Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan Metode Pendidikan Kesehatan

langkah positif dalam mencegah terjadinya sakit, mencegah berkembangnya sakit menjadi lebih parah dan mencegah keadaan ketergantungan melalui rehabilitasi cacat yang disebabkan oleh penyakit, agar orang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksistensi dan perubahan-perubahan sistem dan cara memanfaatkannya dengan efisien dan efektif, agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan bagaimana caranya, tanpa selalu meminta pertolongan kepada sistem pelayanan kesehatan yang formal Herawani, 2001. Dari kedua uraian tentang tujuan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan kesehatan bertujuan untuk mengubah pemahaman individu, kelompok, dan masyarakat di bidang kesehatan agar menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai, mandiri dalam mencapai hidup sehat, serta dapat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dengan tepat dan sesuai Herawani, 2001.

2.1.1. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, yaitu: dimensi sasaran pendidikan kesehatan, dimensi tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan, dan dimensi tingkat pelayanan pendidikan kesehatan Herawani, 2001. Dimensi sasaran pendidikan kesehatan yang meliputi, pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu, pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok, pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat. Dimensi tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan, menurut Universitas Sumatera Utara dimensi pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat berlangsung di berbagai tempat sehingga dengan sendirinya sasarannya juga berbeda. Misalnya: pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran murid, yang pelaksanaannya diintegrasikan dalam upaya kesehatan sekolah UKS, pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan, dilakukan di Pusat Kesehatan Masyarakat, Balai Kesehatan, Rumah Sakit Umum maupun Khusus dengan sasaran pasien dan keluarga pasien, pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh atau karyawan. Dimensi tingkat pelayanan pendidikan kesehatan. Dalam dimensi tingkat pelayana kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan five levels prevention dari Leavel dan Clark, yaitu: Promosi Kesehatan HealthPromotion, Perlindunga Khusus SpesificProtection, Diagnosa Dini dan Pengeobatan Segera EarlyDiagnosisandPromptTreatment, Pembatasan Cacat DisabilityLimitation, Rehabilitasi Rehabilitation Herawani, 2001.

2.1.2. Metode Pendidikan Kesehatan

Ada beberapa metode dalam pendidikan kesehatan, yaitu metode pendidikan individual dengan cara bimbingan dan penyuluhan gauidance and counseling dan wawancara interview. Metode pendidikan kelompok; kelompok besar misal, ceramah dan seminar dan kelompok kecil misal diskusi kelompok, curah pendapatBrainStorming, bola saljuSnowBalling, kelompok kecil-kecilBuzz Group, memaikanperanrole play, permainan simulasiSimulation Game Maharani, 2011. Universitas Sumatera Utara Pendidikan kesehatan dapat diberikan pada saat pertama kali ibu memeriksakan kehamilannya dalam program AntenatalCareANC. Pemeriksaan Antenatal Care ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar Manuaba, 2008. Kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut: sampai dengan kehamilan trimester pertama 14 minggu satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester kedua 14-28 minggu satu kali kunjungan dan kehamilan trimester ketiga 28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36 dua kali kunjungan Saifuddin, 2005 dalam Siregar 2013. Dalam masa kehamilan ibu harus memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali : Trismester I 1 kali, Trismester II 1 kali Trismester III 2 kali. Menurut Departemen Kesehatan RI 2002, pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan antenatal dibagi atas : kunjungan Pertama K1 Meliputi : 1 Identitasbiodata, 2 Riwayat kehamilan, 3 Riwayat kebidanan, 4 Riwayat kesehatan, 5 Riwayat sosial ekonomi, 6 Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, 7 Penyuluhan dan konsultasi. Kunjungan Keempat K4 Meliputi : 1 Anamnese keluhanmasalah 2 Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, 3 Pemeriksaan psikologis, 4 Pemeriksaan laboratorium bila ada indikasidiperlukan, 5 Diagnosa akhir kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan risiko Universitas Sumatera Utara tinggi 6 Sikap dan rencana tindakan persiapan persalinan dan rujukan. Menurut Muchtar 2005, jadwal pemeriksaan antenatal yang dianjurkan adalah : pemeriksaan pertama kali yang ideal yaitu sedini mungkin ketika haid terlambat satu bulan, periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan, periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan, pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan, periksa khusus bila ada keluhan atau masalah. Pelayananasuhan standar minimal termasuk “7 T” yaitu: Timbang berat badan, ukur Tekanan darah, ukur Tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi Tetanus Toxoid, pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan, tes terhadap penyakit menular sexual, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Saifudin, 2002.

2.2. Tekanan Darah

Dokumen yang terkait

Dampak Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Terhadap Pemeliharaan Tekanan Darah Ibu Hamil di Puskesmas Amplas Kecamatan Medan Amplas

9 119 109

Pengaruh Pelayanan Customer Service Terhadap Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Pelayanan Customer Service terhadap Citra Terminal Terpadu Amplas Medan)

4 145 167

Hubungan Tingkat Kebisingan Perusahaan Percetakan Dengan Tekanan Darah Pada Masyarakat Lingkungan I Pengilar X Kelurahan Amplas Kecamatan Medan Amplas Tahun 2012

5 82 91

Jurnal kesehatan (Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Kehamilan Terhadap Pemeliharaan Tekanan Darah Ibu Hamil) | Makalah Dan Jurnal Gratis 2

0 0 8

Dampak Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Terhadap Pemeliharaan Tekanan Darah Ibu Hamil di Puskesmas Amplas Kecamatan Medan Amplas

0 0 5

Dampak Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Terhadap Pemeliharaan Tekanan Darah Ibu Hamil di Puskesmas Amplas Kecamatan Medan Amplas Chapter III VI

0 0 22

Dampak Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Terhadap Pemeliharaan Tekanan Darah Ibu Hamil di Puskesmas Amplas Kecamatan Medan Amplas

0 0 2

Dampak Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Terhadap Pemeliharaan Tekanan Darah Ibu Hamil di Puskesmas Amplas Kecamatan Medan Amplas

0 0 38

Dampak Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Terhadap Pemeliharaan Tekanan Darah Ibu Hamil di Puskesmas Amplas Kecamatan Medan Amplas

0 0 13

Dampak Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Terhadap Pemeliharaan Tekanan Darah Ibu Hamil di Puskesmas Amplas Kecamatan Medan Amplas

0 0 2