaran, efektivitas pemasaran yang dilakukan serta macam komoditasnya. Keuntungan
pemasaran komoditas pertanian merupakan selisih antara harga yang dibayar ke produsen petani dan harga yang dibayarkan konsumen akhir. Keuntungan
pemasaran dapat pula disebut margin pemasaran Rahim dan Hastuti, 2008. Margin tataniaga adalah selisih harga yang dibayarkan oleh konsumen
dengan harga yang diterima oleh produsen. Margin ini akan diterima oleh lembaga tataniaga yang terlibat dalam proses tataniaga tersebut. Semakin panjang
pemasaran semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat maka semakin besar margin pemasaran Daniel, 2002.
Margin pemasaran terdiri dari biaya-biaya untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran dan keuntungan lembaga-lembaga pemasaran. Setiap lembaga
pemasaran biasanya melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran yang berbeda sehingga
share margin
yang diperoleh pada masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat akan berbeda pula Sudiyono, 2004.
Daniel 2002 menyatakan bahwa besarnya biaya tataniaga berbeda satu sama lain, tergantung pada:
a. Macam komoditas yang dipasarkan
Komoditas yang bobotnya besar, tetapi nilainya kecil sehingga membutuhkan biaya tataniaga yang besar.
b. Lokasi daerah produsen
Bila lokasi produsen jauh dari pasar atau lokasi konsumen, maka biaya transportasi menjadi besar pula.
Universitas Sumatera Utara
c. Macam dan peranan lembaga niaga
Semakin banyak lembaga niaga yang terlibat dan semakin panjang rantai tataniaga, maka semakin besar biaya tataniaganya.
2.2.3. Efisiensi Tataniaga