2.1.4  Visi dan Misi Rumah Sakit
Visi  adalah  suatu  pandangan  jauh  ke  depan  mengenai  cita  dan  citra  yang ingin  diwujudkan  suatu  institusi  rumah  sakit  pada  masa  yang  akan  datang,
sehingga  dapat  menjawab  pertanyaan  rumah  sakit    institusi  ingin  menjadi  apa. Memberikan  dan  mengatur  hubungan  baik  antara  rumah  sakit,  stakeholder  dan
pengguna rumah sakit untuk menyatakan tujuan dari kerja rumah sakit. Misi  merupakan  sesuatu  yang  harus  diemban  oleh  suatu  rumah  sakit
institusi sesuai  dengan  visinya. Tujuannya ialah  memiliki  hasil  spesifik ke  depan yang  ingin  dicapai  suatu  rumah  sakit    institusi  terkait  dengan  misi  utamanya.
Rumah  sakit  didirikan  mempunyai  suatu  tujuan  tertentu,  ketetapan  misi  rumah
sakit penting oleh karena merupakan gambaran tujuan rumah sakit. 2.2  Pelayanan Rumah Sakit
Rumah  Sakit  adalah  sarana  kesehatan  yang  menyelenggarakan  pelayanan kesehatan  perorangan  meIiputi  pelayanan  promotif,  preventif,  kuratif  dan
rehabilitatif  yang  menyediakan  pelayanan  rawat  inap,  rawat  jalan,  dan  gawat darurat.
2.2.1  Rawat  Inap
Menurut  Peraturan  Menteri  Kesehatan  Republik  Indonesia  No.71  tahun 2013  pasal  1  tentang  pelayanan  kesehatan  tingkat  pertama  adalah  pelayanan
kesehatan  perorangan  yang bersifat  non  spesialistik primer yang meliputi rawat jalan  dan  rawat  inap.  Rawat  inap  adalah  pelayanan  kesehatan  perorangan  yang
bersifat non spesialistik dan dilaksanakan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan dan  atau pelayanan
Universitas Sumatera Utara
medis lainnya, dimana peserta dan  atau anggota keluarganya dirawat inap paling singkat 1 satu hari.
Menurut Azwar 1996, menyatakan bahwa sejak pasien dirawat  di rumah sakit  hingga  diperbolehkan  pulang,  maka  pasien  rawat  inap  akan  mendapatkan
pelayanan seperti: 1.
Pelayanan penerimaan atau administrasi Pelayanan  penerimaan  pasien  merupakan  bagian  yang  paling  utama  dari
pelayanan rumah sakit, karena bagian ini merupakan bagian awal dari seluruh bentuk  pelayanan  kesehatan.  Pada  bagian  ini  pula  kesan  pertama  dirasakan
oleh  pasien  akan  mutu  pelayanan  sebuah  rumah  sakit.  Salah  satu  tujuan penerimaan  pasien  adalah  menciptakan  suasana  yang  lancar  dan
menyenangkan  bagi  pasien.  Kesan  pertama  ini  sering  menetap  dalam  diri pasien dan memengaruhi sikap pasien terhadap lembaga, staf, dokter, perawat
atau pelayanan yang mereka terima Aditama, 2003. 2.
Pelayanan dokter Dokter merupakan unsur yang paling berpengaruh dalam menentukan kualitas
pelayanan  rumah  sakit.  Dokter  dapat  dianggap  sebagai  jantung  dari  sebuah rumah  sakit.  Fungsi  utamanya  ialah  memberikan  pelayanan  medik  kepada
pasien  dengan  sebaik-baiknya  dengan  menggunakan  tata  cara  dan  teknik berdasarkan  ilmu  pengetahuan  kedokteran  dank  ode  etik  yang  berlaku  serta
dapat dipertanggungjawabkan Aditama, 2003.
Universitas Sumatera Utara
3. Pelayanan perawat
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososio kultural dan  spiritual yang
ditujukan  kepada  individu,  keluarga,  kelompok  dan  masyarakat,  baik  dalam keadaan  sehat  maupun  sakit  dengan  pendekatan  proses  keperawatan.
Pelayanan  keperawatan  yang  berkualitas  didukung  oleh  pengembangan  teori dan  model  konseptual  keperawatan.  Perlu  diyakini  bahwa  penerapan  suatu
teori  keperawatan  dalam  pelaksanaan  asuhan  keperawatan  akan  berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan Depkes RI, 2009.
4. Pelayanan makanan  gizi
Makanan adalah bagian selain obat yang mengandung zat-zat gizi atau unsur- unsur  ikatan  kimia  yang  dapat  diubah  menjadi  zat-zat  gizi  oleh  tubuh  yang
berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. 5.
Pelayanan penunjang medik dan non medik Rumah  sakit  umum  harus  menjalankan  beberapa  fungsi  untuk  dapat
melakukan tugasnya,  salah  satu diantaranya adalah  menyelenggarakan  fungsi pelayanan penunjang medik dan non medik Aditama, 2003.
Pelayanan penunjang medik diagnostik meliputi: 1.
Laboratorium 2.
Radiologi 3.
Electro Cardio Graph ECG 4.
Ultrasonography USG 5.
Unit Gawat Darurat UGD
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan penunjang medik terapeutik meliputi: 1.
Farmasi 2.
Rehabilitasi  medik:  terapi  fisik,  terapi  respirasi,  terapi  wicara  dan terapi okupasi.
3. Pelayanan social
4. Radioterapi
5. Psikologi klinik Aditama, 2003.
6. Kebersihan lingkungan
Lingkungan  fisik  merupakan  tempat  dimana  pasien  berada  selama  menjalani perawatan  di  rumah  sakit.  Bangunan  rumah  sakit  harus  direncanakan  sesuai
dengan  persyaratan  ruang  bangunan  yang  bertujuan  menciptakan  ruangan yang  nyaman,  bersih  dan  sehat  sehingga  tidak  memberikan  dampak  negatif
pada  proses  penyembuhan  pasien,  pada  pengunjung  dan  juga  pada  tenaga kerja  rumah  sakit.  Kondisi  ruangan  dipengaruhi  oleh  kualitas  udara,  sanitasi
bangunan,  dan  penggunaan  ruangan,  lantai  harus  kedap  air,  tidak  licin  dan mudah dibersihkan Aditama, 2003.
2.3  Beberapa Teori dan Konsep tentang Pemanfaatan
Banyak  ahli  ilmu  perilaku  yang  mencoba  menyampaikan  konsep  untuk menggambarkan  orang-orang  yang  berkaitan  dengan  pemanfaatan  pelayanan
kesehatan.  Salah  satunya  Mc.Kinlay  yang  telah  mempelajari  berbagai  literatur mengenai  pemanfaatan  pelayanan  kesehatan,  mengidentifikasikan  enam
pendekatan  utama  yaitu  dari  sudut  ekonomi,  ekologi,  sosio-demografi,  psikologi sosial, sosial budaya dan organisasi.
Universitas Sumatera Utara