Konsumsi Energi dan Zat Gizi Energi

2.6. Konsumsi Energi dan Zat Gizi Energi

Salah satu tujuan dari pembangunan adalah menyediakan pangan sesuai dengan kebutuhan penduduk, baik jumlah maupun mutunya. Pangan yang diperoleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air yang berguna untuk mempertahankan kelangsungan hidup Suhardjo 1989. Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber energi dan zat gizi karbohidrat, lemak, proteinvitamin, mineral dan air menjadi landasan utama manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan. Janin dalam kandungan, bayi, balita, anak, remaja, dewasa maupun usia lanjut membutuhkan makanan yang sesuai dengan syarat gizi untuk mempertahankan hidup, tumbuh dan berkembang, serta mencapai prestasi kerja Karsin2004. Secara umum zat gizi dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses- proses kehidupan dalam tubuh. Kebutuhan akan zat gizi pada setiap orang berbeda, hal ini tergantung kepada umur, jenis kelamin, aktivitas, dan faktor koreksi lainnya. Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktifitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein yang ada di dalam bahan makanan. Kandungan karbohidrat, lemak, dan protein menentukan nilai energinya Almatsier 2004. Data Biro Pusat Statistik tahun 1990 menunjukkan, bahwa komposisi umum energi makanan rata-rata sehari orang Indonesia 9,6 berasal dari protein, 20,6 dari lemak dan 68,8 dari karbohidrat. Untuk memelihara kesehatan yang baik suatu penduduk, WHO 1990 menganjurkan rata-rata konsumsi energi makanan sehari adalah 10-15 berasal dari protein, 15-30 dari lemak, dan 55-75 dari karbohidrat. Dengan demikian, komposisi konsumsi makanan rata-rata di Indonesia sudah mendekati komposisi konsumsi yang dianjurkan WHO Almatsier 2004. Protein Protein merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel- sel dan jaringan tubuh. Selain itu, protein juga berperan dalam pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibodi, mengangkut zat-zat gizi, serta sebagai sumber energi Almatsier 2004. Universitas Sumatera Utara Kabohidrat Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang telah merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadang- kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktivitas tersebut perlu energi diperoleh dari makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi adalah beras, jagung, sagu, dan kadang-kadang juga singkong atau ubi. Bahan makanan tersebut berasal dari tumbuhan atau senyawa yang terkandung di dalamnya sebagian besar adalah karbohidrat Poedjiadi A dan Supriyanti 2006. Lemak Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan adalah lemak Poedjiadi A dan Supriyanti 2006. Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E, K. Vitamin A Vitamin A adalah suatu kristal alkohol berwarna kuning dan larut dalam lemak maupun pada pelarut lemak Almatsier 2004. Vitamin A merupakan zat gizi yang tidak dapat diproduksi sendiri di dalam tubuh. Oleh karena itu, kebutuhan vitamin A harus dapat dicukupi dari makanan yang dimakan setiap hari. Angka kecukupan vitamin A biasanya dinyatakan dalam satuan retinol ekivalen RE. Konsumsi vitamin A yang baik adalah jika setengahnya bisa disimpan di dalam tubuh Muhilal, Jalal Hardinsyah 1998. Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat pada bahan pangan hewani. Sedangkan pro vitamin A karoten banyak terdapat pada bahan pangan nabati, yang terdapat dalam beberapa jenis , yaitu α-, βntin-, γ- karoten, dan kriptoxantin Winarno 1984. Vitamin C Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam kedaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara oksidasi terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C merupakan vitamin yang paling labil Almatsier 2004. Universitas Sumatera Utara Zat besi Fe Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3 – 5 gram dalam tubuh manusia dewasa. Zat besi sangat penting bagi tubuh manusia karena keberadaannya dalam banyak hemoprotein hemoglobin, mioglobin, dan sitokrom. Penyerapan besi diatur ketat pada tingkat mukosa intestinal dan ditentukan oleh kebutuhan tubuh. Jika tubuh memerlukan banyak besi, transferin menjadi titik jenuh dan dapat mengikat lebih banyak besi. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan zat besi adalah asam organik vitamin C, zat penghambat penyerapan asam fitat, asam oksalat, dan tanin, tingkat keasaman lambung, faktor intrinsik, dan kebutuhan tubuh Almatsier 2004. Kalsium Ca Kalsium berfungsi untuk katalisatorreaksi-reaksi biologi seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pankreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin yaitu bahan yang diperlukan dalam pemindahan suatu rangsangan dari suatu serabut ke serabut saraf yang lain. Selain itu, kalsium diperlukan dalam proses pembekuan darah. Bila konsumsi kalsium rendah dapat terjadi kekurangan kalsium yang dapat menyebabkan osteomalacia dan osteoporosis Almatsier 2004. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL