Perkembangan Perekonomian Sulawesi

4.1. Perkembangan Perekonomian Sulawesi

Secara nasional pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau dengan pertumbuhan PDRB yang cukup tinggi di Indonesia. Dalam periode 2001-2011 enam provinsi yang ada (Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara) rata- rata mengalami kanaikan PDRB di setiap tahunnya. Kondisi ini relatif baik untuk perekonomian pulau Sulawesi dalam rangka meningkatkan ukuran ekonominya, karena hanya dengan PDRB yang tinggi pulau Sulawesi dapat memperbesar perekonomianya sekaligus sebagai jalan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan penganguran.

Berikut ini adalah perkembangan PDRB atas dasar harga kontan (ADHK) pada pulau sulawesi dalam periode 2001-2011 yang menunjukan peningkatan. Hal ini didorong oleh naiknya PDRB di enam provinsi di pulau sulawesi (Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara) dimana pada tahun 2001 nilai PDRB pulau Sulawesi sebesar 19,20 triliun rupiah naik menjadi sebesar 115,12 triliun rupiah pada tahun 2011, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel perkembangan kenaikan PDRB dibawah ini :

Tabel 4.1

Perkembangan PDRB ADHK (Juta/Tahun) di Enam Provinsi

di Pulau Sulwesi Periode 2001-2011

PDRB ADHK (juta)

Tahun Sulut

Sultra Sulawesi 2001

12,698,120 115,125,520 Sumber: Badan Pusat Statistik (Diolah)

Catatan: *) Provinsi Sulawesi Barat Belum Mekar

Pada tabel 4.1 terlihat dalam periode 2001-2011 dari enam provinsi di pulau Sulawesi rata-rata perkembangan PDRB menunjukan kenaikan, kondisi ini ditunjukan dimulai dari provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2001 PDRB Sulawesi Utara sebesar 3,35 triliun rupiah meningkat menjadi 19,73 triliun rupiah tahun 2011, sementara untuk provinsi Gorontalo pada tahun 2001 nilai PDRB sebesar 968,04 miliar rupiah dan naik sebesar 3,14 triliun rupiah tahun 2011. Tidak jauh berbeda dengan gorontalo, Sulawesi Tengah juga menunjukan peningkatan nilai PDRB di setiap tahunya, tahun 2001 PDRB Sulawesi Tengah sebesar 2,50 triliun rupiah naik menjadi 19,21 triliun rupiah tahun 2011.

Provinsi Sulawesi selatan juga menunjukan peningkatan nilai PDRB disetiap tahunya, untuk tahun 2001 nilai PDRB sebesar 10,60 triliun rupiah, naik menjadi 55,09 triliun rupiah pada Provinsi Sulawesi selatan juga menunjukan peningkatan nilai PDRB disetiap tahunya, untuk tahun 2001 nilai PDRB sebesar 10,60 triliun rupiah, naik menjadi 55,09 triliun rupiah pada

Kenaikan PDRB pulau Sulawesi dalam periode 2001-2011 disebabkan oleh dua faktor utama diantaranya, pertama pulau Sulawesi dalam periode 2001-2011 PDRB nya lebih banyak didorong oleh sektor primer (pertanian dan pertambangan). Kedua sebagai imbas dari membaiknya sektor primer terutama pertambangan dalam periode yang sama 2001-2011 juga turut mempengaruhi besaran kontribusi sektor tersier (perdagangan, hotel, restoran, keuangan, jasa-jasa, properti, transportasi dan komunikasi).

Perkembangan struktur sektor perekonomian suatu daerah penting untuk diamati guna melihat seberapa besar peranan masing-masing sektor terhadap PDRB, dan dalam rangka memberikan penjelasan terkait dengan kondisi infrastruktur pada suatu daerah.

Karena semakin baik pola transformasi struktur ekonomi suatu daerah, maka semakin baik juga kondisi infrastruktur pada daerah tersebut. Secara umum transformasi struktur perekonomian dimulai dari sektor ekonomi primer (sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian), ke sektor sekunder (industri pengelolaan) dan selanjutnya sektor ekonomi tersier (perdagangan, hotel, restoran, keuangan, jasa-jasa, properti, transportasi dan komunikasi).

