Peran Kepala Sekolah dalam implementasi strategi peningkatan mutu

4.2.3 Peran Kepala Sekolah dalam implementasi strategi peningkatan mutu

Berdasarkan pemetaan analisa SWOT tersebut, kepala sekolah memiliki peran dalam merealisasikan program tersebut. Kepala sekolah memiliki beberapa peran dalam peningkatan mutu peran tersebut sesuai dengan hasil penentuan strategi melalui kegiatan FGD adalah sebagai berikut:

1. Peran educator mendapatkan peringkat pertama dengan total penilaian paling tinggi. Sehingga untuk menjalankan peran tersebut strategi kepala sekolah mampu memberikan contoh atau tauladan kepada para guru mengajar dan memberikan waktu luang untuk mengajar di kelas dengan KBM yang inovatif dan menyenangkan peserta didik. Kepala sekolah mengambil langkah dengan meningkatkan mutu

disebuah sekolah dengan cara meningkatkan mutu tenaga pendidik (guru) yang nantinya dengan kompetensi yang dimiliki bisa mendidik peserta didik dengan terampil dan menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan pelanggan pendidikan. Dalam proses pembelajaran di sekolah, terutama sekolah dasar, tenaga pendidik (guru) merupakan sumber daya yang edukatif sekaligus sebagai aktor utama dalam proses pembelajaran. Karena itu, upaya pemberdayaan tenaga pendidik (guru) harus dilakukan. Pemberdayaan guru atau pembinaan guru biasanya menggunakan tiga pendekatan adalah sebagai berikut: Pendekatan personal, Pem- binaan kompetensi pendagogik, sosial, profesional, kepribadian, Studi banding kepada sekolah dasar lainnya, Alokasi anggaran dalam peningkatan mutu pendidik.

2. Kepala sekolah menjalankan peran manajer meru- pakan prioritas kedua. Kemampuan dalam menge- lola sekolah dalam melakukan koordinasi dan struktur organisasi sekolah yang jelas sehingga memiliki job discription sebagai acuan. Berdasarkan pada analisa tersebut Pemanfaatan sumber daya yang ada secara efektif, efisien dan optimal. Hu- bungan kerja kepala sekolah dan guru yang ber- sinergi sebagai satu team work.

3. Kepala sekolah menjalankan peran leadership mendapatkan prioritas peran yang ketiga dalam menjalankan strategi peningkatan sekolah. Strategi leadership tersebut dilaksanakan dengan cara me- mimpin sekolah dengan melakukan koordinasi 3. Kepala sekolah menjalankan peran leadership mendapatkan prioritas peran yang ketiga dalam menjalankan strategi peningkatan sekolah. Strategi leadership tersebut dilaksanakan dengan cara me- mimpin sekolah dengan melakukan koordinasi

4. Kepala sekolah menjalankan peran sebagai ino- vator. Sehingga peran tersebut dijalankan oleh kepala sekolah dengan cara melakukan proses kegiatan peningkatan kemampuan sumber daya pengajar dan menyelenggarakan kegiatan ekstra- kurikuler yang berbeda dengan sekolah pada umumnya. Kegiatan Esktrakurikuler bagi sekolah ini merupakan kegiatan tambahan untuk mengop- timalkan bakat dan skill peserta didik. Kegiatan ini memberikan nilai lebih bagi peserta didik dan juga mengangkat nama baik sekolah dalam meraih prestasi selain dalam bidang akademik. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dibimbing oleh guru kelas pada saat tambahan jam diluar KBM.

5. Kepala sekolah menjalankan peran sebagai super- visor. Penilaian tersebut mengindikasikan bahwa peran supervisor dapat dijalankan secara maksimal bila telah menjalankan peran-peran yang lainnya. Karena peran sebagai supervisor harus didukung kemampuan educator, leadership dan daya inovator.

6. Kepala sekolah menjalankan peran sebagai admi- nistrator. Peran administrator ini ditunjukkan dengan menyelenggarakan kegiatan peningkatan mutu sekolah melalui hubungan kerjasama ekster- nal dengan pihak KPI, LPMP dan UPT pendidikan setempat dalam melakukan evaluasi dan review. Infrastruktur bagi pihak sekolah dasar ini merupakan faktor utama mengingat kondisi letak geografis dan topografi dari SD ini berbeda dengan SD yang lainnya. Jangkauan transportasi yang 6. Kepala sekolah menjalankan peran sebagai admi- nistrator. Peran administrator ini ditunjukkan dengan menyelenggarakan kegiatan peningkatan mutu sekolah melalui hubungan kerjasama ekster- nal dengan pihak KPI, LPMP dan UPT pendidikan setempat dalam melakukan evaluasi dan review. Infrastruktur bagi pihak sekolah dasar ini merupakan faktor utama mengingat kondisi letak geografis dan topografi dari SD ini berbeda dengan SD yang lainnya. Jangkauan transportasi yang

7. Kepala sekolah menjalankan peran sebagai moti- vator. Peran kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada para guru dan peserta didik melalui kegiatan sharing dan komunikasi antar pengurus. Selain itu melakukan kajian tentang rencana strategis dalam melaksanakan peningkatan kualitas hasil belajar peserta didik dengan memberikan moti- vasi belajar.

Pada masing-masing prioritas penilaian peran tersebut merupakan dukungan kepala sekolah melalui manajemen strategis yang didukung dengan kemam- puan peran-peran yang dimiliki oleh seorang kepala sekolah.

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15