Pada tabel 4.2 menjelaskan perkembangan kontribusi PDRB di lima provinsi di pulau Sulawesi dengan tiga tahun pengamatan dalam periode 2001-2011, untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini :

Tabel 4.2

Perkembangan Kontribusi PDRB lima provinsi di Pulau Sulawesi Menurut

Kelompok Sektor Ekonomi (%) Periode 2001-2011

Sultra Sektor 2001

Sumber: Badan Pusat Statistik,2013 (diolah)

Dari Tabel 4.2 terlihat dari lima provinsi di pulau Sulawesi (Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara) yang sektor ekonomi tersiernya paling besar dalam berkontribusi dalam pembentukan PDRB. Pada periode 2001-2011 provinsi Sulawesi utara terlihat kontribusi sektor primer paling rendah dibandingkan dengan provinsi- provinsi lainya di pulau Sulawesi, yakni rata-rata sebesar 26.1 persen sementara rata-rata untuk provinsi lainya sebesar 30 persen untuk sektor primer berkontribusi untuk pembentuan PDRB.

Sementara itu sektor tersier pada periode 2001-2011 adalah sektor yang berkontribusi besar terhadap pembentukan PDRB yakni rata-rata sebesar 65 persen, sementara provinsi lainya hanya rata-rata sebesar 55 persen. tetapi untuk sektor sekunder provinsi sulawesi utara paling kecil dalam memberikan kontribusi dalam pembentukan PDRB yakni rata-rata sebesar 7.5 persen pertahunya. Untuk lebih mempermudah melihat perbandingan kontribusi sektor terhadap PDRB di lima provinsi di pulau Sulawesi perhatikan grafik dibawah ini

Grafik 4.1 Kontribusi PDRB Pulau Sulawesi Menurut Kelompok Sektor (persen)

Sumber : Badan Pusat Statistik,2013 (diolah)

Primer Sekunder Tersier

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah) 2001 2007 2011 2001 2007 2011 2001 2007 2011 2001 2007 2011 2001 2007 2011

Grafik 4.1 menunjukan kecenderungan sektor primer dan tersier berkontribusi besar Sultra terhadap pertumbuhan ekonomi di lima provinsi yang ada di pulau Sulawesi (Sulawesi Utara,

Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara) hal ini menggambarkan bahwa pertumbuhan PDRB selama sepuluh tahun terakhir 2001-2011 pulau Sulawesi mengalami taranformasi struktur ekonomi yang kurang baik.

Kondisi diatas juga sekaligus mengkonfirmasi kondisi infrastruktur ekonomi pulau Sulawesi masih dibawah rata-rata nasional, seperti jalan, pelabuhan, dan listrik. Karena pada umumnya bila transformasi struktur ekonomi pada suatu daerah berjalan dengan baik maka syarat utamanya adalah membaiknya infrastruktur pada daerah tersebut.

Pada skala nasional pulau Sulawesi bersama pulau Kalimantan dan Sumatera merupakan tiga pulau besar yang pertumbuhan ekonominya di topang oleh sektor primer dan tersier. Hal ini menandakan bahwa infrastruktur Sulawesi tergolong belum memadai jika dibandingkan dengan pulau jawa yang memiliki transformasi struktur ekonomi yang baik, untuk lebih jelasnya grafik

4.2 menjelaskan perkembangan perbandingan trasformasi struktur ekonomi di tiga pulau besar di Indonesia :

Grafik 4.2 Perbandingan Trasformasi Struktur Ekonomi di Tiga Pulau Besar di Indonesia

Pulau Sulawesi

Pulau Jawa

Pulau Sumatera

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)

Pada grafik 4.2 diatas terlihat dari tiga pulau besar Sulawesi, Jawa, dan Sumatera, pulau Jawa merupakan pulau relative yang memiliki tranformasi struktur ekonomi yang baik, disusul oleh pulau sumatera dan terakhir pulau Sulawesi. Ini mengandung makna bahwa pulau Jawa relatif memilki infrastruktur yang memadai untuk mengerakan sektor-sektor ekonomi secara baik. Sementara jika dibandingkan dengan pulau Sulawesi relatif belum tidak mampu mengerakan struktur ekonomi dengan baik karena dibatasi dengan infrastruktur yang buruk.